Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBELAJARAN TERPADU MODUL 4

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS B
1. YUNIKE
2. RIA PRANATA
3. NURJANNAH
4. SITI NURHALIZA

UPBJJ UT JAKARTA
POKJAR CIKARANG UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan TaufikNya sehingga kami selaku
mahasiswa S1 PGSD Guru Kelas Universitas Terbuka Pokjar
Cikarang Utara, dapat menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Terpadu ini sebagai suatu rangkaian pada mata
kuliah Pembelajaran Terpadu di SD semester 1 (satu).
Demikian sepatah kata dari kami sebagai pengantar pada
laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri kami
sendiri, khususnya dan bagi teman-teman semua pada
umumnya selaku mahasiswa. Serta dapat menjadi sumbangsih
untuk memajukan pendidikan ditempat kerja masing-masing.
BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
       Idealnya, model pembelajaran terpadu bertolak dan dikembangkan dari kurikulum yang
sudah terpadu (integrated curriculum). Namun dalam pendidikan di Indonesia, biasanya
kurikulum itu sudah dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah satu sama
lainnya. Keuntungan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat sekolah dasar yaitu
dengan adanya penerapan system guru kelas, dimana dengan pengalamannya mengajarkan
seluruh mata pelajaran, guru bias lebih cepat melihat keterhubungan kompetensi dasar dan
indicator antar mata pelajaran. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu ini sangat
ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam menyusun perancangan dan skenario
pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa.
       Pada dasarnya sebagian besar guru di indonesia belum menerapkan pembelajaran terpadu,
tidak seperti  di negara-negara maju yang kebanyakan sudah menerapkan pembelajaran terpadu
dalam pengajaranya. Untuk itu sebaiknya guru menerapkan pembelajaran terpadu, karena kita
tahu bahwa manfaat dari pembelajaran terpadu sangat baik untuk peserta didik dilihat dari
efektivitas dan efisiensi. Dalam makalahini kami menjabarkansedikit tentang perencanaan
pembelajaran terpadu.

B.  RUMUSAN MASALAH
Makalah ini membahas tentang:
1.    Bagaimana Strategi Perencanaan Pembelajaran Terpadu?
2.    Bagaimana Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu?
3.    Bagaimana Cara Penyusunan Silabus dan Satuan Perangkat Pembelajaran Terpadu?

C.  TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun bertujuan:
1.   Untuk mengetahui Bagaimana Strategi Perencanaan Pembelajaran Terpadu.
2.   Untuk mengetahui Bagaimana Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar Dengan Tema.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Cara Menyusun Silabus dan Satuan Perangkat Pembelajaran
Terpadu.
BAB  II
PEMBAHASAN

A.  Strategi Perencanaan Pembelajaran Terpadu


Sebagai sesuatu yang relative baru dalam implementasi kurikulum di Indonesia,
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran terpadu di sekolah dasar
harus didukung oleh kemampuan dan kesiapan guru yang optimal dan berbagai alat dan sarana
yang memadai. Selain itu menuntut juga adanya kreativitas dan inovasi guru.
Pengembangan pembelajaran terpadu dapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman,
analisis, dan evaluasi. Konsep-konsep dapat dipadukan dari semester yang berlainan yang
pembelajarannya dapat dilaksanakan pada semester yang sama dengan tidak meninggalkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada semester lainnya.
Ada berbagai model dalam mengembangkan pembelajaran Terpadu yang dapat dilihat
pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikut ini:

1.    Menetapkan Mata Pelajaran


Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan. Pada saat menetapkan beberapa bidang
kajian yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan
dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar oleh peserta didik dan
kebermaknaan belajar.
2.    Penetapan Kompetensi Dasar
Langkah berikutnya dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalah
mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan
dan melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bidang kajian
per kelas yang dapat dipadukan. Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
secara menyeluruh dan utuh.
Beberapa ketentuan dalam pemetaan Kompetensi Dasar dalam pengembangan model
pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut:
 Mengidentifikasikan beberapa Kompetensi Dasar dalam berbagai Standar Kompetensi  
yang memiliki potensi untuk dipadukan.
 Beberapa Kompetensi Dasar yang tidak berpotensi dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar yang tidak diintegrasikan
dibelajarkan/disajikan secara tersendiri.
 Kompetensi Dasar dipetakan tidak harus berasal dari semua Standar Kompetensi yang
ada pada mata pelajaran pada kelas yang sama, melainkan memungkinkan hanya dua atau
tiga Kompetensi Dasar saja.
 Kompetensi Dasar yang sudah dipetakan dalam satu topik/tema masih bisa dipetakan
dengan topik/tema lainnya.
3.    Penetapan Tema
Setelah pemetaan Kompetensi Dasar selesai, langkah selanjutnya dilakukan penentuan
tema pemersatu antar-Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Tema  yang dipilih harus
relevan dengan Kompetensi Dasar yang telah dipetakan dan dapat dirumuskan dengan melihat
isu-isu yang terkini, misalnya penyakit demam berdarah, HIV/AIDS, dan lainnya.
kemudian baru dilihat koneksitasnya dengan kompetensi dasar dari berbagai bidang 
kajian. Dengan demikian, dalam satu mata pelajaran pada satu tingkatan kelas terdapat beberapa
topik yang akan dibahas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan topik/tema pada pembelajaran
terpadu antara lain meliputi hal-hal berikut:
 Tema dalam pembelajaran terpadu merupakan perekat
antar-Kompetensi Dasar yang terdapat dalam bidang kajian.
 Tema yang ditentukan selain relevan dengan Kompetensi-kompetensi Dasar yang
terdapat dalam satu tingkatan kelas, juga sebaiknya relevan dengan pengalaman pribadi
peserta didik, dalam arti sesuai dengan keadaan lingkungan setempat.
 Dalam menentukan topik, isu sentral yang sedang berkembang saat ini, dapat menjadi
prioritas yang dipilih dengan tidak mengabaikan keterkaitan antar-Kompetensi Dasar
pada bidang kajian yang telah dipetakan.

4.    Membuat Matriks
Membuat  matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan kaitan antara  tema/topik dengan kompetensi dasar yang
dapat dipadukan.

5.    Penetapan Hasil Belajar dan Indikator


Setelah membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu, maka
Kompetensi-kompetensi Dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar
yang nantinya digunakan untuk penyusunan silabus.

6.    Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu


Menyusun silabus pembelajaran terpadu,  dikembangkan dari berbagai indikator bidang
kajian menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yang konsep keterpaduan atau keterkaitan 
menyatu  antara beberapa bidang kajian. Komponen penyusunan silabus terdiri dari Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian,
dan Sumber Belajar.

7.    Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu


Setelah teridentifikasi peta Kompetensi Dasar dan tema yang terpadu,  selanjutnya adalah
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pembelajaran terpadu, sesuai dengan Standar
Isi, keterpaduan terletak pada strategi pembelajaran. Hal ini disebabkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar telah ditentukan dalam Standar Isi Rencana pelaksanaan pembelajaran
tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada
silabus pembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas: identitas mata pelajaran, Kompetensi
Dasar yang hendak dicapai, materi pokok beserta uraiannya, langkah pembelajaran, alat media
yang digunakan, penilaian dan tindak lanjut, serta sumber bahan yang digunakan.
Dalam pembelajaran terpadu sendiri membutuhkan suatu strategi pada saat
pengaplikasikan di kelas. Tentunya strategi yang digunakan bermanfaat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran terpadu dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

1.    Integrasi melalui pemaduan siswa


Cara ini memadukan beberapa kelas menjadi satu kelas, sehingga satu pembelajaran kelas
diikuti oleh lebih dari satu tingkat usia siswa. Misalnya kelas 1 dan kelas 2 SD diajar matematika
bersama-sama. Cara ini tentunya memerlukan keahlian guru untuk memberikan tugas yang
bertingkat sehingga siswa belajar dari yang mudah menuju tingkat yang lebih sulit. Siswa kelas 1
dapat belajar dari siswa yang lebih tua dan lebih pengetahuannya, sedangkan siswa yang lebih
tua (kelas 2) dapat mengajarkan pengetahuannya kepada siswa yang lebih muda.
2.    Integrasi meteri/mata pelajaran
Cara ini memadukan meteri dari beberapa mata pelajaran dalam satu kesatuan kegiatan
pembelajaran. Dalam satu kegiatan pembelajaran siswa belajar berbagai mata pelajaran misal
matematika, bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya dilakukan dengan memadukan topik-topik
(tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang disebut tematik unit. Tematik unit merupakan
rangkaian tema yang dikembangkan dari suatu tema dasar. Sedangkan tema dasar merupakan
pilihan atau kesepakatan antara guru dengan siswa berdasarkan kajian keseharian yang dialami
siswa denga penyesuaian dari materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema dasar
tersebut dikembangkan menjadi benyak tema yang disebut unit tema (subtema).

B.  Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu


Pemetaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi kompetensi dasar dan indicator dari berbagai mata pelajaran
yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Pembelajran Tematik merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengjaran dan pengalaman belajar melalui
ketrpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya. Pada pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan tema dan sub
tema yang disepakati dan dihubungkan dengan antar mata pelajaran sehinggga siswa-siswi
memperoleh pandangan dan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari mata pelajran yang
berbeda-beda(Sukayati,1998).
Tema pembelajaran tematik sebagai alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi
setiap mata pelajaran yang dipadukan. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru
dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan tema
perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu :
 Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.
 Mulai dari yang termudah menuju yang sulit.
 Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks
 Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
 Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta
didik.
 Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk
minat, kebutuhan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.

1.    Prosedur Pemetaan Tema


Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
semua SK, KD, Indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
Hal ini dapat dilakukan dengan :
a. Penjabar SK dan KD ke dalam indikator, melakukan kegiatan penjabaran SK dan KD dari
setiap mata pelajaran ke dalam indicator.
Dalam mengembangakan indikator perlu memperhatikan hal-hal sbb:
 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
 Dirumuskan dalam kata operasional yang terukur dan atau dapat diamati.

b. Menentukan Tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan denga dua cara. Cara pertama, mempelajari
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata
pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menentukan
terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menetukan tema tersebut, guru dapat
bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

c. Identifikasi dan analisis SK, KD, dan Indikator. Identifikasi dan analisis untuk setiap SK,
KD, dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema sehingga semua SK, KD, dan Indikator
terbagi habis.

2.    Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dan Indikator ke dalam Tema


  Pemetaan KD dan Indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sbb:
a. Memetakan semua mata pelajaran yang dikerjakan di kelas 1-3
Karena pembelajaran tematik adalah ketrpaduan anatara berbagai macam mata pelajaran
yang digabungkan menjadi satu kesatuan. Sehinggga dalam satu waktu pelajar dalam hala
ini adalah pelajar kelas bawah mampu mendapatkan ilmu yang beragam dan mempunyai
pemahaman yang lebih luas. Karena suatu paket pelajaran dihubungkan dengan berbagai
macam ilmu pengetahuan.

b. Mengidentifikasi setiap Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di
kelas 1-3.
Hal ini perlu dilakukan agar tidak salah dalam penyampaian materi pelajaran, baik salah
dalam bentuk porsi materi atau tingkat kesulitan materi(bobot materi). Jadi sebagai seorang
guru harus pandai dalam mengidentifikasi SK tersebut.

c. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
Dalam hal ini sama dengan penjelasan di atas yaitu pada intinya sebagai seorang guru
harus mampu mengidentifikasi Kompetensi Dasar.
d. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Indikator, menurut Najib Sulhan (2006) dapat
menggunakan contoh sebagai berikut:
               Dalam contoh ini mengambil penjabaran dalam pelajaran Matematika. Standar
Kompetensinya adalah Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan sampai 20.
Kompetensi Dasarnya Membilang Banyak Benda. Indikatornya a) Membilang atau menghitung
secara urut b) Menyebutkan banyak benda c) Membandingkan dua kumpulan benda melalui
istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sesama banyak d) Membaca dan menulis lambang
bilangan e) Menyatrakan masalah sehari-hari yang terkait penjumlahan dan pengurangan
sampai 20.

e. Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan SK, KD, dan Indikator dari semua
mata pelajaran yang diajarakan di kelas 1-3
Melakukan Identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan Indikator harus cocok
untuk setiap tema sehingga semua SK, KD, dan Indikator terbagi habis. Artinya untuk SK,
KD, dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain disajiakan secara
tersendiri.

C.  Penyusunan Silabus dan satuan perangkat Pembelajaran Terpadu


1. Penyusunan Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, indicator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh satuan pendidikan,
khususnya pada pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dalam implementasi KTSP,
pengembangan silabus harus sesuai dengan perinsip ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas,
konsisten, memadai, dan efisien. Pengembangan silabus dalam pembelajaran terpadu disusun
dengan memperhatikan komponen-komponen yang telah ditentukan dalam tahapan-tahapan
sebelumnya, komponen-komponen tersebut dijadikan dasar pengembangan silabus.
       Silabus diartikan sebagai ringkasan, garis besar, atau pokok – pokok materi pembelajaran
terpadu. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ingin dicapai.
CONTOH FORMAT SILABUS
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Smt :
Tema :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Materi Pengalaman Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Dasar Pokok Belajar Waktu Bahan/ Alat

2.    Pembagian Alokasi waktu


Alokasi Waktu adalah pelacakan jumlah minggu dalam semester/ tahun pelajaran terkait
dengan pemanfaatan waktu pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Alokasi waktu ada 2
macam yaitu analisis alokasi waktu banyaknya minggu efektif dalam satu semester untuk per-
minggunya kegiatan pembelajaran akan dilakukan. Sedangkan analisis alokasi waktu banyaknya
jam efektif semester gasal atau genap dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Kepastian jumlah minggu efektif pada semester atau tahun pelajaran akan memudahkan
guru dalam menyebarkan jam pelajaran pada setiap pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya.
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai berikut:
 Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan
melihat kalender umum.
 Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bulan atau semester/tahun
pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
 Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran
dengan melihat kalender pendidikan.
 Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan
sebelumnya (liat hasil pemetaan kompetensi dasar per unit).
 Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian (kalau ada), ulangan tengah semester,
dan ulangan akhir semester.
 Pembagian jumlah waktu atau jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu
semester ) kesemua unit secara proporsional dan semua jenis ulangan.
CONTOH FORMAT ANALISIS ALOKASI WAKTU
1.    Banyaknya minggu dalam satu semester: ... minggu.
Mata Pelajaran :          
Kelas/ Smt :
Tahun Pelajaran :
Jumlah Jam :

No. Bulan Jumlah Jumlah Minggu Jumlah


Minggu Efektif Minggu
Keseluruhan Tidak Efektif

Jumlah

CONTOH FORMAT ANALISIS ALOKASI WAKTU


1.    Banyaknya minggu dalam satu semester: ... minggu.
Mata Pelajaran        :          
Kelas/ Smt              :
Tahun Pelajaran      :
Jumlah Jam             :

No. Bulan Jumlah Jumlah Minggu Jumlah


Minggu Efektif Minggu
Keseluruhan Tidak Efektif

Jumlah
2.    Banyaknya jam efektif semester gasal/genap:
Mata Pelajaran :
Kelas/ Smt :
Tahun Pelajaran :
Jumlah Jam :

No Uraian/ materi Pembelajaran Pokok Alokasi Waktu

Jumlah

3. Penyusunan program tahunan dan program semester


       Prota (Program Tahunan) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan
agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh
siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
       Promes (Program Semester) adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan
program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program
pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka,
pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang
diberi penilaian keberhasilan. Prota dan promes secara umum adalah rencana umum
pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam efektif dalam satu tahun/
semester.

CONTOH FORMAT PROGRAM TAHUNAN (PROTA) DAN PROGRAM


SEMESTER (PROMES)
Mata Pelajaran             :
Satuan Pendidikan       :
Kelas                            :
Tahun Pendidikan :
Semester Kompetensi Materi Pembelajaran Alokasi
Dasar Pokok Waktu

4.  Penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)


    RPP yaitu rancangan pemebelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru
dalam pembelajaran di kelas. Biasanya RPP dibuat untuk setiap satu kali pertemuan
dengan segala persiapannya. Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas perlu
disusun suatu satuan pembelajaran terpadu. Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi ;
 Identitas mata pelajaran ( nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan
waktu pertemuan yang dialokasikan )
 Kompetensi dasar yang hendak dicapai
 Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dasar
 Strategi pembelajaran ( kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa dalam
berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber elajar untuk menguasai kompetensi
dasar )
 Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar.
 Penilaian dan tindak lanjut.
 Sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran terpadu sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai.
CONTOH FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Tema ;
            Kelas/ Semester ;
            Standar Kompetensi :
            Kompetensi Dasar :
            Indikator :
            Alokasi Waktu ;  ... x ... menit (...pertemuan)

A.  Tujuan Pembelajaran
B.  Materi Pembelajaran
C.  Metode Pembelajaran
D.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
 Kegiatan Awal: (dilengkapi dengan alokasi waktu)
 Kegiatan Inti: (dilengkapi dengan alokasi waktu)
 Eksplorasi
 Elaborasi
 Konfirmasi
 Kegiatan Penutup: (dilengkapi dengan alokasi waktu)
E.   Sumber Belajar (disebutkan secara konkrit)
F.   Media pembelajaran
G.  Penilaian :  
 Teknik
 Bentuk Instrumen
 Contoh Instrumen (soal/ tugas) (ditambahkan kunci jawaban atau pedoman penilaian)

                                                                
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk
memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan dapat
tercapai.
      Pengembangan pembelajaran terpadu dapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman, analisis,
dan evaluasi. Konsep-konsep dapat dipadukan dari semester yang berlainan yang
pembelajarannya dapat dilaksanakan pada semester yang sama dengan tidak meninggalkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada semester lainnya. Ada berbagai model dalam
mengembangkan pembelajaran Terpadu yang dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan
pembelajaran terpadu berikut ini:
B.  SARAN
Sebaiknya guru lebih jeli dalam proses pembelajaran dimana pembelajaran terpadu
lebih efektif dan efisien dalam membelajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Resmini Novi dkk. 2009. Pembelajaran Terpadu di SD.Jakarta: UNIVERSITAS TERBUKA (diakses
tanggal 30 oktober 2017 pukul 7:26)
http://iswamine.blogspot.com/2010/06/pemetaan-tema.html (diakses pada tanggal 30
Oktober 2017 pukul 7:28)
http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/01/perencanan-pembelajaran-terpadu.html (diakses
tanggal 30 Oktober 2017 pukul 7:26)
http://tematik-asik.blogspot.com/2012/04/pemetaan-tema-dalam pembelajaran.html (diakses
pada tanggal 30 oktober 2017 pukul 7:29)
http://meidul-niez.blogspot.com/2012/04/pemetaan-pembelajaran-tematik.html (dikses pada
tanggal 30 oktober 2017 pukul 7:30)

Anda mungkin juga menyukai