Anda di halaman 1dari 7

OHM METER

PENJELASAN

Ohm meter merupakan sebuah alat yang dirancang untuk melakukan pengukuran terhadap
hambatan listrik (RESISTENSI) yang terdapat dalam sebuah benda atau rangkaian listrik. Alat
ini memiliki fungsi yang lebih spesifik dibandingkan Multitester yang lain. Ohm-meter lebih
menitikberatkan pada fungsi Hambatan atau Resistensi saja. Hambatan sendiri merupakan
pergeseran elektron melalui benda penghantar listrik atau konduktor. Besarnya satuan hambatan
yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer
untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm. Selain berfungsi untuk mengatur Hambatan, Ohm-meter juga
dapat mendeteksi adanya kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Diantara fungsi
deteksi ini ialah mampu mengecek apakah terdapat saklar, kabel, ataupun sekring yang terbakar
atau putus. Selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan pada titik yang rusak.

Jadi dapat saya simpulkan, ohm-meter adalah alat yang digunakan untuk menahan/
mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada Ohm- meter hambatan mengunakan
galvonometer untuk mengukur arus listrik baik itu hambatan menurun atau meningkat dan dari
ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan
sirkuti lainnya yang mengukur voltase (V) melalui hambatan. Maka persamaan nya yaitu berasal
dari hukum Ohm, nilai dari hambatan (R) dapat ditulis dengan:

V
R=
I

V menyatakan potensial listrik (voltase/tegangan) dan I menyatakan besarnya arus listrik yang
mengalir.
MACAM MACAM OHM METER

1. Ohm-meter Analog.
Alat ukur jenis analog memiliki model penghitungan yang lebih manual dan simpel untuk
dibaca. Terdapat jarum ukur yang nantinya berhenti pada angka tertentu. Anda harus
membacanya dengan lebih jeli dan detail tentang angka yang diarahkan oleh jarum
penunjuk. Alat ukur ini biasanya lebih sering digunakan oleh tukang service TV dan
komputer.

2. Ohm-meter Digital.
Jenis yang kedua yaitu digital yang memiliki tingkat akurasi jauh lebih detail dan akurat.
Nilai Hambatan yang dihasilkan oleh jenis digital memiliki tambahan satuan yang jauh
lebih terperinci. Pilihan pengukurannya pun jauh lebih variatif dibandingkan dengan
model analog. Hanya saja, model ini memiliki kekurangan yaitu susah melakukan
monitoring terutama saat Voltase tidak stabil atau naik turun.

BAGIAN BAGIAN OHM METER

1. SKALA, sebagai skala pembacaan hasil ukur


2. Sekrup.
Bagian ini bertujuan untuk mengatur kedudukan jarum meter. Sebelum memulai kegiatan
pengujian, biasanya jarum penunjuk harus diletakkan pada posisi nol. Pemutaran sekrup
ini bisa dibantu dengan obeng pipih yang kecil.
3. Pointer (jarum penunjuk), Berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diuku
4. Tombol ‘Zero Ohm Adjust Knob’.
Tombol ini digunakan untuk mengatur jarum meter agar berada pada angka nol atau
Zero. Bagian ini memiliki peran yang penting untuk mendapatkan nilai akurasi yang
tinggi.
5. Saklar Pemilih.
Bagian ini juga sering disebut dengan istilah ‘Range Selector Switch’. Tujuannya tak lain
untuk memilih batas ukuran serta posisi pengukurannya.
6. Lubang Kutub Positif dan Negatif.
Fungsi dari lubang tersebut adalah untuk memasukkan test lead atau ujung kabel. Untuk
kabel yang berwarna merah, tancapkan pada kutub yang (+). Sedangkan kabel yang
berwarna hitam ditancapkan pada kutub (-).
7. Probe (+) dan (-).
Probe di sini adalah test lead atau kabel yang yang terdiri dari dua jenis yaitu hitam dan
merah. Keduanya memiliki arah kutub yang berlawanan yaitu positif dan negatif.

CARA KERJA OHM METER:

Cara kerja dari alat ukur yang satu ini cukup simple dan sederhana dengan cara menghasilkan
aliran internal arus. Alat yang menggunakan tenaga baterai ini akan mengukur resistensi atau
hambatan yang terjadi antara dua arah yang terdapat pada perangkat.
CONTOH PENGUKURAN HAMBATAN LISTRIK PADA OTOMOTIF

Saya melakukan Pengukuran hambatan listrik pada kabel busi kendaraan, kasus yang sering
terjadi yaitu pada mobil bermesin konvensional atau carburator yang masih menggunakan coil
tabung, yang mana penghatar listrik dari coil ke busi masih menggunakan kabel. Langkah2 nya
yaitu:

1. Mempersiapkan dan memastikan ohm meter dalam keadaan baik, yaitu dengan;
- Mengecek kembali jarum penunjuk dalam angka 0
- Kalibrasi dengan cara menyatukan probe (test lead) + dan -, dan posisikan jarum pada
angka 0 dengan switch zero adjust knob
- Jika sekiranya bermasalah bisa mengecek batrai yg terdapat di dalam ohm meter
- Jika ohm meter memiliki switch range maka pilih range yg sesuai dengan spesifikasi
benda atau rangkaian

2. Melakukan pengecekan pada kabel coil;


- Secara umum nilai tahanan kabel busi yang normal yaitu di bawah 25 kilo ohm
- Lepaskan kabel busi dari coil dan busi
- Pastikan kabel coil dalam keadaan kering dari (oli,air,bensin)
- Gunakan ohm meter dengan range 200k ohm atau atur switch range pada 10k
- Kemudian letakan probe + dan – pada masing-masing ujung kabel busi dan coba
balik posisi probe antara + dan -.
- Baca hasil pengukuran, jika lebih dari 25k ohm maka kabel busi dalam keadaan tidak
baik dan jika jarum tetap di angka 0 maka kabel busi putus
- Lakukan hal serupa pada kabel busi berikutnya.
AVO METER (Ampere Volt Ohm)

Avometer adalah gabungan alat ukur kelistrikan antara amper, volt, dan ohm meter yang
memudahkan kita dalam pengukuran. Avometer bisa di sebut juga multitester atau multimeter.
Cara kerja nya sama saja seperti alat ukur volt, amper, dan ohm yang sudah di jelaskan. Tetapi
vitur yang disuguhkan lebih lengkap dan lebih fleksibel.

Contoh nya,

- range pengukuran yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan,


- Dapat Mengukur Nilai Kapasitansi pada kapasitor.
- Adanya fitur buzzer untuk pengecekan jalur rangkaian apakah terputus atau tidak
tanpa harus melihat skala/layar pada avo, dimana avo akan berbunyi jika jalur
rangkaian tidak terputus.

Terdapat 2 macam multimeter / avometer:

1. Avometer analog
Dimana hasil pengukuran masih perlu penghitungan antara skala yang di tunjuk jarum
dengan batas switch selector range.
2. Avometer digital
Dimana hasil pengukuran telah sesuai antara switch selector range dengan benda yang
diukur dan tidak perlu penghitungan kembali.
Kerusakan pada avometer/ multitester

1. Kabel probe multitester putus

Biasanya disebabkan karena sambungan probe dan kabel kendor atau disebabkan oleh
penyimpanan kabel yang tidak baik, seperti di gulung secara asal

2. Fuse atau sekring pada multitester putus


Multitester yang rusak atau mati total bisa jadi penyebab kerusakan pada multitester
analog agan adalah fuse atau skring yang putus kita tahu sendiri fuse atau skring
merupakan  pengaman pada multitester. Pengaman pada multitester maksudnya jika kita
salah dalam pengukuran misalnya kita salah dalam memilih selektor probe multitester
untuk pengukuran yang tadinya kita mau mengukur arus DC. tanpa kita sadari selektor
probe kita arahkan ke arus AC, inilah yang akan menyebabkan putusnya skring atau fuse
pada multitester, biasannya fuse pada multitester analog bernilai 5 amper.

3. Komponen multitester rusak


Penyebab nya yaitu adanya konsleting antar komponen akibat kesalahan selector switch
range dengan kebutuhan objek yang akan di ukur.

4. Baterai pada multitester sudah lemah


Karena cara kerja avometer menggunakan batrai sebagai penyuplai energy listrik dc,
maka jika batrai habis atau lemah avometer tidak dapat berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai