Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI KOMUNIKASI

‘’KOMUNIKASI INTERPERSONAL’’

DISUSUN OLEH :
ABDURAHMAN NUGRAHA (2120501039)
SEKAR AYU LARASATI (2120501040)
AKHIRUDIN (2120501041)

DOSEN PENGAMPU :
MUHAMMAD RANDICHA HAMANDIA,S.Kom.I, M.Sos

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul komunikasi
interpersonal dengan tepat waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Teori komunikasi selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana komunikasi interpersonal.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Randicha


Hamandia.S.Kom.I, M.Sos selaku dosen pengampu mata kuliah teori komunikasi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami pilih, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, kami menyadari, makalah yang kami tulis ini jauh dari kata
sempurna, Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 19 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………….………..….... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………….……… ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………..………... 1
Rumusan Masalah ……………………………………………….…..……..... 1
Tujuan Penulisan ……………………………………………….…….…….... 1
BAB II PEMBAHASAN
Komunikasi Interpersonal………………………… ……………………....... 2
Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal......................................... 3

Tujuan Komunikasi Interpersonal................................................................... 6

Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal......................................................... 7

Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal............................................. 8

Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Komunikasi Interpersonal.................. 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ………………………………………………………………........ 11
Saran ………………………………………………………………………....... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia, dengan adanya
komunikasi manusia dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lain
baik dalam kehidupan sehari-hari di dalam rumah tangga, pekerjaan, di pasar,
di dalam lingkungan masyarakat maupun dimana manusia itu berada.
Komunikasi tidak dapat di pungkiri bagi manusia begitu pun didalam suatu
lembaga atau organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik organisasi
akan berjalan lebih lancar sesuai yang akan di inginkan dan akan
mendapatkan keberhasilan.

Komunikasi barasal dari bahasa latin yang berarti” pemberitahuan”


atau pertukaran pikiran”. Dengan demikian secara umum komunikasi
terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi pertukaran pikiran atau
pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan
(penerima pesan), tujuan dari komunikasi tersebut adalah untuk tercapainya
suatu pengertian antar dua belah pihak atau menyamakan makna pesan yang
telah disampaikan oleh beberapa banyak persepsi yang di di terima oleh
komunikator. Komunikasi interpersonal sangat di pengaruhi oleh konsep diri pada
prilaku manusia itu sendiri, bagaimana cara memandang diri sendiri dan
bagaimana orang lain memandang dan dapat mempengaruhi interaksi dengan
oranglain.Komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan
orang lain.

B. Rumusan masalah
Dari pemaparan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu, Bagaimana
Komunikasi interpersonal?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui
bagaimana komunikasi interpersonal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan sebuah pertukaran ide, informasi, pendapat


serta perasaan yang terkait dengan peristiwa pribadi, sosial, organisasi, keluarga, nasional
serta internasional pada dua insan yang berada di lokasi yang sama. Komunikasi
interpersonal bisa disebut komunikasi antarpribadi. Efektivitas antarpribadi ditentukan
oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan. Komunikasi interpersonal adalah cara utama
untukmembangun dan memperbaiki sebuah hubungan.Komunikasi juga merupakan
sarana utama untuk membangun masadepan dalam interaksi dan hubungan interpersonal
tersebut.

Proses komunikasi memungkinkan kita untuk berbagi impian,imajinasi,dan


kenangan karena sebagai hubungan interpersonal yang berkelanjutan.manusia yang
melakukan proses tersebut dapat menyatukan dalam kesamaan pemahaman dan
hubungan interpersonal berkelanjutan.Hubunganinterpersonaldapat di definisikan
sebagai serangkaian interaksi antara individu yang saling kenal satu sama lain.
Hubungan interpersonal bukanhanya sekedar penyampaian pesan tetapi juga menentukan
kadar hubungan interpersonalnya tersebut . Ketika kita berkomunikasi dengan oranglain
maka kita tidak hanya menentukan inti dari l penyampaian pesan,melainkan juga
menentukan proses.1

Pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli :

1. Joe Ayres Menurut Joe Ayres


tidak ada makna seragam diantara para pakar dalam mengartikan komunikasi
interpersonal. Beberapa orang menandai komunikasi ini sebagai sebuah
tingkatan dari proses terjadinya komunikasi antar manusia.
2. Dean Barnlund

1
Rakhmat, Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja Rosdakarya.

2
Menurut Dean Barnlund, komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi
yang melibatkan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi ketika
melakukan interaksi yang berfokus pada isyarat verbal dan nonverbal serta
saling berbalas. Jika tidak ada proses pertukaran verbal dan nonverbal maka
tidak disebut proses komunikasi antarpribadi
3. GeraldMiller
Gerald Miller membedakan komunikasi interpersonal dan bukan komunikasi
antarpribadi. Perbedaanya terletak pada cultural atau sosiolog(keanggotaan
kelompok)Komunikasi antarpribadi melandaskan persepsi dan reaksi pada
karakter psikologis yang unik dari individu.
4. JohnSteward&GaryD’Angelo
Komunikasi interpersonal berfokus pada kualitas komunikasi yang terjalin
dari masing-masing pribadi. Adanya hubungan satu sama lain memiliki
keunikan, berperasaan, bermanfaat, dan merefleksikan diri sendiri. Dalam
komunikasi seseorang dapat bertindak dan memilih peran sebagai komunikan
dan komunikator.
5. JosephDeVito
Joseph DeVito mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses
pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang, atau kelompok kecil
orang yang memberikan efek umpan balik (feedback).
6. Barnlund Johannessen Barnlund Johannessen menjabarkan komunikasi
antarpribadi ketika orang-orang bertatap muka secara langsung, melakukan
interaksi, dan berfokus pada pertukaran verbal dan nonverbal.
7. Efendi Menurut Effendi komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
terjadi pada dua orang dan melakukan percakapan. Kontak tersebut bisa
bertatap muka atau melalui telepon sehingga menimbulkan timbal balik.
B. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal
Pada proses komunikasi interpersonal terdapat komponen- komponen
komunikasi yang saling berperan dan terintegrasi didalamnya sehingga proses
komunikasi tersebut dapat berlangsung secarabaik.Menurut Wiryantokomponen-
komponen komunikasi interpersonal antara lain :

3
1. Pengirim-penerima
2. Econding dan Deconding
3. Pesan
4. Saluran
5. Gangguan
6. Umpan balik
7. Bidang pengalaman
8. Akibat
9. Etika

Dalam komunikasi interpersonal melibatkan paling tidak dua orang. Setiap


orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal memformulasikan dan
mengirim pesan sekaligus menerima dan memahami pesan. Enconding adalah
tindakan yang menghasilkan pesan yaitu pesan-pesan yang akan disampaikan
diformulasikan terlebih dahulu dengan mengunakan kata-kata, simbol dan sebaginya.
Dan sebaliknya tindakan untuk menginterpretasikan dengan memahami
pesan-pesan yang diterima disebut deconding, dalam komunikasi interpersonal
pesan bisa berbentuk verbal (kata-kata) atau non verbal (gerakan, simbol) atau
gabungan keduanya, Para pelaku komunikasi interpersonal pada umumya bertemu
secara tatap muka, sehingga terjalin hubunga antara pengirim dgan penerima
informasi, dalam komunikasi interpersonal sering terjadi kesalahpahaman yang
disebabkan adanya gangguan saat berlangsungnya komunikasi interpersonal.
Gangguan ini mencakup tiga hal :
1. Gangguan fisik, biasanya berasal dari luar dan menganggu transmisi fisik
seperti kegaduhan intruksi dan lain-lain. Kondisi tersebut akan menimbulkan
2. Gangguan psikologis, yaitu timbul karena perbedaan gagasan dan penilaian
subjektif diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi,
perbedaan nilai-nilai, sikap dan statusekacauan dalam informasi.

4
3. Gangguan semantik, terjadi karena kata –kata atau simbol yang digunakan
dalam komunikasi memiliki arti ganda sehingga penerima gagal menangkap
maksud dari pengirim pesan.

Umpan balik sangat penting dalam komunikasi interpersonal karena


pengirim dan penerima secara terus-menerus dan bergantian memberikan umpan
balik secara verbal maupun non verbal, komunikasi interpersonal akan lebih efektif
bila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi interpersonal mempunyai bidang
pengalaman yang sama sehingga pembicaraan bisa berjalan dengan lancar, dalam
proses komunikasi interpersonal selalu timbul adanya berbagai akibat, baik positif
maupun negatif pada pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi
interpersonal, Etika meliputi komunikasi yang pantas dan tidak pantas dilakukan
dalam komunikasi interpersonal.

Sedangkan menurut Suranto komponen komunikasi interpersonal antara


lain :

1. Sumber/komunikator
2. Econding
3. Pesan
4. Saluran
5. Penerima/komunikan
6. Deconding
7. Respon
8. Gangguan (noise)
9. Konteks komunikasi

Sumber Komunikator merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk


berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang
bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain, aktivitas internal pada
komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan
non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan

5
2
dengan karakteristik komunikan, pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik
verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan
khusus komunikator untuk dismapaikan kepada pihak lain, sarana fisik
penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke
orang lain secara umum. Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu,
paling tidak ada tiga dimensi ruang, waktu dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada
lingkungan kongkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi interpersonal, seperti
ruangan, halaman dan jalan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
komponen-komponen komunikasi interpersonal merupakan unsur dalam proses
terjadinya komunikasi interpersonal. Apabila komponen sudah ada dan dapat dijalankan
dengan baik sesuai dengan kebutuhan, maka proses komunikasi interpersonal dapat
berlangsung secara efektif.

C. Tujuan Komunikasi Interpersonal


Pada kehidupan manusia, komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh
komunikator dengan komunikan memiliki tujuan yang ingin diperoleh dan
disepakati. Oleh karena itu keberhasilan komunikasi interpersoal tidak terlepas daritujuan
komunikasi itu sendiri. Menurut Muhammad mengemukakan tujuan darikomunikasi
interpersonal antara lain :
1. Menemukan diri sendiri
2. Menemukan dunia luar
3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
4. Berubah sikap dan tingkah laku

Hubungan interpersonal akan terbentuk dengan baik manakala ditandai


dengan adanya empati, sifat positif, saling keterbukaan, dan sikap percaya.
Kegagalan komuniakasi terjadi bila isi pesan dipahami akan tetapi hubungan
diantara komunikan menjadi rusak. Selain itu, menurut Bovee dan Thilldan dikutip

2
Muhammad, Arni.1995.Komunikasi organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.

6
dan diterjemahkan oleh Purwanto ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
komunikasi interpersonal, antara lain :

1. Menyampaikan informasi
2. Berbagi pengalaman
3. Menumbuhkan simpati
4. Melakukan kerja sama
5. Menceritakan kekecewaan
6. Menumbuhkan motivasi

Tujuan dari komunikasi interpersonal itu sendiri merupakan suatu action


oriented, yaitu tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu. Oleh sebab itu
kualitas komunikasi perlu ditingkatkan untuk menumbuhkan hubungan
interpersonal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal yang juga dikemukakan oleh Suranto, antara lain:

1. Keakraban
2. Kesejajaran
3. Control
4. Respon
5. Suasana emosional
6. Toleransi
7. Kesempatan-kesempatan yang seimbang
8. Sikap menghargai orang lain
9. Sikap mendukung, bukan sikap bertahan
10. Sikap terbuka
11. Pemilikan Bersama atas informasi
12. Kepercayaan.
D. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal
Pada suatu komunikasi interpersonal diharapkan mengetahui aspek-aspek
yang harus diperhatikan agar satu sama lain dapat saling memahami dan memahami saat
berkomunikasi. Aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pelaku komunikasi

7
interpersonal agar komunikasi interpersonal terjalin secara efektif dalam buku yang
ditulis oleh Wiryanto adalah :
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Dukungan
4. Sikap positif
5. Kesetaraan

Keterbukaan dalam komunikasi interpersonal dapat dipahami sebagai


keinginan untuk membuka diri dalam rangka berinteraksi dengan orang lain.
Kualitas keterbukaan mengacu pada sejauh mana komunikator terbuka pada
komunikan dan demikian juga sebaliknya, kesediaan komunikator bereaksi secara
jujur terhadap stimulus yang datang, serta mengakui perasaan dan pikiran yang ada,
orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap mereka untuk masa yang akan datang. Sikap empati adalah
adanya usaha masing-masing pihak untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain
dalam upaya melakukan pemahaman terhadap orang lain.
Sikap positif, Dalam komunikasi interpersonal diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam memandang dirinya secara positif dan menghargai
orang lain. Sikap positif tidak dapat lepas dari menghargai upaya mendorong dan
menghargai akan pentingnya orang lain.3

E. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal

Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi interpersonal secara efektif,


karena dalam komunikasi interpersonal sering terdapat hambatan-hambatan yang
mengganggu jalannya komunikasi tersebut. Hambatan-hambatan dalam
penyampaian pesan tentunya akan menyebabkan proses dalam komunikasi

3
www.wikipedia.comss

8
interpersonal tidak efektif. Menurut Suranto terdapat faktor-faktor penghambat
komunikasi interpersonal pada umumnya, yaitu:

1. Kebisingan
2. Keadaan psikologi komunikan
3. Kekurangan komunikator atau komunikan
4. Kesalahan penilaian oleh komunikator
5. Kurangnya pengetahuan komunikator dan komunikan
6. Bahasa
7. Bersifat satu arah
8. Faktor teknis
9. Prasangka

Hambatan komunikasi interpersonal dalam organisasi dapat dibagi


menjadi tiga, yaitu hambatan teknis, hambatan sematik, dan hambatan perilaku. Menurut
Wursanto hamabatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti : (a. Kurangnya sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam proses komunikasi interpersonal, b. Penguasaan teknik dan
metode komunikasi interpersonal yang tidak sesuai, c. Kondisi fisik yang tidak
memungkinkan terjadinya proses komunikasi interpersonal). hambatan sematik
adalah hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam
memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang
dipergunakan dalam proses komunikasi interpersonal. Hambatan perilaku tampak
dalam berbagai bentuk, seperti: (a. Pandangan yang bersifat apriori, b. Prasangka
yang didasarkan pada emosi, c. Suasana otoriter, d. Ketidakmauan untuk berubah,4

F. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Komunikasi Interpersonal

4
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.

9
Suhartin mengemukakan beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi interpersonal, diantaranya :

1. Belajar dan berlatih.


2. Memperdalam hubungan kemanusiaan.
3. Menggunakan contoh-contoh konkrit cerita-cerita yang dapat diambil
hikmahnya.
4. Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun komunikan harus dapat
memahami kondisi sosial lawan bicaranya.
5. Positif thinking, mencoba selalu berfikir positif.
6. Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan bicara maka akan semakin baik.
7. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan.
8. Menggunakan bahasa yang tepat.
9. Agar komunikasi berjalan lancar maka indera harus sehat
10. Komnuikator harus menertibkan pembicaraan agar komunikasi menjadi tidak
berlebihan.5

5
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth
Publishing Company.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara orang- orang secara


tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung baik verbal maupun nonverbal hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi
seperti mendengarkan membujuk menegaskan bercerita dan sebagainya. Komunikasi
interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif .Komunikasi interpersonal bukan
hanya komunikasi dari pengirim pada penerima pesan begitu pula sebaliknya melainkan
komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi interpersonal
bukan sekedar serangkaian

Melalui komunikasi antarpribadi kita dapat mengenal diri kita sendiri dan orang
lain, kita dapat mengetahui dunia luar. Bisa menjalin hubungan yang lebih bermakna, bisa
memperoleh hiburan dan menghibur orang lain dan sebagainya.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Atas kesalahan kami mohon maaf kepada Allah SWT kami mohon ampun, Kami ucapkan
terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Muhammad, Arni.1995.Komunikasi organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.

A.G.Lunadi.1987. Komunikasi Mengena.Yogyakarta:Kanisius.

www.wikipedia.comss

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:


Wadsworth Publishing Company.

12

Anda mungkin juga menyukai