KAJIAN PUSTAKA
untuk landasan dalam pengembangan. Kajian teori terdiri dari (1) Desain and
Development Research, (2) e-learning, (3) Flipped Classroom, (4) matematika, (5)
hasil belajar.
pendidikan dalam pembelajaran. Menurut Richey & Klein (dalam Tracey, 2009)
model baru. Penelitian ini adalah bentuk penelitian praktis yang berusaha untuk
menguji teori dan validitas praktik. Penelitian desain dan pengembangan juga
memiliki proses yang interaktif, proses yang paralel, proses yang berevolusi
17
2.1.3. Model Pembelajaran
2007: 4) berdasarkan dua alasan penting, yaitu (1) model mempunyai makna yang
lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur; (2) sebagai sarana komunikasi
yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas, atau praktik
ini berfungsi untuk memberikan pedoman bagi perancang pengajar dan para guru
Joyce dan Weill (dalam Miftahul Huda 2013: 73) mendeskripsikan model
pengajaran sebagai rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
belajar. Gerlach dan Ely (dalam Rusman 2013: 155) mendesain model
18
pembelajaran yang cocok di segala kalangan termasuk pendidikan tingkat tinggi
dengan adanya penentuan strategi yang cocok digunakan oleh peserta didik dalam
disusun oleh pengembang, (2) berupa landasan teori mengenai bagaimana peserta
didik akan belajar, dan (3) memerlukan tingkah laku pembelajar. Sedangkan
menurut Rusman (2013: 136), model pembelajaran memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu;
19
c. sistem sosial;
d. sistem pendukung.
Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri model pembelajaran
merupakan kerangka berpikir yang dibuat oleh para ahli guna mengembangkan
pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Selain itu ciri-ciri model
Flipped Classroom merupakan salah satu model dari sekian banyak model
Prayitno, dkk. ( dalam sukayanti, 2018: 137) Flipped Classroom adalah model
kelas akan dilaksanakan di rumah. Selain itu menurut Carl Reidismen (dalam
20
teman-teman mereka. Dari dua kutipan di atas, dapat di simpulkan bahwa Flipped
sekolah.
Tabel 2.1
Sintak Flipped Classroom
No Fase Guru Siswa Media
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pra kelas a. Sebelum a. Pemberian Video
tatap muka informasi dan Pembelajaran
guru media dan Handout
memberikan pembelajaran dengan
materi yang bantuan
dalam digunakan wordpress
bentuk dalam berbatuan tutor
video pembelajaran LMS
pembelajara adalah video
n. scribe dan
b. Guru handout serta
menyampai menggunakan
kan tujuan wordpress
pembelajara berbantuan
n yang akan tutor LMS
dicapai.
c. Guru
menyampai
kan secara
garis besar
materi yang
akan
dipelajari.
2 Dalam a. Guru a. Siswa Buku Paket
Kelas membagi membuat LKS
21
siswa kelompok
menjadi b. Siswa
beberapa mendapatkan
kelompok tanya jawab
yang terdiri dari guru
dari 4-5 c. Siswa
orang siswa. mengerjakan
b. Melalui tanya latihan di
jawab dengan LKS
siswa, guru d. Siswa
menguatkan berdiskusi
konsep. dengan
c. Guru kelompoknya
memberikan untuk
latihan menyelesaika
pemecahan n masalah.
masalah e. Salah satu
melalui kelompok
LKS. mempresenta
d. Peran guru sikan hasil
saat diskusi diskusi dan
adalah yang lain
memfasilitasi menanggapin
siswa agar ya.
mampu
menuliskan
ide atau
gagasannya
terkait
masalah yang
diberikan.
e. Guru
memberikan
tes untuk
mengetahui
tingkat
pemahaman
siswa.
22
2.1.5 E-Learning
sendiri merupakan salah satu dari banyaknya hal yang muncul karena adanya
internet, intranet/extranet, satelit broadcast, audio/ video tape, interactive TV, CD-
Room dan computer based traning (CBT). Dari kedua pendapat di atas bisa kita
simpulan bahwa E-learning adalah proses pembelajaran jarak jauh yang dibantu
Selain itu TV kabel juga merupakan salah satu media yang menggunakan E-
penggunaan E-learning yang ada pada saat ini sangat bervariasi, namun semua itu
23
Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam penggunaan E-learning. Pesewrta
didik menjadi lebih Flexibel dalam memilih waktu belajar maupun materi
dalam menambah bahan ajarnya. Dilihat dari segi sisi materi pembelajaran dapat
dibuat sangat fleksibel mulai dari materi berbasis teks maupun berbasis
pengajar, peserta didik, dan materi pembelajaran bisa berada di mana saja.
keuangan dari orang tua peserta didik. Sedangkan menurut Nursalam (2008)
mengemukakan bahwa
24
1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar
itu sendiri.
technology).
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan
9. Peserta didik bisa frustrasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik,
11. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga panduan
25
penguasaan komputer bisa diadakan diklat guna meningkatkan kemampuan
guru. Kepala sekolah juga bisa minta Disdikpora meningkatkan sarana dan
dalam pembelajaran e-learning ini. Selain hal tersebut sebagai contoh lainnya
kurangnya interaksi pengajar dan pelajar bisa diatasi dengan sistem flipped,
d. Pembelajaran Matematika
bentuk, algoritma, dan perubahan. Sebagai ilmu dengan objek yang abstrak,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan
26
Standar kompetensi dan kompetensi dasar Matematika dalam skripsi ini
ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. (Permendiknas No. 22
tahun 2006). Untuk kurikulum dan materi bisa di lihat dalam tabel di bawah ini
Tabel 2.2
Kurikulum dan materi matematika
27
Pada mata pelajaran ini akan di bahas tentang teorema Pythagoras,
1994). Perlu kiranya dibedakan antara matematika dan matematika sekolah. Agar
dihadapi atau dialami oleh siswa (masalah kontekstual yang realistis bagi
matematika
28
3. Menggunakan hasil dan konstruksi siswa sendiri, yaitu siswa diberi
bimbingan guru.
5. Terjadi interaksi antara murid dan guru, yaitu aktivitas belajar meliputi
matematika itu abstrak. Sebagai contoh pada mata materi bangunan datar,
objek yang harus di pelajari siswa adalah objek abstrak hal ini akan
mempersulit siswa, karena pada alam bawah sadar siswa sendiri lebih memilih
objek konkret.
penting. Dengan simbol dan istilah yang telah disepakati akan mempermudah
Pola berpikir deduktif secara sederhana adalah pemikiran yang bersifat umum
29
5. Memperhatikan semesta pembicaraan
lingkup apa dia digunakan. Sebagai contoh jika lingkup pembicaraan mengarah
Dalam suatu sistem matematika sangat ditekankan asas atau konsistensi. Hal
ini juga berlaku untuk semua sistem dan struktur dari matematika tidak boleh
telah disepakati.
Jadi menurut kedua padangan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa matematika
merupakan suatu mata pelajaran yang bersifat deduktif, penggunaan simbol yang
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
(2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. sependapat dengan pendapat tersebut menurut
Gunawan (2003) faktor yang paling menentukan hasil belajar adalah mengenal
eksternal dan internal. Pendekatan dalam proses pembelajaran juga menjadi faktor
30
lain dalam meningkatkan hasil belajar. sehingga guru harus memperhatikan
faktor-faktor tersebut. Jika hanya memperhatikan satu faktor saja maka hasil
serta hasil tes yang didapat di mana pro test memiliki skor yang lebih
baik dari pada pre test. Sehingga penelitian ini ternyata sejalan dengan
hasil bahwa media, RPP, serta soal yang digunakan dalam e-learning
31
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Hajar Halili dan Zamzami
2020/2021”.
lebih meefisienkan waktu yang ada sehingga interaksi guru dan siswa
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Aeni, Titi Prihatin dan Yuli Utanto
dan keempat respon dari siswa yang positif dalam penggunaan model
32
pembelajaran ini. Sehingga penelitian ini ternyata sejalan dengan judul
yang telah dilaksanakan oleh guru. Oleh sebab itu peran guru sangat vital dalam
pendidikan akan tergerus dalam kemajuan jaman. Sebagai contoh inovasi yang
jarang digunakan oleh guru adalah e-learning. E-learning sendiri adalah model
pembelajaran yang membuat siswa tidak jenuh harus belajar di sekolah saja.
Dengan inovasi model pembelajaran ini juga, tidak ada lagi kata guru yang tidak
bisa hadir di kelas maupun siswa yang tertinggal materi. E-learning sendiri juga
memudahkan guru dalam mengintegrasikan baik itu bahan ajar maupun media
pembelajaran.
learning ini terdapat media pendukung seperti handout, Video Scribe, dan
33
penelitian sebagai berikut. Terdapat perbedaan hasil belajar Matematika yang
Flipped Classroom pada siswa kelas VIII SMP N 2 Singaraja Tahun Pelajaran
34