Diajukan oeh :
Proposal Penelitian
Diajukan oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Penelitian
Diajukan Oleh :
1. Ketua : 1.
2. Anggota : 2.
3. Anggota : 3.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan tugas
akhir yang berjudul “Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien
Tuberculosis Paru Di Puskesmas Nimbokrang Kabupaten Jayapura” tepat pada
waktunya.
Penyusunan laporan tugas akhir ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dan
bimbingan dari pihak yang dengan ikhlas bersedia meluangkan waktu membantu
penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir. Oleh karena itu dengan penuh rasa
hormat dan dengan setulusnya penulis berterima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Hermanus Arwam MZ, SE, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Jayapura yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
dalam mengikuti perkuliahan.
iv
6. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2020 Jurusan Farmasi yang telah
membantu penulis dari mulai kuliah sampai dengan selesainya laporan
tugas akhir ini. Kebersamaan ini tidak akan pernah dilupakan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusuan Laporan Tugas Akhir ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima masukan, kritikan yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan sejauh mana pasien mengikuti instruksi-instruksi atau saran medis. Terkait
antara riwayat dosis yang sebenarnya dengan regimen dosis obat yang diresepkan.
selama 2 minggu atau lebih, batuk disertai dengan gejala tambahan yaitu dahak,
dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
setelah India dan Cina. Data laporan serupa tahun 2009, Indonesia mengalami
kemajuan menjadi peringkatan kelima (429.730 kasus) setelah India, Cina, Afrika
1
2
sebesar 5,8 % dari kasus TB paru yang ada di dunia. Dengan masih adanya sekitar
430.000 pasien baru per tahun dan angka insiden 189/100.000 penduduk serta
angka kematian akibat TB paru sebesar 61.000 per tahun atau 271/100.000
penduduk. Selain itu, TB paru terjadi pada lebih dari 75 % usia produktif (15-54
tahun), dalam hal ini kerugian ekonomi yang disebakan oleh TB paru cukup besar
pengobatan tidak dilakukan secara teratur dan tidak sesuai dengan waktu yang
tuberkulosis terhadap Obat Anti tuberkulosis (OAT) secara meluas atau disebut
dalam pengobatan TB paru merupakan hal penting untuk dianalisis, serta belum
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
obat
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
A. TUBERKULOSIS
1. Definisi
paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui darah, kelenjar limfe, saluran
2. Etiologi
Tahan Asam (BTA). Sifat kuman TB secara umum antara lain adalah
Jensen, Ogawa.
di bawah mikroskop.
5
6
jangka waktu lama pada suhu antara 40ᵒC sampai dengan minus 70ᵒC.
ultraviolet.
h. Dalam dahak pada suhu antara 30 –37ᵒC akan mati dalam waktu lebih
kurang 1 minggu.
2019).
3. Gejala TB
sebagai berikut :
a. Gejala utama
b. Gejala tambahan
Batuk sebagai gejala utama dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
hari tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari satu bulan.
berat badan menurun, mudah lelah, batuk terus menerus, demam, dan
4. Cara Penularan TB
batuk, bersin, atau berteriak. Partikel kecil tersebut dapat tetap bertahan di
alveoli paru-paru.
batuk atau bersin oleh pasien TB, faktor lingkungan yang mempengaruhi
2019),
5. Pengobatan Pasien TB
a. Tujuan Pengobatan
kualitas hidup.
selanjutnya.
b. Prinsip Pengobatan
Dengan prinsip :
kekambuhan.
c. Tahap Pengobatan
dengan maksud :
kekambuhan.
1. Izoniazid (H)
0,05 μg/ mL. Efek bakterisidnya hanya terlihat pada kuman yang
2. Rifampisin (R)
3 kali seminggu.
3. Pirazinamid (Z)
obat ini belum diketahui secara pasti. Dosis harian yang dianjurkan
4. Etambutol (E)
5. Streptomisin
B. KEPATUHAN
atau saran medis (Sabate, 2001; Düsing, Lottermoser & Mengden, 2001).
lebih rendah.
berdasarkan prinsip bahwa pasien harus menjadi mitra aktif dari tenaga
2. Tidak meminum obat dalam dosis yang tepat (terlalu kecil atau besar).
interaksi obat.
lima dimensi yang saling terkait, yaitu faktor pasien, faktor terapi, faktor
tidak ada pengaruh yang lebih kuat dari faktor lainnya. Untuk mencapai
kesehatan.
penggunaan obat.
Farmasi, J. S., Pameswari, P., Halim, A., & Yustika, L. (2016). Tingkat
Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit
Mayjen H . A . Thalib Kabupaten Kerinci. 2(2), 116–121.
Gowa, O. P. U. K. (2019). No Title.
Sirait, H., Sirait, A., & Saragih, F. L. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Sikap
dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien Tb Paru di
Puskesmas Teladan Medan. 5(1), 9–15.
15