Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“BENTUKLAHAN EOLIAN”

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geomorfologi dan Lingkungan

Dosen Pengampu:
Dr.H.Sidharta Adyatma,M.Si

Disusun Oleh:
Juwairiyah
2110115220002
A-1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Geomorfologi dan Lingkungan, dengan judul “Bentuklahan
Eolian”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Banjarmasin, 12 April 2022

Juwairiyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN PROSES TERJADINYA BENTUKAN EOLIAN
B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BENTUKLAHAN
EOLIAN
C. MACAM-MACAM DAN JENIS-JENIS BENTUKLAHAN EOLIAN BERDASARKAN
KELOMPOKNYA (EROSIONAL, RESIDUAL, DEPOSITIONAL)
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi sebagai akibat
adanya pengaruh tenaga asal dalam dan tenaga asal luas bumi (hujan, angin, penyinaran dan
pemanasan matahari, benturan benda asal ruang angkasa serta aliran air dan gletser) yang
menghasilkan proses-proses geomorfik yang berakibat terubahnya bentuk-bentuk permukaan
bumi. Obyek utama geomorfologi ialah bentuklahan, proses geomorfologi, genesa dan
evolusi pertumbuhan bentuk lahan, beserta hubungannya dengan aspek lingkungan. Dalam
hal ini utamanya mengupas tentang berbagai bentuk lahan dari bentukan berbagai asal proses
yang berbeda. Bentanglahan atau landscape merupakan kombinasi atau gabungan dari
bentuklahan. Mengacu pada definisi bentanglahan tersebut, maka dapat dimengerti bahwa
unit analisis yang yang sesuai adalah unit bentuklahan. Oleh karena itu, untuk menganalisis
dan mengklasifikasikan bentanglahan selalu mendasarkan pada kerangka kerja bentuklahan
(landform). Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk
topografis khas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada material
batuan, dalam skala ruang dan waktu kronologis tertentu. Geomorfologi adalah studi yang
mendeskripsi bentuklahan dan proses-proses yang menghasilkan bentuklahan serta
menyelidiki hubungan timbal-balik antara bentuklahan dan proses-proses tersebut dalam
susunan keruangan

Oleh karena untuk menganalisis bentanglahan lebih sesuai dengan didasarkan pada
bentuklahan, maka klasifikasi bentanglahan juga akan lebih sesuai jika didasarkan pada unit-
unit bentuklahan penyusunnya. Verstappen (1983) telah mengklasifikasikan bentuklahan
berdasarkan genesisnya menjadi 10 (sepuluh) macam bentuklahan asal proses, yaitu
bentuklahan asal proses volkanik,bentuklahan proses structural, bentuklahan asal fluvial,
bentuklahan asal proses solusional ,bentuklahan asal proses denudasional, bentuklahan asal
proses eolin, bentuklahan asal proses marine , bentuklahan asal glasial , bentuklahan asal
organik , bentuklahan asal antropogenik,

Dalam makalah ini akan membahas tentang bentuk lahan aeolin .Bentuk lahan aeolin
adalah.bentukan lahan oleh proses eksogenik dengan angin sebagai agen pembentuk
utamanya.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian dan proses terjadinya bentuklahan eolian?
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
bentuklahan eolian?
3. Mengidentifikasi macam-macam atau jenis bentuklahan eolian berdasarkan
kelompoknya (erosional, residual, depositional)?
A. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan proses terjadinya bentuklahan eolian.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bentuklahan eolian.
3. Mengetahui macam-macam atau jenis bentuklahan eolian berdasarkan kelompoknya
(erosional, residual, depositional).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Proses Terjadinya Bentuklahan Eolian


1. Pengertian Bentuklahan Eolian
Bates dan Jackson (1987) menyebutkan definisi sebagai berikut:Bentanglahan
eolian adalah bentanglahan yang terbentuk oleh kegiatan angin.Bentanglahan eolian
pada umumnya terbentuk di daerah gurun. Gurun (=desert) adalah daerah dengan
curah hujan tahunan rata-rata kurang dari atau sama dengan 25,4 cm/ tahun, tidak
atau bervegetasi jarang. Empat jenis gurun dapat dibedakan yaitu:
1. Gurun di daerah garis lintang tinggi (kutub) yang tertutup oleh es/ salju abadi.
2. Gurun di daerah garis lintang menengah di daerah cekungan benua seperti gurun
Gobi yang dicirikan oleh curah hujan sedikit dan suhu pada musim panas tinggi.
3. Gurun yang dipengaruhi oleh aliran angin dari daerah subtropic ke daerah tropic
seperti gurun sahara dengan hampir tidak ada curah hujan dan beda tinggi suhu
harian sangat tinggi.
4. Gurun pesisir seperti yang terdapat di peru yang memiliki arus dingin pada
daratan besar di pesisir barat.
2. Proses Terjadinya Bentuklahan Eolian
a. Pengikisan oleh angin
Angin mengikis permukaan bumi melalui deflasi dan abrasi
a) Deflasi adalah terlepas dan berpindahnya partikel-partikel batuan lepas oleh
angin. Proses deflasi merupakan Gerakan tiupan angin yang membawa materi
batuan, baik berupa debu halus, paasir, maupun materi yang kasar dan berat.
Proses ini sering terjadi di daerah yang merupakan tempat berkumpulnya pasir,
misalnya di basin kecil atau pada bukit pasir. Deflasi cenderung menyebabkan
terbentuknyaa formasi-formasi baru di daerah depresi. Dibandingkan dengan erosi
air atau sungai keadaannya berlawanan, erosi air di daerah yang berelief tinggi
sangat kuat, sebaliknya erosi angin/deflasi di daerah cekungan/basin sangat kuat.
Deflasi hanya dapat terjadi setelah materi batuan mengalami pencucian dan
kemudian dibawa ke tempat yang kebih rendah. Materi yang diendapkan tersebut
pada umumnya berupa butiran halus sehinnga mudah menglami deflasi.
b) Korasi (corrasion) / abrasi
Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam yang sangat
luas. Gerakannya hanya dapat terjadi di dekat permukaan tanah. Ini terjadi karena
angin tidak dapat mengangkut pasir ke tempat yang lebih tinggi lagi.
Berdasarkan kerjanya korasi dapat dibedakan :
a. Polishing dan pitting
Gerakan angin yang membawa/disertai pasir disebut dengan polishing. Gerakan
angin yang membawa pasir mempunyai kemampuan untuk melubangi batuan,
kemampuan untuk melubangi batuan ini disebut dengan pitting.
b. Grooving dan shaping
Batuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan terus
mengalami proses pembentukan lubang sehingga makin lama makin besar dan
dalam. Proses melubangi secara terus-menerus sehingga menjadi lubang yang
besar dan dalam disebut dengan grooving.
Batuan yang berlubang-lubang besar tersebut kemudian berubah menjadi pecah-
pecah dan berkeping-keping. Proses terjadinya pecahan dan keping-keping ini
disebut shaping.
c. Faceting
Batuan yang telah berkeping-keping berubah menjadi lebih kecil lagi. Proses
perubahan batuan menjadi bagian lebih kecil disebut dengan faceting.
Kecepatan korasi terhadap massa batuan di daerah kering sangat tergantung dari
tingkat kekerasan batuan dan kekuatan angin itu sendiri.
C) Pengangkutan oleh angin

Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi-materi halus,
misalnya debu. Materi yang halus ini akan diterbangkan angin sampai ke tempat
yang cukup jauh. Adapun jenis-jenis gerakan pengangkutan materi oleh angin
adalah:

1. Suspensi (suspension)

Merupakan gerakan vertikal tiupan angin yang mampu mengangkut materi-


materi halus ke tempat yang lebih jauh. Gerakan ini tidak besar peranannya dalam
mengangkut pasir karena kemampuan mengangkut ke atas sangnt terbatas.

Pada saat angin mengangkut debu kadang-kadang disertai dengan gerakan


turbuler. Kecepatan angin tidak selalu tetap tetapi selalu mengalami variasi
periode yang pendek sehingga menyebabkan adanya tekanan angin. Tekanan
angin ini menyebabkan udara berputar ke segala arah, putaran udara ke segala
arah inilah yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan suspensi.

2. Saltasi (saltation)

Yaitu gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh tabrakan dan
pantulan angin yang bermuatan pasir. Gerakan saltasi secara langsung disebabkan
tekanan angin terhadap butiran pasir, pasir yang ditiup angin pada umumnya
mempunyai gerakan saltasi.

3. Rayapan permukaan (surface crep)

Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran


oleh gerakan saltasi. Terjadinya tubrukan materi butiran ini secara teratur, tetapi
kadang-kadang juga tersebar menjadi pecahan-pecahan di atas tempat jatuhnya
pasir. Oleh karena benturan ini gerakan materi butiran menjadi lambat yang
selanjutnya menjadi rayapan permukaan.Kadang-kadang angin yang mengangkut

debu atau pasir bergerak berputar seperti spiral, gerakan seperti ini disebut
dengan badai debu.

b. Pengendapan oleh angin

Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa angin tadi
jatuh setelah gerakan menjadi lambat. Selain karena kecepatan yang menjadi
lambat, pengendapan juga dapat terjadi karena butiran yang terbawa oleh angin
mengalami benturan terhadap permukaan kejadian ini sebagai hasil dari proses
saltasi dan rayapan tanah. Apabila butiran tersebut tidak membentur permukaan
dan terus terbawa angin, maka butiran tersebut akan mengalami gerakan
sepanjang permukaan hingga menemukan tempat mengendap, pada umumnya
tempat pemberhentian tersebut berupa cekungan. Bentuk endapan dari proses ini
tidak datar atau halus tetapi bergelombang. Setelah mengendap butiran-butirabn
tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang baru.

B. Bentuk-Bentuk Bentuklahan Aeolian


1. Bentuklahan hasil erosi (deflasi dan abrasi)
⮚ Yardang= yarding adalah bentuklahan panjang, tidak teratur, puncaknya tajam, di
antara palung yang dasarnya membulat, pada suatu plato di daerah gurun yang
terpotong-potong oleh erosi angin, tersusun oleh timbunan berbutir halus yang
kompak seperti pasir lempungan. Tingginya dapat lebih dari 6 meter dan lebarnya
dapat lebih dari 40 meter.
⮚ Pedestal rocks pedestal boulder = perched rocks adalah massa batuan yang
tererosi oleh angin dan terisolasi, merupakan sisa-sisa hasil erosi, tertutupi oleh
batuan yang lebih keras.
⮚ Lag deposit = lag gravel adalah timbunan fragmen-fragmen batuan keras berada
di permukaan bumi merupakan sisa-sisa, setelah material yang lebih halus telah
berpindah oleh tiupan angin. Bentuklahan lag deposit disebut juga desert armor
atau desert pavement.

⮚ Reg = gravel desert adalah dataran gurun luas terdiri dari lembaran gravel terletak
pada tanah aluvial tersemen kuat membentuk desert pavement.
⮚ Hamadas adalah gurun berbatu-batu berukuran besar, tanpa vegetasi.
⮚ Serirs adalah gurun berbatu-batu berukuran kecil (kerakal dominan).
⮚ Wind-polished surfaces= desert polish=desert varnish= adalah permukaan yang
dihaluskan oleh abrasi angin, terbentuk di daerah berkekuatan angin tinggi.
Contoh: gorges, passages atau gullies pada batuan penghalang; dan pits, flutes dan
grooves yang terbentuk pada skala kecil (cm).
⮚ Wind caves adalah lubang-lubang pada cliff vertikal di daerah gurun disebabkan
oleh lepasnya butir-butir batupasir penyusun cliff tersebut oleh deflasi. Butir-butir
lepas karena lapuk atau tidak tersemen kuat selama proses pembuatan.
⮚ Inselberg= island mountain= bukit atau gunung saja erosi yang terisolasi,
umumnya halus dan membulat, sangat menonjol dibandingkan dengan
sekelilingnya yang merupakan lahan rendah dengan permukaan yang tererosi.
Bentuklahan ini terdapat di daerah kering seperti gurun di Afrika Selatan atau
Arabia, umumnya berbatu-batu dan tandus.
⮚ Beveled stone= batu yang permukaannya telah menjadi rata akibat abrasi angin.
⮚ Mushroom rock= toadstool rock= fur-cap rock= batuan bertentuk seperti jamur di
daerah kering disebabkan oleh ketahanan batuan yang berbeda terhadap
pelapukan dan erosi. Dibagian atas lebih tahan daripada dibagian bawah.
⮚ Gassi=couloirs=dune crevasses=gorge=passage=deep gully=adalah lembah yang
berkembang oleh deflasi.
2. Bentuklahan hasil deposisi (penimbunan)
⮚ Ergs= areg adalah gurun pasir disebut juga lautan pasir dan ditempati oleh bukit-
bukit pasir yang kompleks.
⮚ Barchan=barcan barchane = barkan = horseshoe dune = crescenti dune adalah
bukit pasir terisolasi berbentuk bulan sabit, ujung yang runcing mengarah searah
dengan arah angin. Lereng yang mengarah berlawanan dengan arah angin
kemiringannya landai, di sebaliknya yang berbentuk cekung yang diapit oleh
ujung runcing, lebih curam, berkembang di daerah datar yang keras, pasokan pasir
terbatas, kecepatan angin sedang dan tetap Timbunan pasir terbentuk karena ada
rintangan bongkah batuan atau semak
⮚ Seif dune = Sword dune = adalah rantai bukit pasir memanjang, besar puncaknya
tajam, umum dijumpai di Gurun Sahara, profil puncaknya terdin dari jajaran
puncak dan lembah tajam, permukaan yang curam melengkung dihasilkan oleh
angin yang memotong kencang, tetapi tidak tetap (jarang).
⮚ Parabolic dune berbentuk seperti sekop. Lereng yang searah angin curam dan
cembung. Bila berkembang terus bentuknya akan menjad seperti parabola dengan
ujung-ujung runcing seperti tanduk mengarah berlawanan dengan arah angin.
Parabolic dune terbentuk bila ada jalur vegetasi tegak lurus arah angin, dan
terdapat celah yang tidak bervegetasi Angin yang membawa pasir menerobos
celah ini.
⮚ Longitudinal dune adalah bukit pasir sempit panjang, penampang melintangnya
umumnya simetri, sejajar dengan arah angin, terbentuk jika pasirnya banyak dan
anginnya tetap dan kuat. Bukit pasir ini dapat terbentuk oleh perkembangan
parabolic dune atau oleh dua arah angin yang saling bertemu menghasilkan
resultant arah angin.
⮚ Transverse dune adalah bukit pasir asimetris memanjang tegak lurus terhadap
arah angin, mempunyai lereng landai ke arah angin datang dan berlereng curam
ke arah bawah angin, umumnya terbentuk di daerah bervegetasi jarang, kekuatan
angin sedang, muatan pasir banyak.
⮚ Ripple dune= gelembur gelombang pasir berukuran kecil terbentuk di permukaan
sedimen.

⮚ Bajada= lereng alluvial menerus yang luas atau permukaan hancuran batuan yang
miring landau, menyebar dari kaki gunung menuju ke cekungan di sekitarnya,
terbentuk oleh kipas-kipas alluvial yang bergabung menjadi satu.
⮚ Zibar adalah bukit pasir relief rendah hasil endapan angin, tidak ada
⮚ Draa= adalah bukit pasir longitudinal berukuran besar, panjangnya lebih dari satu
kilometer, tingginya puluhan hingga ratusan meter
⮚ Rhourd adalah bukit pasir berbentuk pyramid terbentuk oleh bukt pasir yang
saling memotong.
⮚ Akle dunes= pola bukit-bukit pasir di sahara barat, merupakan jaringan pematang
melengkung seperti bulan sabit yang menghadap selang-seling kea rah datangya
angin dan ke arah searah angin.
BAB 3

Kesimpulan

Bentanglahan eolian adalah bentanglahan yang terbentuk oleh kegiatan


angin.Bentanglahan eolian pada umumnya terbentuk di daerah gurun. Gurun
(=desert) adalah daerah dengan curah hujan tahunan rata-rata kurang dari atau sama
dengan 25,4 cm/ tahun, tidak atau bervegetasi jarang.

Empat jenis gurun dapat dibedakan yaitu:


5. Gurun di daerah garis lintang tinggi (kutub) yang tertutup oleh es/ salju abadi.
6. Gurun di daerah garis lintang menengah di daerah cekungan benua seperti gurun
Gobi yang dicirikan oleh curah hujan sedikit dan suhu pada musim panas tinggi.
7. Gurun yang dipengaruhi oleh aliran angin dari daerah subtropic ke daerah tropic
seperti gurun sahara dengan hampir tidak ada curah hujan dan beda tinggi suhu
harian sangat tinggi.
8. Gurun pesisir seperti yang terdapat di peru yang memiliki arus dingin pada
daratan besar di pesisir barat.

Saran
Setiap laporan pasti ada kekurangan yang tidak di sadari , apabila ada kekurangan
dalam laporan saya sebaiknya di cari oleh pembaca .

Anda mungkin juga menyukai