Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

RPS II

MENGUKUR PENDAPATAN NASIONAL

MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO

KODE MATA KULIAH EKU112A

KELAS A1

Oleh :

Kelompok 1 :

I Gusti Ngurah Febriana Putra (2107531004)

Ni Luh Gede Prita Enggie Cahyani (2107531011)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul Mengukur PEndapataan Nasional ini tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Martini Dewi. Selain
itu, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang mengukur pendapatan nasional
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Ni Putu Martini Dewi, M.Si. selaku Dosen Mata
Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami dapatkan di kampus. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini. Kami menyadari, paper yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan serta
penyampaian isi dalam paper ini. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan paper ini pada masa yang akan datang

Denpasar, 13 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................. iii

BAB 1 ...................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 1

BAB 2 ...................................................................................................................................... 2

2.1 Mengklasifikasikan Perekonomian Kedalam Dua Bagian .......................................... 2

2.2 Pengukuran Produk Domestik Bruto (PDB)................................................................. 4

2.3 Komponen-Komponen PDB ........................................................................................... 6

2.4 Mengukur Pendapatan Nasional (PDB) Suatu Negara ................................................ 7

2.5 Perbedaan Pendapatan Riil Dengan Pendapatan Nasional ......................................... 10

2.6 Kesehatan Perekonomian Dari Besaran PDB Yang Dihasilkan ................................. 12

BAB 3 ...................................................................................................................................... 13

Kesimpulan ............................................................................................................................. 13

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran
yang sangat vital bagi sebuah negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu
tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Dengan pendapatan nasonal, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara
maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Untuk dapat
mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara, menghitung besarnya pendapatan nasional
perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana klasifikasikan perekonomian ke dalam dua bagian?
2. Bagaimana pengukuran produk domestik bruto (PDB)?
3. Apa saja komponen-komponen pendapatan nasional (PDB)?
4. Bagaimana cara mengukur pendapatan nasional (PDB) suatu negara ?
5. Apa perbedaan pendapatan riil dengan pendapatan nasional?
6. Bagaimana Kesehatan perekonomian dari besaran PDB yang dihasilkan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi perekonomian dalam dua bagian
2. Untuk mengetahui pengukuran PDB
3. Untuk mengetahui komponen-komponen PDB
4. Untuk mengetahui cara mengukur PDB suatu negara
5. Untuk mengetahui perbedaan antara pendapatan riil dengan pendapatan nasional
6. Untuk mengetahui bagaimana Kesehatan perekonomian dari hasil besaran PDB yang
dihasilkan

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Mengklasifikasikan Perekonomian Kedalam Dua Bagian

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Ada beberapa
pembagian ilmu ekonomi yang ditinjau dari ruang lingkup ekonomi yang dipelajari. Cabang ilmu
ekonomi yang ada juga dibagi berdasarkan bidang yang dibahas. Terdapat 3 pembagian ilmu
ekonomi secara umum yaitu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ekonomi terapan. Teori
ekonomi dibagi lagi menjadi dua yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.

1. Ekonomi Makro
Pengertian ekonomi makro merupakan jenis teori ekonomi yang mempelajari mekanisme
kerja perekonomian secara keseluruhan. Hal-hal yang diteliti dalam ekonomi makro
meliputi fenomena ekonomi yang luas misalnya seperti tingkat pengangguran, pendapatan
nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat harga. Tujuan ekonomi makro
adalah untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan merumuskan serta memperbaiki
kebijakan ekonomi.
2. Ekonomi Mikro
Pengertian ekonomi mikro yaitu macam teori ekonomi yang mempelajari perilaku individu
dan rumah tangga produksi atau perusahaan dalm membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Secara khusus ekonomi mikro mempelajari
bagian-bagian seperti perilaku konsumen dan perusahaan dan penentuan harga pasar untuk
satu jenis barang tertentu serta kuantitas faktor input barang dan jasa.

➢ Pendapatan dan Pengeluaran Dalam Perekonomian

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh seseorang atau perusahaan dari kegiatan
memproduksi atau menjual barang dan jasa dalam periode tertentu. Sedangkan pengeluaran adalah
pengorbanan yang harus dilakukan seseorang atau perusahaan dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan berupa barang dan jasa. Orang berpenghasilan besar dapat lebih mudah menjangkau
kemudahan dan kemewahan hidup. Tidak mengherankan apabila orang yang berpenghasilan besar

2
dapat menikmati standari hidup yang lebih tinggi, seperti rumah yang bagus perawatan kesehatan
yang lebih baik, mobil yang lebih mewah, liburan yang lebih mahal dan sebagainya. Logika yang
sama juga berlaku untuk perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Dalam menilai apakah
perekonomian berjalan dengan baik atau buruk, merupakah hal yang alamiah untuk melihat
pendapatan total yang diperoleh semua orang dalam perekonomian tersebut. Inilai fungsi dari
Produk Domestik Bruto (PDB).

PDB ini mengukur dua hal sekaligus, yaitu pendapatan total semua orang dalam
perekonomian dan jumlah pembelanjaan untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian.
Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan total harus sama dengan pengeluaran
total. Alasannya karena setiap transaksi yang dilakukan melibatkan dua pihak, yakni penjual dan
pembeli. Setiap uang yang dibelanjakan oleh pembeli merupakan pendapatan bagi penjual.

➢ Diagram Arus Lingkar

Dalam perekonomian ini, rumah tangga memberikan faktor produksi berupa tenaga kerja,
lahan dan modal kepada perusahaan kemudian perusahaan memberikan kompensasi kepada rumah
tangga berupa upah, biaya sewa dan keuntungan atas faktor produksi yang telah digunakan.
Kemudian perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
yang mana akan dibeli oleh rumah tangga sehingga perusahaan mendapatkan pendapatan dari hasil
menjual barang dan jasa kepada rumah tangga.

3
Secara spesifik, rumah tangga tidak membelanjakan seluruh pendapatannya, mereka
menyimpan Sebagian pendapatan kepada pemerintah dalam bentuk pajak dan juga menyimpan
pendapatannya untuk digunakan pada masa depan. Selain itu, rumah tangga tidak membeli seluruh
barang dan jasa yang diproduksi, sebagian akan dibeli oleh pemerintah dan sebgain lagi dibeli oleh
perusahaan yang berencana untuk menggunakannya pada masa depan untuk memproduksi produk
mereka sendiri.

2.2 Pengukuran Produk Domestik Bruto (PDB)

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun. Tujuan dari pendapatan nasional adalah
menggambarkan tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi
pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor dan tingkat kemakmuran yang dicapai
suatu negara. Pendapatan nasional dapat digunakan untuk memprediksi perekonomian suatu
negara pada masa yang akan datang.

Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi di
suatu negara pada periode tertentu. Dari definisi tersebut dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran produk domestic bruto. Definisi tersebut dibagi menjadi beberapa frase, frase-frase
tersebut yaitu sebagai berikut.

1. PDB adalah Nilai Pasar


PDB menjumlahkan berbagai jenis produk menjadi satu ukuran nilai kegiatan ekonomi.
Untuk melakukan hal tersebut PDB menggunakan harga pasar. Karena mengukur jumlah
yang bersedia dibayarkan oleh orang untuk membeli berbagai barang, harga pasar dapat
mencerminkan nilai barang-barang tersebut. Contohnya, jika harga apel dua kali lebih
mahal daripada harga jeruk maka apel berkontribusi terhadap PDB dua kali lebih besar
daripada jeruk.
2. Dari Semua
PDB mencakup barang yang diproduksi dalam perekonomian yang dijual secara legal di
pasar. Namun, ada sebagian produk yang tidak dimasukkan ke PDB karena sulit diukur.
PDB juga tidak memasukkan sebagian besar barang yang diproduksi dan dijual secara tidak
sah, seperti obat-obatan terlarang.

4
3. Akhir
Apabila sebuah pabrik memproduksi kertas yang kemudian digunakan untuk membuat
kartu ucapan maka kertas tersebut disebut “barang antara” dan kartu ucapan tersebut
disebut “barang jadi”. PDB hanya akan memasukan nilai barang jadi karena nilai barang
antara sudah masuk ke dalam harga barang jadi. Menambahkan nilai pasar kertas kedalam
nilai pasar kartu ucapan berarti perhitungan ganda, yang artinya nilai kertas dihitung tidak
tepat. Namun ada pengecualian untuk prinsip ini yang akan timbul apabila suatu barang
antara diproduksi bukan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam persediaan barang
perusahaan untuk digunakan atau dijual kemudian hari. Dalam kasus ini, barang antara
tersebut untuk sementara dianggap sebagai “barang jadi” dan nilainya sebagai investasi
dimasukkan ke dalam PDB.
4. Barang dan Jasa
PDB mencakup barang berwujud hingga jasa yang tidak berwujud. Ketika membeli CD
band favorit maka kita membeli barang dan harga pembelian CD tersebut termasuk
kedalam PDB. Ketika membeli tiket konser band yang sama maka kita membeli jasa dan
harga tiket tersebut juga termasuk ke dalam PDB.
5. Yang Diproduksi
PDB mencakup barang dan jasa yang sedang diproduksi, PDB tidak termasuk transaksi
yang melibatkan barang-barang yang diproduksi pada masa lalu. Contohnya ketika sebuah
pabrik memproduksi sebuah laptop baru maka nilai laptop tersebut dimasukkan ke dalam
PDB. Namun, apabila seseorang menjual laptop bekas kepada orang lain maka nilai laptop
bekas tersebut tidak dimasukkan ke dalam PDB.
6. Dalam Suatu Negara
PDB mengukur nilai produksi di dalam batas-batas wilayah geografis suatu negara.
Apabila seorang warga negara Malaysia bekerja untuk sementara waktu di Indonesia maka
produksi yang ia hasilkan menjadi bagian dari PDB Indonesia. Apabila seorang warga
negara Indonesia memiliki sebuah pabrik di Singapura, maka produksi pabriknya bukan
merupakan bagian dari PDB Indonesia melainkan merupakan bagian dari PDB Singapura.
Dengan demikian, barang-barang dimasukkan ke dalam PDB suatu negara jika diproduksi
secara domestik tanpa memandang kewarganegaraan produsennya.

5
7. Pada Suatu Periode
PDB mengukur nilai produksi yang dilakukan dalan rentang waktu tertentu. Rentang waktu
tersebut biasanya selama satu tahun atau satu triwulan (tiga bulan). Ketika melaporkan
PDB untuk satu triwulan, pemerintah biasanya menyajikan PDB pada tingkat tahunan. Ini
berarti bahwa angka PDB triwulan yang dilaporkan adalah pendapatan total dan
pengeluaran selama satu triwulan dikali 4. Hal ini dilakukan agar PDB triwulan dan
tahunan dapat dibandingkan dengan mudah.

2.3 Komponen-Komponen PDB

Untuk memahami bagaimana ekonomi memanfaatkan sumber daya langka, para ekonom
sering tertarik untuk mempelajari komposisi PDB dari berbagai jenis pembelanjaan. Untuk
melakukannya, PDB yang dilambangkan dengan Y dibagi menjadi empat komponen, yaitu
konsumsi (C), investasi (I), belanja pemerintah (G) dan ekspor neto (NX).

Y = C + I + G + NX

1. Konsumsi
Konsumsi adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa. Barang meliputi
pembelanjaan rumah tangga untuk barang awet seperti mobil dan peralatan rumah tangga
sedangkan barang tidak awet seperti makanan. Jasa meliputi barang-barang yang tidak
kasat mata seperti jasa potong rambut dan layanan Kesehatan.
2. Investasi
Investasi adalah pembelian barang yang akan digunakan pada masa depan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak. Investasi merupakan jumlah pembelian
peralatan modal, persediaan, dan bangunan atau struktur.
3. Belanja Pemerintah
Belanja pemerintah ini meliputi pengeluaran untuk barang dan jasa yang dilakukan oleh
pemerintah. Belanja pemerintah juga mencakup upah pegawai negeri dan pengeluaran
untuk pekerjaan umum. Arti belanja pemerintah adalah apabila pemerintah membayar upah
seorang jendral, maka upah tersebut merupakan bagian dari belanja negara. Namun,
apabila pemerintah membayar uang pension bagi warga yang lanjut usia maka pengeluaran

6
pemerintah itu disebut dengan pembayaran transfer karena tidak ditukar dengan barang dan
jasa yang diproduksi pada saat itu. Karena PDB bertujuan untuk mengukur pendapatan dan
pengeluaran untuk produksi barang dan jasa, maka pembayaran transfer tidak dihitung
sebagai bagian dari belanja pemerintah.
4. Ekspor Neto
Kata neto dalam istilah ekspor neto berarti bahwa ekspor dikurangi impor . Maka ekspor
neto sama dengan pembelian barang produksi domestik oleh warga asinng (ekspor)
dikurangi dengan pembelian barang asing oleh warga domestik (impor).

2.4 Mengukur Pendapatan Nasional (PDB) Suatu Negara


Dalam mengukur pendapatan nasional terdapat 3 cara pendekatan. 3 cara pendekatan tersebut
yaitu.

1. Pendekatan Pendapatan yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,


sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Y=r+w+i+p

Keterangan :

Y = pendapatan nasional

r = pendapatan upah atau gaji

w = pendapatan sewa

i = pendapatan bunga

p = pendapatan laba usaha

7
2. Pendekatan Produksi yaitu dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama
satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah
nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi) Cara ini
dapat diformulasikan sebagai berikut.

Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … + (Pn x Qn)}

Keterangan :

Y = pendapatan nasional

P1 = harga barang ke-1

P2 = harga barang ke-2

Pn = harga barang ke-n

Q1 = jenis barang ke-1

Q2 = jenis barang ke-2

Qn = jenis barang ke-n

3. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk


membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah
tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment),
dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor. Dari komponen pengeluaran tersebut,
penghitungan pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = C + I + G + (X – M)

8
Keterangan:

Y = pendapatan nasional

C = konsumsi rumah tangga

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor

M = impor

Contoh Soal :

Diketahui data sebagai berikut :

• Pengeluaran Konsumsi : Rp 90.000.000

• Pengeluaran Investasi : Rp 75.000.000

• Pengeluaran Negara : Rp 300.000.000

• Ekspor : Rp 50.000.000

• Impor : Rp 35.000.000

Berapakah Besaran PDB Negara Tersebut ?

Y = C + I + G + (X – M)

Maka,

Y = 20.000.000.000 + 10.000.000.000 + 14.000.000.000 + (16.000.000.000 – 6.000.000.000)

9
Y = 54.000.000.000

Jadi dapat kita ketahui besaran PDB negara tersebut adalah Rp 54.000.000.000

2.5 Perbedaan Pendapatan Riil Dengan Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional atau PDB Nominal adalah yang menggunakan harga berlaku untuk
menentukan nilai dari produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Rumus untuk menghitung
PDB nominal adalah dengan mengalikan jumlah produksi di tahun berlaku dengan harga di tahun
yang berlaku.

Sedangkan Pendapatan atau PDB riil adalah yang menggunakan harga tahun dasar untuk
menentukan nilai dari barang dan jasa dalam perekonomian. Oleh karena PDB riil tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga, perubahan PDB riil hanya mencerminkan perubahan jumlah
yang diproduksi. Oleh karena itu, PDB riil merupakan perhitungan dari produksi barang dan jasa
yang ada pada perekonomian. Tujuan menghitung PDB adalah untuk mengukur jalannya
perekonomian secara keseluruhan.

Deflator PDB

Berdasarkan data statistik PDB nominal dan PDB riil, kita dapat menghitung unsur ketiga
yang disebut deflator PDB, yang merefleksikan dari barang dan jasa yang diproduksi. Deflator
PDB dinotasikan sebagai berikut :

Deflator PDB = PDB Nominal / PDB Riil × 100

Dikarenakan PDB nominal dan PDB riil harus memiliki tahun dasar yang sama, deflator
PDB untuk tahun dasar akan selalu bernilai 100. Deflator PDB untuk tahun lain menghitung
perubahan PDB nominal dari tahun dasar yang tidak dapat melambangkan perubahan pada PDB
riil. Deflator PDB menghitung tingkat harga saat ini relative terhadap tingkat harga pada tahun
dasar. Perhatikan dua contoh sederhana berikut.

10
Harga dan Kuantitas
Tahun Harga Ayam Kuantitas Ayam Harga Humberger Kuantitas Humberger
2018 20.000 100 15.000 50
2019 35.000 150 20.000 100
2020 45.000 200 25.000 150

Menghitung PDB Nominal


2018 (20.000 per ayam × 100 ayam) (15.000 per humberger × 50 humberger) = 2.750.000
2019 (35.000 per ayam × 150 ayam) (20.000 per humberger × 100 humberger) = 7.250.000
2020 (45.000 per ayam × 200 ayam) (25.000 per humberger × 150 humberger) = 12.750.000

Menghitung PDB Riil (tahun dasar 2018)


2018 (20.000 per ayam × 100 ayam) (15.000 per humberger × 50 humberger) = 2.750.000
2019 (20.000 per ayam × 150 ayam) (15.000 per humberger × 100 humberger) = 4.500.000
2020 (20.000 per ayam × 200 ayam) (15.000 per humberger × 150 humberger) = 6.250.000

Menghitung Deflator PDB


2018 (2.750.000 / 2.750.000) × 100 = 100
2019 (7.250.000 / 4.500.000) × 100 = 161
2020 (12.750.000 / 6.250.000) × 100 = 204

Inflasi, para ekonom menggunakan istilah inflasi untuk menjelaskan situasi dimana harga-harga
naik secara keseluruhan. Tingkat inflasi adalah persentase perubahan pada penghitungan tingkat
harga dari satu period eke periode lainnya. Dengan menggunakan deflator PDB, tingkat inflasi
antar tahun tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

𝐷𝑒𝑓𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑃𝐷𝐵 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2−𝐷𝑒𝑓𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑃𝐷𝐵 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1


Tingkat inflasi di tahun 2 = ×100
𝐷𝑒𝑓𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑃𝐷𝐵 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1

Dikarenakan deflator PDB pada tahun 2019 meningkat dari 100 ke 161, tingkat inflasi adalah (161
– 100) / 100 × 100 atau 61 persen. Dan pada tahun 2020, deflator PDB meningkat menjadi 204

11
dari tahun sebelumnya, sebesar 161, sehingga tingkat inflasi adalah (204 – 161) / 161 × 100 atau
26 persen

2.6 Kesehatan Perekonomian Dari Besaran PDB Yang Dihasilkan

Seperti yang telah kita lihat, PDB menghitung total pendapatan dan pengeluaran atas
barang dan jasa di dalam sebuah perekonomian. Dengan demikian, PDB per kapita merupakan
total pendapatan dan total pengeluaran rata-rata per orang di dalam perekonomian. Dikarenakan
kebanyakan orang lebih menyukai pendapatan yang tinggi dan menikmati pengeluaran yang
tinggi, PDB per kapita merupakan pengukuran alami untuk kesejahteraan ekonomi dari rata-rata
individu. Namun, PDB bukanlah perhitungan sempurna untuk mengukur kemakmuran ekonomi.
Beberapa hal yang berkontribusi terhadap kehidupan yang baik, tidak dapat dihitung dengan PDB.
Pada akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa PDB adalah alat yang baik untuk menghitung
kesejahteraan ekonomi untuk banyak hal, namun tidak seluruhnya. Dari perhitungan diatas, kita
dapat menentukan bahwa Kesehatan perekonomian dari besaran PDB yang dihasilkan adalah
sebesar Rp 54.000.000.000. Dan hasil ini merupakan hasil yang baik bagi kelanjutan suatu
perekonomian. Ketika masyarakat yang terdiri dari 100 orang mendapatkan pendapatan tahunan
sebesar Rp 540.000.000, PDB adalah sebesar Rp 54.000.000.000. Dan dengan PDB sebesar
tersebut maka masyarakat akan mendapatkan fasilitas yang sangat baik dari pemerintah. Dari
fasilitas yang diberikan oleh pemerintah maka perekonomian akan berjalan dengan lancar. Dan
dari besaran PDB tersebut anak-anak akan mendapat fasilitas Pendidikan yang bermutu dan
mendapat layanan Kesehatan yang lebih baik.

12
BAB 3

KESIMPULAN

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Cabang ilmu ekonomi yang
ada juga dibagi berdasarkan bidang yang dibahas. Terdapat 3 pembagian ilmu ekonomi secara
umum yaitu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ekonomi terapan. Teori ekonomi dibagi lagi
menjadi dua yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai
output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun. Tujuan
dari pendapatan nasional adalah menggambarkan tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai
output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor dan
tingkat kemakmuran yang dicapai suatu negara. Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari
seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu. Definisi
tersebut dibagi menjadi beberapa frase, frase-frase tersebut yaitu sebagai berikut : PDB adalah
nilai pasar, dari semua, akhir, barang dan jasa, yang diproduksi, dalam suatu negara, dan pada
suatu periode. Untuk melakukannya, PDB yang dilambangkan dengan Y dibagi menjadi empat
komponen, yaitu konsumsi (C), invertase (I), belanja pemerintah (G) dan ekspor neto (NX).
Pendapatn Nasional dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan pendapatan,
pendekatan produksi, dan pendekatan pengeluaran. Perbedaan pendapatan riil dan pendapatan
nasional adalah pendapatan atau PDB riil adalah yang menggunakan harga tahun dasar untuk
menentukan nilai dari barang dan jasa dalam perekonomian. Sedangkan pendapatan nasional atau
PDB nominal adalah yang menggunakan harga berlaku untuk menentukan nilai dari produksi
barang dan jasa dalam perekonomian. Berdasarkan data statistik PDB nominal dan PDB riil, kita
dapat menghitung unsur ketiga yang disebut deflator PDB, yang merefleksikan dari barang dan
jasa yang diproduksi. Pada akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa PDB adalah alat yang baik
untuk menghitung kesejahteraan ekonomi untuk anyak hal, namun tidak seluruhnya. Dari
perhitungan diatas, kita dapat menentukan bahwa Kesehatan perekonomian dari besaran PDB yang
dihasilkan adalah sebesar Rp 54.000.000.000. Dan hasil ini merupakan hasil yang sehat bagi
kelanjutan suatu perekonomian.

13
DAFTAR PUSTAKA

• Mankiw, N. Gregory. Quah, Euston. Wilson, Peter. Pengantar Ekonomi Makro Edisi
Asia-Volume 2. Jakarta Selatan:Penerbit salemba Empat.

• Bagaimana cara menghitung pendapatan nasional. (2013-2021). Simulasikredit.com.

14

Anda mungkin juga menyukai