Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-nya kami dapat menyelesaikan paper ini Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada
ibu dosen Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan
dan telah memberikan sumbangsih ilmu pada perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
kepada kami. Pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia. Selain itu, paper ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Masalah dalam Sumber Daya Manusia.
Di dalam paper ini kami menyadari belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga paper ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor informal adalah usaha ekonomi yang pembentukan dan operasionalnya tidak
melalui bentuk – bentuk perizinan/peraturan tertentu. Sektor informal juga dapat diartikan
sebagai unit usaha kecil yang melakukan kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa untuk
menciptakan lapangan kerja dan penghasilan bagi mereka yang terlibat unit tersebut bekerja
dengan keterbatasan, baik modal, fisik, tenaga, maupun keahlian. Wujud kegiatan dan fisik
serta profesi dari sektor ini beraneka ragam termasuk pedagang. Sektor informal muncul akibat
persaingan pasar yang tidak fair dan rata bahkan bersifat kapitalistik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dari 4,32 juta penduduk Bali sebesar 87,73 persen atau sekitar 3,79 juta
penduduk berdomisili sesuai Kartu Keluarga (KK). Sementara sebesar 12,27 persen
atau sekitar 0,53 juta penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK (Gambar 2).
Jumlah ini merupakan indikasi adanya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat
tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tertera di
KK lagi.
5
b) Komposisi Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin
Struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah
penduduk usia produktif sangat besar. Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk
Bali didominasi oleh generasi Z dan X. Proporsi generasi Z sebesar 26,10 persen dan
generasi X sebesar 24,50 persen dari total populasi penduduk Bali. Kedua generasi ini
termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat laju
pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi demografi, seluruh Generasi X dan Milenial merupakan penduduk
yang berada pada kelompok usia produktif pada tahun 2020. Sedangkan Generasi Z
terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar 7 tahun lagi, seluruh
Generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif. Hal ini merupakan
peluang dan tantangan bagi Bali, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena
generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan
menentukan masa depan Indonesia khususnya Bali.
Persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun
1980. Pada tahun 1980 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 56,31 persen
dari total populasi dan meningkat menjadi 70,96 persen di tahun 2020. Perbedaan
yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun
dan 65 tahun ke atas) terlihat semakin tajam di tahun 2020. Hal ini mencerminkan
6
bahwa Bali masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 70,96 persen
penduduknya masih berada di usia produktif.
8
b. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan
Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat
menggambarkan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja untuk masing-masing sektor.
Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2021, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap
tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar
21,90%; Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 20,96%; dan Industri Pengolahan
sebesar 16,14%. Jika dilihat perbandingkan distribusi ketiga sektor tersebut pada
Agustus 2020 ke Agustus 2021, hanya sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
yang mengalami penurunan sebesar -0,61 persen poin. Sementara Perdagangan Besar
dan Eceran dan Industri Pengolahan mengalami peningkatan masing masing sebesar
0,51 persen poin dan 0,39 persen poin
Tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan
tenaga kerja terbesar jika dibandingkan dengan Agustus 2020 adalah Administrasi
Pemerintahan (0,90 persen poin); Perdagangan Besar dan Eceran (0,36 persen poin);
dan Industri Pengolahan (0,39 persen poin). Sementara tiga lapangan pekerjaan yang
mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja paling besar adalah Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan (0,61 persen poin); Jasa Lainnya (0,57 persen poin); dan
Jasa Perusahaan (0,38 persen poin) (Lampiran 1). Apabila dibandingkan dengan
Februari 2020, tiga lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan
tenaga kerja adalah Industri Pengolahan (3,58 persen poin); Administrasi
Pemerintahan (1,01 persen poin); dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
(0,51 persen poin). Sementara tiga lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan
terbesar adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (-1,35 persen poin);
Pengangkutan dan Pergudangan (-1,24 persen poin); Jasa Lainnya (-1,16 persen poin.
11
Daftar Pustaka
BPS. Hasil Sensus Penduduk 2020 Provinsi Bali. (2021). Badan Pusat Statistik. Bali.
BPS. Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Bali Agustus 2021. (2021). Badan Pusat Statistik,
Bali.
12