N.P.M. : 71180111143
Semester : V /C SORE
Hari/Tgl : : SELASA/ 1 DESEMBER 2020
Mata Kuliah : HUKUM SURAT BERHARGA
Dosen : H. TAJUDDIN NOOR,SH,MHUM,SPN
JAWABAN :
2. Surat berharga merupakan dokumen yang memiliki nilai, dilindungi oleh hukum dan
diakui oleh negara. Biasa surat berharga erat kaitannya dengan kepentingan transaksi
perdagangan, penagihan, pembayaran, dan sebagainya.
Dewasa ini, tidak hanya uang yang memiliki nilai dalam suatu transaksi. Beberapa
hal, terutama dalam transaksi modern, surat berharga juga kerap digunakan sebagai
alat pembayaran, terutama di kalangan pengusaha. Penggunaan surat ini sebagai alat
transaksi perdagangan ini dianggap lebih praktis dan aman.
3. Untuk surat berharga, dalam bahasa Belanda disebut dengan “Waarde Papier”,
sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “Negotiable Instrument”.
Yang dimaksud dengan surat berharga adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh
penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang
sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang didalamnya berisikan suatu perintah untuk
membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut, baik pihak yang
diberikan surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat
berharga tersebut telah dialihkan.
4. Upaya tangkisan ini tidak dapat diketahui dari bentuk surat berharga itu melainkan
dapat diketahui dari hubungan hukum yang terjadi antara penerbit dengan salah
seorang endosan yang mendahului pemegang terakhir, khususnya dengan pemegang
pertama yang disebut perikatan dasar.
Ini juga dapat dijadikan alasan untuk menggunakan tangkisan absolut . Jika surat
berharga itu mendapat penolakan akseptasi atau penolakan pembayaran pada hari
ditunjukkan atau pada hari bayar ,maka pemegang dapat melakukan hak regresnya
guna memperoleh pembayaran kepada penerbit atau debitur-debitur lainnya.
5. Cek diatur dalam Pasal 178-229 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Cek merupakan surat berharga yang memuat kata cek/cheque dalam mana
penerbitannya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang
kepada orang yang namanya disebut dalam cek,penggantinya, pembawanya pada saat
ditunjukkan. Menurut Pasal 178 KUHD. Pada setiap cek harus terdapat kata cek dan
dinyatakan dalam bahasa cek itu ditulis.
-Perintah tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah tertentu.
-Nama orang (bankir) yang harus membayar.
-Penunjukkan tempat dimana pembayaran harus terjadi.
-Penyebutan tanggal serta 'tempat dimana cek ditertibkan.
-Tanda tangan dari orang yang menerbitkan cek.