Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN OPERASIONAL

Dosen Pengampu :
DRA. SRI YUNI WIDOWATI, MM.

Disusun Oleh :
NAMA : Muhammad Kurnia Yudha Widodo
NIM : B.111.21.0245

UNIVERSITAS SEMARANG
2022
A. Pengertian Manajemen Operasional
Apa itu manajemen operasional?
Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi, serta memastikan
pemeliharaan dan perkembangan berlangsung secara efektif dan efesien. Seorang manajer operasi
bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input menjadi output.
 Menurut Heizer dan Render, manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan menyeluruh
serta optimal pada aspek tenaga kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan mentah), atau
faktor produksi lain yang bisa dijadikan produk barang dan jasa yang lazim diperdagangkan.
 Pangestu Subagyo mengatakan, manajemen operasional merupakan penerapan ilmu
manajemen dalam mengatur kegiatan produksi ataupun operasi. Hal ini supaya kegiatan produksi
dapat berjalan efisien.
Kesimpulan manajemen operasional adalah suatu bidang yang mengatur tentang kegiatan
produksi, baik barang maupun jasa guna melaksanakan tujuan perusahaan. Manajemen ini
merupakan sebuah perencanaan yang fokusnya pada kegiatan produksi. Tugasnya untuk memastikan
proses produksi terjaga dan berjalan sebagaimana mestinya. Manajemen ini juga harus memastikan
proses produksi terpelihara dan perkembangannya berjalan sesuai yang direncanakan.

B. Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi


Manajemen operasional mempunyai beberapa ruang lingkup. Yang mana, masing-masing aspek
mempunyai peranannya masing-masing di dalam perusahaan.

a) PERENCANAAN
Ruang lingkup pertama adalah perencanaan. Ruang lingkup perencanaan akan berusaha semaksimal
mungkin menghasilkan jasa atau barang yang sesuai dengan harapan konsumen. Baik dari segi
kualitas, harga, keuntungan, dan lain sebagainya.
b) PENGENDALIAN
Ruang lingkup pengendalian sendiri berhubungan dengan pengendalian rencana produksi.
Tujuannya supaya tujuan perusahaan bisa tercapai maksimal.
c) SISTEM INFORMASI PRODUKSI
Sesuai dengan namanya, ruang lingkup satu ini akan menuntut manajemen operasional untuk
memberikan, mengolah berbagai informasi di perusahaan dengan tepat, cepat, dan akurat. Sistem
informasi kemudian dibagi menjadi 3 sistem. Yakni informasi internal, pasar, dan pelanggan. Ketiga
sistem informasi tersebut meski dikelola dengan sangat baik. Hal ini supaya kegiatan produksi bekerja
maksimal.
d) FUNGSIONAL
Aspek fungsional sangat erat kaitannya dengan organisasi atau kegiatan manajerial seluruh
komponen. Sementara interaksinya akan disebut sebagai ‘aspek fungsional’. Kegiatan ini mencakup
perencanaan, pengendalian, penerapan, hingga perbaikan.
e) STRUKTURAL
Struktural berkaitan dengan pengaturan komponen di sebuah perusahaan. Adapun tujuannya ialah
untuk membangun sebuah sistem manajemen yang terintegrasi, dan juga bisa berinteraksi antara satu
dengan lainnya.
f) LINGKUNGAN
Lingkungan juga menjadi salah satu ruang lingkup yang mesti diperhatikan. Karena manajemen
operasional meski bisa melihat potensi sekitar demi meningkatkan produksi.

C. Sejarah manajemen operasional

1. PEMBAGIAN KERJA (1776)


Dipelopori oleh Adam Smith, beliau berpendapat ada 3 faktor spesialisasi yang mempengaruhi
peningkatan output, yaitu :

 Peningkatan keterampilan karyawan


 Penghematan waktu kerja yang hilang karena perubahan pekerjaan
 Penemuan peralatan dan mesin ( Charles Babbage ) tahunn 1830

2. REVOLUSI INDUSTRI (1764)


Dipelopori oleh James Waat. Pada masa ini tenaga manusia mulai digantikan oleh mesin.
Pada saat itu James Waat berhasil menciptakan mesin uap
3. HUBUNGAN MANUSIAWI
Dipelopori oleh Elton Mayo. Hubungan manusiawi merupakan pendekatan hubungan
manusiawi menekankan pentingnya pendekatan motivasi dalam desain kerja dan unsur
manusia dalam bekerja. Elton Mayo merubah konsep dari RATIONAL ECONOMIC MAN menjadi
SOCIAL MAN. Rastional Economic Man merupakan seseorang bekerja didorong semata-mata
oleh kebutuhan ekonomi pribadi, sedangkan Social Man merupakan dimotivasi oleh kebutuhan-
kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun
pengendalin manajemen
4. MODEL-MODEL KEPUTUSAN KUANTITATIF (1915)
Dipelopori oleh Ford Whitmen Harris. Yang dimaksud model-model keputusan kuantitatif
ialah pembuatan keputusan dengan model matematik. Kegunaannya yaitu untuk mencari nilai
yang optimal dari variabel keputusan yang akan meningkatkan prestasi sistem dengan kendala
yang ada. Model keputusan dinyatakan dalam bentuk :
 Pengukuran prestasi
 Kendala
 Variabel keputusan
Ford juga berhasil mengembangkan rumus kuantitas pesanan ekonomis untuk
manajemen persediaan

5. KOMPUTER (1950)
Dipelopori oleh Charles Babbage. Komputer ini untuk membantu model-model keputusan
yang kompleks. Ia mendesign komputer mekanik yang bernama MESIN ANALITIKAL. Design
ini juga menjadi base utama design komputer sampai sekarang.

D. FUNGSI MANAJEMEN OPERASIOAL DAN PRODUKSI


A. Fungsi perencanaan

Setiap usaha atau industri memerlukan sebuah cetak biru untuk mengawali proses operasionalnya.
Hal ini dilakukan dengan memfungsikan manajemen produksi dalam persoalan metode dan strategi
yang akan dirancang untuk mencapai tujuan produksi dan tujuan bisnis secara umum.

Metode atau strategi operasional juga merupakan fungsi manajemen produksi dalam memastikan
setiap operasional perusahaan dijalankan sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan. Manajemen
produksi diharuskan untuk memahami strategi dan proyeksi perusahaan terhadap pasar dan cakupan
konsumen dari barang atau jasa yang akan dihasilkan.

B. Fungsi pengolahan

Pengolahan barang baku menjadi suatu produk dilakukan dengan metode manajemen produksi
tertentu.
Pengelolaan atau pengolahan sumber daya alam atau bahan baku produksi juga merupakan
fungsi dari manajemen produksi. Fungsi ini dilakukan agar ketersediaan bahan baku tidak
menghambat proses produksi dan tidak memperberat beban finansial atau ongkos produksi.
Manajemen produksi bertanggung jawab atas pengolahan bahan baku hingga menjadi suatu
produk dengan nilai jual tertentu. Pengolahan produk yang dimanajemen dengan baik akan
memastikan kualitas luaran produk di pasaran dan ketika dinikmati konsumen.

C. Fungsi pengawasan

Manajemen produksi bertanggung jawab pula terhadap pengawasan operasional perusahaan


secara umum. Pengawasan ini meliputi pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Dalam hal
ini, kecakapan pengawasan yang dilakukan manajemen produksi berpengaruh pada lancarnya proses
operasional produksi hingga proses pemasaran produk.

D. Jasa pendukung

Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa yang
akan digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Jasa
penunjang ini sering kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing
secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai