Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANALISIS MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

OLEH :
KELOMPOK 5

J1A119173 NURUL MUTMAINA


J1A119179 RAMADHANI QALZUM B
J1A119186 RISKA ARIANTI
J1A119194 SILVA NURSIAMI
J1A119196 SITI HASRIANI
J1A119202 SYAIFUL
J1A119203 TRI WAHYU NURUL ATFA

AKK 2019

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan tugas makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Selain itu, tugas
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang proses pembuatan
kebijakan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis menyadari, tugas makalah yang ditulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun, penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 14 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakaang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 4
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit............................... 4
B. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ................ 5
C. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ....................... 7
D. Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit....................................... 9
E. Faktor Keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ............. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakaang
Pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi telah banyak diadopsi dari beberapa sektor salah satunya yaitu
sektor kesehatan. Sistem informasi kesehatan diperkenalkan untuk
menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik. Sistem informasi kesehatan
sering kali dilihat pada interaksi antara orang, proses dan teknologi untuk
mendukung operasi, manajemen penting yang berguna untuk meningkatkan
kualitas layanan kesehatan (Mudiono & Roziqin, 2020).
Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap.
Indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat
waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum. Oleh sebab itu dalam
mengelola rekam medis, setiap rumah sakit selalu mengacu kepada pedoman
atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis yang dibuat oleh rumah sakit
yang bersangkutan. Pengelolaan rekam medis di rumah sakit adalah untuk
menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan
rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
(Mutiarin et al., 2021).
Sistem informasiadalah cara-cara untukmengumpulkan, memasukkan,
mengolah, dan menyimpan data, serta untukmenyimpan,mengelola,
mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Triandini, et al., 2019).
Perkembangan teknologi internet saat ini memberikan perubahan besar dalam
sistem informasi. Sistem informasi yang dulu dilakukan secara konvensional
mulai beralih berbasis web karena sifatnya yang luas dan memungkinkan semua
orang dapat mengakses informasi secara cepat dan mudah dari mana saja,
sehingga pemasukan data dapat dilakukan dari mana saja dan dapat dikontrol
dari satu tempat sebagai sentral Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM

1
merupakan jaringan informasi yang dibutuhkan pimpinan dalam menjalankan
tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan (Igiany, 2019).
Berdasarkan PERMENKES No 82 Tahun 2013 pasal 4, Seap Rumah
Sakit harus melaksanakan pengelolaan dan pengembangan SIMRS.
Pelaksanaan, pengelolaan dan pengembangan SIMRS harus mampu
meningkatkan dan mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
yang melipu : kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan,
peningkatan efisiensi, kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional,
kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan idenfikasi masalah dan
kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial dan
budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan
pengurangan biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi (Silitonga,
2019).
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Begitunya juga Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 yang
mengatakan adanya peraturan tersebut bertujuan meningkatkan efisiensi,
efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit
semakin menegaskan bahwa pelaksanaan SIMRS memang sangat penting
(Igiany, 2019).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen rumah sakit?
2. Apa fungsi dan manfaat dari sistem informasi manajemen rumah sakit?
3. Apa saja ruang lingkup sistem informasi manajemen rumah sakit?
4. Bagaimana peran sistem informasi manajemen rumah sakit?
5. Apa saja faktor keberhasilan sistem informasi namajemen rumah sakit?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen rumah sakit.

2
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari sistem informasi manajemen
rumah sakit.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi manajemen rumah sakit.
4. Untuk mengetahui peran sistem informasi manajemen rumah sakit.
5. Untuk mengetahui faktor keberhasilan sistem informasi namajemen rumah
sakit.

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian sistem informasi manajemen rumah sakit.
2. Dapat mengetahui fungsi dan manfaat dari sistem informasi manajemen
rumah sakit.
3. Dapat mengetahui ruang lingkup sistem informasi manajemen rumah sakit.
4. Dapat mengetahui peran sistem informasi manajemen rumah sakit.
5. Dapat mengetahui faktor keberhasilan sistem informasi namajemen rumah
sakit.

3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan. SIMRS adalah bagian dari sistem informasi
kesehatan yang menyediakan sumber informasi secara relevan di seluruh rumah
sakit untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan administrasi
rumah sakit. SIMRS saat ini berfungsi sebagai sarana penunjang operasional
layanan medis yang terdiri dari instalasi-instalasi sebagai front office yang
langsung melayani para pasien rumah sakit baik administrasi, catatan medik,
dan farmasi. Selain itu SIMRS digunakan pada back office sebagai sarana
penunjang kegiatan administrasi secara struktural rumah sakit. Secara umum
manfaat SIMRS adalah untuk pengendalian mutu pelayanan, pengendalian
mutu dan penilaian produktivitas, penyederhanaan pelayanan, analisis manfaat
dan perkiraan kebutuhan, penelitian klinis, pendidikan, serta perencanaan dan
evaluasi program di rumah sakit (Igiany, 2019).
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit. Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup
integrasi fungsifungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang
nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub
sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya
menyiapkan informasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk
menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit (Silitonga, 2019).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang sistem informasirumah sakit yang

4
menyebutkan bahwa “setiap rumah sakit melaksanakan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIMRS)” maka rumah sakit yang ada di Indonesia mulai
menerapkan sistem untuk meningkatkan pelayanan. SIMRS adalah suatu sistem
terkomputerisasi yang mampu melakukan pengelolaan data secara cepat,
akurat, dan menghasilkan sekumpulan informasi yang saling berinteraksi untuk
diberikan kepada semua tingkatkan manajemen di rumah sakit (Silitonga,
2019).

B. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


1. Fungsi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Berikut ini beberapa fungsi dari sistem informasi manajemen rumah
sakit di bagian-bagian sub system yang ada dalam system (rumah sakit),
yaitu :
a. Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan
kesehatan.
b. Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
c. Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga
medis maupun tenaga administrative Rumah sakit.
d. Subsistem Keuangan,yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
e. Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana yang
ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis, persediaan
obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
f. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang ada
didalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk plan
jangka panjang, menengah, pendek, pengambilan keputusan dan untuk
layanan pihak luar.
2. Manfaat sistem informasi bagi rumah sakit
a. Meningkatkan efisiensi layanan yang dimiliki
Perlu diketahui bahwa sistem informasi yang dibutuhkan oleh
rumah sakit dikenal dengan sebutan Sistem Informas Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS). Salah satu manfaat sistem informasi ini adalah
untuk meningkatkan efisiensi dari layanan yang dimiliki oleh rumah

5
sakit. Caranya adalah dengan mempercepat distribusi informasi dan
tugas, sehingga penanganan medis dan non-medis di rumah sakit juga
dapat dilakukan lebih cepat. Tidak ada lagi waktu yang terbuang sia-sia
untuk membawa dokumen yang dibutuhkan dari satu ruangan ke
ruangan lainnya.
b. Semua proses bisnis rumah sakit terintegrasi dalam sistem
Manfaat sistem informasi bagi rumah sakit lainnyaadalah untuk
menyatukan semua proses bisnis dalam sebuah sistem. Dengan
demikian, manajemen rumah sakit dapat melakukan pengambilan
keputusan yang berfungsi untuk pengembangan bisnis rumah sakit.
Selain itu, manfaat sistem informasi inijugadapat menghubungkan
semua data yang dimiliki oleh setiap departemen, mulai dari
administrasi, keuangan, rekam medis, hingga yang lebih teknis dan
berhubungan dengan teknologi informasi. Dengan begitu, manajemen
rumah sakit dapat menggunakan setiap data yang dibutuhkan tanpa perlu
mencarinya satu persatu.
c. Meningkatkan efektivitas layanan rumah sakit
Tanpa adanya sistem informasi, efektivitas layanan rumah
memang dapat terhambat. Contohnya, pendaftaran pasien di konter yang
lambatmengakibatkan membludaknya antrean atau juga dokumen
pasien yang harus diberikan kepada dokter secara manual, tentu saja
memakan waktu. Hal ini tidak akan terjadi jika masyarakat
menggunakan sistem informasi.
Tidak hanya itu, manfaat sistem informasi di RS juga dirasakan
pada saat melayani pasien. Dengan adanya sistem informasi, tenaga
kesehatan dapat mencari data dan riwayat kesehatan pasien
melalui database yang terintegrasi, sehingga pencarian menjadi lebih
tepat dan cepat. Pada akhirnya, hal ini dapat mempersingkat proses
pengambilan tindakan medis yang dibutuhkan.

6
d. Penyusunan laporan menjadi lebih mudah
Manfaat sistem informasi bagi rumah sakit lainnya yang tidak
kalah penting adalah saat penyusunan laporan. Dengan adanya sistem
informasi, pencarian data yang digunakan untuk membuat laporan
kinerja dan keuangan menjadi lebih mudah. Tidak hanya itu, petugas
juga dapat menyajikan data yang dibutuhkan dengan lebih cepat kepada
pihak lainnya. Contohnya seperti pelaporan RL yang wajib dilakukan
setiap rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan. Manfaat sistem
informasi begitu terasa, karena setiap data dapat dikumpulkan dengan
cepat tanpa membutuhkan terlalu banyak sumber daya manusia yang
terlibat.
e. Penyajian data real time
Dengan menggunakan sistem informasi terpercaya, dapat
menampilkan data secara real time. Hal ini sangat berguna untuk
memudahkan tenaga kesehatan di rumah sakit yang dikelola untuk
mengatasi kendala sistem dengan lebih cepat. Selain itu, manfaat sistem
informasi di RS adalah untuk mengurangi penumpukan antrean, karena
jumlah antrean pasien dapat dipantau juga secara real time.

C. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Ruang lingkup sistem informasi manajemen rumah sakit, yaitu :
1. Layanan kesehatan
Layanan kesehatan cakupan sistem informasi rumah sakit
terintegrasi pertama mengenai pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit
tersebut. Mulai dari data pasien hingga penanganan medis, termasuk pula
dalam hal ketersediaan obat-obatan hingga laboratorium. Data pelayanan
pasien yang ada dalam pelayanan kesehatan ini mencakup pendaftaran
pasien, mulai dari masuk rumah sakit hingga keluar rumah sakit
Layanan kesehatan berikutnya adalah mengenai perawatan yang
dijalani pasien di rumah sakit, apakah pasien tersebut harus menjalani rawat
inap atau rawat jalan. Biasanya yang termasuk dalam daftar rawat jalan di

7
sebuah rumah sakit antara lain adalah perawatan gigi, UGD, mata dan
sebagainya. Dari data tersebut, nantinya akan muncul apa saja keluhan
pasien dan akan terintegrasi dengan laporan rekam medis pasien.
2. Rekam medis
Rekam medis ruang sakit yang paling penting dalam sistem
informasi yang terintegrasi adalah rekam medis pasien. Rekam medis
adalah catatan penting yang berisikan data mengenai kondisi kesehatan
pasien. Lewat catatan rekam medis inilah dapat diketahui tindakan
selanjutnya yang akan diambil oleh para dokter dan pihak rumah sakit
Data rekam medis ini harus dijaga dengan baik. Tidak cukup dengan
catatan manual dan disimpan secara konvensional, data rekam medis juga
perlu disimpan dalam sistem informasi yang terintegrasi. Selain mudah
dalam melakukan pencarian, menyimpan rekam medis melalui sistem
informasi rumah sakit berbasis Cloud juga dinilai lebih aman dalam
menjaga pasien tersebut.
3. Kisah hidup pribadi
Sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi tidak hanya berkaitan
dengan masalah pelayanan pasien dan kesehatan saja, tetapi juga mengenai
personalia dalam rumah sakit tersebut. Contohnya saja mengenai
rekapitulasi jumlah tenaga di rumah sakit, status kepegawaian, dan semua
data mengenai kepegawaian.
Dalam sebuah rumah sakit, keberadaan bagian personalia sangat
penting mengingat personalia juga memiliki peran untuk meningkatkan
kinerja para karyawan termasuk pula dalam pemberian kompensasi kepada
dokter dan karyawan Rumah Sakit. Dengan menggunakan sistem informasi
yang terintegrasi personalia sehingga semakin mudah menjalankannya.
4. Keuangan
Masalah keuangan biasanya menjadi hal yang cukup rumit dalam
sebuah perusahaan maupun pelayanan publik seperti rumah sakit.
Masyarakat tentu akan sangat rumit bila menghitung ataupun mengaudit

8
pengeluaran maupun pemasukan serta hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan keuangan secara manual. Salah sedikit saja bisa berakibat fatal.
Adanya sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi memberikan
manfaat yang cukup besar dalam mengatur masalah keuangan ini. Semua
transaksi keuangan akan dicatat secara otomatis Ketika informasi tersebut
diinput ke dalam sebuah sistem sehingga mudah dilacak bila sewaktu-waktu
dibutuhkan. Selain itu juga dapat mengurangi kesalahan pencatatan maupun
kesalahan manusia dalam pembuatan laporan keuangan.
5. Manajemen
Ruang lingkup selanjutnya yang tidak kalah penting dalam rumah
sakit adalah manajemennya pasalnya, manajemen hanya menyangkut
pelayanan, juga berkaitan dengan karyawan dan tenaga di rumah sakit
tersebut hingga sarana dan prasarana.

D. Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Pengelolaan data Rumah Sakit sesungguhnya cukup besar dan
kompleks, baik data medis pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki
oleh rumah Sakit sehingga bila dikelola secara konvensional tanpa bantuan
SIMRS akan mengakibatkan beberapa hal berikut:
1. Redudansi Data, pencatatan data medis yang sama dapat terjadi berulang-
ulang sehingga menyebabkan duplikasi data dan ini berakibat
membengkaknya kapasitas penyimpanan data. Pelayanan menjadi lambat
karena proses retreiving (pengambilan ulang) data lambat akibat banyaknya
tumpukan berkas.
2. Unintegrated Data, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak
terintegrasi menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-
masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3. Out of date Information, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus
direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan
kurang dapat dipercaya kebenarannya

9
4. Human Error, kelemahan manusia adalah kelelahan, ketelitian dan
kejenuhan hal iniberakibat sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan
dan pengolahan data yangdilakukan secara manual terlebih lagi jika jumlah
data yang dicatat atau di olah sangatlah besar.

Pemasukan data yang tidak sinkron untuk pasien atau barang yang sama
tentu saja akan meyulitkan pengolahan data dan tidak jarang berdampak pada
kerugian materi yang tidak sedikit bagi rumah sakit.
Dengan bantuan SIMRS kelemahan diatas dapat di kurangi bahkan
dihindari. SIMRS membuat fungsi dari bagian perawatan lebih
dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis secara profesional,
fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan sedangkan pemberian
potongan menjadi wewenang direksi. Para tenaga medis tidak perlu memikirkan
kemampuan finansial pasien dan tidak membeda-bedakan pelayanan kepada
pasien karena tenaga medis akan diberi insentif yang sama untuk tindakan yang
sama, tidak tergantung kepada siapa pelayanan medis tersebut diberikan. Pola
tersebut terbukti mempengaruhi secara positif kinerja para tenaga medis yang
pada akhirnya akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara
keseluruhan.
Proses entri data penggunaan tindakan medis di masukkan ke sistem
komputer oleh operator dari setiap unit yang terintegrasi dengan bagian
keuangan sehingga data akan selalu terbarukan hal ini menutup kemungkinan
terjadinya manipulasi data disaat pasien akan membayar biaya perawatan.
Tanpa mengurangi misi sosial, pemberian diskon maupun subsidi perawatan
dapat dilakukan secara arif oleh direksi berdasarkan pertimbangan posisi
keuangan rumah sakit yang didapat dengan cepat dan tepat berdasarkan
informasi yang disajikan oleh sistem informasi.
Kasus yang penulis contohkan diatas baru merupakan sebagian dari
kemampuan SIMRS yang terintegrasi, disamping keuntungan lain seperti
pencatatan rekam medis elektronik yang terintegrasi, kecepatan pelayanan
administratif, sistem kendali gudang yang baik, fungsi finansial yang efisien

10
dan tepat, pembuatan laporan-laporan baik keuangan dan perawatan dapat
disajikan dengan cepat, akurat dan bagus.
E. Faktor Keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Bilamana pihak pengelola rumah sakit ingin agar SIMRS yang dibangun
dapat berhasil diaplikasikan dengan baik di rumah sakit, maka hal-hal berikut
ini harus diperhatikan.
1. Development Master Plan
Cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari
survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan
adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang
sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan
Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang
akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak
terbatas.
2. Integrated
Integrasi dapat membuat antar semua bagian organisasi menjadi satu
kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga
kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data
dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat
yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke
komputer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenaga
medis.
3. Development Team
Tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan
berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam
membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah:
Manajemen Informasi, Teknik Informatika, Teknik Komputer. Tim ini
perlu juga melibatkan para dokter, perawat, staf administrasi, manajer, dan
jika ada tentu saja orang-orang yang mengerti tentang sistem informasi
manajeman khususnya rumah sakit.
4. Teknologi Informasi

11
Ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting
dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara
umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan
Jaringan (Network). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih
teknologi adalah :
a. Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
b. Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan
Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.
c. Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan
kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.
d. Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan
dukungan dari vendor maupun pasar, perlu dipertimbangkan untuk
tidak membangun sistem yang hanya bergantung pada satu vendor
tertentu saja
5. Perubahan budaya kerja dari manual ke otomasi.
Perubahan budaya ini tidak mudah dilakukan, bahkan tidak jarang
justru mengganggu proses migrasi dari manual ke otomasi berbasis
komputer. Meninggalkan kebiasaan kerja yang sudah mendarah daging
(“zona nyaman” bekerja) dan sedia belajar untuk meyesuaikan diri dengan
sistem yang baru, bukanlah hal yang mudah. Kadang-kadang diperlukan
keberanian, ketegasan dan kesepakatan bersama antara pimpinan dan
karyawan.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan. SIMRS adalah bagian dari sistem informasi
kesehatan yang menyediakan sumber informasi secara relevan di seluruh rumah
sakit untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan administrasi
rumah sakit. SIMRS saat ini berfungsi sebagai sarana penunjang operasional
layanan medis yang terdiri dari instalasi-instalasi sebagai front office yang
langsung melayani para pasien rumah sakit baik administrasi, catatan medik,
dan farmasi.
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit. Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup
integrasi fungsifungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang
nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub
sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya
menyiapkan informasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk
menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit

B. Saran
Setelah membaca informasi yang ada dalam makalah ini, diharapkan
pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai sistem informasi
manajemen rumah sakit, sehingga pembaca dapat memanfaatkan sistem
informasi yang telah disiapkan rumah sakit guna mengetahui manajemen rumah
sakit yang tepat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Igiany, P. D. (2019). Systematic Review: Faktor yang Mempengaruhi Implementasi


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Systematic Review:
Most Implementing Factor of Hospital Management Information System
(HMIS). Seminar Nasional INAHCO, 146–156.
Mudiono, D. R. P., & Roziqin, M. C. (2020). Evaluasi Penerapan SIMRS Ditinjau
Dari Aspek Kualitas Informasi, Penggunaan Sistem dan Organisasi di RSU
Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Jurnal Kesehatan, 7(3), 103–110.
Mukhtar. 2019. Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam
Pengambilan Keputusan Oleh Direktur di BLU RSD dr. Fauziah Kabupaten
Bireuen. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Medan: Universitas Sumatera Utara
Mutiarin, D., Nurjannah, A., Sugiyo, D., & Sakir, S. (2021). Pemberdayaan
Perempuan Melalui Keluarga Tangguh Kelompok Tani Wanita Di Masa
Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian
Masyarakat, 793–798. https://doi.org/10.18196/ppm.34.296
Silitonga, T. D. (2019). Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(Simrs) Di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2017. Jurnal
Kesehatan Komunitas, 5(3), 161–165.

14

Anda mungkin juga menyukai