Di susun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2022
1
KATA PENGANGAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Teknologi manufaktur lanjut yang membahas “UJI
TARIK PADA LOGAM”, Insyaallah dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah dan
agar kami dapat memahami lebih jelas tentang Penerapan uji tarik pada logam. Dengan
dibuat makalah ini, semoga dapat menambah wawasan kita semua, bagi pembaca pada
umumnya dan kami sebagai penyusun pada khususnya. Makalah yang kami buat
memang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
1.2 TUJUAN..............................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN UJI TARIK.......................................................................................................5
2.2 CARA KERJA UJI TARIK........................................................................................................6
2.3 TAHAP – TAHAP UJI TARIK..................................................................................................6
2.4 FUNGSI ATAU MANFAAT UJI TARIK....................................................................................7
2.5 KELEBIHAN UJI TARIK..........................................................................................................8
2.6 KEKURANGAN UJI TARIK.....................................................................................................8
2.7 ALAT UJI TARIK...................................................................................................................9
BAB 3 .........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
3.1 SARAN..............................................................................................................................10
3.2 KESIMPULAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Terdapat berbagai macam jenis bahan yang memiliki karakteristik dan sifat yang
berbeda-beda. Karakteristik dan sifat bahan akan menentukan kekuatan bahan tersebut
dalam menahan suatu beban. Sifat suatu bahan perlu diketahui karena berperan penting
dalam penggunaanya, contoh dalam kehidupan adalah tentang konstruksi dan sifat-sifat
materialnya yang digunakan sebagai bahan konstruksi perlu diketahui karena sangat
berpengaruh terhadap kekuatan bangunan yang dihasilkan .Pengetahuan akan sifat
bahan menjadi sangat penting karena suatu bahan dalam penggunaanya mengalami
banyak gaya, gaya suatu bahan sering kali dialami karena adanya beban yang bekerja
pada bahan tersebut. Beban-beban tersebut dapat berupa beban Tarik, beban tekan,
beban puntir, dan lain-lain. Untuk dapat mengetahui sifat dan kekuatan suatu bahan
dapat dilakukan dengan pengujian terhadap bahan tersebut. Pengetahuan mengenai sifat
maupun kekuatan bahan yang didapat diharapkan dapat menjadi dasar atau
pertimbangan dalam memilih bahan.
1.2 TUJUAN
3. Mengetahui cara kerja atau sistem yang terdapat dalam uji tarik
4
BAB 2 PEMBAHASAN
Keadaan ini hanya berlangsung sesaat dan setelah itu akan naik lagi. Kenaikan
beban ini akan berlangsung sampai mencapai maksimum, untuk batang yang ulet beban
mesin tarik akan turun lagi sampai akhirnya putus. Pada saat beban mencapai
maksimum, batang uji mengalami pengecilan penampang setempat (local necting ) dan
penambahan panjang terjadi hanya disekitar necking tersebut. Pada batang getas tidak
terjadi necking dan batang akan putus pada saat beban maksimum.
Secara garis besar bahwa, uji tarik merupakan suatu pengecekan secara berkala
atau juga bisa disebut (Inspection). Terhadap suatu benda kerja yang telah selesai
pembuatan produksinya yang kemudian di lakukan uji tarik untuk mengetahui
kelayakan, kualitas, dan kuantitas benda hasil produksi tersebut. Uji tarik sangat penting
bagi perusahaan untuk menguji kualitas hasil dari produksinya, sebelum mengedarkan
atau menjual kepada para konsumen di luar sana.
5
2.2 CARA KERJA UJI TARIK
Biasanya material yang dipakai pada metode ini adalah material yang
mempunyai ukuran yang panjang. Cara menggunakannya adalah meletakkan material
yang akan diuji tepat pada bagian atas uji tarfik tepatnya di bawah top plate. Kemudian
material tersebut dikunci dengan cara memutar bagian handwheel hingga bisa
dipastikan bahwa kuncian itu tidak akan terlepas. Setelah itu kita bisa menyalakan uji
tarik tersebut.
Pada prinsipnya cara kerja metode ini adalah Uji tarik akan menarik material
yang diuji hingga putus. Setelah itu parameter akan menampilkan nilai atau data
maksimal kekuatan pada material tersebut. Selain itu juga bisa mengetahui
perbandingan panjang objek sebelum dan setelah proses dilakukan.
2. Pastikan bahwa benda kerja yang akan di uji sudah steril dari logam yang berada pada
sekitar benda kerja tersebut
3. Pastikan alat uji tarik atau Universal Testing Machine sedang pada kondisi siap
bekerja atau pada kondisi normal
4. Letak kan material atau benda kerja pada permukaan Universal Testing Machine (uji
tarik)
5. Pada saat meletakan benda kerja pada Universal Testing Machine pastikan tepat pada
bagian atas Universal Testing Machine (uji tarik)
6. Kemudian material atau benda kerja tersebut dikunci dengan cara memutar pada
bagian handwheel
7. Tujuan mengunci material tersebut adalah untuk tidak terlepas pada saat alat uji tarik
sedang bekerja
8. Setelah mengunci benda kerja pada Universal Testing Machine kemudian operator
dapat menyalakan sistem uji tarik tersebut
6
2.4 FUNGSI ATAU MANFAAT UJI TARIK
3. Mengetahui titik kekuatan benda pada saat sistem uji tarik bekerja
7
2.5 KELEBIHAN UJI TARIK
1. Kita dapat mengetahui kerakteristik bahan, kualitas bahan, tebal tipisnya bahan.
3. Dan juga kita bisa mendapatkan standarisasi yang baik sehingga dapat di pasarkan
7. Alat yang digunakan untuk uji tarik pada benda kerja sangat mudah ditemukan di
pasaran
Pada uji tarik, bagian dipisahkan dari bahan dasar kemudian diolah menjadi
sampel. Secara keseluruhan, ini memakan waktu dan mahal. Volume sampel yang
cukup besar juga diperlukan untuk uji destruktif, sehingga pengujian hanya dapat
digunakan secara local danuntuk pengujian komponen sampai batas tertentu. Karena
kekurangan ini, uji tarik sering kali digunakan untuk mendukung uji kekerasan.
Pengujian kekerasan lebih fleksibel, lebih murah, local dan cocok untuk pengujian
komponen yang cepat dan tepat
8
2.7 ALAT UJI TARIK
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 SARAN
3.2 KESIMPULAN
Dari hasil diskusi di atas maka dapat saya simpulkan bahwa sistem uji tarik pada
industri sangat perlu di gunakan untuk keperluan pemasaran benda kerja. Mengapa
demikian, Karena sistem uji tarik tersebut sangat penting kegunaannya untuk mengecek
apakah produk yang telah di produksinya tersebut sudah memenuhi kriteria yang di
inginkan dan juga untuk mengecek apakah kualitasnya sudah tepat atau tidak.
Alat uji tarik atau biasa disebut Universal Testing Machine merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan sistem uji tarik, alat uji tarik tersebut juga menjadi fungsi
utama pada kegiatan uji tarik. Universal Testing Machine juga sangat mudah di
temukan pada perusahaan – perusahaan yang terutama bergerak pada industri logam
atau juga sparepart mesin.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abanat, J.D.J., Purnowidodo, A., dan Irawan, Y.S., 2012, Pengaruh Fraksi
Alian, H., 2011, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Semen Putih Terhadap
(GFRP) Berpenguat Serat E-Glass Chop Strand MAT dan Matriks Resin
Asfarizal, 2016, Karakteristik Komposit Berbasis Serat Kelapa dan Berbasis Serat
Astika, I.M., dan Dwijana, I.G.K., 2014, Karakteristik Sifat Tarik dan Mode
ASTM, 1990, Standar and Literature References for Composite Materials, 2nd
Aufa, F., 2010, Optimal Presentase Serat Sabut Pinang Terhadap Persentase Pasir
Binoj, J.S., Raj, R.E., Sreenivasan, V.S., dan Thusnavis, G.R., 2016,
11
of Bionic Engineering, Vol. 13. No. 1.
Budinski, K., 2000, Engineering Materials Properties and Selection sixth Edition,
Darmansyah, 2010, Evaluasi Sifat Fisik dan Mekanik Material Komposit SeratResin
Berbahan Dasar Serat Nata de coco dengan Penambahan Nanofiller,
12