Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TEKNOLOGI MANUFAKTUR LANJUT

DENGAN TOPIK UJI TARIK

Yang dibina oleh :

Riana Nurmalasari, S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh :

1. KEVIN OLENTIA (210512520006)

PRODI D3 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2022

1
KATA PENGANGAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Teknologi manufaktur lanjut yang membahas “UJI
TARIK PADA LOGAM”, Insyaallah dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah dan
agar kami dapat memahami lebih jelas tentang Penerapan uji tarik pada logam. Dengan
dibuat makalah ini, semoga dapat menambah wawasan kita semua, bagi pembaca pada
umumnya dan kami sebagai penyusun pada khususnya. Makalah yang kami buat
memang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan.

Malang, 10 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
1.2 TUJUAN..............................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN UJI TARIK.......................................................................................................5
2.2 CARA KERJA UJI TARIK........................................................................................................6
2.3 TAHAP – TAHAP UJI TARIK..................................................................................................6
2.4 FUNGSI ATAU MANFAAT UJI TARIK....................................................................................7
2.5 KELEBIHAN UJI TARIK..........................................................................................................8
2.6 KEKURANGAN UJI TARIK.....................................................................................................8
2.7 ALAT UJI TARIK...................................................................................................................9
BAB 3 .........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
3.1 SARAN..............................................................................................................................10
3.2 KESIMPULAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terdapat berbagai macam jenis bahan yang memiliki karakteristik dan sifat yang
berbeda-beda. Karakteristik dan sifat bahan akan menentukan kekuatan bahan tersebut
dalam menahan suatu beban. Sifat suatu bahan perlu diketahui karena berperan penting
dalam penggunaanya, contoh dalam kehidupan adalah tentang konstruksi dan sifat-sifat
materialnya yang digunakan sebagai bahan konstruksi perlu diketahui karena sangat
berpengaruh terhadap kekuatan bangunan yang dihasilkan .Pengetahuan akan sifat
bahan menjadi sangat penting karena suatu bahan dalam penggunaanya mengalami
banyak gaya, gaya suatu bahan sering kali dialami karena adanya beban yang bekerja
pada bahan tersebut. Beban-beban tersebut dapat berupa beban Tarik, beban tekan,
beban puntir, dan lain-lain. Untuk dapat mengetahui sifat dan kekuatan suatu bahan
dapat dilakukan dengan pengujian terhadap bahan tersebut. Pengetahuan mengenai sifat
maupun kekuatan bahan yang didapat diharapkan dapat menjadi dasar atau
pertimbangan dalam memilih bahan.

1.2 TUJUAN

1. Agar dapat memahami pengertian dari uji tarik

2. Menambah ilmu pengetahuan tentang uji tarik

3. Mengetahui cara kerja atau sistem yang terdapat dalam uji tarik

4. Dapat menentukan bahaya apa saja pada sistem uji tarik

5. Menjelaskan kepada para pembaca secara detail mengenai uji tarik

4
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN UJI TARIK

Pengujian tarik yaitu pengujian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran


tentang sifat-sifat dan keadaan dari suatu logam. Pengujian tarik dilakukan dengan
penambahan beban secara perlahan-lahan, kemudian akan terjadi pertambahan panjang
yang sebanding dengan gaya yang bekerja. Perbandingan ini terus berlanjut sampai
bahan sampai titik Propotionality limit. Setelah itu pertambahan panjang yang terjadi
sebagai akibat penambahan beban tidak lagi berbanding lurus, pertambahan beban yang
sama akan menghasilkan penambahan panjang yang lebih besar dan suatu saat terjadi
penambahan panjang tanpa ada penambahan beban, batang uji bertambah panjang
dengan sendirinya. Hal ini dikatakan batang uji mengalami yield (luluh).

Keadaan ini hanya berlangsung sesaat dan setelah itu akan naik lagi. Kenaikan
beban ini akan berlangsung sampai mencapai maksimum, untuk batang yang ulet beban
mesin tarik akan turun lagi sampai akhirnya putus. Pada saat beban mencapai
maksimum, batang uji mengalami pengecilan penampang setempat (local necting ) dan
penambahan panjang terjadi hanya disekitar necking tersebut. Pada batang getas tidak
terjadi necking dan batang akan putus pada saat beban maksimum.

Secara garis besar bahwa, uji tarik merupakan suatu pengecekan secara berkala
atau juga bisa disebut (Inspection). Terhadap suatu benda kerja yang telah selesai
pembuatan produksinya yang kemudian di lakukan uji tarik untuk mengetahui
kelayakan, kualitas, dan kuantitas benda hasil produksi tersebut. Uji tarik sangat penting
bagi perusahaan untuk menguji kualitas hasil dari produksinya, sebelum mengedarkan
atau menjual kepada para konsumen di luar sana.

5
2.2 CARA KERJA UJI TARIK

Biasanya material yang dipakai pada metode ini adalah material yang
mempunyai ukuran yang panjang. Cara menggunakannya adalah meletakkan material
yang akan diuji tepat pada bagian atas uji tarfik tepatnya di bawah top plate. Kemudian
material tersebut dikunci dengan cara memutar bagian handwheel hingga bisa
dipastikan bahwa kuncian itu tidak akan terlepas. Setelah itu kita bisa menyalakan uji
tarik tersebut.

Pada prinsipnya cara kerja metode ini adalah Uji tarik akan menarik material
yang diuji hingga putus. Setelah itu parameter akan menampilkan nilai atau data
maksimal kekuatan pada material tersebut. Selain itu juga bisa mengetahui
perbandingan panjang objek sebelum dan setelah proses dilakukan.

2.3 TAHAP – TAHAP UJI TARIK

1. Persiapkan alat Universal Testing Machine (uji tarik)

2. Pastikan bahwa benda kerja yang akan di uji sudah steril dari logam yang berada pada
sekitar benda kerja tersebut

3. Pastikan alat uji tarik atau Universal Testing Machine sedang pada kondisi siap
bekerja atau pada kondisi normal

4. Letak kan material atau benda kerja pada permukaan Universal Testing Machine (uji
tarik)

5. Pada saat meletakan benda kerja pada Universal Testing Machine pastikan tepat pada
bagian atas Universal Testing Machine (uji tarik)

6. Kemudian material atau benda kerja tersebut dikunci dengan cara memutar pada
bagian handwheel

7. Tujuan mengunci material tersebut adalah untuk tidak terlepas pada saat alat uji tarik
sedang bekerja

8. Setelah mengunci benda kerja pada Universal Testing Machine kemudian operator
dapat menyalakan sistem uji tarik tersebut

6
2.4 FUNGSI ATAU MANFAAT UJI TARIK

Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi beberapa peralatan


yang berkaitan dengan logam contohnya industri mobil maupun sparepart sepeda motor.
Setiap industri yang menggunakan logam sebagai salah satu bahan dasar produksi harus
memperhitungkan beberapa sifat dan jenis logam. Dalam proses produksi jenis logam
dan sifat logam sangat berpengaruh terhadap jenis produk apa yang akan dihasilkan dan
kegunaan produk yang dihasilkan sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi
target pemakaian yang efektif dan efisien. Uji tarik yang merupakan salah satu dari
beberapa jenis pengujian logam. Uji tarik pada industri manufaktur digunakan untuk
mengetahui kekuatan tarik dari sebuah logam jadi ketika dalam perencanaan produksi
sebuah benda dapat diperkirakan berapa faktor keamanan yang dicapai untuk sebuah
logam. Jadi setiap produk yang dibuat kekuatan tariknya berbeda beda sesuai dengan
kebutuhan pemakaian.

Berikut beberapa fungsi mengenai uji tarik pada logam :

1. Mengetahui sifat elastisitas benda kerja

2. Mengetahui titik didih pada benda kerja

3. Mengetahui titik kekuatan benda pada saat sistem uji tarik bekerja

4. Mengetahui kelemahan pada benda kerja

5. Mengetahui stres terhadap benda yang sedang di uji

6. Dapat mengetahui kuantitas benda kerja

7. Dapat mengetahui kualitas benda kerja

8. Dapat menyimpulkan sifat yang terkandung pada benda kerja

9. Dapat mengetahui berapa lama benda kerja akan berfungsi

10. Dapat mengetahui secara detail spesifikasi benda kerja

7
2.5 KELEBIHAN UJI TARIK

1. Kita dapat mengetahui kerakteristik bahan, kualitas bahan, tebal tipisnya bahan.

2. Mendapatkan hasil yang rinci dan akurat.

3. Dan juga kita bisa mendapatkan standarisasi yang baik sehingga dapat di pasarkan

4. Mesin yang digunakan sangat akurat

5. Hingga mendapatkan data secara lengkap

6. Pada saat Universal Testing Machine bekerja

7. Alat yang digunakan untuk uji tarik pada benda kerja sangat mudah ditemukan di
pasaran

8. Serta dijual dengan harga yang cukup stabil di pasaran

9. Perawatan atau Maintenance cukup mudah

10. Sparepart yang cukup mudah di cari

2.6 KEKURANGAN UJI TARIK

Pada uji tarik, bagian dipisahkan dari bahan dasar kemudian diolah menjadi
sampel. Secara keseluruhan, ini memakan waktu dan mahal. Volume sampel yang
cukup besar juga diperlukan untuk uji destruktif, sehingga pengujian hanya dapat
digunakan secara local danuntuk pengujian komponen sampai batas tertentu. Karena
kekurangan ini, uji tarik sering kali digunakan untuk mendukung uji kekerasan.
Pengujian kekerasan lebih fleksibel, lebih murah, local dan cocok untuk pengujian
komponen yang cepat dan tepat

8
2.7 ALAT UJI TARIK

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 SARAN

Setelah menyusun makalah penulis menyarankan agar alat yang di gunakan


(mesin uji tarik) untuk uji tarik harus di lengkapi dengan monitor yang mana langsung
menampilkan kurva hasil uji tarik. Sehingga kesalahan praktikan dalam membuat kurva
uji tarik dapat di minimalisir

3.2 KESIMPULAN

Dari hasil diskusi di atas maka dapat saya simpulkan bahwa sistem uji tarik pada
industri sangat perlu di gunakan untuk keperluan pemasaran benda kerja. Mengapa
demikian, Karena sistem uji tarik tersebut sangat penting kegunaannya untuk mengecek
apakah produk yang telah di produksinya tersebut sudah memenuhi kriteria yang di
inginkan dan juga untuk mengecek apakah kualitasnya sudah tepat atau tidak.

Alat uji tarik atau biasa disebut Universal Testing Machine merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan sistem uji tarik, alat uji tarik tersebut juga menjadi fungsi
utama pada kegiatan uji tarik. Universal Testing Machine juga sangat mudah di
temukan pada perusahaan – perusahaan yang terutama bergerak pada industri logam
atau juga sparepart mesin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abanat, J.D.J., Purnowidodo, A., dan Irawan, Y.S., 2012, Pengaruh Fraksi

Volume Serat Pelepah Gebang (Corypha Utan Lamarck) Terhadap Sifat

Mekanik pada Komposit Bermatrik Epoksi, Jurnal Rekayasa Mesin, Vol.

3, No. 2, Hal. 352-361.

Alian, H., 2011, Pengaruh Variasi Fraksi Volume Semen Putih Terhadap

Kekuatan Tarik dan Impak Komposit Glass Fiber Reinforce Plastic

(GFRP) Berpenguat Serat E-Glass Chop Strand MAT dan Matriks Resin

Polyester, Jurnal Seminar Nasional AVoER ke 3, ISBN: 979-587-395-5.

Asfarizal, 2016, Karakteristik Komposit Berbasis Serat Kelapa dan Berbasis Serat

Aren, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 6, No. 1, hal 24-33.

Astika, I.M., dan Dwijana, I.G.K., 2014, Karakteristik Sifat Tarik dan Mode

Patahan Komposit Polyester Berpenguat Serat Tapis Kelapa, Dinamika

Teknik Mesin, Vol. 4, No.2, Hal 78-83.

ASTM, 1990, Standar and Literature References for Composite Materials, 2nd

American Society for Testing Materials, Phliadelphia: PA.

Aufa, F., 2010, Optimal Presentase Serat Sabut Pinang Terhadap Persentase Pasir

Beton Ringan Mutu K225 Menggunakan Portland Composite (PCC),

Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Padang.

Binoj, J.S., Raj, R.E., Sreenivasan, V.S., dan Thusnavis, G.R., 2016,

Morphological, Physical, Mechanical, Chemical and Thermal

Characterization of Sustainable Indian Areca Fruit Husk Fibers (Areca

Catechu L.) as Potential Alternate for Hazardous Synthetic Fibers. Journal

11
of Bionic Engineering, Vol. 13. No. 1.

Budinski, K., 2000, Engineering Materials Properties and Selection sixth Edition,

Prentice Hall, New Jersey.

Darmansyah, 2010, Evaluasi Sifat Fisik dan Mekanik Material Komposit SeratResin
Berbahan Dasar Serat Nata de coco dengan Penambahan Nanofiller,

12

Anda mungkin juga menyukai