DI INDONESIA
Rehman dan Askari (2010) mengembangkan sebuah
model economic Islamic index yang berusaha mengukur bagaimana pencapaian
tujuan-tujuan Islam dalam bidang ekonomi pada negara-negara Muslim dan nonMuslim
di dunia. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian sebelumnya dengan
judul ”How Islamic are Islamic Countries”?
Hasil penelitian tersebut yang dianggap kontroversi adalah ditemukan bahwa negara
Selandia Baru menempati peringkat pertama sebagai negara yang paling ”Islami”.
Sementara pada bidang ekonomi, Irlandia memiliki peringkat indeks tertinggi dalam
pencapaian tujuan dari sistem ekonomi Islam. Hanya Malaysia sebagai negara
penduduk Muslim mayoritas yang berada pada posisi ke-33, sementara lainnya lebih
rendah lagi. Indonesia berada pada urutan ke-104 dari 208 negara di dunia yang
diteliti.
Model indeks keislaman ekonomi sebenarnya merupakan model indeks yang
diturunkan dari tiga tujuan utama yang ingin dicapai oleh sistem ekonomi Islam.
Pertama, tercapainya keadilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan. Kedua, kesejahteraan dan penciptaan lapangan kerja. Ketiga,
implementasi sistem keuangan syariah. Ketiga tujuan utama ini selanjutnya diturunkan
menjadi beberapa prinsip ekonomi Islam. Beberapa indikator ekonomi yang terukur
dan relevan selanjutnya dijadikan representasi dari prinisip-prinsip tersebut
Secara umum penelitian ini menemukan bahwa dari 33 provinsi yang diteliti dalam
penelitian ini hanya terdapat 11 provinsi yang memiliki kinerja indeks di atas 50 poin.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata wilayah/provinsi di Indonesia memiliki kinerja
indeks pada pencapaian tujuan sistem ekonomi Islam yang relatif rendah. Ini
menunjukkan bahwa faktor jumlah mayoritas populasi Muslim di hampir seluruh
provinsi di Indonesia tidak menjadi faktor penting dalam mendorong pencapaian
tujuan ekonomi
Pertanyaan:
Bagaimana Dgn Konteks Gereja Gms? Apakah Hubungan Agama Dan Ekonomi?