Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
M Abdul Mulgi
1810816110004
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
1
LEMBAR KONSULTASI
SKRIPSI
NIM : 1810816110004
Banjarbaru, September2021
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T Yang Maha Pengasih dan
Penyayang yang telah memberikan anugerah dan rahmat- Nya lah sehingga saya
sebagai penulis dapat menyusun penulisan skripsi ini yang berjudul “Rancang
Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Briket Serbuk Kayu Meranti (Shorea spp)”.
Ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tinginya kepada semua pihak
yang telah membantu menyusun penulisan tugas akhir ini, khususnya :
1. Keluarga saya yang telah memberikan dukungan moril dan materil.
2. Dr. Rachmat Subagyo, S.T., M.T. selaku Ketua program Studi Teknik
mesin Universitas Lambung Mangkurat.
3. Bapak Herry Irawansyah, S.T., M.Eng selaku koordinator tugas akhir.
4. Akhmad Syarief, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing dalam
penyelesaian Skripsi, yang telah mendorong, membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini..
Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan maaf yang sebesar besarnya
apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak sangatlah saya harapkan demi
kemajuan bersama.
M Abdul Mulgi
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
LEMBAR KONSULTASI.......................................................................................2
KATA PENGANTA.................................................................................................3
DAFTAR ISI ............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
5
4.1 Analisa Hasil Perancangan dan Perhitungan.............................................32
5.1 Kesimpulan....................................................................................................70
5.2 saran................................................................................................................70
LAMPIRAN .............................................................................................................73
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi pembuatan mesin identik dengan rancang bangun yaitu suatu aktivitas
atau merealisasikan pembuatan mesin secara wujud nyata dari hasil perancangan
atau perencanaan.
Secara umum bahwa hasil perancangan adalah langkah pertama dalam
pembuatan mesin. Kemudian dalam pembuatan mesin harus memperhatikan data-
data yang terdapat dalam suatu hasil perancangan harus mempertimbangkan dan
dikaitkan dengan beberapa faktor diantaranya adalah kemampuan mesin untuk
membuat dan dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi
standar karakteristik yang ditentukan kemudian, harus memenuhi kapasitas produk,
bentuk mesin yang dibuat dan desainnya harus serasi dan menarik perhatian.
Kemudian alat mixser atau pengaduk suatu aktifitas pencampur dua atau lebih
zat agar diperoleh hasil campuran yang homogen. Pencampuran dapat terjadi dengan
cara menimbutkan gerak didalam bahan itu yang menyebabkan bagian-bagian bahan
saling bergerak satu terhadap yang lain, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah
satu cara operasi pencampuran.
Briket adalah bahan bakar yang dapat diperbarui.Pada saat ini, bahan baku briket
bermacam – macam mulai dari batu bara, batok kelapa, ampas teh, serbuk kayu dan
sebagainya. Dalam pembuatannya, briket melalui berbagai macam- macam proses
untuk mencapai hasil yang baik, akan tetapi terkadang terdapat penurunan kualitas
dikarenakan proses produksi yang kurang memadai pada bagian alat produksinya.
Serbuk kayu yang biasanya dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan akan
menyebabkan banyak masalah dilingkungan.Namun saat ini serbuk kayu bisa
dimanfaatkan dengan baik dan dapat mengurangi masalah limbah pada lingkungan
yaitu dengan membuat briket dari bahan serbuk kayu. Limbah serbuk gergaji kayu
mempunyai potensi yang cukup besar untuk terus dikembangkan sebagai bahan baku
pembuatan briket.
8
Dengan digagasnya suatu mesin pencampur (mixser) briket berbahan serbuk
kayu sebagai aplikasi dari berbagai jenis mesin pencampur (mixser) yang sudah ada
sehingga dapat membantu dalam proses pembuatan briket berbahan serbuk kayu
untuk mencapai produktifitas dan efiiensi waktu dalam pembuatan briket tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas,maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perancangan mesin pengaduk bahan baku briket serbuk kayu
meranti?
2. Bagaimanan proses manufaktur mesin pengaduk bahan baku briket serbuk
kayu meranti?
3. Bagaimana rancangan anggaran biaya mesin pengaduk briket bahan baku
serbuk kayu meranti?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari rancang bangun mesin pengaduk bahan baku briket ini adalah :
1. Merancang proses manufaktur mesin pengaduk bahan baku briket serbuk
kayu meranti?
2. Menghitung rancangan anggaran biaya mesin pengaduk bahan baku briket
serbuk kayu meranti?
3. Menganalisis mesin pengaduk bahan baku briket serbuk kayu meranti?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk mempermudah dalam proses pencampuran
briket dengan menggunakan mesin mixser dengan kapasitas yang lebih besar dan
menghemat waktu dan tidak terlalu menguras tenaga.
1.5. Batasan Masalah
Dalam perancangan ini permasalahan dibatasi pada :
1. Perencanaan sirip pengaduk
2. Perencanaan kapasitas dan daya
3. Perencanaan poros
4. Perencanaan bantalan
5. Perencanaan pulley dan sabuk V dan reduksi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Bayu aji purwanto (2019), meneliti tentang Mesin pengaduk briket arang batok
kelapa menggunakan mesin diesel sebagai penggeraknya karena mesin diesel
diketahui memiliki daya tahan dan penggunaan bahan bakar yang irit, tetapi karena
mesin diesel memiliki putaran yang besar maka ditambahkan rekayasa pully dan gear
untuk menurunkan putaran mesin, kemudian pada bagian mixer mesin ini
menggunakan dual mixer agar waktu pencampuran lebih efisien dan hasil
campurannya maksimal.
Radinal raka ravsanzanni (2017), Kapasitas mesin pengaduk adonan briket serbuk
arang adalah 29,22 kg / jam dan daya yang diperlukan untuk menggerakkan poros
sirip pengaduk adalah 0,014 watt.
Taufik,azhar, dan bukhari (2017), Dari hasil percobaan didapatkan bahwa
kapasitas serbuk kayu dan resin yang dapat diaduk adalah 15 dan material untuk
pembuatan rangka adalah besi siku 40 mm x 40 mm dan besi profil U 50 mm,
material poros pengaduk adalah besi poros S35C.
Catur pranomo (2016), Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin pencampur ini
mampu mencampur hingga homogen selama 5 menit 10 detik untuk pakan sapi
dengan massa 2,8 kg, 3 menit 6 detik untuk pakan kambing dengan massa 4,1 kg, dan
1 menit 49 detik untuk pakan unggas dengan massa 5 kguntuk menghasilkan adonan
yang homogen.
Anhar Firdaus (2010), Pencampuran dapat dikatakan homogen karena
berdasarkan uji kerapatan terdapat selisih 0,176 g/cm3 dari kerapatan ideal, dan kadar
air pencampuran (papan partikel) masih memenuhi SNI 03-2105-2006, yaitu di
bawah 14%
11
2007). Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga
merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan dan memiliki tekstur serat yang halus.
Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas II-
IV, sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV.
(a) (b)
Gambar 2.1 a. Kayu Meranti b. Serbuk Kayu Meranti
(Sumber: https://www.indonetwork.co.id/)
2.5 Teori Desain Perancangan
Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses pembuatan
produk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan-keputusan penting yang
mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya (Dharmawan, 2004: 1).
Sehingga, sebelum sebuah produk dibuat terlebih dahulu dilakukan proses
perancangan yang nantinya menghasilkan sebuah gambar skets atau gambar
sederhana dari produk yang akan dibuat. Gambar skets yang telah dibuat kemudian
digambar kembali dengan aturan gambar sehingga dapat dimengerti oleh semua
orang yang ikut terlibat dalam proses pembuatan produk tersebut. Gambar hasil
perancangan adalah hasil akhir dari proses perancangan dan sebuah produk dibuat
setelah dibuat gambar-gambar rancangannya dalam hal ini gambar kerja.
Ada tiga macam perancangan yaitu : (1) asli yaitu merupakan desain penemuan
yang benar-benar didasarkan pada penemuan belum pernah ada sebelumnya, (2)
pengembangan/ modifikasi yaitu merupakan pengembangan produk yang sudah ada
dalam rangka peningkatan efisiensi, efektivitas, atau daya saing untuk memenuhi
tuntutan pasar atau tuntutan zaman, (3) adopsi yaitu merupakan perancangan yang
mengadopsi/ mengambil sebagian sistem atau seluruhnya dari produk yang sudah ada
untuk penggunaan lain dengan kata lain untuk mewujudkan alat mesin yang memiliki
fungsi lain (Epsito and Thrower.R.J., 1991: 6).
12
Perancangan dan pembuatan produk adalah dua kegiatan yang penting, artinya
rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika rancangan tersebut tidak
dibuat. Sebaliknya pembuat tidak dapat merealisasikan benda teknik tanpa terlebih
dahulu dibuat gambar rancangannya (Dharmawan, 2004:2). Mengenai gambar
rancangan yang akan dikerjakan oleh pihak produksi berupa gambar dua dimensi
yang dicetak pada kertas dengan aturan dan standar gambar kerja yang ada.
13
2.8 Motor Bensin
Motor bensin merupakan suatu motor yang menghasilkan tenaga dari proses
pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar. Karena pembakaran ini berlangsung
di dalam ruang bakar maka motor ini dikatagorikan pesawat kalor dengan
pembakaran dalam (Iternal Combustion Engine).
Motor bensin dilengkapi dengan busi dan karburator. Karburator dalam motor
bensin merupakan suatu tempat pencampuran bahan bakar dan udara agar tejadi
campuran berbentuk gas supaya dapat terbakar oleh percikan bunga api busi dalam
ruang bakar. Setelah pencampuran udara dan bahan bakar berbetuk gas kemudian
campuran tersebut dari karburator diisap ke dalam ruang bakar melalui katup masuk.
Kemudian di dalam ruang bakar loncatan bunga api listrik dari busi menjelang akhir
langkah kompresi membakar campuran tersebut sehingga terjadilah pembakaran yang
kemudian menghasilkan daya motor. Tapi saat ini sudah ada motor bensin yang
menggunakan injektor sebagai pengganti karburator. Pada motor bensin seperti ini,
bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam ruang bakar, tanpa melalui
pencampuran bahan bakar dan udara pada karburator. Jadi dengan sistem injektor
pemakaian bahan bakar menjadi lebih efisien dan pembakaran lebih sempurna.
Karena pada sistem ini bahan bakar dikabutkan langsung ke ruang bakar, jadi
kemungkinan bahan bakar terbuang lebih sedikit.
14
2.9 Perencanaan Mesin Pengaduk
Q = p x V / t ....................................................................................................................
Dimana:
V = Vp + Vl ....................................................................................................................
Dimana:
Dimana:
2 x π r luar sirip
v ..............................................................................................
t
(4)
Dimana:
V = m/s
t = waktu (s)
16
Gambar 2.4 Sirip Pengaduk
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
= p x Vsirip x gravitasi
Dimana:
2.10.2 Torsi
Dimana:
17
T = torsi (Nm)
Ft
P = .............................................................................................................
s
(7)
Dimana:
s = waktu (s)
18
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama dalam
transmisi seperti itu dipegang oleh poros.Poros untuk meneruskan daya
diklasifikasikan menjadi poros transmisi (line shaft), spindle (spindle), gandar (axle),
poros (shaft) dan poros luwes (Sularso & Kiyokatsu S, 2004).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah poros, yaitu:
1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur.Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila
diameter poros diperkecil atau bila poros mempunyai alur pasak, harus
diperhatikan.Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan
beban-beban di atasnya.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau
defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin
perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu, disamping kekuatan poros,
kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang
akan dilayani poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat
terjadi getaran yang luar biasa besarnya.Putaran ini disebut putaran kritis.Hal ini
dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian- bagian lainnya.
4. Korosi
Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeler dan pompa bila
terjadi kontak dengan fluida yang korosif. Demikian pula untuk poros-poros
yangterancam kavitasi, dan poros-poros mesin yang berhenti lama sampai batas-
batas tertentu dapat dilakukan perlindungan terhadap korosi.
5. Bahan poros
19
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan
difis, baja karbon konstruksi mesin yang dihasilkan dari baja yang di-deokasi dengan
ferrosilikon. Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban
berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan kulit yang sangat tahan terhadap
keausan seperti baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom dan baja
khrom molibden (Sularso dan Suga, 2002).
a) Poros trasmisi
Poros trasmisi lebih dikenal dengan sebuah shaft. Shaft akan mengalami
beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua- duanya. Pada
shaft, daya dapat di trans misikan melalui gear, pulley, sprocket rantai, dll.
b) Poros spindle
Poros spindle adalah poros trasmisi yang relatif pendek, misalnya pada
poros utama mesin perkakas dimana beban utama adalah beban puntiran.
c) Poros gandar
Pd = Fc. P ...........................................................................................(8)
Dimana :
20
P = Daya yang di transmisikan (kW)
fc = Faktor Koreksi
Pd = Daya (kW)
Momen punter
Pd
¿
( T
100 ) .
2. π . n 1
60 ...........................................................................................
120
....(9)
Sehingga
Pd
T = 9.74 x 105 . ........................................................................................
n1
(10)
Dimana :
21
Ds = Diameter poros (mm)
Kt = Koreksi momen punter
Km = Koreksi momen bending
T = Momen punter (kg.mm)
M = Momen lentur (kg.mm)
τά = Tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
3. Defleksi Puntiran
TI
≤ 0,25 °
θ = 584 4 ........................................................................
Gd
s
(13)
Dimana:
θ = Defleksi (°)
G = Modulus Geser (kg/mm2)
T = momen punter (kg.mm)
I = Panjang poros2
2.12 Perencanaan Bantalan
Bantalan adalah bagian dari elemen mesin yang memegang peran cukup
penting. Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros
dapat berputar bersamanya atau berputar padanya tanpa mengalami gesekan.
Bantalan dapat dikasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a) Bantalan luncur (sliding cotact bearing)
Bantalan ini akan tarjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh bantalan.
b) Bantalan gelinding (rolling contact bearing)
Bantalan akan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan bagian
yang diam dengan elemen gelinding seperti roll maupun peluru.
Ditinjau dari keadaan beban pada bantalan dapat juga di bedakan :
1. Bantalan Radial
Gaya tekan bekerja ke arah radial (tegak lurus sumbu).
22
2. Bantalan Aksial
Arah bebab bantalan sejajar dengan sumbu poros.
3. Bantalan Aksiap-Radian (Bantal Gelinding khusus)
Bantalan ini mampu menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu
poros.
Dimana:
X = Harga x
Y = Harga y
33,3 1/ 3
fn = ( ) ................................................................................................(15)
n
Dimana:
c
Fh = Fn ( ) ....................................................................................................(17)
p
Dimana:
Dimana :
Puli berfungsi sebagai meneruskan daya untuk memutar poros yang satu ke
poros yang lain di hubungkan dengan menggunakan sabuk (belt) atau tali. Untuk
kecepetan tergantung pada perbandingan diameter puli yang di gunakan.
Puli berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan dari motor
yang selanjutnya diteruskan lagi ke v-belt dan akan memutar poros. Puli dibuat dari besi cor
24
atau dari baja.Puli kayu tidak banyak lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan puli
dari paduan aluminium (Sumber : Sularso & Kiyokatsu S., 2004)
Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran transmisi
penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda ransmisi yag digerakkan
dikalikan dengan diameternya.
SDpenggerak= SDyang digerakan ......................................................................................................................(19)
Dimana:
Perbandingan kecepatan pada puli berbanding terbalik dengan diameter puli seperti
persamaan di bawah ini :
D1 N 1
= ....................................................................................................................
D2 N 2
(20)
Dimana :
25
Gambar 2.7 V-Belt
(Sumber : Sularso, Kiyokatsu.S., (2004))
2.15 Software inventor
Software Inventor adalah produk dari Autodesk Corporation yang banyak
digunakan dalam hal engineering design juga drawing design. Kelebihan inventor bila
dibandingkan dengan software yang lain yaitu mempunyai tampilan yang menarik
dan riil, dikarenakan material yang disediakan lebih banyak dan komplek. Software
inventor merupakan software yang sangat baik digunakan untuk menganalisis
struktural material, thermal juga aliran. Software ini mampu menyatu dengan aplikasi
CAD sehingga dalam pembuatan permodelan desain bisa menggunakan apilkasi yang
sejenis dengan CAD antara lain AutoCAD atau Solidwork.Hasil analisis berupa
pendekatan dengan mengggunakan analisis numerik dan ketelitiannya bergantung
pada cara memecah model (Asroni, 2015:23).
2.16 Autodesk Inventor
Autodesk inventor merupakan sebuah program CAD (Computer Aided
Design) yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak yang berada di US,
Autodesk Inventor yang merupakan produk pengembangan dari AutoCAD yang
memiliki beberapa kelebihan meliputi : 1. Kemampuan desain serta modifikasi dalam
bentuk 2D maupun 3D 2. Kemampuan dalam mengassembly komponen, simulasi,
26
dan analis 3. Membuat video dari komponen yang telah di assembly 4. Mengubah
desain part menjadi bentuk technical drawing.
2.17 Analisa Struktur Pada Autodesk Inventor
a. Strees Analysis
Stress analysis merupakan salah satu alat pengujian struktur pada aplikasi
autodesk inventor yang dilakukan dengan menerapkan konsep Finite Element
Analysis (FEA), cara kerjanya adalah dengan memecah objek struktur yang
akan diuji menjadi elemen-elemen berhingga yang saling terhubung satu sama
lain dan memerlukan aplikasi khusus untuk perhitungan sehingga
menghasilkan hasil yang akurat.
b. Frame Analysis
Pada autodesk inventor juga terdapat alat penguji struktur yang lain yaitu :
frame analysis, dengan konsep konsep pengujian yang menerapkan ilmu
mekanika teknik yang berkaitan dengan struktur truss, beam, dan frame. input
data berupa beban dan tumpuan sedangkan outputnya berupa diagram
tegangan, regangan, dan displacement. Dengan tools ini, maka akan diketahui
cara mengatasi masalah yang berkaitan dengan desain mekanik.
27
2.18 Rancangan Anggaran Biaya
BAB III
METODE PENELITIAN
28
dalam bentuk gambar desain, pembuatan dan perakitan mesin, serta pengujian mesin
hasil rancang bangun
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada September 2021. Pembuatan mesin mixser
pengaduk briket berbahan serbuk kayu dan proses pengujian dilakukan di
Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mesin las listrik
2. Mesin Gerinda
3. Mata Gerinda
4. Elektroda
5. Mesin Bor
6. Meteran
7. Spidol
8. Kacamata las
9. Sarung tangan
10. Penggaris Siku
11. Palu
12. Penggores
3.3.2 Bahan
1. Besi Kanal UNP 30mm x 50mm
2. Besi plat
3. Plat Stainless
4. Bearing
5. Pully
6. Poros
7. V-belt
29
8. Mur dan baut
9. Motor bensin
3.4 Metode Pelaksanaan
Setelah melakukan pencarian data dan pembuatan konsep yang didapat dari
literatur studi kepustakaan serta dari hasil survey, maka dapat di rencanakan elemen–
elemen mesin (bagian dinamis) dari perancangan dan pembuatan mesin pengaduk
adonan briket.
a. Perencanaan Kapasitas
c. Perencanaan sabuk
d. Perencanaan Poros
e. Perencanaan Pully
f. Perencanaan Bantalan
30
a. Pembuatan Sirif Pengaduk
b. Pembuatan Poros
Poros digunakan sebagai penerus daya dari transmisi sabuk, juga untuk
tempat melekatnya sirip pengaduk. Bahan untuk poros adalah baja karbon ST37
dengan diameter 12 mm.
10. Memasang sabuk pada pulley keluaran reducer dan pulley poros.
32
3.5 Diagram Alir
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
YA
Pemilihan Bahan Konruksi
Pembuatan Alat
Pengujian Alat
Pembuatan Alat
selesai
33
BAB 1V
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Hasil Perancanaan Dan Pembuatan Alat
4.1.1 Perencanaan Kapasitas
a. Massa jenis serbuk
Untuk mengetahui massa jenis, dilakukan percobaan dengan menimbang
serbuk dan lem dengan suatu wadah berbentuk tabung caranya yaitu sampah
dimasukkan ke dalam wadah hingga volume tertentu. Kemudian wadah tersebut
ditimbang dan berat masing – masing bahan juga ditimbang. Perbandingan dari
serbuk kayu meranti 1 kg serbuk = 0,25 kg lem .
ρ = m/V
2
V tabung = 3,14 r h
= 3,14 x 0,1075 x 0,891
3
= 0,03233 m
ρ adonan =
m serbuk+m lem
❑
❑
ρ adonan =
0,03233 m3
ρ adonan = 38,66378 kg/ m3
34
2 x π x r luar sirip
v=
t
2 x 3,14 x 0,225
v=
1s
v=¿1,413 m/s
V = Vp + Vl
2
= (p x l x t) + ( 1/2 x π x r x p)
35
= (0,891 x 0,474 x 0,370) + ( 1/2 x 3,14 x 0,2372 x 0,891)
= (0,1566) + (0,0786) m3
= 0,2352 m3
Ft = Msirip x gravitasi
= ρ x Vsirip x gravitasi
= 71,24 N
b. Torsi
T= Ft x Dluar sirip
= 71,24 N x 0,225 m
= 16,029 Nm
36
a. Kecepatan sabuk penggerak reducer
( π ) ( Dp1 ) (n2)
v¿
(60)(1000)
( 3,14 ) ( 85 ) (1400)
¿
(60)(1000)
¿ 6,22 m/s
¿ 0,41 m/s
=1118,77 mm
57 (130+85)
( θ ) =180° −
390
3,14
( θ ) =148,6 ° = 148,36 ° x 180 = 2,59 rad
37
adalah 1,31 (tabel kapasitas daya sabuk tunggal standart) dengan harga tambahan
Po untuk kapasitas yang di transmisikan karena perbandingan putaran 1 : 1.5
adalah 0.13. faktor koreksi untuk pengaduk fc = 1.3
= 0,1 kw x 1,3
= 0,13 kw
Po = 1,3 kw + 0,13
0,13 = 0,53 kw
N=
❑
Puli yang digunakan untuk mentransfer energi gerak untuk poros adalah puli
dengan tipe sabuk A dengan spesifikasi :
o
Α (sudut alur) = 34 W = 11.95 e = 15.0
= n1 / n2
=3600 / 3600 =1
38
i2 (input Poros Sirip / out Reducer) = (yang direncanakan)
=60 / 60= 1
n Reducer ( Reducer yang digunakan memiliki perbandingan 1 : 60)
=n2 / 0
=3600 / 60
n3 = 60 rpm
a. Diameter puli penggerak motor
(dp1) = dp x i1 ouput
=85 x 1
(dp2) = dp x i4 output
=130 x 1
c. Berat pulley
Dikarenakan untuk perencanaan poros dan sabuk, maka untuk berat pulley
yang digunakan adalah (dp2) = pulley yang melekat pada poros sirip.
Berat pulley (dp2) = 350 gr
4.1.5 Perencanaan Poros
a. Perhitungan gaya pada poros
m1 = m sirip x jumlah sirip x kapasitas adonan / L poros
= 0,16 kg x 3 x 7,5 / 854,5 mm
= 0,004 kg/mm
W1 = m1 x Lporos
2
= 0,004 x 854,5 mm = 3,418 kg x 9,8 m/s
= 33,4964 N
F1 = Fe + F puli
= 183,93 N + 3,43 N
39
= 187,36 N
= 220,86 N
ΣFx = 0 ; RAx = 0
ΣFy = 0
W1 (a) – RBy . ( a + b ) + F1 ( a + b + c) = 0
RBy = 242,58 N
ΣMB = 0
RAy = 21,73 N
Potongan I
Bidang geser
ΣFx = 0 ; RAx = 0
ΣFy = 0 ;
40
0 = - RBy + F1
RBy = F1
RBy = 187,36 N
0 ≤ a1 ≤ 175,5
Bidang momen
ΣMa1 = 0 ;
0 = - MA1 + F1 x a1
MA1 = F1 x a1
a1 = 0 ~ MA1 1 = 187,36 N x a1
= 187,36 N x 0 mm = 0 N.mm
a1 = 145 ~ MA1 = 9120,8686 N x a1
Potongan II
Bidang geser
41
ΣFx = 0 ; RAx = 0
ΣFy = 0 ;
0= - RCy + - RBy + F1
RCy = - RBy + F1
RCy = -55,22 N
0≤ a2 ≤ 602,75
Bidang momen
ΣM = 0 ;
0 ≤ a2 ≤ 602,75
W1 = 33,4964 N F1 = 187,36 N
Bidang Geser
ΣFx = 0 ; RAx = 0
ΣFy = 0 ;
0 = - RAy + W1 – RBy + F1
RAy = W1 – RBy + F1
RAy = -21,7236 N
Bidang Momen
0 ≤ a3 ≤ 1030
43
Gambar 4.6 Bidang geser dan bidang momen Potongan 3
= 1,0 . 0,08 kw
= 0,08 Kw
d. Tegangan geser yang di ijinkan
❑ =37/12=3,08 kg /mm 2
❑
e. Momen Puntir
44
5
T = 9,74 x 10 x Pd / 3600
=974000 x 0,08 kw / 3600
= 21,64 (kg.mm)
Maka diameter poros dapat dicari dengan :
Ds ≥¿
Ds ≥¿
Ds ≥¿
Ds ≥¿
Ds ≥¿
22289,2
θ=584
703125000
θ=0,018 °
Dari Hasil perhitungan 0,0180 ≤ 0.25 0, maka poros yang digunakan aman.
a. Jenis bantalan
Bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding bola sudut dalam keadaan
terpasang dengan tipe UCP 205,(d = 25 m dan C = 810 kg)
b. Beban radial
RAy = 21,73 N atau 2,21 kg
RBy = 242,58 N atau 24,75 kg
Jadi beban radial (Fr) = RBy + RAy = 26,96 kg
c. Beban aksial
Dikarenakan tidak terjadi beban aksial, maka besarnya Fa = 0
d. Bantalan yang digunakan adalah bantalan radial
45
Besarnya faktor – faktor X, V dan Y (sularso, 1997) :
X = 0.56 untuk Fa / V Fr ≤ e
V = 1 (beban putar pada cincin dalam)
Y = 0 untuk Fa/V Fr ≤ e
e. Beban Ekuivalen
Pr ¿ X . V . Fr +Y . Fa
Pr ¿
Pr ¿ 15,097 Kg
f. Faktor kecepatan putaran bantalan (Fn)
Fn = (33 / nporos) 1/3
Fn = (33 / 60) 1/3
Fn = 0,84 Rpm
g. Faktor kecepatan putaran bantalan (Fn)
Faktor umur
C
fh = Fn
P
0
fh = 0,84
15,097
fh = 45,068
Umur nominal bantalan (Lh)
3
Lh = 500 . fh
=500 . (45,068)
= 45.771.084,4 jam
Faktor keandalan umur bantalan (Ln)
a1 = 1 (faktor keandalan 90%)
a2 = 1 (dicairkan secara terbuka)
a3 = 1 (karena tidak adanya kondisi tertentu yang tidak menguntungkan umur
bantalan)
Ln = a1 x a2 x a3 x Lh
=1 x 1 x 1 x 9755 jam Ln = 45.771.084,4 jam
46
4.2 Analisa Inventor
Tabel 4.1 Bahan ST37 digunakan sebagai poros
47
4.3. Cara kerja alat
Mesin motor bensin diisi bensin 2 liter ,lalu di panaskan kurang lebih 5 menit. Saat
mesin sudah panas ,langakh selanjutnya menaruh serbuk kayu meranti ke dalam wadah
pengaduk.kemudian air panas dicampur dengan tepung terigu lalu diaduk hingga
mengental yang berfungsi sebagai perekat.perekat yang sudah jadi dimasukan ke wadah
pengaduk yang berisi serbuk kayu meranti tunggu kurang lebih 15 menit agar tercampur
merata. Jika Waktu 15 menit maka lepaskan penutup keluar bahan yang sudah jadi.
Jadi total waktu sewa alat kerja adalah 5 hari dengan biaya 180.000
Biaya operator = jumlah operator x Tarif operator/hari x total waktu
manufatur
= 1 x 135.000 x 5
= 675.000
Maka total biaya proses perancangan adalah
Biaya proses manufaktur = biaya sewa alat + biaya operator
= 180.000 + 675.000
48
=Rp 855. 000
Jadi total biaya yang diperlukan untuk proses manufaktur adalah Rp 855.000
4.4.2 Biaya Material
Pada perancangan ini pasti memerlukan material yang sudah pasti memerlukan biaya
untuk menyediakannya. Hal ini merupakan salah satu bagian penting dalam
merencanakan sebuah proses produksi, dikarenakan hal ini akan berpengaruh pada
material yang dipilih untuk memproduksi alat tersebut. Oleh karena itu besaran biaya
material dapat dilihat dalam table berikut ini:
Table 4.4 Daftar Harga Material yang Diperlukan
No Nama Barang jumlah Harga satuan (Rp.) Total Harga
Plat stainless tebal 0,8 1
1 800.000 800.000
mm lembaran
2 Mata gerinda potong 1 pcs 25.000 25.000
3 Elektroda RB-26 d 2.6 1 kotak 180.000 180.000
4 Mata bor d 2,5 cm 1 pcs 90.000 90.000
5 Sarung tangan 1 5000 5000
6 Penitik 1 15.000 15.000
7 Penggores 1 20.000 20.000
8 Penggaris siku 1 10.000 10.000
9 Kaca mata 1 5000 5000
10 Meteran 1 10.000 10.000
11 Penggaris baja 1 28.000 28.000
12 Baja U 60 2 350.000 700.000
13 Bearing ASB UCF 205 2 75.000 75.000
Speed reducer batrex
14 1 850.000 850.000
WPA 60 Ratio 1/60
Pulley 3 inch As 1.5 cm
15 2 100.000 200.000
jalur A2
16 V-belt B-35 2 42.000 84.000
Mesin bensin tiger TG
17 1 1.100.000 1.100.000
220 Power 7.0HP
49
Total 4.197.000
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asroni, A., & Irawan, D. (2017). Stress Analysis Piston Sepeda Motor Menggunakan
Software Autodesk Inventor 2015. Turbo : Jurnal Program Studi Teknik Mesin ,
6(1), 38–43. https://doi.org/10.24127/trb.v6i1.465
Firdaus, A. (2010). Pembuatan Rotary Mixer Untuk Pencampuran Partikel Kayu
Dengan Perekat. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 2(2), 36.
https://doi.org/10.24111/jrihh.v2i2.1145
Gearbox, D., Bevel, T., & Kapasitas, G. (2016). Rancang Bangun Alat Mixer Vertikal
Adonan Kue Donat Dengan Gearbox Tipe Bevel Gear Kapasitas 7 Kilogram.
Teknoin, 22(10), 726–731. https://doi.org/10.20885/teknoin.vol22.iss10.art7
Pratama, S. A., Ramadhan, I., Diana, M., Aji, P., & Setijogiarto, E. (2019). Rancang
Bangun Mesin Pengaduk untuk Produksi Sabun di Politeknik Negeri Jakarta .
367–370.
Purwanto, B. A. (2019). Perancangan Mesin Pengaduk Briket Batok Kelapa dengan
Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus: Artha Briket di Kalangan,
Polokarto, Sukoharjo). http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/72720
RAVSANZANNI, R. R. (2017). Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Briket
Serbuk Arang.Repository.Unej.Ac.Id.https://repository.unej.ac.id/bitstream/
handle/123456789/82339/Radinal Raka Ravsanzanni 141903101039_.pdf?
sequence=1
53
Sudiar, A. (1970). Implementasi dan Perancangan Aplikasi Pada Perencanaan
Bantalan dan Bearing. Poros Teknik, 8(2), 73.
https://doi.org/10.31961/porosteknik.v8i2.371
Sularso dan Kiyokatsu Suga. (1997). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta : PT. Pradnya Paramitha.
Sulistyo, E., & Yudo, E. (2019). Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan
Ampiang. Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur, 8(01), 7–11.
https://doi.org/10.33504/manutech.v8i01.76
Taufik, T., Azwar, A., & Bukhari, B. (2017). Rancang Bangun Mesin Pengaduk
Serbuk Kayu Dengan Resin Polimer Menggunakan Penggerak Motor Listrik.
Jurnal Mesin Sains Terapan, 1(1), 7–12.
LAMPIRAN
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78