Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Sarjana S2
HALAMAN JUDULbc
Magister Biomedik
MBK. 2016010211
Diajukan oleh :
MBK. 2016010211
Dr. Ir. Titik Sumarawati, M.Kes Assoc. Prof.Dr. dr. Agung Putra, M.Si.Med
Mengetahui,
NIK. 210199050
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum / tidak
A. Identitas
Agama : Islam
B. Riwayat Pendidikan
C. Riwayat Keluarga
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa, sehingga tesis penulis berjudul,
“Pengaruh Ekstrak Daun Kelor Terhadap Konsentrasi Pdgf Alpha Dan
Ekspresi Gen (Studi In Vivo Tikus Photoaging Akibat Paparan UV-B)” ini
dapat terselesaikan.
Proposal tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
magister bidang Ilmu Biomedik Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung Semarang. Penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. dr. Setyo Trisnadi, S.H., Sp.KF selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Masgister Ilmu Biomedik Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
2. Assoc.Prof.Dr.dr.Agung Putra, M.Si. Med selaku Ketua Program Studi
Magister Ilmu Biomedik Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
3. Dr. Ir. Titik Sumarawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing I dan
Assoc.Prof.Dr.dr.Agung Putra, M.Si. Med. selaku dosen pembimbing II
yang bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis
selama proses penulisan proposal tesis.
4. Seluruh tenaga pendidik di Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang telah memberikan banyak
dukungan selama proses penyusunan thesis.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan tesis ini, terimakasih atas
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
penelitian ini. Oleh karena itu, saran-saran yang membangun dari beberapa
pihak akan diterima dengan terbuka. Harapan penulis semoga penelitian ini
bermanfaat untuk ilmu kedokteran dan masyarakat.
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
!PENDAHULUAN
Sinar Ultraviolet B (UVB) sebagai salah satu sinar UV yang diemisikan oleh
2018). Penelitian terdahulu melaporkan bahwa dari ketiga jenis sinar UV, paparan
berkepanjangan dari UVB dapat menyebabkan photoaging (Jallad, 2017). Hal ini
disebabkan oleh peningkatan spesies oksigen reaktif (ROS) pada kulit, berakibat
penuaan sel, aktivasi inflamasi, inhibisi produksi growth factor pro-kolagen seperti
kolagen (Lee and Liu, 2021). Penghambatan sintesis kolagen berdampak pada
yang berujung pada inisiasi sintesis kolagen (Roh et al., 2017). Daun Kelor
mampu mengurangi kadar ROS (Nair et al., 2015; Fitrilia et al., 2020; Wongthai et
al., 2021), namun demikian belum belum ada penelitian yang mengkaji pengaruh
Daun Kelor terhadap kadar kolagen dan TGF-β pada kulit photoaging akibat
kolagenase yang bergantung pada seng yang terakumulasi pada kulit yang
menua, dan ekspresinya juga diaktifkan oleh faktor transkripsi protein-1 (AP-
1) yang diaktifkan, yang terdiri dari c-Fos dan c-Jun. Di antara MMP yang
adalah protein struktural utama ECM dermal dan sintesis kolagen tipe 1
diinisiasi oleh TGF-β1 melalui aktivasi kompleks smad2 dan smad3 yang
produksi kolagen. Namun hingga saat ini peran ekstrak Daun Kelor pada
peran ekstrak Daun Kelor pada photoaging yang dilihat dari kadar PDGF dan
ekspresi Alpha SMA pada tikus model photoaging yang terpapar UVB.
1.2 Rumusan Masalah
Kelor terhadap kadar PDGF dan Ekspresi Gen Alpha SMA pada tikus model
photoaging?”
pemberian ekstrak Daun Kelor terhadap kadar PDGF dan ekspresi gen
ekspresi Alpha SMA pada tikus model photoaging akibat paparan UVB, oleh
karena itu penelitian yang akan dilakukan ini masih tergoling original dan
terhadap ekspresi Alpha SMA dan kadar PDGF pada tikus model
photoaging.
PDGF dan ekspresi gen Alpha SMA pada tikus galur wistar model
photoaging.
kedokteran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
ada cedera (Chen et al, 2014). PDGF berperan penting dalam proses
al, 2018).
2015). Sel fibroblast sendiri berkembang dari sel mesenkim yang belum
berdiferensiasi atau dari sel fibrosit. Sel fibrosit merupakan sel yang
terdapat dalam jaringan ikat dan dalam keadaan tidak aktif, apabila sel
al, 2008).
banyak (Cherng et al., 2008; Aziz et al., 2016; Nielsen et al., 2019).
utama kolagen fibrillar, yaitu kolagen tipe I, II, III, V, dan XI yang
karakteristik pada kulit akibat paparan UVA dan UVB yang dapat
menginduksi radikal bebas dan peroksidasi lipid dalam sel dan merusak
serat kolagen dan serat elastis di jaringan dermal (Geng et al., 2021).
EDA-FN dalam ECM dan kontraksi sel yang dilakukan oleh stress
menyebarkan α-SMA dan produksi stress fibers (Zent and Guo, 2018).
ini berasal dari Amerika Selatan yang menyebar ke daerah tropik sejak
palmitat, stearat, oleat linoleat dan linolenat. Selain itu Daun Kelor
yang dihasilkan dari tanaman dan terdiri dari berbagai kelas seperti
sel hati dengan menghambat faktor sinyal yang terlibat dalam jalur
SMA
.
BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS
3.2.Penuaan dini adalah kelainan kulit kronis yang disebabkan oleh paparan
3.3. Daun Kelor diketahui mengandung beberapa zat aktif seperti Antosianin
kulit akibat paparan UVB sehingga dapat mencegah aktivasi NF-kB dan
produksi sitokin proinflamasi seperti TNF alpha. Selain itu Antosianin juga
(Nrf2) yang dapat memblok jalur TNF alpha. Pemblokakkan TNF alpha
MAPK
Kadar Jumlah
MMP-3 Neutrophil
Kadar Kadar
TGF-β1 PDGF
Degradasi
Kolagen Populasi Sel
Fibroblas
PDGF
Ekstrak Daun
Kelor
Alpha SMA
gel ekstrak Daun Kelor terhadap kadar PDGF dan Ekspresi alpha SMA pada
METODE PENELITIAN
control group dengan metode acak lengkap. subyek penelitian adalah tikus
jantan galur wistar dengan bobot badan 200-250 gr. Perlakuan terdiri dari:
perlakuan),
UV-B (-) KS O1
KN O2
S R UV-B (+) V R P1 O4
P2 O4
Variabel bebas:
Subyek pada penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar berusia 2-
3 bulan dengan bobot badan 200-250 gram yang dinyatakan sehat dan
paparan UVB
3. Kondisi sehat.
photoaging yang diberi gel ekstrak Daun Kelor secara topikal) dan
secara oral).
4.4.1. Alat
emission pada 302 nm) dengan energi 390 mL/cm2, pisau cukur,
sentrifus, mikropipet, 1000 uL micropipet tip, dan vial tube 1,5 mL.
Alat yang digunakan untuk analisis data antara lain microplate reader,
mikroskop, staining jar, coated desk glass, cover glass, dan laptop.
4.4.2. Bahan
Subjek Percobaan
2015).
menggunakan gel ekstrak Daun Kelor yang diberikan satu kali sehari
selama 24 hari. Tikus pada Perlakuan 2 diberi perlakuan secara oral
menggunakan gel ekstrak Daun Kelor yang diberikan satu kali sehari
selama 24 hari
1,5 mL dan disimpan pada suhu -80 untuk hingga analisis dilakukan.
telah disimpan dalam suhu -80oC. Plasma dicairkan dalam suhu ruang
450 nm.
jaringan disimpan pada tabung yang berisi alkohol 70% dan disimpan
1. Dehidrasi
30%, 40%, 60%, 50%, 70%, 80%, 90%, 96% (bertingkat) untuk
15 menit
10-15 menit
10. Inkubasi slide dalam larutan Aniline Blue selama 5-10 menit
12. Inkubasi slide dalam larutan asam asetat selama 3-5 menit
dilakukan uji deskriptif yang dilanjutkan dengan normalitas data dengan uji
Shapiro Wilk dan uji homogenitas data dengan uji Levene. Apabila data yang
dihasilkan normal dan homogen, maka akan dilakukan uji beda uji One Way
Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD dan Duncan untuk
tidak normal dan varian tidak sama, maka dilakukan uji Kruskal Wallis dan
SPSS 22.0.
Perlakuan
Fan, Y. et al. (2015) ‘An Experimental Model Design for Photoaging’, Journal of
Craniofacial Surgery. doi: 10.1097/SCS.0000000000001902.
Fitrilia, T. et al. (2020) ‘The POTENTIAL OF BUTTERFLY PEA FLOWER
METHANOL EXTRACT AS AN ANTIOXIDANT BY IN SILICO’,
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR). doi: 10.30997/ijar.v1i3.64.
Freitas-Rodríguez, S., Folgueras, A. R. and López-Otín, C. (2017) ‘The role of
matrix metalloproteinases in aging: Tissue remodeling and beyond’,
Biochimica et Biophysica Acta - Molecular Cell Research. doi:
10.1016/j.bbamcr.2017.05.007.
Gallo-Oller, G. et al. (2020) ‘Transforming growth factor beta (TGF-β) activity in
immuno-oncology studies’, in Methods in Enzymology. doi:
10.1016/bs.mie.2019.06.008.
Genné-Bacon, E. A. (2014) ‘Thinking evolutionarily about obesity’, Yale Journal
of Biology and Medicine.
Jallad, K. N. (2017) ‘Chemical characterization of sunscreens composition and its
related potential adverse health effects’, Journal of Cosmetic Dermatology.
doi: 10.1111/jocd.12282.
Kammeyer, A. and Luiten, R. M. (2015) ‘Oxidation events and skin aging’, Ageing
Research Reviews. doi: 10.1016/j.arr.2015.01.001.
Kubiczkova, L. et al. (2012) ‘TGF-β - an excellent servant but a bad master’,
Journal of Translational Medicine. doi: 10.1186/1479-5876-10-183.
Lee, L. Y. and Liu, S. X. (2021) ‘Pathogenesis of Photoaging in Human Dermal
Fibroblasts’, International Journal of Dermatology and Venereology. doi:
10.1097/JD9.0000000000000068.
Mander, L. and Liu, H. W. (2010) Comprehensive Natural Products II: Chemistry
and Biology, Comprehensive Natural Products II: Chemistry and Biology.
doi: 10.1016/C2009-1-28362-6.
Mori, K. et al. (2019) ‘A mitochondrial ROS pathway controls matrix
metalloproteinase 9 levels and invasive properties in RAS-activated cancer
cells’, FEBS Journal. doi: 10.1111/febs.14671.
Nair, V. et al. (2015) ‘Protective Role of Ternatin Anthocyanins and Quercetin
Glycosides from Butterfly Pea (Clitoria ternatea Leguminosae) Blue Flower
Petals against Lipopolysaccharide (LPS)-Induced Inflammation in
Macrophage Cells’, Journal of Agricultural and Food Chemistry. doi:
10.1021/acs.jafc.5b00928.
Nanashima, N. et al. (2018) ‘Blackcurrant anthocyanins increase the levels of
collagen, elastin, and hyaluronic acid in human skin fibroblasts and
ovariectomized rats’, Nutrients. doi: 10.3390/nu10040495.
Nyström, A. (2016) ‘Collagens in wound healing’, Wound Healing Biomaterials,
2, pp. 171–201. doi: 10.1016/B978-1-78242-456-7.00009-X.
Ricard-Blum, S. (2011) ‘The Collagen Family’, Cold Spring Harbor Perspectives
in Biology. doi: 10.1101/cshperspect.a004978.
Roh, E. et al. (2017) ‘Molecular mechanisms of green tea polyphenols with
protective effects against skin photoaging’, Critical Reviews in Food Science
and Nutrition. doi: 10.1080/10408398.2014.1003365.
Saritani, A. T. B. et al. (2021) ‘litoria ternatea L. extract cream 5% inhibits the
increase of MMP-1 levels and decrease of collagen amount in Wistar rats
(Rattus norvegicus) dermic skin exposed to ultraviolet B’, Neurologico
Spinale Medico Chirurgico, 4(4), pp. 109–113.
Sarkar, S. and Gaddameedhi, S. (2018) ‘UV-B-Induced Erythema in Human Skin:
The Circadian Clock Is Ticking’, Journal of Investigative Dermatology. doi:
10.1016/j.jid.2017.09.002.
Singh, N. K. et al. (2018) ‘Anti-allergy and anti-tussive activity of Clitoria ternatea
L. in experimental animals’, Journal of Ethnopharmacology. doi:
10.1016/j.jep.2018.05.026.
Sorushanova, A. et al. (2017) ‘2.15 Collagen: Materials analysis and implant uses’,
in Comprehensive Biomaterials II. doi: 10.1016/B978-0-12-803581-8.10155-
9.
Wilson, S. E. (2021) ‘TGF beta −1, −2 and −3 in the modulation of fibrosis in the
cornea and other organs’, Experimental Eye Research. doi:
10.1016/j.exer.2021.108594.
Wongthai, N. et al. (2021) ‘Characteristics and antioxidant activity of royal lotus
pollen, butterfly pea flower, and oolong tea kombucha beverages’, Asia-
Pacific Journal of Science and Technology. doi: 10.14456/apst.2021.47.