Anda di halaman 1dari 48

PROPOSAL

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI RT III DESA SIDOREJO DUSUN PURWOHARJO
KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Periode 27 April s.d 16 Mei 2020

Disusun Oleh :
PIPIT WULANDARI
01.3.19.00422

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
TAHUN AKADEMIK 2019 /2020
PROPOSAL
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI RT III DESA SIDOREJO DUSUN PURWOHARJO
KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Periode 27 April s.d 16 Mei 2020

Disusun Oleh :
PIPIT WULANDARI
01.3.19.00422

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
TAHUN AKADEMIK 2019 /2020
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI
T.A 2019 /2020

LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Asuhan Keperawatan Komunitas di RT V Desa Karang Talun Dusun
Kembang Sore Kecamatan Kras Kabupaten Kediri telah disetujui dan disahkan
pada tanggal Mei 2020

Kediri, Mei 2020


Pembimbing, Mahasiswa
Keperawatan Komunitas Keperawatan Komunitas

Sandy Kurniajati, S.KM., M.Kes Pipit Wulandari

Mengetahui,
PJMK Keperawatan Komunitas

Erva Elli K, S.Kep., Ns., M.Kep


DAFTAR ISI

Lembar Judul ..........................................................................................................i


Lembar Pengesahan ...............................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum ...................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus ..................................................................................1
1.3 Manfaat ................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan...........................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas...............................................4
2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas .....................................................4
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas........................................................4
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas ......................................................5
2.1.4 Strategi Keperawatan Komunitas ......................................................6
2.1.5 Falsafah Keperawatan Komunitas ....................................................8
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas .............................................8
2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Komunitas ..........................................8
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas ....................................9
2.2.3 Langkah – langkah Keperawatan Komunitas ...................................9
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS .........................................16
3.1 Pengkajian............................................................................................16
3.2 Diagnosis Keperawatan .......................................................................36
3.3Perencanaan..........................................................................................38
Daftar Pustaka........................................................................................................43
Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan
aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan
sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus
masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit hendaknya
perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh aktifitas kegiatan komunitas.
Berdasarkan fenomena diatas maka mahasiswa Profesi Ners STIKES RS.
Baptis Kediri yang melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas akan
mencoba menerapkan asuhan keperawatan kelompok pada komunitas yang berada
di RT 03 Desa Sidorejo Dusun Purwoharjo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
Mahasiswa akan mencoba menerapkan asuhan keperawatan terhadap komunitas
pada area ini dengan pendekatan proses keperawatan komunitas.

Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mahasiswa Prodi Pendidikan profesi ners Program Profesi
melaksanakan praktik Klinik Keperawatan Komunitas, diharapkan mampu
melaksanakan Asuhan Keperawatan terhadap komunitas pada setiap area
pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas dan pengorganisasian komunitas sehinggga tercapai derajat kesehatan
yang optimal dimasyarakat di RT 03 Desa Sidorejo Dusun Purwoharjo
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas ini
mahasiswa di harapkan mampu :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang muncul baik pada keluarga
maupun masyarakat melalui observasi dan wawancara dengan tokoh
masyarakat dan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab di wilayah ini.
2. Melakukan pengumpulan data di masyarakat dan data kesehatan warga di
RT 03 Desa Sidorejo Dusun Purwoharjo Kecamatan Pare Kabupaten
Kediri.
3. Menganalisa data dan memprioritaskan masalah kesehatan masyarakat
4. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama masyarakat
5. Melaksanakan tindakan keperawatan bersama masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan masyarakat dengan mengikutsertakan lintas program dan
lintas sektoral
6. Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas
7. Membuat laporan Asuhan Keperawatan Komunitas dan menyusun rencana
tindak lanjut

Manfaat
Bagi Masyarakat di RT 05 Desa Karang Talun
Mendapatkan pelayanan Asuhan Keperawatan Komunitas yang
komperhensif dan membantu meningkatkan derajat kesehatan dan meminimalkan
masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat di RT 03 Desa Sidorejo Dusun
Purwoharjo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

Bagi Institusi Pendidikan


Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Pendidikan Program Studi
Ilmu Keperawatan khususnya di bidang Keperawatan Komunitas serta sebagai
suatu bahan pertimbangan atau acuan dalam pengembangan Model Praktik Klinik
Keperawatan Komunitas selanjutnya dan sebagai salah satu bentuk Tri Dharma
Perguruan Tinggi bagi Institusi.

Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan tambahan pengalaman dengan mengenal berbagai
karakteristik masyarakat yang ada di RT 03 Desa Sidorejo Dusun Purwoharjo
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
2. Merupakan sarana untuk menerapkan ilmu tentang Asuhan Keperawatan
pada Komunitas yang sudah di dapatkan dari bangku perkuliahan.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan praktik
askep komunitas di RT 03 Desa Sidorejo Dusun Purwoharjo Kecamatan Pare
Kabupaten Kediri., yaitu terdiri dari:
1. BAB 1 didalamnya terbagi menjadi 4 yaitu latar belakang, tujuan
penulisan, manfaat dan sistematika penulisan
2. BAB 2 didalamnya terdapat beberapa konsep yaitu konsep dasar
keperawatan komunitas definisi keperawatan komunitas, tujuan
keperawatan komunitas, sasaran keperawatan komunitas, langkah –
langkah keperawatan komunitas, falsafah keperawatan komunitas, proses
asuhan keperawatan komunitas, definisi proses keperawatan komunitas,
tujuan dan fungsi keperawatan komunitas, strategi keperawatan komunitas
3. BAB 3 didalamnya meliputi beberapa pembahasan yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan dan perencanaan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun dkk, 2009). Misalnya di dalam kesehatan di kenal
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok
lansia, kelompok masyarakat dalam suatuwilayah desa binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani,
masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalahuntuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (directcare) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community)dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggotat keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada
disekitarnya.

3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan


petumbuhannya, seperti:
1. Ibu hamil
2. Bayi baru lahir
3. Balita
4. Anak usia sekolah
5. Lanjut Usia
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit
kelamin lainnya.
2. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1. Wanita tuna susila
2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1. Panti werdha
2. Panti asuhan
3. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

Strategi Keperawatan Komunitas


Menurut Ayu Komang (2011), strategi keperawatan komunitas yang dapat
dilakukan antara lain proses kelompok, pendidikan kesehatan, kemitraan, dan
pemberdayaan:
1)Proses Kelompok
...........................................................Proses kelompok menggambarkan proses yang selalu beru
dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah. Diperlukan
komunikasi, motivasi tim, keragaman tim dalam mengatasi konflik yang terjadi
selama proses kelompok, dan kelompok biasanya menunjukkan minat dan
kebutuhan serta tujuan yang sama. Setiap proses yang terjadi pada komunitas
bertujuan untuk membangkitkan kepekaan diri, menimbulkan solidaritas dan rasa
saling menghargai melalui dukungan yang diberikan kepada remaja atau
kelompok tertentu yang menjadi bagian dari sistem dukungan sosial yang ada.
Sistem dukungan sosial meliputi keluarga, dukungan religius yang diorganisir
masyarakat, seperti masjid dan kelompok serta per support grup.

2) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu
”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara sosial. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu
kegiatan promosi kesehatan yang dapat dilakukan kepada masyarakat. Promosi
kesehatan merupakan pendidikan kesehatan plus. Promosi kesehatan menurut
ottawa dalam (Ayu Komang, 2011) menyatakan bahwa proses dukungan kepada
masarakat untuk meningkatkan kontrol masyarakat dalam mempenaruhi kesehatan
masyarakat guna memperkuat tindakan masyarakat dan pengembangan
masyarakat. Menetapkan strategi promosi kesehatan yang dikelompokkan
menjadi:

1. Membangun kebijakan berwawasan kesehatan


2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Memperkuat tindakan masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan individu
5. Reorientasi terhadap pelayanan kesehatan
3) Kemitraan
Kemitraan merupakan suatu bentuk partisipasi aktif dan adanya keterlibatan
semua pihak untuk perubahan kearah sehat komunitas. Kegiataan kemitraan dapat
diselengarakan melalui kemitraan antar program, kemitraan proram dengan
sektor, kemitraan sektor dengan sektor, kemitraan sektor dengan organisasi
profesi, organisasi sosial masyarakat, lembaga swadya masyarakat, media massa,
dan swasta. Pada setiap kegiatan kemitraan, diperlukan lobby dan negosisasi.
Indikator keberhasilan dari kegiataan kemitraan dapat diketahui dari banyaknya
mitra terlibat, teknis dan jumlah kegiatan yang dilakukan, kontribusi mitra,
keberlangsunan kemitraan, umlah keiatan atau produk yan dihasilkan melalui
kemitraan serta efektivitas dan efisiensi upaya yang sudah dilakukan melalui
kemitraan yang dapat dilakukan perwat komunitas dapat diketahui berdasarkan
input, indikator proses, dan indikator output.

4) Pemberdayaan
Pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh individu, kelompok
dan komunitas untuk mencapai kemanfaatan dalam kehidupan. Pemberdayaan
merupakan upaya memobilisasi komunitas agar mampu berperan dalam
pengambilan keputusan dan tindakan strategis, juga merupakan upaya fasilitasi
agar masyarakat menegnal masalah yang dihadapi, serta merencanakan dan
melakukan pemecahan masalah denan memanfaatkan potensi setempat sesuai
kebutuhannya. Perawat komunitas perlu mengetahui karakteristik komunitas
setempat yan akan diberdayakan, termaksud perbedaan karakteristik dengan cara
mengumpulkan pengetahuan, yang menyangkut informasi komunitas sperti nilai,
sikap, demografi, kepemimpinan, dan sebagainya. Strategi yang dapat dilakukan
dalam memperdayakan komunitas mencakup menumbuhkembangkan potensi
yang ada di masyarakat seoptimal mungkin untuk mengatasi masalah komunitas
dan meningkatkan status kesehatan komunitas, berperinsip meningkatkan
kontribusi masyarakat baik secara fisik maupun non fisik, mengembangkan
kegiatan masyarakat melalui penyediaan fasilitas, dan memotivasi dengan
memperkuat kegiatan gotong royong di kalangan masyarakat, bekerja untuk dan
bersama masyarakat.

2.1.5 Falsafah Keperawatan Komunitas


Falsafah keperawatan komunitas meliputi manusia, lingkungan,
keperawatan, dan kesehatan:
1)Manusia
............................................................Manusia merupakan klien (individu, keluarga, kelompok
wilayah tertentu yang memiliki nilai, keyakinan, dan minat ang relatifsama dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Manusia merupakan klien denan perhatian
khusus pada kasus resiko tini dan daerah terpencil, konflik, rawan, serta kumuh.

2)Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor internal dan eksternal yan memengaruhi
klien, termaksuk bio psiko sosio kultur-spritual

3)Keperawatan
Paradigma keperawatan adalah tindakan keperawatan yang bertujuan
menekan stresor atau meningkatkan kemampaun komunitas untuk menatasi
stresor melalui pencegahan primer, penceahan sekunder, dan pencegahan tersier.

4)Kesehatan
Sehat merupakan kondisi terbebas dari masalah pemenuhan kebutuhan dasar
komunitas atau merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak
keberhasilan mengatasi stresor.

2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Komunitas
Lingkup praktik keperawatan komunitas berupa asuhan keperawatan
langsung dengan fokus pemenuhan kebutuhan dasar komunitas yang terkait
kebiasaan atau perilaku dan pola hidup tidak sehat sebagai akibat
ketidakmampuan masarakat beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Asuhan keperawatan komunitas mengunakan pendekatan-pendekatan proses
keperawatan komunitas, yang terdiri atas pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi denan entr point pada individu, keluarga dan kelompok, atau
komunitas (Ayu Komang, 2011)

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas diharapkan individu keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami


2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri(self care)
Fungsi keperawatan komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan

2.2.3 Langkah – langkah Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
Pengkajian asuhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian utama,
yaitu inti komunitas (core), dan delapan subsistem yang melengkapinya. Inti
komunitas menjelaskan kondisi penduduk yang dijabarkan dalam demografi, vital
statistik, sejarah komunitas, nilai dan keyakinan, serta riwayat komunitas,
sedangkan delapan subsistem lainnya meliputi lingkungan fisik, pendidikan,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintah, layanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
Komponen lingkungan fisik yang dikaji meliputi lingkungansekolah dan
tempat tinggal yang dapat memepengaruhi kesehatan, batasan wilayah, luas
daerah, denah atau peta wilayah, iklim, jumlah dan kepadatan penduduk,
kesehatan lingkungan, kegiatan penduduk sehari-hari. Lingkungan fisik juga dapat
dikaji melalui wienshield survey.
Data yang dikaji dari subsistem layanan kesehatan dan sosial meliputi
fasilitas didalam komunitas dan diluar komunitas. Layanan kesehatan meliputi
ketersediaan layanan kesehatan, bentuk layanann, jenis layanan, sumber daya,
karakteristik konsumen, statistik, pembayaran waktu pelayanan, kemanfaaatan,
keterjangkauan, keberlangsungan, dan keberterimaan layanann di komunitas.
Layanan sosial dapat meliputi layanan kesling, panti wreda bagi lansia, pusat
perbelanjaaan, dan lain-lain yang merupakan sistem pendukung bagi komunitas
dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Pengkajian layanan kesehatan dan sosial
juga meliputi kebijakan dari pemerintahan setempat terhadap kedua layanan
tersebut.
Pada subsistem ekonomi dikaji pendapatan penduduk, rata-rata penghasilan,
status pekerjaan, jenis pekerjaan, sumber penghasilan jumlah penduduk miskin,
keberadaan industri, toko/pusat perbelanjaan, dan tempat komunitas bekerja, dan
bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan. Komponen ini mempermudah
komunitas memperoleh bahan makanan, dan sebagainya.
Sementara itu, pada komponen politik dan pemerintahan dikaji situasi politik
dan pemerintahan di komunitas, peraturan dan kebijakan pemerintah daerah
terkait kesehatan komunitas, dan adanya program kesehatan yang ditunjukan pada
peningkatan kesehatan komunitas.
Pengkajian subsistem komunikasi meliputi media informasi yang
dimanfaatkan, bagaimana komunikasi yang sering dimanfaatkan masyarakat,
oranag-orang yang berpengaruh, keikutsertaan dalam pendidikan kesehatan,
bagaimana biasanya komunikasi memperoleh informasi tentang kesehatan, adakah
perkumpulan atau wadah bagi komunitas sebagai sarana untuk mendapatkan
informasi, dari siapa komunitas memperoleh banyak informasi tentang kesehatan,
dan adakah sarana komunikasi formal dan informal di komunitas.
Komponen pendidikan meliputi status pendidikan masyarakat, ketersediaan
dan keterjangkauan sarana pendidikan, fasilitas pendidikan yang ada dikomunitas,
jenis pendidikan, tingkat pendidikan, dan komunitas yang buta huruf.
Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan komunitas
berekreasi, aktivitas di luar rumah termasuk dalam mengisi waktu luang dan jenis
rekreasi yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas, dan sarana penyakit penyaluran
bakat komunitas. Metode pengumpulan data kaji asuhan keperawatan komunita,
antara lain Windshield survey, informant interview, Observasi partisipasi, dan
focus group discussion (FGD).
a. Windshield survey
Windshield survey dilakukan dengan berjalan-jalan dilakukan dengan
berjalan-jalan di lingkungan komunitas untuk menemukan gambaran tentang
kondisi dan situasi yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar komunitas, dan
karakteristik yang ditemui di jalan saat survey dilakukan.

b. Informant interview
Instrumen yang perlu dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap
masyarakat antara kuisoner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Untuk
mendapatkan hasil yang akurat dan agar masyarakat membina rasa percaya
dengan perawat diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga
harus menyertakan lembar persetujuan (informed consent) komunitas yang
dibubuhi tanda tangan atau cap jempol setiap akan melakukan tindakan yang
membutuhkan persetujuan komunitas. Informed consent juga mencantumkan
jaminan kerahasiaan terhadap isi persetujuan dan pendapat yang telah
disampaikan wawancara dilakukan kepada key informant atau tokoh yang
menguasai program.

c. Observasi partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan dikomunitas perlu diobservasi. Kegiatan
observasi dapat dilakukan menggunakan format observasi yang sudah disiapkan
terlebih dahulu, kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan penggunaan
kamera atau video. Informasi yang penting diperoleh menyangkut aktivitas dan
arti sikap atau tampilan yang ditemukan dikomunitas. Observasi dilakukan
terhadap kepercayaan komunitas, normal, nilai, kekuatan, dan proses pemecahan
masalah di komunitas.

d. Focus group discussion (FGD)


FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran mengenai
satu topik melalui proses diskusi kelompok, berdasarkan pengalaman subyektif
kelompok sasaran terhadap satu situasi/ produk tertentu. FGD bertujuan
mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap sesuatu dengan menggunakan
diskusi yang berfokus sehingga membutuhkan pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan terbuka, fasilitator, moderator, notulen, dan observer.
Instrumen pengkajian keperawatan komunitas seperti kuisoner, pedoman
wawancara, pedoman observasi (Ayu Komang, 2011).

Contoh kisi-kisi instrumen pengkajian.

No. Variabel Sub Item Sumber Strategi


variable pertanyaan data
1. Core Demografi Nama, usia, Data kuisoner
jenis kelamin primer
2. Lingkungan fisik

3. Pendidikan
4. Komunikasi
5. Layanan
kesehatan dan
social
6. Keamanan dan
transportasi
7. Ekonomi
8. Politik dan
pemerintah
9. Rekreasi
Selain data primer, data sekunder yang diperoleh melalui laporan/ dokumen
yang sudah dibuat di desa/ kelurahan, puskesmas atau dinas kesehatan.

2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis
diagnosis,sebagai berikut :
1) Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/ Wellness digunakan bila komunitas mempunyai potensi
untuk ditingkatkan, belum ada data maladatif.
2) Diagnosa ancaman (risiko)
Diagnosa risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan
tapi sudah ditemukan beberapa data maladatif yang memungkinkan
timbulnya gangguan.
3) Diagnosis Aktual (gangguan)
Ditegakan bila timbul gangguan atau masalah kesehatan dikomunitas yang
didukung oleh beberapa data maladaptif
Setelah data dianalisis dan masalah keperawatan komunitas ditetapkan
prioritas masalah kesehatan komunitas yang ada perlu ditetapkan bersama
masyarakat melalui musyawarah atau lokakarya mini masyarakat.

3. Perencanaan
Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta
rencana tindakan untuk mengatasi masalah yanga ada. Tujuan dirumuskan untuk
mengatasi atau meminimalkan stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga
tingkat pencegahan (pencegahan primer, sekunder, tersier).

4. Implementasi
Implementasi merupakan langkah yang dilakukan setelah perencanaan
program. Program dibuat untuk menciptakan keinginan berubah masyarakat.
Sering kali,perencanaan program yang sudah baik tidak diikuti dengan waktu
yang cukup untuk merencanakan implementasi. Implementasi melibatkan
aktivitas tertentu sehingga progam yang ada dapat dilaksanakan, diterima, dan
direvisi jika tidak berjalan. Implementasi keperawatan dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan komunitas menggunakan strategi proses kelompok, pendidikan
kesehatan, kemitraan (Partnership), dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Perawat komunitas menggali dan meningkatkan potensi
komunitas untuk dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya.
Tujuan akhir setiap program dimasyarakat adalah melakukan erubahan
masyarakat. Program dibuat untuk menciptakan keinginan berubah dari anggota
masyarakat. Perubahan nilai dan norma dimasyarakat dapat disebabkan oleh
faktor eksternal, seperti adanya undang-undang, stuasi politik, dan kejadian kritis
eksternal masyarakat. Dukungan eksternal ini juga dapat dijadikan daya
pendorong bagi tindakan kelompok untuk melakukan perubahan perilaku
masyarakat. Organisasi eksternal dapatmenggunakan model social planning dan
locality development untuk melakukan perubahan, menggalakan kemitraan
dengan memanfaatkan sumber daya internal dan sumber daya eksternal.
Perawat komunitas harus mempunyai pengetahuan yang memadai agar
dapat memfasilitasi perubahan dengan baik, termasuk pengetahuan tentang teori
dan model perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat sebaiknya dimulai
dari tempat individu, keluarga,masyarakat.Ada beberapa model perubahan (Ervin,
2010), yaitu:
1. Model Perubahan Kurt Lewin
Proses berubah terjadi saat individu,keluarga, dan komunitas tidak lagi
nyaman dengan kondisi yang ada. Model ini terdiri dari:
a. Unfreezing, bila ada perasaan butuh untuk berubah baru implementasi
dilakukan,dengan tujuan membantu komunitas menjadisiap untuk
melakukan perubahan
b. Change, yaitu intervensi mulai diperkenalkan kepada kelompok
c. Refreezing, meliputi bagaimana membuat suatu programmenjadi
stabil,melalui pemantauan dan evaluasi

2. Strategi Berubah Chin dan Benne


Strategi Berubah ini sangat cocok digunakan oleh perawat
komunitasdalam mengkaji status individukelompok, dan masyarakat dalam
pembuat keputusan untuk berubah. Strategi ini merupakan strategi untuk
melakukan perubahan di komunitasbukan tahap proses berubah.Menurut
model ini, untuk melakukan perubahan diperlakukan strategi perubahan
yaitu:
a. Rational Empiris, dikatakan bahwa untuk melakukan perubahan di
komunitasperlu terdapat fakta dan pertimbangan tentang seberapa besar
keuntungan yang diperoleh dengan adanya perubahan tersebut.
Contoh :Adanya kebiasaan merokok yang banyak terjadi di masyarakat,
terutama remaja, diperlukan peran perawat komunitas, untuk
memfasilitasi perubahan dengan memberikan promosi kesehatan bahaya
merokok atau melalui media, seperti poster,leaflet,modul data kejadian
kesakitan dan kematian akibat merokok atau mengajak melihat langsung
kondisi korban akibat merokok. Dengan adanya fakta,diharapkan terjadi
perubahan pada individu
b. Normative Reedukatif, yaitu pertimbangan dengan keselarasan perubahan
dengan norma yang ada dimasyarakat.
c. Power Coercive, Yaitu strategi perubahan yang menggunakan sanksi
baik politik maupun sanksi ekonomi, misalnya sanksi terhadap perokok
yang merokok ditempat umum berupa denda atau kurungan.
3. First Order And Second Order Change
Menurut model inifirst order bertujuan mengubah substansi atau isi didalam
sistem sedangkan second order perubahan ditujukan pada sistemnya.
Mengukur adanya perubahan masyarakatpada tingkat individu, dapat diketahui
dari tingkat kesadaran individu terhadap perubahan bagaimana mengerti
tentang masalah yang dihadapi, tingkat partisipasi individu,dan adanya
perubahan dalam bentuk tingkah laku yang ditampilkan. Adanya role model
yang ada dimasyarakat dapat menjadi pendorong untuk mengubah norma dan
praktik individu dalam perubahan masyarakat.
Pada tingkat masyarakat perubahan difokuskan pada kelompok dan
organisasi, termasuk adanya perubahan kebijakan yang berhubungan dengan
masalah yang terjadi di masyarakatadanya dukungandan partisipasi dalam
kegiatan masyarakat serta aktivitas lain yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah.Perubahan dimasyarkat dapat dievaluasi melalui
pengembangan koalisasi, partisipasi masyarakat dalam dukungan untuk
mencapai tujuan, dan perubahan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat.
Setiap akan melakukan kegiatan dimasyarakat atau implementasi program
sebaiknya dibuat dahulu laporan pendahuluan (LP) kegiatan asuhan
keperawatan komunitas, yang meliputi:
1. Latar Belakang, yang berisi kriteria komunitas, data yang perlu dikaji lebih
lanjut terkait implementasi yang akan dilakukan dan masalah keperawatan
komunitas terkait dengan implementasi saat ini.
2. Proses keperawatan komunitas, yang berisi diagnosis keperawatan
komunitas, tujuan umun, dan tujuan khusus.
3. Implementasi tindakan keperawatan, tindakan keperawatan yang berisi topik
kegiatan, target kegiatan, metode, strategi kegiatan,media dan alat bantu yng
digunakan, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pengorganisasian
petugas kesehatan beserta tugas susunan acara, setting tempat acara.
4. Kriteria evaluasi, yang berisi evaluasi struktur, evaluasi proses, dan evaluasi
hasil dengan menyebutkan targetpresentasi pencapaian hasil yang
diinginkan.

5. Evaluasi
Merupakan tahap akhir proses keperawatan. Evaluasi merupakan
sekumpulan informasi sistematik berkenaan dengan program kerja dan efektifitas
dari serangkaian program yang digunakan masyarakat terkait program kegiatan,
karakteristik dan hasil yang telah dicapai. Program evaluasi dilakukan untuk
memberikan informasi kepada perencana program dan pengambil kebijakan
tentang efektifitas dan efisiensi program. Evaluasi program merupakan
sekumpulan metode danketerampilan untuk melakukan apakah program sudah
sesuai dengan rencana dan tuntutan masyarakat. Evaluasi digunakan untuk
mengetahui seberapatujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah intervensi
yang dilakukan efektif untuk masyarakat setempat sesuai dengan kondisi dan
situasi masyarakat. Pengukuran efektivitas program di komunitas dapat dilihat
berdasarkan:
1. Pengkuran komunitas sebagai klien. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
mengukur kesehatan ibu dan anak, mengukur kesehatan komunitas.
2. Pengukuran komunitas sebagai pengalaman membina hubungan
3. Pengukuran komunitas sebagai sumber.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Pengkajian
Praktik komunitas ini dilakukan di RT 03 Kelurahan Sidorejo Kecamatan
Pare Kabupaten Kediri, dengan karakteristik desa sebagai berikut :
Luas dan Batas wilayah
Luas Wilayah : 13 hektar
Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Kelurahan Karanganyar
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Sumberagung
c. Sebelah Barat : Kelurahan Sentul
d. Sebelah Timur : Kelurahan Sidomulyo

3.1.1 Data Demografi


Data Jumlah Kepala Keluarga (KK) di RT 03 Kelurahan Sidorejo
Kabupaten Kediri
No Jumlah KK RT 3 Jumlah %
1 Terkaji 15 15 29
2 Tidak Terkaji 37 37 71
Jumlah 52 52 100

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah didapat di RT 03 Kelurahan


Sidorejo didapatkan jumlah KK yang dapat terkaji sebanyak 15 KK (29 %)
dan yang tidak terkaji sebanyak 37 KK (71 %),

3.1.2 Data Keluarga, Lingkungan Fisik dan Kondisi Kesehatan Umum


1. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin di
RT 03Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020 sebagai berikut :
No Jenis Kelamin RT 3 %
1 Laki-laki 25 46
2 Perempuan 29 54
Jumlah 54 100

Berdasarkan data yang telah didapat di RT 03 Kelurahan Sidorejo RT 3


jumlah penduduk keseluruhan sebanyak 54 orang yang terbagi atas jumlah
penduduk laki – laki 25 orang sebanyak 46 % dan jumlah penduduk
perempuan 29 orang sebanyak 54 %
2. Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat usia di
RT 03 Kelurahan Sidorejo bulan April 2020 adalah sebagai berikut :
No Usia RT I %
1 < 1 tahun 3 6
2 5-11 tahun 3 6
3 12-16 tahun 7 13
4 17-25 tahun 7 13
5 26-35 tahun 7 13
6 36-45 tahun 8 15
7 46-55 tahun 8 15
8 56-65 tahun 6 11
9 ≥ 66 tahun 5 8
Jumlah 54 100

Berdasarkan data di atas penduduk di RT 03 Kelurahan Sidorejo penduduk


yang terbanyak adalah dengan usia 36-45 tahun dan usia 46-55 tahun yaitu 8
orang sebanyak 15 %

3. Karakteristik Penduduk Berdasarkan Tingkat


Pendidikan di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Tingkat
No RT I %
Pendidikan
1 Belum sekolah 3 6
2 Tdk sekolah 2 4
3 TK 2 4
4 SD 10 19
5 SMP 9 17
6 SMA 22 41
7 PT 6 11
Jumlah 54 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan penduduk di RT 03 paling


banyak adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 22 orang 41 %
4. Karakteristik Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Kepala Keluarga di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020

No Pekerjaan RT 3 %
1 PNS 2 4
1 Pensiunan 1 2
2 Petani 15 28
3 Pedagang 4 7
4 Wiraswasta 1 2
5 Swasta 3 6
6 Tidak bekerja (dewasa) 13 24
7 Tidak bekerja (anak) 14 26
Jumlah 54 100
Berdasarkan data di atas karakteristik penduduk di RT 03 Kelurahan
Sidorejo bila di lihat dari pekerjaanya yang paling banyak adalah petani 15
orang 28 %

5. Karakteristik Penduduk Berdasarkan agama di


RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Agama RT 3 %
1 Islam 0 0
Kristen/
2 54 100
Katolik
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Konghucu 0 0
Jumlah 54 100

Berdasarkan data diatas karakteristik penduduk RT 03 berdasarkan agama


mayoritas penduduk beragama Kristen yaitu 54 orang sebanyak 100 %.

3.1.3 Data Kesehatan keluarga


6. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum
Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada
Bulan April 2020
No Sarana Kesehatan RT %
. Terdekat 03
1 Rumah Sakit 0 0
2 Puskesmas 15 50
3 Balai Pengobatan 0 0
4 Dokter 2 50
5 Bidan 0 0
6 Perawat 8 0
Jumlah 25 100
(Bisa memilih lebih dari Satu)

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan kondisi kesehatan umum di


RT 03 paling banyak memiliki tempat berobat keluarga di
puskesmas/posyandu yaitu sebanyak 12 orang 80 %, beberapa keluarga
menggunakan fasilitas lebih dari satu tempat.

7. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum Berdasarkan Tempat Berobat


Keluarga di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Tempat Berobat
No RT 3 %
Keluarga
1 Puskesmas/Posyandu 12 48
2 RS 5 20
3 Dokter 3 12
4 Bidan/Perawat 5 20
5 Balai Pengobatan 0 0
Jumlah 18 100%
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan kondisi kesehatan umum di


RT 03 paling banyak memiliki tempat berobat keluarga di
puskesmas/posyandu yaitu 12 orang sebanyak 48 %, beberapa keluarga
menggunakan fasilitas lebih dari satu tempat.

8. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum


Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada
bulan April 2020
Kebiasaan Sebelum
No RT 3 %
Berobat
1 Beli Obat Bebas 9 47
2 Jamu 4 21
3 Dibiarkan 0 0
4 Dipijat 6 32
Jumlah 100%
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan kondisi kesehatan umum di


RT 03 paling banyak memiliki kebiasaan sebelum berobat adalah beli obat
bebas yaitu 9 orang sebanyak 47 %, beberapa keluarga memiliki lebih dari
satu kebiasaan sebelum berobat.

9. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum


Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada
Bulan April 2020
Sumber Pendanaan
No RT 3 %
Kesehatan
1 ASKES 0 0
2 Jamkesda 0 0
3 Umum 8 53
4 Inhealth 0 0
5 BPJS 7 47
Jumlah 15 100%
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data karakteristik kondisi kesehatan umum di RT 03


berdasarkan sumber pendanaan paling banyak sumber pendanaan masyarakat
dari biaya sendiri atau umum yaitu 8 orang sebanyak 53%
10. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum
Berdasarkan Penyakit yang Diderita Dalam 6 Bulan Terakhir di RT 03
Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
No.
Keluhan Sakit RT 03 %
1
Batuk/ 7 20
2
Flu 6 17
2
Nyeri sendi 8 23
Nyeri dada 0 0
3 Panas 1 3
4 Pusing 7 20
5 Tidak bisa tidur 6 17
6 Gatal kulit 0 0
7 Lainnya.. 0 0
Jumlah 36 100
(Bisa memilih lebih dari Satu)

Berdasarkan data yang diperoleh dari RT 03 sebagian besar mengalami


keluhan nyeri sendi sebanyak 23 %, dan pusing 20%.

11. Karakteristik Kondisi Kesehatan Umum Berdasarkan Penyakit yang Diderita


Dalam 6 Bulan Terakhir di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Penyakit yang Diderita
RT
No Dalam 6 Bulan %
3
Terakhir
1 Hipertensi 5 22
2 TBC 0 0
3 Jantung 0 0
4 Kencing manis 1 4
5 Asma 1 4
6 Asam urat 6 26
7 Kolesterol 4 17
8 Migrain 1 4
8 Tidak ada 5 22
Jumlah 23 100%
*Pilihan Lebih dari 1

Berdasarkan data karakteristik penyakit yang diderita dalam 6 bulan


terakhir di RT 03 masyarakat mengalami asam urat yaitu 6 orang (26%)
beberapa orang memiliki lebih dari satu penyakit

12. Di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020, tidak ada anggota keluarga
yang menderita penyakit kronis dalam >6 bulan terakhir.
13. Di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020, tidak ada anggota keluarga
yang menderita penyakit menular dalam 6 bulan terakhir
14. Di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020, tidak ada anggota keluarga
yang menjalani program pengobatan TBC dalam 6 bulan terakhir.

15. Karakteristik anggota keluarga sudah mendegar Covid-19


No. Keluarga mendengar Covid-19 RT03 %
1 Belum pernah 0 0
2 Pernah 15 100
Jumlah 15 100

Di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020, mayoritas sudah


mendengar penyakit Covid-19, 100 %

16. Karakteristik keluarga telah mengetahui edukasi atau penyuluan kesehatan tentang
covid 19 sebelumnya
No. Keluarga mengetahui pencegaan RT0 %
3
Covid-19
1 Tahu 13 87
2 Belum tahu 2 13
Jumlah 15 100
Di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020, mayoritas sudah tahu
pencegahan dan cara penularan Covid-19, 13 keluarga 87 %

17. Karakteristik pemahaman keluarga tentang penyuluhan kesehatan tentang covid-


19
No. Keluarga paham Covid-19 RT03 %
1 Paham 13 87
2 Belum paham 2 13
Jumlah 15 100
Di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020, mayoritas sudah
paham tentang Covid-19, 13 keluarga 87 %

18. Karakteristik Jumlah Pasangan Usia Subur di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada


Bulan April 2020
RT
No Jumlah PUS %
3
1 21-30 th 1 17
2 31-40 th 4 66
3 41-50 th 1 17
Jumlah 6 100%
Berdasarkan data yang didapatkan jumlah pasangan usia subur di RW 06
dengan jumlah paling banyak yaitu pada usia 31-40th yaitu sejumlah 4 orang
(67%).

19. Karakteristik Ibu Hamil dan Menyusui Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur
yang Menjadi Akseptor KB di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Jumlah PUS yang Menjadi
No RT 3 %
Akseptor KB
1 Menggunakan KB 5 83
2 Tidak Menggunakan KB 1 17
Jumlah 6 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pasangan usia subur di RT


03 pasangan usia subur paling banyak menggunakan KB yaitu sebanyak 5 orang
(83%).

20. Karakteristik Pasangan Usia Subur Berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang


Digunakan di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Jenis
No RT 3 %
Kontrasepsi
1 IUD 1 20
2 Suntik 3 60
3 Pil 1 20
4 Susuk 0 0
5 Tubektomi 0 0
6 Kalender 0 0
Jumlah 5 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik jenis alat kontrasepsi yang


digunakan oleh pasangan usia subur di RT 03 paling banyak pasangan usia
subur menggunakan jenis kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 3 orang (60 %).

21. Karakteristik Ibu Hamil berdasarkan jumlah PUS di RT 03 Kelurahan Sidorejo


pada bulan April 2020
No Jumlah Ibu Hamil RT 3 %
1 Ya (hamil) 1 17
2 Tidak Hamil 5 83
Jumlah 6 100%
Berdasarkan data yang didapat karakteristik jumlah ibu hamil di RT 03
ibu hamil yaitu sebanyak 1 orang (17%) dan jumlah ibu yang tidak hamil 5
orang (83)

22. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
Usia
No RT 3 %
Kehamilan
1 Trimester I 0 0
2 Trimester II 1 100
3 Trimester III 0 0
Jumlah 1 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik jumlah ibu hamil menurut


usia kehamilan di RT 03 paling banyak pada trimester II yaitu sebanyak 1
orang 100 %.

23. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Frekuensi Kehamilan di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Frekuensi
No RT 3 %
Kehamilan
1 Pertama 1 100
2 Kedua 0 0
3 Ketiga 0 0
4 Lebih dari Tiga 0 0
Jumlah 1 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu hamil menurut


frekuensi kehamilan di RT 03 paling banyak frekuensi kehamilan pertama
yaitu 1 orang sebanyak 100 %.

24. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Usia Ibu Hamil di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Usia Ibu Hamil RT 3 %
1 < 20 th 0 0
2 20-35 th 1 100
3 > 35 th 0 0
Jumlah 1 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu hamil menurut usia
ibu hamil di RT 03 seluruhnya pada usia 20-35 tahun sebanyak 1 orang
(100%).

25. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Tempat Periksa Ibu Hamil di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Tempat Periksa Ibu
No RT 3 %
Hamil
1 Puskesmas 0 0
2 Bidan 1 100
3 Lainnya 0 0
Jumlah 1 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu hamil menurut


tempat periksa ibu hamil di RT 03 di bidan sebanyak 1 orang (100%) di
tempat selain puskesmas dan bidan.

26. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Frekuensi Periksa Ibu Hamil di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Frekuensi Periksa
No RT 3 %
Ibu Hamil
1 4x/lebih 1 100
2 < 4x 0 0
Jumlah 1 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu hamil menurut


frekuensit periksa ibu hamil di RT 03 seluruhnya telah periksa 4x/lebih
sebanyak 1 orang (100%).

27. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Imunisasi TT di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Imunisasi TT RT 3 %
1 Lengkap 1 100
2 Tidak lengkap 0 0
Jumlah 1 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu hamil menurut


lengkap atau tidaknya imunisasi TT di RT 03 didapatkan sebanyak 1 orang
(100 %) imunisasi lengkap dalam imunisasi TT.
28. Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Penyakit yang Diderita Ibu Hamil di RT
03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Penyakit yang Diderita
No RT 3 %
Ibu Hamil
1 Hipotensi 0 0
2 Anemia 0 0
3 Bengkak 0 0
4 Mual/ muntah 0 0
5 Varises 0 0
6 Tidak ada keluhan 1 100
7 Lain-lain 0 0
Jumlah 0 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu hamil menurut
penyakit yang diderita ibu hamil di RT 03 didapatkan tidak ada keluhan saat
hamil yaitu 1 orang (100%).

29. Karakteristik Ibu Menyusui di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April


2020
No Jumlah Ibu Menyusui RT 3 %
1 Ya (Menyusui) 2 100
2 Tidak Menyusui 0 0
Jumlah 2 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada jumlah ibu yang
menyusui di RT 03 sebanyak 2 orang (100 %) ibu menyusui.

30. Karakteristik Ibu Menyusui Berdasarkan Lama Menyusui di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Lama Ibu Menyusui RT 3 %
1 < 1 bulan 0 0
2 1-6 bulan 1 50
3 7-12 bulan 1 50
4 > 12 bulan 0
Jumlah 1 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada ibu menyusui menurut
lama ibu menyusui di RT 03 didapatkan paling banyak lama ibu menyusui
yaitu 1-6 bulan sebanyak 1 orang (50 %), dan >12 bulan sebanyak 1 orang
(50%).

31. Karakteristik Balita Berdasarkan Kebiasaan Ke Posyandu RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Kebiasaan Ke RT 3 %
Posyandu
1 Ya 3 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 3 100

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada jumlah balitayang ke


Posyandu di RT 03 mayoritas balita pergi ke posyandu yaitu sejumlah 3
orang (100%).

32. Karakteristik Balita Berdasarkan Imunisasi Balita di RW RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Imunisasi Balita RT 3 %
1 Lengkap 0 0
2 Belum Lengkap 3 100
3 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 3 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada balitayang imunisasi di
RT 03 paling banyak balita sudah mendapat imunisasi tetapi belum lengkap
yaitu sejumlah 3 orang (100 %).

33. Karakteristik Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
Kepemilikan
No RT 3 %
KMS
1 Memiliki 3 100
Tidak
2
Memiliki
0 0
Jumlah 3 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada balitayang memiliki
KMS di RT 03 didapatkan hasil balita memiliki KMS sebanyak 3 balita
(100%).

34. Karakteristik Balita Berdasarkan Hasil Penimbangan Balita di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Hasil Penimbangan
No RT 3 %
Balita
1 Hijau 2 67
2 Diatas Kuning Hijau 1 33
3 Dibawah Titik-Titik 0 0
4 Dibawah Merah 0 0
Jumlah 3 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada hasil penimbangan
berat badanbalita di RT 03 didapatkan hasil mayoritas hasil penimbangan
balita hijau yaitu 2 orang (67 %).

35. Karakteristik Remaja Berdasarkan Kegiatan Remaja di Luar Sekolah di RT


03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Kegiatan Remaja di
No RT 3 %
Luar Sekolah
1 Keagamaan 9 53
2 Karang taruna 1 6
3 Olahraga 4 24
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 14 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada kegiatan remaja diluar
sekolah di RT 03 didapatkan hasil paling banyak remaja melakukan kegiatan
keagamaan yaitu sebanyak 9 orang (53 %).

36. Karakteristik Remaja Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Kegiatan Remaja pada
No RT 3 %
waktu luang
1 Musik/ TV 8 57
2 Olahraga 5 36
3 Rekreasi 1 7
4 Keagamaan 0 0
5 Lain-lain 0 0
Jumlah 14 100
Berdasarkan data yang didapat karakteristik padapenggunaan waktu
luang remaja di RT 03 didapatkan hasil paling banyak remaja memilih
mendengarkan musik atau menonton TV yaitu sebanyak 8 orang (57 %).

37. Karakteristik Remaja Berdasarkan Kebiasaan Remaja di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Kebiasaan Remaja RT 3 %
1 Merokok 1 7
2 Alkohol 0 0
3 Tidak Ada 13 93
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 14 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada kebiasaan remaja di RT


03 didapatkan hasil sebagian besar remaja tidak memiliki kebiasaan yaitu
sebanyak 13 orang (93 %) tetapi ada yang memiliki kebiasaan yang negatif
yaitu merokok sebanyak 1 orang (7 %).

38. Karakteristik anggota keluarga berdasarkan anggota lanjut usia di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Anggota Lansia RT 3 %
1 Ada 19 33
2 Tidak lansia 35 65
Jumlah 54 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada Anggota lansia di RT


03 terdapat lansia yaitu sebanyak 19 orang (33%).

39. Karakteristik Lansia Berdasarkan Keluhan Lansia di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada Bulan April 2020
No Keluhan Lansia RT 3 %
1 Mengeluh Sakit 11 58
Tidak Mengeluh
2 8 42
Sakit
Jumlah 19 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada keluhan lansia di RT 03


dari 19 lansia sebagian besar lansia mengeluh sakit yaitu sebanyak 11 orang
(58%).

40. Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Penyakitdi RT 03 Kelurahan Sidorejo


pada Bulan April 2020
No Jenis Penyakit RT 3 %
1 Asma 1 5
2 TBC 0 0
3 Hipertensi 7 37
4 DM 1 5
5 Reumatik 4 21
6 Katarak 1 5
7 Lain-lain 5 26
Jumlah 19 100 %

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada jenis penyakit yang


dialami lansia di RT 03 lansia mengalami hipertensi sebanyak 7 orang (37 %)
dan mengeluh dengan penyakit lain-lain dengan jumlah 5 orang (26%),
terdapat beberapa lansia yang memiliki lebih dari satu penyakit.
41. Karakteristik Lansia Berdasarkan Penanganan Penyakit di RT 03 Kelurahan
Sidorejo pada Bulan April 2020
Penanganan
No RT 3 %
Penyakit Lansia
1 Sarana Kesehatan 13 68
2 Alternatif 1 5
3 Diobati Sendiri 5 26
Jumlah 19 100 %
Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada penanganan penyakit
lansia di RT 03 sebagian besar lansia menangani penyakit melalui sarana
kesehatan yang ada yaitu sebanyak 13 orang (68%), terdapat beberapa lansia
yang lebih dari satu penanganan penyakit.

42. Karakteristik Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang Lansia di RT


03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Penggunaan
No RT 3 %
Waktu Senggang
1 Senam 3 16
2 Jalan-jalan 3 16
3 Duduk 13 68
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 19 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada penggunaan waktu


senggang lansia di RT 03 sebagian besar lansia menggunakan waktu
senggang untuk duduk-duduk santai 13 orang (68%) beberapa lansia
memiliki lebih dari satu kebiasaan.

43. Karakteristik Lansia Berdasarkan Kebiasaan Ke Posyandu Lansia di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Kebiasaan Ke
No RT 3 %
Posyandu Lansia
1 Ya 2 11
2 Tidak 17 89
Jumlah 19 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada kebiasaan ke posyandu


lansia di RT 03 sebagian besar lansia tidak pergi ke posyandu sebanyak 17
orang (89%).
44. Karakteristik Lansia Berdasarkan Alasan Tidak Ke Posyandu Lansia di RT 03
Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Alasan Tidak Ke
No RT 3 %
Posyandu Lansia
1 Jarak jauh 0 0
2 Sibuk 15 79
Sudah periksa ke
3 2 11
tempat lain
Tidak ada yang
4 2 11
mengantar
Jumlah 19 100%

Berdasarkan data yang didapat karakteristik pada alasan lansia tidak


datang ke posyandu lansia di RT 03 paling banyak memiliki kesibukan untuk
tidak datang ke posyandu yaitu sebanyak 15 orang (79%).

45. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Kepemilikan Rumah di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Kepemilikan
No RT 3 %
Rumah
1 Milik sendiri 12 80
2 Menumpang 3 20
3 Sewa 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik perumahana RT 03 berdasarkan


kepemilikan rumah mayoritas kepemilikan rumah adalah milik sendiri yaitu
12 rumah sebanyak 80 %.

46. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Tipe Rumah di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada Bulan April 2020
No Tipe Rumah RT 3 %
1 Permanen 15 100
2 Semi Permanen 0 0
3 Tidak Permanen 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik perumahana RT 03 berdasarkan tipe


rumah mayoritas perumahan memiliki tipe rumah permanen yaitu 15 rumah
sebanyak 100 %.
47. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Jenis Lantai di RT 03 Kelurahan
Sidorejo pada Bulan April 2020
No Jenis Lantai RT 3 %
1 Tanah 0 0
2 Papan 0 0
3 Tegel 9 60
4 Semen 6 40
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik perumahana RT 03 berdasarkan


jenis lantai mayoritas perumahan memiliki jenis lantai tegel yaitu 9 rumah
sebanyak 60 %.

48. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Ventilasi di RT 03 Kelurahan Sidoejo


pada Bulan April 2020
No Ventilasi RT 3 %
1 Ada dan digunakan 6 40
2 Ada dan tidak
9 60
digunakan
3 Tidak ada 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data diatas karakteristik perumahan RT 03 berdasarkan


ventilasi mayoritas perumahan memiliki ventilasi dan tidak digunakan yaitu
9 rumah sebanyak 60 %.

49. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Pencahayaan di RT 03 Kelurahan


Sidorejo pada bulan April 2020
No Pencahayaan RT 3 %
1 Terang 4 27
2 Remang-remang 11 73
3 Gelap 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan perumahan di RT 03 paling


banyak memiliki pencahayaan remang-remang yaitu 126 rumah sebanyak 79
%

50. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Jarak Rumah di RT 03 Keluraha


Sidorejo pada bulan April 2020
No Jarak rumah RT 3 %
1 Bersatu 3 20
2 Dekat 12 80
3 Terpisah 0 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan perumahan di RT 03 paling


banyak memiliki jarak rumah dekat yaitu 12 rumah sebanyak 80 %.

51. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Halaman di RT 03 Kelurahan Sidorejo


pada bulan April 2020
No Halaman RT 3 %
1
Ada dan dimanfaatkan 9 60
2 Ada dan tidak
dimanfaatkan
6 40
3 Tidak ada 0
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan perumahan di RT 03 paling


banyak memiliki memiliki halaman dan dimanfaatkan yaitu 9 rumah sebanyak
60 %.

52. Karakteristik Perumahan Berdasarkan Pemanfaatan Halaman di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020

No Pemanfaatan Halaman RT 3 %
1 Kebun 3 20
2 Kolam 2 13
3 Kandang 8 53
4 Tidak dimanfaatkan 2 13
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan perumahan di RT 03 paling


banyak di memanfaatkan halaman untuk kandang yaitu 8 rumah 53 %.

53. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Sumber Air Minum di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Sumber Air
No RT 3 %
Minum
1 PAM 0 0
2 Sumur 12 80
3 Air mineral 3 20
Jumlah 15 100

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 03


paling memiliki sumber air minum dari sumur yaitu sebanyak 12 rumah 80 %
54. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Pengolahan Air Minum di RT
03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
No Pengolahan RT 3 %
1 Dimasak 15 100
2 Tidak dimasak 0 0
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan Sumber air bersih di RT 03


semua memiliki pengolahan air minum dimasak yaitu sebanyak 15 rumah 100
%.

55. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Sumber Air Untuk Mandi dan
Cuci di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Sumber Air Untuk
No RT 3 %
Mandi dan Cuci
1 PAM 0 0
2 Sumur 15 100
3 Air sungai 0 0
15 100
Jumlah
%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 03


paling banyak memiliki sumber air untuk mandi dan cuci dari sumur yaitu
sebanyak 15 rumah 100 %.

56. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Jarak Sumber Air dengan
resapan/septik tank di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Jarak Sumber Air
No dengan RT 3 %
resapan/septik tank
1 < 10 m 9 60
>10 m
2 6 40
100
Jumlah 15 %
Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 03
paling banyak memiliki jarak sumber air < 10 meter yaitu sebanyak 9 rumah
60 %.

57. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Penampungan Air Sementara di


RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Penampungan Air
No RT 3 %
Sementara
1 Bak 6 40
2 Ember 5 33
3 Gentong 4 27
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 03


paling banyak memiliki penampungan air sementara menggunakan bak yaitu
sebanyak 6 rumah 40 %.

58. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Penampungan Air di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Penampungan
No RT 3 %
Air
1 Tertutup 5 33
2 Terbuka 10 67
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 03


paling banyak memiliki penampungan air terbuka yaitu sebanyak 10 rumah
67 %.

59. Karakteristik Sumber Air Bersih Berdasarkan Kondisi Air di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Kondisi Air RT 3 %
1 Berwarna 0 0
2 Berbau 0 0
3 Berasa 0 0
4 Tidak semua 15 100
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sumber air bersih di RT 03


sebanyak 15 rumah (100 %) memiliki kondisi air tidak berwarna.

60. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Pembuangan Sampah


di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
N
Pembuangan Sampah RT 3 %
o
1 TPU 0 0
2 Sungai 0 0
3 Timbun 8 53
4 Bakar 5 33
5 Sembarangan 2 13
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan sampah


di RT 03 paling banyak memiliki pembuangan sampah di timbun yaitu
sebanyak 8 rumah 53 %.
61. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Tempat Penampungan
di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada bulan April 2020
Tempat
No RT 3 %
Penampungan
1 Ada 13 87
2 Tidak
2 13
ada/sembarangan
15 100
Jumlah
%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan sampah


di RT 03 paling banyak memiliki tempat penampungan sampah yaitu 13
rumah sebanyak 87 %.

62. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Kondisi Tempat


Sampah di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Kondisi Tempat
No RT 3 %
Sampah
1 Terbuka 11 73
2 Tertutup 4 27
15 100
Jumlah
%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan sampah


di RT 03 paling banyak memiliki kondisi tempat sampah terbuka yaitu
sebanyak 11 rumah 73 %.

63. Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah Berdasarkan Jarak dengan rumah


di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Jarak RT 3 %
1 < 5 meter 11 73
2 > 5 meter 4 27
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan sampah


di RT 03 paling banyak memiliki jarak > 5 meter yaitu sebanyak 11 rumah 73
%.

64. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan


Kebiasaan BAB di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Kebiasaan BAB RT 3 %
1 WC 15 100
2 Sungai 0 0
3 Sembarang 0 0
Tempat
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan kotoran


rumah tangga di RT 03 paling banyak memiliki kebiasaan BAB di WC yaitu
sebanyak 15 rumah 100 %.

65. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan Jenis


Jamban di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Jenis Jamban RT 3 %
1 Cemplung 0 0
2 Leher Angsa 15 100
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan kotoran


rumah tangga di RT 03 paling banyak memiliki jenis jamban leher angsa yaitu
sebanyak 15 rumah 100 %.

66. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan


Sistem Pembuangan Kotoran di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April
2020
Sistem
No Pembuangan RT 3 %
Kotoran
1 Resapan 0 0
2 Septic Tank 15 100
3 Campuran 0 0
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan kotoran


rumah tangga di RT 03 paling banyak memiliki sistem pembuangan kotoran
septic tank yaitu sebanyak 15 rumah 100 %.

67. Karakteristik Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga Berdasarkan


Pembuangan Air Limbah di RT 03 Kelurahan Sidorejo pada Bulan April
2020
Pembuangan Air
No RT 3 %
Limbah
1 Resapan 13 80
2 Got 0 0
3 Sembarangan 3 20
Jumlah 15 100%
Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan sistem pembuangan kotoran
rumah tangga di RT 03 paling banyak memiliki pembuangan air limbah
resapan yaitu sebanyak 12 rumah 80 %

68. Karakteristik Hewan Peliharaan Berdasarkan Kepemilikan di RT 03


Kelurahan Bangsal pada bulan Mei 2019
No Kepemilikan RT 3 %
1 Ada 13 87
2 Tidak ada 2 13
Jumlah 15 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan hewan peliharaan di RT 03


paling banyak memiliki hewan peliharaan yaitu sebanyak 13 rumah 87 %.

69. Karakteristik Hewan Peliharaan Berdasarkan Letak Kandang di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
Letak
No RT 3 %
Kandang
1 Di dalam 2 15
2 Di luar 11 85
Jumlah 13 100
%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan hewan peliharaan di RT 3


paling banyak memiliki letak kandang hewan peliharaan di luar yaitu
sebanyak 11 rumah 85 %.

70. Karakteristik Hewan Peliharaan Berdasarkan Kondisi Kandang di RT 03


Kelurahan Sidorejo pada Bulan April 2020
No Kondisi Kandang RT 3 %
1 Terawat 11 85
2 Tidak Terawat 2 15
Jumlah 13 100%

Berdasarkan data dari tabel diatas didapatkan hewan peliharaan di RT 03


paling banyak memiliki kondisi kandang hewan peliharaan terawat yaitu
sebanyak 11 rumah 85 %.

3.2 3.2 Diagnosa Keperawatan


Setelah dilakukan berbagai pendataan dan pengkajian baik secara
wawancara maupun observasi langsung kondisi RT 03 Kelurahan Sidorejo maka
didapatkan analisa data dan masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Terdapat ventilasi yang ada tapi Hambatan pengambilan Ketidakefektifan
tidak digunakan sebanyak 9 rumah keputusan pemeliharaan
(60%). kesehatan
2. Terdapat pencahayaan remang-
remang sebanyak 11 rumah
(73%).
3. Lebih dari 50% jarak sumber air
dengan septictank <10 meter
sebanyak 9 rumah (60 %).
4. Terdapat penampungan air terbuka
sebanyak 10 rumah (67%).
5. Terdapat pembuangan sampah di
timbun 8 rumah (53%), dibakar
sebanyak 5 rumah (33%), dan
membuang sampah sembarangan
sebanyak 2 rumah (13%).
6. Terdapat tempat sampah terbuka
sebanyak 11 rumah (73 %).
7. Terdapat sistem pembuangan
sampah terbuka dengan jarak<5
meter sebanyak 11 rumah (73%).
8. Terdapat hewan peliharaan yang
diletakkan didalam rumah
sebanyak 2 rumah (15 %).
9. Terdapat anggota keluarga yang
belum tahu mengenai pencegahan
penularan covid-19 sebanyak 2
orang (13%) dan belum paham
tentang penyuluhan covid-19 yang
sudah diberikan sebelumnya
sebanyak 2 orang (13%)
1. Terdapat lansia yang mengeluh Ketidakcukupan Defesiensi kesehatan
sakit sebayak 11 orang (58%). sumber daya komunitas
(pengetahuan lansia)
2. Terdapat penyakit yang diderita
lansia yaitu hipertensi sebanyak 7
orang (37%), (5%), reumatik 4
orang (21%).
3. Terdapat penanganan penyakit
pada lansia yang diobati sendiri
sebanyak 5 orang (26%).
4. Terdapat lansia yang tidak
memiliki kebiasaan ke posyandu
sebanyak 17 orang (89%).
MASALAH YANG MUNCUL
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan hambatan
pengambilan keputusan
2. Defesiensi kesehatan komunitas berhubungan dengan ketidakcukupan
sumber daya (pengetahuan lansia.
3.3 Perencanaan
Berdasarkan analisa situasi lokasi pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas, maka kelompok kami membuat rencana strategi berdasarkan analisa data
dan pengkajian yang telah didapta sebagai berikut :

No Diagnosa TUJUAN Rencana Kegiatan Tanggal Sasaran Tempat Keterangan


Keperawatan
Komunitas
1. Ketidakefektifan Tujuan Umum: 1. Memberikan penyuluhan di 04-05-2020 Masyarakat Rumah Penanggung
pemeliharaan Mengurangi tingginya masyarakat RT 03 menggunakan s/d RT 03 warga Jawab : Pipit
kesehatan penyakit infeksi media leaflet dan poster tentang 04-05-2020 Kelurahan Wulandari
berhubungan dengan rumah sehat. Sidorejo
hambatan Tujuan Khusus: 2. Memberikan penyuluhan di Kabupaten
pengambilan Setelah dilakukan masyarakat RT 03 menggunakan Kediri
keputusan tindakan keperawatan media leaflet dan poster tentang
selama 3 minggu, pencegahan dan penularan
diharapkan: COVID-19
1. Meningkatkan 3. Memberikan tempat cuci tangan
kesadaran masyarakat dan sabun kepada salah satu warga
tentang kebersihan RT. 03 sebagai upaya hidup sehat
lingkungan rumah mencegah COVID-19.
untuk menghindari
infeksi penyakit
2. Meningkatkat
pemahaman masyarakat
tentang perilaku hidup
bersih dan sehat.
Intervensi Keperawatan dan Kegiatan yang akan dilakukan
1) Gerakan Mencegah COVID-19 Dengan Ruma Sehat
Penanggung jawab : Pipit Wulandari
Dalam kegiatan ini, mahasiswa berperan serta mengikuti kegiatan yang
dilakukan di wilayah RT 03 Kelurahan Sidorejo
1. Memberikan penyuluhan di masyarakat RT 03 menggunakan media
leaflet dan poster tentang rumah sehat
2. Memberikan penyuluhan di masyarakat RT 03 menggunakan media
leaflet dan poster tentang pencegahan dan penularan COVID-19
3. Memberikan tempat cuci tangan dan sabun kepada salah satu warga
RT. 03 sebagai upaya hidup sehat mencegah COVID-19.

Materi Penyuluhan : Cegah COVID-19 dengan rumah sehat


Waktu Pelaksanaan:

Hari : Senin s/d Minggu

Tanggal : 4-10 Mei 2020

Jenis Kegiatan : Pendidikan Kesehatan

Waktu : Pukul 09.00 s.d selesai


DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahid iqbal. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Konsep dan Aplikasi
dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, wahid iqbal dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, wahid iqbal dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas II Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, wahid iqbal dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas I. Jakarta :


Salemba Medika

Susan, Carr. 2014. Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai