Anda di halaman 1dari 12

Apa Itu Filsafat

By: Uswatun Hasanah


A. Pengertian Filsafat
Filsafat secara etimologis berasal dari kata
Yunani philoshopia yang dalam bahasa
Inggrisnya philosophy, dan diterjemahkan
sebagai cinta kearifan. Akar katanya ialah
philos (philia, cinta) dan sophia (kearifan).
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Jan Hendrik Rapar, yaitu:
1.Filsafat dianggap sebagai ilmu yang paling istimewa, yang
hanya dapat dipahami oleh orang-orang jenius;
2.Filsafat tidak dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmiah,
dikarenakan filsafat mempelajari apa saja, dan tidak
mengacu hanya pada satu objek tertentu;
3.Filsafat adalah sesuatu yang serba rahasia mistis dan
aneh;
4.Filsafat di satu pihak hanya diperlakukan sebagai budak
atau pelayan teologi, dan di lain pihak dituding sebagai alat
iblis yang terkutuk;
5.Filsafat merupakan sesuatu yang tidak jelas,
kacau balau, tidak ilmiah, penuh dengan
pertikaian, dan perselisihan pendapat, tidak
mengenal sistem, dan metode, tidak tertib, dan
tidak terarah;
6.Filsafat selaku induk segala ilmu pengetahuan
kini telah renta dan mandul. Ia tidak mampu
dan memang tidak mungkin lagi untuk
mengandung dan melahirkan, sehingga pesawat
memang benar-benar tidak berguna lagi;

Beberapa pengertian filsafat menurut para ahli


diantaranya sebagai berikut.
• Plato
* Immanuel Kant
“Filsafat adalah pengetahuan segala Filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala ilmu pengetahuan
yang ada, filsafat yaitu ilmu yang meliputi empat persoalan, yaitu.
pengetahuan yang dapat memenuhi 1. Apakah yang dapat diketahui oleh manusia;
keinginan mereka yang berminat 2. Apakah yang dikerjakan oleh manusia (dijawab dengan etika);

mencapai kebenaran sesungguhnya”. 3. Sampai dimana pengharapan manusia (dijawab dengan agama)
4. Apakah yang dinamakan manusia (dijawab dengan antropologi);
• Aristoteles
• Meriam Webster
Filsafat melakukan telaah mengenai
“Secara harfiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan”.
sebab dan asas segala benda”.
• Liandra Darnela
“Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren
tentang seluruh kenyataan (realitas)”.
• Betrand Russell
“Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan terakhir tidak secara dangkal dan dogmatis
seperti kita lakukan pada kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam
ilmu pengetahuan akan tetapi secara kritis”.
• Harold H Titus
Filsafat mengandung 4 pengertian yaitu
1.Satu sikap hidup dan tentang alam semesta;
2.Filsafat yang satu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan akal;
3.Filsafat yaitu suatu perangkat masalah;
4.Filsafat adalah satu perangkat teori atau isi pikiran;
• Hardono Hadi
“Dari sudut epistemologi, filsafat merupakan pembukaan mata
terhadap apa yang dialami, seperti yang ditekankan oleh plato dalam
cerita.
B. Objek Material dan objek Formal Dalam Filsafat
Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang menjadi
masalah filsafat. Setidaknya terdapat tiga persoalan pokok,
yaitu Hakikat Tuhan, Hakikat Alam dan Hakikat Manusia.
Adapun objek formal merupakan keterangan secara radikal
(sedalam-dalamnya sampai ke akarnya) tentang objek materi
filsafat tersebut.
C. Cabang-cabang Filsafat
1.Metafisika/Ontologi (Keberadaan)
Kajian Metafisika/Ontologi pada dasarnya
mempermasalahkan beberapa pertanyaan.
2.Epistemologi (Sudut Pandang Pengetahuan)
Adapun epistemologi membahas persoalan sumber
pengetahuan yang didapatkan.
3. Metodologi
Metodologi merupakan cabang filsafat yang
membahas mengenai metode terutama dalam
kaitannya dengan metode ilmiah.
4. Logika
Logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari kajian yang
sistematis mengenai aturan-aturan untuk menguatkan sebab-sebab
mengenai kesimpulan.
5. Etika
Etika juga disandingkan dengan filsafat moral, dimana etika
membicarakan mengenai pertimbangan tindakan baik dan buruk, dan
tidak etis dalam hubungan antar manusia.
6. Estetika
Estetika merupakan cabang filsafat yang membahas mengenai
keindahan.
D. Ciri-ciri Berfikir Ala Filsafat
Setidaknya dapat dipahami hal-hal yang termasuk dalam ciri-ciri berpikir secara
kefilsafatan, diantaranya.
a. Methodist
Menggunakan metode atau cara yang lazim yang digunakan oleh filsuf dalam proses
berfikir.
b. Sistematis
Berpikir dalam suatu keterkaitan antara unsur-unsur dalam suatu keseluruhan sehingga
tersusun suatu pola pemikiran filosofis
c. Koheren
Unsur-unsur yang dipikirkan tidak terjadi di sesuatu yang bertentangan dan tersusun logis.
d. Rasional
Mendasarkan pada kaidah berpikir yang benar dan logis (sesuai dengan kaidah logika).
e. Komprehensif
Berfikir tentang sesuatu dari berbagai sudut (multidimensi).
f. Radikal
Berpikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi
sedalam-dalamnya.
g. Universal
Muatan kebenarannya bersifat universal mengarah kepada realita kehidupan manusia
secara keseluruhan.
h. Kritis
Senantiasa mempertanyakan segala sesuatu problema atau hal-hal yang lain yang
sedang dihadapi manusia.
i. Terdalam
Berfikir tidak hanya sampai kepada fakta yang bersifat khusus dan empiris, namun harus
sampai pada intinya yang terdalam.
j. Konseptual
Konseptual merupakan kegiatan akal budi atau mental manusia yang berusaha untuk
menyusun suatu bagan yang bersifat konseptual.
k. Spekulatif
pengajuan dugaan-dugaan yang masuk akal (rasional) yang melampaui batas-batas
fakta.
l. Bebas
Berpikir secara bebas untuk sampai kepada hakikat yang terdalam dan universal.
E. Sejarah Perkembangan Filsafat Yunani
Sejak sejarah perkembangan filsafat dimulai dari abad
merupakan salah satu unsur penting dalam memahami
perkembangan pemikiran umat manusia, dimana tatkala
filsafat dikenal sebagai induknya ilmu pengetahuan.
F. Mengenal Renaissance (Kelahiran Kembali)
Istilah Renaissance yang diartikan dengan kelahiran kembali
merupakan sebuah masa atau fase yang menurut orang barat
adalah masa kebangkitan peradaban setelah sekian abad
mereka tertidur pulas.
Tokoh utama dalam masa Renaissance adalah Francis Bacon
yang merupakan seorang filsuf berkebangsaan Inggris.
Beberapa pemikiran utama dari Francis bacon diantaranya.
1.Ilmu pengetahuan adalah kekuasaan;
2.Landasan filsafat Bacon menjadikan manusia menguasai
kekuatan alam dengan penemuan dan penciptaan ilmiah;
3.Filsafat harus dipisahkan dari teologi bukannya dicampur
sebagaimana skolatisme;
4.Silogisme berisi proposisi, proposisi berisi kata-kata, serta
kata-kata mengungkapkan konsep.
5.Bacon menganggap remeh silogisme dan memandang rendah
matematika dikarenakan 2 metode tersebut tidak cukup
eksperimental
6.Sesat pikir tersebut, oleh Bacon dinamakan idola atau berhala
(idols).
Enam gagasan utama Francis Bacon inilah yang
kemudian oleh para filsuf serta intelektual barat
mengembangkan lebih mendalam, khususnya
mengenai metode induktif yang dicetuskannya.

Anda mungkin juga menyukai