Skripsi
Diajukan untuk melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat- syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
OLEH :
Wega Pangesti
F.1107517
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh
seluruh rakyat sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan
seluruh rakyat yeng berarti pembangunan harus dilaksanakan secara merata oleh
nasionl adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka
mengatur antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam hal ini pemerintah di
Hubungan antara pusat dan daerah yang sering dibicarakan adalah masalah
Salah satu aspek yang sangat berpengaruh dan sangat menentukan bagi
atau pendapatan asli daerah sendiri, dapatlah kita maklumi unsur pembiayaan
yaitu tersedianya dana dalam jumlah yang memadai dan pengolahan yang baik
dan asas desentralisasi, hal ini diungkapkan dalam pasal 18 UUD 1945 beserta
pemerintah.
daerah dan DPRD menurut asas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pemerintah daerah adalah
disebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
Indonesia.
terbatas pada kemampuan pada bidang legislatif saja, tetapi juga harus mampu
golongan.
mengurus rumah tangganya sendiri, untuk meningkatkan daya guna dan hasil
untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah secara berdaya guna dan berhasil
memberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah
dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Selain untuk menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong
timbulnya inovasi.
satu faktor yang dominan turut menentukan adalah segi keuangan daerah,
yang kuat pula. Semakin besar keuangan daerah makin besar pula kemampuan
yang berlaku, termasuk diantaranya adalah pajak daerah dan restribusi daerah
yang memang telah sejak lama menjadi unsur Pendapatan Asli Daerah yang
utama.
yang ada di daerah, yang harus diusahakan dan dikelola oleh daerah adalah upaya
daerah tampaknya tidak diartikan bahwa setiap tingkat pemerintah daerah otonom
harus dapat membiayai seluruh anggaran belanja (belanja rutin dan belanja
pemerintah pusat.
2. Kontribusi pajak dan pendapatan asli lainnya terhadap penerimaan total
daerah adalah sangat kecil karena hampir semua pajak di daerah di jadikan
3. Terdapat kontrol yang luas dari pemerintah pusat terhadap keuangan daerah.
meliputi pendapatan yang berasal dari pemerintah daerah sendiri dan pendapatan
dari penerimaan pusat. Sedangkan pendapatan daerah dalam arti sempit adalah
2. Dana Perimbangan
salah satu pungutan retribusi yang potensial dalam memberikan pemasukan yang
Meskipun pos asal penggalian dana itu sudah ditetapkan, akan tetapi
kondisi saat ini menuntut para pengelola daerah untuk mengoptimalkan dan
dari setiap pemerintah daerah. Hal yang bisa diusahakan oleh pemerintah
pengalihan yang selama ini ada dan mengembangkan sumber dana baru yang
yang berlaku.
Asli Daerah, Sebab pendapatan asli daerah hanya merupakan salah satu sumber
utama keuangan daerah, masih ada penerimaan lain yang berupa hasil pajak,dan
bukan pajak, subsidi dan bantuan-bantuan serta pinjaman-pinjaman daerah
dalam APBD dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan jasa
sebagainya.
2003 2004
tabel diatas dapat dilihat Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
penting, karena daerah dituntut untuk dapat lebih aktif lagi dalam memobilisasi
sumber dananya di samping mengelola dana yang di terima dari pemerintah pusat
secara efisien, maka dari itu pemerintah daerah harus dapat menggali potensi
1990 -2005”.
B. Perumusan Masalah
dan tujuan pembangunan yang terus menerus meningkat, serta penggalian dana
Pendapatan Asli Daerah adalah suatu hal yang sangat penting terlebih dengan
Undang No. 22 Tahun 1999 maka dapat ditarik permasalahan pokok sebagai
berikut:
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Sragen
oleh faktor retribusi dan PDRB bagi penulis pada khusunya dan masyarakat
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
( Todaro, 2000:97).
taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya
tersebut (Arsyad,1999:108).
Dalam suatu pemerintahan, sudah selayaknya pemerintah daerah
daerah dan pusat selain itu derajat pengambilan kebijakan yang sangat
berbeda. Oleh karena itu perencanaan daerah yang efektif harus bisa
a. Azas Dekonsentrasi
tertentu..
Walikota.
Dalam rangka pelaksanaan azas gekonsentrasi wilayah NKRI
b. Azas Desentralisasi
c. Azas Pembantuan
3. Otonomi Daerah
dimulai tahun 2001 merupakan suatu proses yang bersifat dinamis dan
bersama dan mencegah ketimpangqan antar daerah. Hal yang tidak kalah
harus mampu memelihara dan menjaga keutuhan wilayah negara dan tetap
daerah,yaitu (Mardiasmo,2002:59)
kesejahteraan masyarakat.
daerah.
kebijakan yang harus didukung, karena ini berarti daerah Kabupaten dan
pelosok daerah.
potensi daerah itu sendiri atau dapat pula berasal dari luar daerah. Untuk
daerah di Indonesia dibiayai dari berbagai sumber dari daerah itu sendiri
dan sumber dari luar daerah. Sumber pendapatan yang terepenting adalah
pendapatan lainnya berasal dari luar daerah, yang berasal dari pemerintah
pusat atau pemerintah atasan, maupun investasi dari luar daerah ( Nick
daerah adalah:
dari:
undangan
oleh perangkat daerah dan desa dalam rangka tugas pembantuan dibiayai
a. Pajak Daerah
berlaku.
ialah iuran wajib yang ditetapkan oleh orang atau badan kepada
1.Pajak Kendaraan
2.Pajak Hiburan
3.Pajak Reklame
kepentingan umum
2. Potensinya memadai
meningkat.
Dengan kelonggaran itu, maka daerah bisa memungut
obyek yang sudah dipungut oleh daerah tidak dapat dipungut lagi
Jika barang dan jasa diperjual belikan dipasar lokal saja, maka
pemerintah pusat.
Pemerintah Daerah.
4) Yuridis Teknis
Mutasi hak-hak kebendaan terhadap barang-barang tidak
Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah.
§ Pajak Negara
§ Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
usaha/swasta.
Daerah dan bagian laba Badan Usaha Milik Daerah Lainnya. Dasar
dipandang perlu.
sebesar 7%
berjumlah 45%.
d. Sumber-sumber Lain Pendapatan Asli Derah Yang Sah
Daerah
membedakan antara PDB dengan PDRB adalah nilai produksi dari barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh penduduk dalam suatu negara dan
dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Sedangkan PDRB adalah
suatu daerah tertentu dalam suatu wilayah negara dan dalam jangka waktu satu
Pengertian PDRB yang lain adalah PDRB atas dasar harga yang
1. PDRB atas dasar harga berlaku adalah jumlah nilai produksi atau
pendapatan atau pengeluaran yang dinilai atas harga tetap suatu tahun
tertentu.
a) Pendekatan Produksi
dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor produksi dalam daerah yang
b) Pendekatan Pendapatan
tanah sewa, pendapatan modal yaitu bunga, pendapatan tenaga kerja yaitu
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat, Maka balas jasa
yang diterimanya kembali pada masyarakat dan menjadi pendapatan
c) Pendekatan Pengeluaran
dalam perekonomian.
perhitungan elspor dan impor adalah keluar masuknya barang pada daerah
1997:17).
Perhitungan PDRB atas dasar harga konstan suatu tahun dasar sangat
penting karena bisa untuk melihat perubahan riil dari tahun ke tahun dari
agregat ekonomi yang diamati. Hal ini berarti dapat pula melihat pertumbuhan
bersangkutan. Lebih tepat lagi apa bila yang digunakan sebagai indikator
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi log linear.
2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dheny Tirtana pada tahun 2008
D. Kerangka Teoritis
RETRIBUSI
BUMD PAD
PDRB
lain-lain penerimaan yang sah. PAD sebagai salah satu pendapatan daerah
agregat yeng merupakan satu faktor penting bagi pembangunan ekonomi atau
pembangunan ekonomi juga akan tinggi yang selanjutnya akan diikuti oleh
ekonomi suatu wilayah. Dengan PDRB dapat dilihat jumlah serta nilai tanbah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha disuatu daerah, dapat diketahui atau untuk
mengetahui jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit
E. Hipotesa
Sragen 1990-2005.
Sragen 1990-2005.
BAB III
METODE PENELITIAN
dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB).
tahun 1990-2005.
1990-2005.
maka data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi
terkait dengan mengambil data statistik yang telah ada. Data yang digunakan
2. Retribusi
atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau
dari seluruh produksi barang dan jasa yang dihasilkan dari berbagai
aktivitas ekonomi dari suatu daerah sendiri dalam kurun waktu satu
analisis yang menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Analisis regresi
pada satu atau lebih variabel lain (variabel independen) dengan maksud
menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata (mean) atau rata-rata (populasi)
variabel dependen dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam
RSTB : Retribusi
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
a 1 - a 2 : Koefisien Regresi
e : Variabel pengganggu
a0 : Konstanta
1. Uji Statistik
H0 : a 1 = 0
Ha : a 1 ¹ 0
a1
T hitung =
SE (a 1 )
: SE = Standart Error
variabel dependen.
Jika t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha
-t tabel t tabel
( a / 2; n - k) ( a / 2; n - k )
Ho : a 1 = a 2 = .........= 0
Ha : a 1 ¹ a 2 = ..........= 0
R2 k -1
( )
Fhitung :
1- R2 N - k
: K = Banyaknya Variabel
N = Banyaknya sampel
variabel dependen.
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti
a. Heterokedastisitas
dan tidak bias. Analisis ini menggunakan uji park untuk melihat ada
variabel independen.
b. Multikolinearitas
c. Autokorelasi
Durbin-Watson:
1 - å eiei - 1
d=2
å ei 2
BAB IV
1. Letak Geografis
serta 7.15’ dan 7.30’ LS. Kabupaten Sragen berada paling timur di
Timur.
2. Luas Wilayah
(43%) merupakan lahan sawah dan 53.816 (57%) merupakan lahan bukan
sawah.
Menurut penggunanannya persentase lahan sawah yang berpengairan
Tahun 2004
=======================================================
3. Wilayah Administrasi
4. Kependudukan
berjumlah 871.951 jiwa terdiri dari laki-laki 431.191 jiwa dan perempuan
440.760 jiwa dengan angka ratio jenis kelamin 978. Dengan luas wilayah
lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai 3,32.
Sedangkan angka kematian kasar (CDK) 4,94 dan untuk angka kematian
B. Analisis Deskriptif
Sragen
Pendapatan Asli Daerah ini sangat penting karena PAD ini bisa dilihat
Asli Daerah selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pendapatan Asli Daerah
Sragen berasal dari pajak daerah, hasil perusahaan daerah dan lain – lain
Tahun Penerimaan
1990 2.074.348
1991 2.792.450
1992 2.960.831
1993 3.580.937
1994 4.379.342
1995 6.390.783
1996 7.324.405
1997 8.613.564
1998 9.595.869
1999 8.370.866
2000 8.876.456
2001 14.163.902
2002 22.562.309
2003 42.976.701
2004 43.547.105
2005 44.567.105
2. Retribusi
Daerah dan retribusi daerah pasal 6 ayat (1) , Retribusi adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk dalam suatu daerah
tertentu dan dalam jangka waktu satu tahun. Produk Domestik Regional
1.pertanian
3. industri pengolahan
5. bangunan/kontruksi
7. pengangkutan/perhubungan
TAHUN 2005
laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang terdiri dari bagian laba
C. Analisis Data
Ditulis Persamaan:
RTBS : Retribusi
a1 - a 2 : Koefisien Regresi
a0 : Konstanta
li : Variabel pengganggu
a. Uji t
Hipotesis " Ho : a 1 = 0
Ha : a 1 ¹ 0
b. Uji F
Ha = a 1 ¹ a 2 ¹ a 3 ¹ a 4 ¹ .........0
Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti semua
dapat dijelaskan.
a. Uji Heterokedastisitas
efisien baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara
b. Uji Multikolinearitas
sehingga penaksiran tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun
D. Interpretasi Hasil
sebesar 1 juta rupiah maka akan meningkatkan PAD sebesar 2,36 juta
PAD (Probabilitas 3%). Artinya setiap kenaikan laba sebesar 1 juta rupiah
A. Kesimpulan
yang dimiliki. Pendapatan Asli Daerah diukur dalam satuan rupiah. PAD
retribusi, BUMD dan PDRB berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat
disimpulkan:
1. Variabel Retribusi
negatif, sehingga bila laba naik sebesar 1 juta rupiah maka akan
kenaikan PDRB sebesar 1 milyar akan menaikkan PAD sebesar 8,36 juta
rupiah.
B. Saran
pedagang kaki lima yang tidak mempunyai tempat, era parkir ilegal dan
Regional Bruto antara lain dengan cara memanfaatkan sumber daya alam
dan hal itu akan menaikkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sragen
baru.
DAFTAR PUSTAKA
ATeng Syarifuddin. 1999. Titik Berat Otonomi Daerah Pada Daerah Tingkat II.
Penerbit Andi.
BPFE.