Hakikaa pengeaahuan
Dilulun
O
L
E
H
Malinda wani septi
Mila mahara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Laaar Belakang
Sepanjang sejarahnya manusia dalam usahanya memahami dunia
sekelilingnya mengenal dua sarana, yaitu pengetahuan ilmiah dan
penjelasan ghaib. Kini di satu pihak manusia memiliki sekelompok
pengetahuan yang sistematis dengan berbagai hipotesis yang telah
dibuktikan kebenaranya secara sah, tetapi di pihak lain sebagian
mengenal pula aneka keterangan serba ghaib yang tidak mungkin diuji
sahnya untuk menjelaskan rangkaian pristiwa yang masih berada diluar
jangkauan pemahamannya.1[1]
1[1] Surajiyo, filsafat illu iaa i薃erkeeruaa aa aa ial in an erslae i(Jakarta: Bumi
aksara2013), hlm. 55.
sesungguhnya dari pengetahuan dan ilmu, dan kita juga dapat memilih
atau menyaring mana ilmu yang baik untuk hidup kita atau yang buruk.
2
B.Rumulan Malalah
Dilihat dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik pokok
permasalahannya, yaitu :
1. Menjelaskan defnisi hakikat pengetahuan?
2. Menjelaskan jenis-jenis pengetahuan?
3. Menjelaskan hakikat dan sumber pengetahuan?
\
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defnili Hakikaa Pengeaahun
Pengetahuan Secara etimologi ipengetahuan berasal dari kata dalam
3[3] Surajiyo, filsafat illu iaa i薃erkeeruaa aa aa ial in an erslae i(Jakarta: Bumi
aksara2013), hlm. 60.
4[4] nalae ihlm. 60.
5[5] nalae ihlm. 60.
diselidiki dengan akal budi dengan melalui gambar-gambar,diagram
kemudian ditarik hipotesis. Hipotesis ini diolah terus hingga sampai pada
kepastian. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa bentuk pengetahuan
tingkat dianoya ini adalah pengetahuan yang banyak berhubungan
dengan masalah matematik atau kuantitas entah luas,isi,jumlah,berat
yang semata-mata merupakan kesimpulan dari hipotesis yang diolah oleh
akal pikir karenanya pengetahuan ini disebut pengetahuan pikir. 6[6]
5
1.Pengeaahuan Biala
Adalah pengetahuan yang dalam flsafat dikatakan dengan istilah
cnuun i ser ser, dan sering diartikan dengan anna i ser ser, karena
seseorang memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik.
2.Pengeaahuan Ilmu
Adalah ilmu sebagai terjemahan dari scler cer. Dalam pengertian
yang sempit scler cer diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan
alam.
Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif
(najerctlver i thl el a), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi
makna terhadap dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu,
6
3.Pengeaahuan Fillaaaa
Pengetahuan manusia itu ada tiga yaitu pengetahuan
sains,pengetahuan flsafat dan pengetahuan mistik.Pengetahuan flsafat
ialah pengetahuan yang berdasarkan logika. 9[9] Pengetahuan yang
diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif.
Pengetahuan flsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman
kajian tentang sesuatu. kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan
yang sempit ,flsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam.
Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang refektif dan kritis,
sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar
kembali.
4.Pengeaahuan Agama
Adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh
para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beebrapa hal yang
pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan, yang sering
juga disebut dengan hubungan vertical dan cara berhubungan dengan
sesame manusia, yang sering juga disebut dengan hubungan horizontal.
9
dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar
akal. Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan, yaitu:10[10]
a. Realilme
Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam.
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran yang sebenarnya dari
apa yang ada di alam nyata (dari fakta atau hakikat). Pengetahuan atau
gambaran yang ada dalam akal adalah dari yang asli yang ada diluar akal.
Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang terdapat dalam sebuah foto.
Dengan demikian, relisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah
benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.
b. Idealilme
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah
mustahil. Pengetahuan adalah proses psikologis yang bersifat subjektif.
Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya merupakan
gambaran subjektif bukan gambaran objektif tentang realitas. Subjektif
dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang
membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini
tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan hanyalah
gambaran menurut pendapat atau pengelihatan orang yang mengetahui.
2. Sumber Pengeaahuan
Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan
antara lain:11[11]
10[10] Ahmad Tafsir.filsafat illu . (Bandung: Remaja rosda karya, 2004), hlm.
144.
11[11] Burhanuddin Salam, Per aa tak iFllsafate i(Jakarta : Bumi Aksara, 2008),
hlm, 167.
a. Empirilme
Empirisme adalah aliran flsafat yang berpendapat bahwa
pengetahuan bersumber dari pengalaman, sehingga pengenalan indrawi
merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
Tokoh utama dalam aliran empirisme ini adalah Francos Bacon
(1210-1292 M), berpendapat bahwa pengetahuan yang sebenarnya
adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan indrawi
dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati.
b. Ralionalilme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Pengetahuan diukur dengan akal. Manusia memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan merangkap objek.
Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan
terletak dalam ide dan bukunya di dalam diri barang sesuatu. Jika
kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan
yang menunjuk kepada kenyataan, kebenaran hanya dapat ada di dalam
pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.
c. Inauili
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari revolusi
pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi
berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya. Pengembangan
kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha. Ia juga mengatakan
bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan
bukan pengetahuan yang nisbi.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar
untuk menyusun pengetahuan secara intuisi tidak dapat diandalkan.
Pengetahuan intuisi dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang
dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa bekerja saling membantu
dalam menemukan kebenaran. Bagi Nietzchen intuisi merupakan
“inteligensi yang paling tinggi” dan bagi Maslow intuisi merupakan
“pengalaman puncak” (peak experience).
d. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada
manusia lewat perantaraan para nabi. Para nabi memeperoleh
pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa
memerlukan waktu untuk memperolehnya.
Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai
kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, seperti latar
belakang dan tujuan penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta
kehidupan di akhirat nanti.
D. Analila Penulil
Hakikat adalah suatu dasar atau inti dari sesuatu, sedangkan
pengetahuan itu adalah diperoleh secara metoda, tersusun secara
sistematis dan mampu diuraikan secara ilmiah itulah yang dikatakan
pengetahuan yang objektif.
Dari defnisi diatas bahwa pengetahuan memiliki tempat yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga manusia memiliki
akal dan pikiran yang harus digunakan untuk mengetahui sesuatu yang
belum mereka ketahui.
Dari pengetahuan manusia yang beraneka ragam sehingga dalam
pencapaian pengetahuannya harus didekatkan kepada kebenaran yang
telah tuhan tetapkan dimuka bumi, kemudian barulah pengetahuan itu
bisa digunakan dalam kehidupan, jadi pengetahuan manusia harus ada
standart yang pasti didalam kehidupan manusia agar kehidupan manusia
menjadi terarah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hakikat Pengetahuan
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan, yaitu:
a.Realisme
b. Idealisme
2. Sumber Pengeaahuan
a. Empirisme
b. Rasionalisme
c. Intuisi
d. Wahyu
B. SARAN
Demikian penulisan makalah mata kuliah ”Filsafat ilmu” dengan
judul “Hakikat Pengetahuan” yang di dalamnya masih banyak materi yang
di sampaikan. Saran serta kritik kami terima demi kesempurnaan
penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan kesalahan
dalam penulisan kata-kata dalam makalah, mohon di maafkan karena tak
ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna kecuali ALLAH Swt.
DAFTAR PUSTAKA
UI Press,1986.