Anda di halaman 1dari 16

Makalah fllaaaa

Hakikaa pengeaahuan
Dilulun

O
L
E
H
Malinda wani septi
Mila mahara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Laaar Belakang
Sepanjang sejarahnya manusia dalam usahanya memahami dunia
sekelilingnya mengenal dua sarana, yaitu pengetahuan ilmiah dan
penjelasan ghaib. Kini di satu pihak manusia memiliki sekelompok
pengetahuan yang sistematis dengan berbagai hipotesis yang telah
dibuktikan kebenaranya secara sah, tetapi di pihak lain sebagian
mengenal pula aneka keterangan serba ghaib yang tidak mungkin diuji
sahnya untuk menjelaskan rangkaian pristiwa yang masih berada diluar
jangkauan pemahamannya.1[1]

Terlepas dari berbagai macam pengelompokan atau pembagian


dalam ilmu pengetahuan kita dapat mensinyalir bahwa peranan ilmu
pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial
menjadi sangat menentukan. Karena itu implikasi yang timbul adalah
bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmu
yang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar murni
atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis.
1
Banyaknya ilmu pengetahuan yang telah kita dapat dan yang berada di
sekeliling kita. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangatlah pesat.
Tidak jarang, kemajuan ilmu dan teknologi serta pengetahuan yang kita
dapat yang terus berlangsung hingga saat ini, membuat banyak manusia
khawatir, bingung dan banyaknya terjadi kesalahpahaman terhadap
sebuah ilmu dan pengetahuan yang kita peroleh dari berbagai sumber.
Manusia takut dan khawatir akan dampak negatifnya sebuah
pengetahuan dan ilmu apabila mereka tidak dapat menelaah atau
memahami betul arti dari sebuah ilmu dan pengetahuan. Apakah ilmu dan
pengetahuan tersebut baik atau buruk, membawa manfaatkah ilmu itu.
Seharusnya kita memahami terlebih dahulu tentang jenis ilmu
pengetahuan, teori-teori yang membenarkan pengetahuan itu, klasifkasi
sebuah pengetahuan dan sejarah dari perkembngan ilmu. Berawal dari
itulah kita bisa menelaah, mencerna dan memahami apa arti yang

1[1] Surajiyo, filsafat illu iaa i薃erkeeruaa aa aa ial in an erslae i(Jakarta: Bumi
aksara2013), hlm. 55.
sesungguhnya dari pengetahuan dan ilmu, dan kita juga dapat memilih
atau menyaring mana ilmu yang baik untuk hidup kita atau yang buruk.
2

B.Rumulan Malalah
Dilihat dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik pokok
permasalahannya, yaitu :
1. Menjelaskan defnisi hakikat pengetahuan?
2. Menjelaskan jenis-jenis pengetahuan?
3. Menjelaskan hakikat dan sumber pengetahuan?
\

BAB II
PEMBAHASAN
A. Defnili Hakikaa Pengeaahun
Pengetahuan Secara etimologi ipengetahuan berasal dari kata dalam

bahasa inggris yaitu knowledge, Secara terkul nlnal pengetahuan


(e nwleraaer) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara
langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut aristoteles pengetahuan
bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman.2[2]
Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk
menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu. Suatu hal yang
menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang
mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin
diketahuinya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya
subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu
dan objek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang
diketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah hasil pengetahuan
manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk
memahami suatu objek yang dihadapinya,atau hasil usaha manusia untuk
memahami suatu objek tertentu.
B.Jenil-Jenil Pengeaahuan

2[2] Mohammad Hatta, Alau iPlelka iY a l, (Jakarta: universitas Indonesia UI


Press),1986 hlm. 122.
Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan
pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya. Pembagiannya adalah
sebagai berikut: 3[3]

Pengeaahuan Eikalia (Khayalan)


Pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran.
Pengetahuan ini isinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan
kesenangan atau kesukaan serta kenikmatan manusia. Pengetahuan
dalam tingkatan ini misalnya seseorang yang mengkhayal bahwa dirinya
pada saat tertentu mempunyai rumah yang mewah,besar dan indah,serta
dilengkapi dengankendaraan dan lain-lainsehingga khayalannya itu
terbawa mimpi. Di dalam mimpinya, ia betul-betul merasa mempunyai
dan menempati rumah itu. Apabila seseorang dalam keadaan sadar dan
menganggap bahwa khayal dan mimpinya betul-betul berupa fakta yang
ada dalam dunia kenyataan.4[4]

2. Pengeaahuan Pilail (Sublaanlial)


Pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia
kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai langsung. Objek pengetahuan
pistis biasanya disebut znnaa karena isi pengetahuan semacam ini
mendekati suatu keyakinan (kepastian yang bersifat sangat pribadi atau
kepastian subjektif) dan pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran
apabila mempunyai syarat-syarat yang cukup bagi suatu tindakan
mengetahui, misalnya mempunyai pendengaran yang baik,penglihatan
yang normal, serta indra yang normal.5[5]

3.Pengeaahuan Dianoya (maaemaaik)


Pengetahuan ini ialah tingkatan yang ada didalamnya sesuatu tidak
hanya terletak pada bagaimana cara berfkirnya. Contoh yang dituturkan
oleh plato tentang pengetahuan ini ialah para ahli matematika atau
geometri,dimana objeknya adalah matematik yakni sesuatu yang harus

3[3] Surajiyo, filsafat illu iaa i薃erkeeruaa aa aa ial in an erslae i(Jakarta: Bumi
aksara2013), hlm. 60.
4[4] nalae ihlm. 60.
5[5] nalae ihlm. 60.
diselidiki dengan akal budi dengan melalui gambar-gambar,diagram
kemudian ditarik hipotesis. Hipotesis ini diolah terus hingga sampai pada
kepastian. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa bentuk pengetahuan
tingkat dianoya ini adalah pengetahuan yang banyak berhubungan
dengan masalah matematik atau kuantitas entah luas,isi,jumlah,berat
yang semata-mata merupakan kesimpulan dari hipotesis yang diolah oleh
akal pikir karenanya pengetahuan ini disebut pengetahuan pikir. 6[6]
5

4.Pengeaahuan Noelil (fllaaaa)


Plato menerangkan tentang pengetahuan ini adalah hampir sama
dengan pengetahuan pikir, tetapi tidak lagi menggunakan pertolongan
gambar,diagram melainkan dengan pikiran yang sungguh-sungguh
abstrak. Tujuannya adalah untuk mencapai prinsip-prinsip utama yang
isinya hal-hal yang berupa kebaikan, kebenaran, dan keadilan.7[7]

Jenis-jenis pengetahuan menurut Burhanuddin salam pengetahuan


yang dimiliki manusia itu ada empat yaitu:8[8]

1.Pengeaahuan Biala
Adalah pengetahuan yang dalam flsafat dikatakan dengan istilah
cnuun i ser ser, dan sering diartikan dengan anna i ser ser, karena
seseorang memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik.

2.Pengeaahuan Ilmu
Adalah ilmu sebagai terjemahan dari scler cer. Dalam pengertian
yang sempit scler cer diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan
alam.
Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif
(najerctlver i thl el a), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi
makna terhadap dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu,

6[6] nala. hlm. 61.


7[7] nala. ihlm. 61.
8[8] Burhanuddin Salam, Per aa tak iFllsafate iJakarta : Bumi Aksara, 2008, hlm. 5.
diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifkasi. Analisis ilmu itu
obkektif dan menyampingkan unsur pribadi, pemikiran logika diutamakan,
netral, dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian
(subjektif), karena dimulai dengan fakta.

6
3.Pengeaahuan Fillaaaa
Pengetahuan manusia itu ada tiga yaitu pengetahuan
sains,pengetahuan flsafat dan pengetahuan mistik.Pengetahuan flsafat
ialah pengetahuan yang berdasarkan logika. 9[9] Pengetahuan yang
diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif.
Pengetahuan flsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman
kajian tentang sesuatu. kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan
yang sempit ,flsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam.
Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang refektif dan kritis,
sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar
kembali.

4.Pengeaahuan Agama
Adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh
para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beebrapa hal yang
pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan, yang sering
juga disebut dengan hubungan vertical dan cara berhubungan dengan
sesame manusia, yang sering juga disebut dengan hubungan horizontal.

C.Hakikaa Dan Sumber Pengeaahuan


1. Hakikaa Pengeaahuan
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state).
Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek,

9
dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar
akal. Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan, yaitu:10[10]
a. Realilme
Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam.
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran yang sebenarnya dari
apa yang ada di alam nyata (dari fakta atau hakikat). Pengetahuan atau
gambaran yang ada dalam akal adalah dari yang asli yang ada diluar akal.
Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang terdapat dalam sebuah foto.
Dengan demikian, relisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah
benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.

b. Idealilme
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah
mustahil. Pengetahuan adalah proses psikologis yang bersifat subjektif.
Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya merupakan
gambaran subjektif bukan gambaran objektif tentang realitas. Subjektif
dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang
membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini
tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan hanyalah
gambaran menurut pendapat atau pengelihatan orang yang mengetahui.

2. Sumber Pengeaahuan
Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan
antara lain:11[11]

10[10] Ahmad Tafsir.filsafat illu . (Bandung: Remaja rosda karya, 2004), hlm.
144.
11[11] Burhanuddin Salam, Per aa tak iFllsafate i(Jakarta : Bumi Aksara, 2008),
hlm, 167.
a. Empirilme
Empirisme adalah aliran flsafat yang berpendapat bahwa
pengetahuan bersumber dari pengalaman, sehingga pengenalan indrawi
merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.
Tokoh utama dalam aliran empirisme ini adalah Francos Bacon
(1210-1292 M), berpendapat bahwa pengetahuan yang sebenarnya
adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan indrawi
dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati.
b. Ralionalilme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Pengetahuan diukur dengan akal. Manusia memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan merangkap objek.
Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan
terletak dalam ide dan bukunya di dalam diri barang sesuatu. Jika
kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan
yang menunjuk kepada kenyataan, kebenaran hanya dapat ada di dalam
pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.

c. Inauili
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari revolusi
pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi
berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya. Pengembangan
kemampuan ini (intuisi) memerlukan suatu usaha. Ia juga mengatakan
bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan
bukan pengetahuan yang nisbi.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar
untuk menyusun pengetahuan secara intuisi tidak dapat diandalkan.
Pengetahuan intuisi dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang
dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa bekerja saling membantu
dalam menemukan kebenaran. Bagi Nietzchen intuisi merupakan
“inteligensi yang paling tinggi” dan bagi Maslow intuisi merupakan
“pengalaman puncak” (peak experience).

d. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada
manusia lewat perantaraan para nabi. Para nabi memeperoleh
pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa
memerlukan waktu untuk memperolehnya.
Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai
kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, seperti latar
belakang dan tujuan penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta
kehidupan di akhirat nanti.

D. Analila Penulil
Hakikat adalah suatu dasar atau inti dari sesuatu, sedangkan
pengetahuan itu adalah diperoleh secara metoda, tersusun secara
sistematis dan mampu diuraikan secara ilmiah itulah yang dikatakan
pengetahuan yang objektif.
Dari defnisi diatas bahwa pengetahuan memiliki tempat yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga manusia memiliki
akal dan pikiran yang harus digunakan untuk mengetahui sesuatu yang
belum mereka ketahui.
Dari pengetahuan manusia yang beraneka ragam sehingga dalam
pencapaian pengetahuannya harus didekatkan kepada kebenaran yang
telah tuhan tetapkan dimuka bumi, kemudian barulah pengetahuan itu
bisa digunakan dalam kehidupan, jadi pengetahuan manusia harus ada
standart yang pasti didalam kehidupan manusia agar kehidupan manusia
menjadi terarah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengetahuan Secara etimologi ipengetahuan berasal dari kata dalam

bahasa inggris yaitu knowledge, Secara terkul nlnal pengetahuan


(e nwleraaer) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara
langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut aristoteles pengetahuan
bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman.

Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-


tingkatan pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya.
Pembagiannya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan Eikasia (Khayalan)
2. Pengetahuan Pistis (Substansial)
3.Pengetahuan Dianoya (matematik)
4.Pengetahuan Noesis (flsafat)

Jenis-jenis pengetahuan menurut Burhanuddin salam pengetahuan


yang dimiliki manusia itu ada empat yaitu:
1.Pengetahuan Biasa
2.Pengetahuan Ilmu
3.Pengetahuan Filsafat
4.Pengetahuan Agama

1. Hakikat Pengetahuan
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan, yaitu:

a.Realisme
b. Idealisme
2. Sumber Pengeaahuan
a. Empirisme
b. Rasionalisme
c. Intuisi
d. Wahyu
B. SARAN
Demikian penulisan makalah mata kuliah ”Filsafat ilmu” dengan
judul “Hakikat Pengetahuan” yang di dalamnya masih banyak materi yang
di sampaikan. Saran serta kritik kami terima demi kesempurnaan
penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan kesalahan
dalam penulisan kata-kata dalam makalah, mohon di maafkan karena tak
ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna kecuali ALLAH Swt.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir.filsafat illu . Bandung: Remaja rosda karya, 2004.

Ahmad Tafsir, filsafat illu , Bandung: Remaja rosda karya, 2012.

Burhanuddin Salam, Per aa tak iFllsafate iJakarta : Bumi Aksara, 2008.

Mohammad Hatta. alau i薃lelka ia a i, Jakarta: universitas Indonesia

UI Press,1986.

Anda mungkin juga menyukai