Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Jl. Profesor DR. HR. Boenyamin No. 708, Dukuhbandong, Grendeng, Kec. Purwokerto
Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53122
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Partisipasi adalah peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses
pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan
memberikan masukan seperti pikiran, tenaga, waktu, keahlian, dan modal (Sumaryadi,
2005). Dalam proses pembangunan, pemerintah juga harus melibatkan masyarakat agar
masyarakat dapat berpartisipasi secara penuh dalam pembangunan tersebut. Partisipasi
masyarakat merupakan suatu teknis untuk memberikan kesempatan dan kewenangan yang
luas kepada masyarakat secara bersama-sama untuk memecahkan berbagai persoalan.
Perlibatan masyarakat dalam proses pembangunan penting karena masyarakat yang lebih
mengetahui mengenai kebutuhan dan masalah yang terjadi di tempat tinggalnya. Selain
itu, partisipasi masayarakat juga penting dalam perencanaan pembangunan. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), menyatakan bahwa proses penyusunan rencana pembangunan harus
melibatkan masyarakat dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan
masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan.
Hal seperti di atas banyak terjadi di perkotaan, karena sikap individualitas masyarakat
yang tinggi dan kurangnya gotong royong antar masyarakat. Namun, hal ini juga dapat
terjadi di wilayah pedesaan, seperti yang terjadi di Kelurahan Duasudara, Kecamatan
Ranowulu, Kabupaten Bitung. Partipasi masyarakat dalam proses pembangunan masih
kurang, karena peran tokoh masyarakat belum dapat meningkatkan kesadaran dan
mempengaruhi masyarakat agar meningkatkan partisipasinya dalam proses pembangunan.
Hal ini menyebabkan pembangunan di Keluarahan Ranowalu masih belum sempurna dan
belum memenuhi kebutuhan masyarakat karena tidak ada inisiatif dari masyarakat untuk
memulai, serta dari pemerintah desa yang selalu menunggu perintah dari pemerintah kota
untuk memulai pembangunan.
b. Rumusan Masalah
1. Pengertian partisipasi pembangunan
2. Tujuan dan manfaat partisipasi pembangunan
3. Jenis-jenis partisipasi pembangunan
4. Tangga partisipasi
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari partisipasi pembangunan
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari partisipasi pembangunan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis partisipasi pembangunan
4. Untuk mengetahui tangga partipasi
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Partisipasi merupakan kerjasama antara rakyat dan pemerintah dalam merencanakan,
melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan. Partisipasi adalah
proses komunikasi dua arah yang berlangsung terus-menerus untuk meningkatkan
pengertian masyarakat secara penuh atas suatu proses kegiatan. Partisipasi berarti peran
serta seseorang atau sekelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam
bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberikan masukan berupa
pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan
menikmati hasil-hasil pembangunan.
Partisipasi dalam pembangunan berarti mendorong ke arah pembangunan yang serasi
dengan martabat manusia. Keadilan sosial dan keadilan Nasional dan yang memelihara
alam sebagai lingkungan hidup manusia juga untuk generasi yang akan datang. Menurut
Slamet (1993), partisipasi masyarakat dalam pembangunan terdiri dari tiga bentuk, yaitu:
1. Partisipasi dalam tahap perencanaan (idea planing stage). Partisipasi pada tahap ini
maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap penyusunan rencana dan strategi
dalam penyusunan kepanitiaan dan anggaran pada suatu kegiatan/proyek. Masyarakat
berpartisipasi dengan aktif dalam mengikuti rapat warga dan juga ikut memberikan
usulan, saran dan kritik pada rapat tersebut.
2. Partisipasi dalam tahap pelaksanaan (implementation stage). Partisipasi pada tahap ini
maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap pelaksanaan pekerjaan suatu proyek.
Masyarakat disini dapat memberikan tenaga, uang ataupun material/barang serta ide-ide
sebagai salah satu wujud partisipasinya pada pekerjaan tersebut.
3. Partisipasi dalam pemanfaatan (utilitazion stage). Partisipasi pada tahap ini maksudnya
adalah pelibatan seseorang pada tahap pemanfaatan suatu proyek setelah proyek
tersebut selesai dikerjakan. Partisipasi masyarakat pada tahap ini berupa tenaga dan
uang untuk mengoperasikan dan memelihara proyek yang telah dibangun.
b. Tujuan dan Manfaat Partisipasi Pembangunan
Partisipasi masyarakat merupakan suatu hal yang penting atas keberlangsungan proses
pembangunan. Tanpa ada partisipasi, pembangunan tidak akan berjalan lancar dan
pembangunan yang dilakukan tidak teratur karena sejak perencanaan tidak ada pelibatan
masyarakat. Menurut Cohen dan Uphoff (1977), adanya partisipasi masayarakat dalam
proses pembangunan merupakan suatu hal yang memiliki arti penting bagi keberhasilan
pembangunan itu sendiri. Partisipasi masyarakat sangat erat kaitannya dengan kekuatan
atau hak masyarakat, terutama dalam pengambilan keputusan, mencari pemecahan
masalah, hingga pelaksanaan berbagai kegiatan.
Menurut Riant Nugroho (2007), tujuan utama dari partisipasi masyarakat adalah:
1. Untuk melibatkan masyarakat secara penuh dalam proses pembuatan desain keputusan.
2. Untuk melengkapi masyarakat dengan suatu suara dalam membuat desain keputusan
untuk memperbaiki rencana.
3. Untuk mempromosikan masyarakat dengan membawanya bersama sebagai bagian dari
tujuan umum. Dengan partisipasi, masyarakat secara aktif bergabung dalam proses
pembangunan, lingkungan fisik yang lebih baik, dan semangat publik yang lebih besar.
PENUTUP
Kesimpulan
Partisipasi adalah proses komunikasi dua arah yang berlangsung terus-menerus untuk
meningkatkan pengertian masyarakat secara penuh atas suatu proses kegiatan. Partisipasi
berarti peran serta seseorang atau sekelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik
dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberikan masukan
berupa pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan
menikmati hasil-hasil pembangunan. Partisipasi dalam pembangunan berarti mendorong ke
arah pembangunan yang serasi dengan martabat manusia. Keadilan sosial dan keadilan
Nasional dan yang memelihara alam sebagai lingkungan hidup manusia juga untuk generasi
yang akan datang. Menurut Schiller, tujuan dari partisipasi antara lain:
1. Menciptakan visi bersama
2. Membangun rencana
3. Mengumpulkan gagasan
4. Menetukan prioritas atau membuat pilihan
5. Menjaring aspirasi atau masukan
6. Mengumpulkan informasi atau analisis situasi
Menurut Carter, manfaat dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan antara lain:
Bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata (memiliki wujud), seperti :
1. Partisipasi Uang
2. Partisipasi Harta Benda
3. Partisipasi Tenaga
4. Partisipasi Keterampilan dan Kemampuan
Bentuk partisipasi masyarakat atau public yang menggambarkan bagaimana tingkatan
partisipasi masyarakat juga diperkenalkan oleh Sherry Arnstein. Tangga partisipasi dapat
diuraikan menjadi beberapa tingkatan, yaitu :