M Ak Jaylani 2019211024
Ahmad Setyadi 2019211023
Riyan Habimayu 2019211011
Rahmad Hidayat 2019211019
Predy Nova 2019211015
TINJAUAN TEORI
Menurut soekdidjo notoatmojo & solita sarwono, tahun 1985. Faktor yang berperan
penting terjadinya perubahan prilaku yaitu pengalaman , kepercayaan, social, budaya,
ekonomi, dan sarana fasilitas yang memadai. Faktor-faktor tersebut selanjutnya memengaruhi
keadaan manusia dalam berkeinginan, berkehendak, berkeperluan, dan menumbuhkan emosi,
meningkatkan motivasi, memperbaiki sikap atau prilaku dan menyeseuaikan reaksi sepadan.
1. Akses, yaitu Ketersediaan dari pelayanan atau produk yang memungkinkan mereka
melakukan suatu perilaku.
2. Persepsi tentang Barier/Penghambat, Persepsi tentang hal-hal yang membuat suatu
perilaku sulit dilakukan.
3. Persepsi tentang Pemungkin/Pendukung Persepsi tentang hal-hal yang membuat suatu
perilaku mudah/dapat dilakukan.
4. Pengingat perilaku Ada tidaknya orang atau hal yang dapat mengingatkan seseorang
melakukan perilaku. Pengingat adalah sesuatu yang membantu seseorang melakukan
perilaku. Misal: acara radio, stiker, alarm, kalender, dll.
Terdapat tiga domai atau ranah yang membagi prilaku yaitu domain kognitif yang
berupa pemahaman, pengetahuan, pengaplikasian, penganalisisan dan evaluasi yang
dilakukan menurut rogers, tahun 1974 bahwa individu Ketika akan melakukan perubahan
prilaku membutuhkan beberapa proses hingga prilaku tersebut mampu diadopsinya untuk
digunakan sehari-hari dalam kehidupan individu tersebut, proses tersebut disimpulkan
menjadi lima tahap yaitu kesadaran, ketertarikan, evaluasi, stimulus dan adopsi
C. Faktor Perubahan Prilaku
Berikut ini berapa referensi yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku seseorang. Terdapat beberapa tahapan yang dilalui, sehingga kita dapat
mengalami perubahan perilaku. Tahap-tahap tersebut antara lain tahap mengetahui,
memahami, mempraktekkan, merangkum, serta tahap evaluasi.
3. tahap ketiga, tahap aplikasi (application), yaitu jika orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi yang lain.
Sedangkan menurut Green faktor perilaku dibentuk oleh tiga faktor utama yaitu :
1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai-nilai dan tradisi.
2. Faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status sosial ekonomi, pendidikan,
prasarana dan sarana serta sumber daya.
3. Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors), faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku misalnya dengan adanya contoh dari para tokoh
masyarakat yang menjadi panutan.
TINJAUAN PENGETAHUAN
A. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan
“what”. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia
menjadi tahu.10 Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena itu dari pengalaman penelitian
tenyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan.
B. Tingkat pengetahuan
berarti bimbingan yang diberikan sesorang terhadap perkembangan orang lain menuju
kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan
untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
b. Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan
yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah
yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya
merupakan kegiatan yang menyita waktu.
c. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Menurut Anna Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003) lingkungan merupakan
sluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapa mempengaruhi dari sikap dalam
menerima informasi.
c. Tinjauan Sikap
Pengertian Sikap Menurut Campbell (1950) dalam buku Notoatmodjo sikap adalah
juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atauobjek tertentu, yang sudah melibatkan
faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Sikap merupakan sindroma atau kumpulan
gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga skikap melibatkan pikiran, perasaan,
perhatian dan gejala kejiwaan yang lain.
Komponen Sikap Menurut Allport (1954) dalam buku Notoatmodjo sikap itu terdiri
dari 3 komponen pokok, yaitu
1. Komponen kognitif merupakan presentasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik
sikap. Komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai
sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu
atau problem yang kontroversional.
2. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek
emosional inilah uang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan
merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin
adalah mengubah sikap seseorang. Komponen afektif disamakan dengan perasaan yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
3. Komponen konatif merupakan aspek kecendurungan untuk bertindak (tend to behave)
artinya sikap adalah komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap
adalah ancang-ancang untuk berindak atau berperilaku tindakan.
D. Tingkatan Sikap
E. Pembentukan Sikap
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu.
Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kelompok sosial. Dalam
interaksi sosial terjadi hubungan lain, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi
pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Diantara beberapa faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1. Pengalaman Pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulasi sosial.
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Orang lain disekitar kita merupakan salah
satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita
anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah
laku dan pendapat kita, seseorang bagi kita (significant others), akan banyak
mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.
3. Pengaruh Kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya yang
mempunyai norma longgar bagi pergaulan heteroseksual, sangat mungkin kita akan
mempunyai sikap yang mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual.
4. Media Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah dll. Mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama
sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak
boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-
ajarannya.
6. Pengaruh faktor emosionalTidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan
pernyataan yang didasari oleh emosi yangberfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi
atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.