Anda di halaman 1dari 2

NAMA 

                     :   Ahmad Mudzakkir

NIM                                      :   200103030201

MATA KULIAH                    :   TAFSIR AYAT – AYAT AQIDAH

DOSEN PENGAMPU :   WARDHATUN NADHIROH, S.THI, M.HUM.

PROGRAM STUDI              :    AQIDAH & FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS                        :    USHULUDDIN & HUMANIORA

"PENCIPTAAN ALAM BERDASARKAN ISLAM"

Dalam Tafsir Ibn Katsir menjelaskan, kata ‘âlam’ sebagai segala sesuatu yang ada selain
Allah. ‘âlam merupakan jama’ yang tidak memiliki bentuk mufrad. Al-’awâlim, berarti berbagai
macam makhluk yang ada di langit, bumi, daratan, maupun lautan. Dan setiap angkatan dalam kurun
zaman atau generasi juga disebut sebagai ‘âlam.  Menurut Ibn Katsir sendiri, kata ” ‫ ”عالم‬berasal dari
kata “‫( ”العالمة‬tanda), karena alam merupakan bukti yang menunjukkan adanya Pencipta serta
keesaan-Nya.[1] Menurut para ulama, ‘âlam didefenisikan sebagai segala sesuatu selain dari Allah
Swt. Sementara itu, para filosof muslim mendefinisikannya sebagai kumpulan jauhar yang tersusun
dari maddat (materi) dan shurat (bentuk) yang ada di bumi dan di langit. 

Dalam persfektif islam, tujuan penciptaan alam semesta ini pada dasarnya adalah sarana untuk
menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan
kemahakuasaan Allah. Secara ontologis, adanya alam semesta ini mewajibkan adanya zat yang
mewujudkanya. Keberadaan langit dan bumi mewajibkan adanya sang pencipta yang menciptakan
keduanya. Keberadaan alam semesta merupakan petunjuk yang sangat jelas, tentang adanya
keberadaan Allah sebagai Tuhan maha pencipta. Karenanya, dengan mempelajari alam semesta,
manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah adalah zat yang menciptakan Alam semesta.

Alquran secara tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan Alam semesta adalah untuk
memperlihatkan kepada manusia tanda-tanda keberadaan kekuasaan Allah. Disampig sebagai
sarana untuk menghantarkan manusia akan keberadaan dan keMaha kekuasaan Allah, dalam
presfektif islam, alam semesta beserta segala sesuatu yang berada didalamnya diciptakan untuk
manusia. Dan fungsi konkret alam semesta adalah fungsi rubbubiyah yang diciptakan Allah kepada
manusia, sehingga alam ini akan marah manakala manusia bertindak serakah dan tidak bertanggung
jawab. Dari seluruh rangkaian objek ciptaan, semua disebutkan dalam al-Qur’an berulang-ulang
dalam konteks manfaatnya bagi manusia: langit, matahari, bulan, bintang, malam, siang, angin,
hujan, bumi, jalan, laut, sungai, sumber air, gunung, tumbuhan, buah-buahan tertentu, mineral
(besi), hewan, dan sebagainya.3Apabila ditanyakan apa penyebab disebut berulang-ulang tentang
objek-objek yang terletak di hadapan mata, jawabannya ialah bahwa jumlah tekanan pada tanda-
tanda dan simbol-simbol Allah akan cukup untuk membuktikan kebesaran dan kekuasaan-Nya serta
nikmat-nikmat yang disediakan kepada manusia.

Alam diciptakan untuk kemaslahatan umat manusia, yaitu dengan memanfaatkan kekayaan yang
dikandungnya, di samping sebagai tempat pijakan mereka melaksanakan fungsi dan aktifitasnya
sehari-hari baik sebagai khalifah atau sebagai makhluk yang sama dengan makhluk lainnya.Meskipun
alam semesta ini diciptakan untuk manusia, namun bukan berarti manusia dapat berbuat sekendak
hati didalamnya. Hal ini bermakna bahwa kekuasaan manusia pada alam semesta ini bersifat
terbatas. Manusia hanya boleh mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini sesuai dengan iradah
atau keinginan Tuhan yang telah mengamanahkan alam semesta ini kepada manusia. Memang,
sebagai khalifah Allah telah memberikan mandat kepada manusia untuk mengatur bumi dan segala
isinya. Demikianpun, kekuasaan seorang khalifah tidaklah bersifat mutlak, sebab kekuasaannya
dibatasi oleh pemberi amanah kekhalifahan itu, yakni Allah.

Tujuan Penciptaan Alam Semesta

1. Memperlihatkan kepada manusia bahwa Allah SWT adalah Maha Pencipta seluruh alam
dengan segala kemuliaan-Nya dan segala kekuasaan-Nya.
2. Memperlihatkan kepada manusia akan tanda-tanda atas keberadaan dan kekuasaan Allah
SWT
3. Sebagai bahan dan sumber pelajaran serta pengamatan bagi manusia untuk menggali
khazanah rahasia Allah SWT dengan akal dan pengamatan
4. Untuk kepentingan manusia, untuk memenuhi kebutuhan manusia selama hidup di
permukaan bumi ini. 5. Menunjuk manusia sebagai Khalifah yang mengemban amanah dari
Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai