Dosen Pengampu :
Setianingsih, S.Kep.Ns.M.PH.
Kelompok 1 :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan II diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang kami hadapi. Namun, berkat
bimbingan dari Dosen, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan
masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna.
Harapan kami, mudah-mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………….......……………………………………. i
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 6
B. Saran ……………………………………………………………………………….. 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan terperinci dalam memikirkan
suatu peristiwa, tindakan dan pemecahan suatu masalah dengan tujuan mewujudkan hasil
berpikir yang baik, dan berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam
keperawatan dengan terperinci dengan benar-benar mempertimbangkan baik buruknya
dalam memberikan layanan kesehatan yaitu, memberi layanan asuhan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan. Perawat yang selalu berpikir kritis atau kreatif
akan selalu melihat dan memecahkan masalah dengan sudut pandang yang berbeda dan
mempertimbangkan dengan mendalam setiap masalah yang akan diambil demi kebaikan
pasien dan diri sendiri agar tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Sebagai seorang perawat kita tentu sering dihadapakan pada situasi yang
menuntut kita untuk berpikir kritis dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasien atau pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Kemampuan berpikir kritis
adalah kemampuan yang sangat bermanfaat dan berfungsi sangat efektif dalam semua
aspek kehidupan. Oleh sebab itu, kemampuan berpikir kritis itu sudah seharusnya untuk
ditanamkan sejak dini baik di tempat belajar, rumah maupun lingkungan masyarakat.
Berpikir kritis adalah sebuah proses dimana si pemikir akan memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi terhadap suatu hal yang dilihatnya. Orang yang berpikir kritis juga
memiliki pandangan yang luas dan bersifat fleksibel. Berpikir kritis menuntut adanya
usaha, kemauan dan sikap tidak putus asa ketika menghadapi suatu hal yang sulit.
Berpikir kritis memang bukanlah sebuah hal yang mudah dilakukan, namun seseorang
harus tetap berusaha melaksanakannya agar kemampuan berpikir berkembang. Didalam
ilmu keperawatan berpikir kritis juga diterapkan. Perawat diminta untuk bersikap
rasional, sehingga perawat dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat ketika
menetapkan diagnosis penyakit pasien, selain itu perawat juga dapat memberikan alasan
yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan. Kemampuan berpikir
kritis tumbuh ketika seseorang memperoleh pengetahuan baru didalam praktik
keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menampilkan sikap berpikir kritis pada perawat ?
1
2. Bagaimana menunjukkan sikap berpikir kritis pada asuhan keperawatan ?
3. Bagaimana pengaplikasian berpikir kritis dalam asuhan keperawatan ?
C. TUJUAN PENULISAN
- Untuk mengetahui cara menampilkan berpikir kritis pada perawat.
- Untuk mengetahui cara menunjukkan sikap berpikir kritis pada asuhan keperawatan.
- Untuk mengetahui pengaplikasian berpikir kritis dalam asuhan keperawatan.
D. MANFAAT PENULISAN
- Dapat mengetahui cara menampilkan berpikir kritis pada perawat.
- Dapat mengetahui cara menunjukkan sikap berpikir kritis pada asuhan keperawatan.
- Dapat mengetahui cara pengaplikasian berpikir kritis dalam asuhan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ketidaktahuan mereka dan mencoba untuk mendapatkan pengetahuan sehingga
mampu membuat keputusan yang tepat. Perawat harus memikirkan kembali situasi,
mencari pengetahuan tambahan, kemudian menggunakan informasi untuk
membentuk konklusi (kesimpulan).
- Integritas
Integritas pribadi membangun rasa percaya diri sejawat dan bawahan. Orang yang
memiliki integritas dengan cepat berkeinginan untuk mengakui dan mengevaluasi
segala ketidakkonsistenan dalam ide dan keyakinannya.
- Ketekunan
Pemikir kritis terus bertekad untuk menemukan solusi yang efektif terhadap masalah
pada klien. Solusi yang cepat dan tepat adalah solusi yang diterima. Perawat belajar
sebanyak mungkin mengenai masalah, mencoba berbagai pendekatan untuk
perawatan, dan terus mencari sumber tambahan yang sampai pendekatan yang tepat
ditemukan.
- Kreativitas
Kreativitas merupakan berpikir original. Hal ini berarti menemukan solusi diluar apa
yang dilakukan seperti biasanya (tradisional). Kreativitas seorang perawat dapat
diterapkan dalam pemberian intervensi keperawatan.
dalam melakukan tindakan apa selanjutnya yang akan diberikan kepada pasien, tanpa
pasien mengeluh terlebih dahulu hal itu dapat meningkatkan rasa nyaman pada pasien.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam melakukan suatu tindakan asuhan keperawata, perawat di tuntut untuk
berpikir kritis karena sangat dibutuhkan dan lebih berpengatuh dalam melakukan suatu
tindakan untuk keselamatan pasien di bandingkan dengan perawat yang kurang berpikir
kritis. Ada pengaruh berpikir kritis terhadap kemampuan perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan dan perawat yang berpikir kritis berpeluang mampu melakukan
asuhan keperawatan dengan baik jika dibandingkan dengan perawat yang kurang berpikir
kritis. Ada pengaruh lama kerja terhadap kemampuan perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan dan lama kerja merupakan faktor dominan dari counfounding terhadap
kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.
B. SARAN
Sebaiknya perawat lebih meningkatkan berpikir kritis dilakukan dalam diskusi
kasus baik dirumah sakit dalam menangani pasien. Juga diharapkan mengembangkan
program jurnal reading dan menjadikan budaya baca riset-riset keperawatan baik
nasional maupun internasional sebagai penambahan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
bagi perawat serta selalu mengasah dan melatih kemampuan berpikir kritis melalui
pelaksanaan ronde keperawatan.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://osf.io/preprints/inarxiv/8wxqm/
https://gustinerz.com/7-sikap-perawat-dalam-berpikir-kritis/
8