Disusun Oleh :
Kelompok 3
Amartya Widuri (12020424344)
Abdul kholid (12020
Puji syukur kehadiran allah SWT atas segala rahmat dan hidayah nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Imarah, Imamah dan khalifah” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti perkuliahan mata kuliah Fiqih Siyasah.
selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak HASWIR M.Ag sebagai dosen pengampu
mata kuliah fiqih siyasah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
5 A. Hasjmy, Di Mana Letaknya Negara Islam, (Banda Aceh; Bina Ilmu, 1984), h. 249
Adapun prinsip-prinsip kekuasaan dalam Islam adalah :
I. Prinsip Persaudaraan dan Persatuan
Suatu bangsa, umat dan negara tidak akan berdiri tegak tanpa adanya persatuan
dan persaudaraan di antara warganya. Persatuan akan terbentuk apabila ada rasa
saling bekerja sama dan mencintai, persatuan dalam persaudaraan merupakan
pondasi dan faktor perangkat terbentuknya suatu negara. Yang dimaksud dalam
firman Allah SWT :
2. Prinsip Persamaan
Priusip persamaan dalam Islam dapat dipahami antara lain dari al-Qur'an surah
Al-Hujurat ayat 13 yang artinya :
"Hai manusia, sesungguhnya, Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal". (QS.Al-Hujurat: 13).
Ayat diatas menerangkan bahwa dari segi kemanusiaan tidak ada perbedaan
antara seluruh manusia, sekalipun mereka berbangsa-bangsa atau berbeda wama
kulit. Umat manusia seluruhya adalah sama. Keutamaan masing-masing terletak
pada kadar taqwanya kepada Tuhan.
4. Prinsip Perdamaian
Uraian dalam prinsip-prinsip di atas (persatuan dan persaudaraan, persamaan dan
tolong -menolong) pada hakikatnya menghendaki tercapainya perdamaian di
kalangan komunitas Islam dan perdamaian antara komunitas Islam dau
komunitas-komunitas lain. Sebab, jika setiap komunitas memelihara dan
melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang terkandung di dalam
prinsip-prinsip tersebut, maka perdamaian akan terwujud.
4
lbid.. h. 118.
6. Prinsip Musyawarah
Dalam al-Qur'an ada dua ayat yang menggariskan prinsip musyawarah
sebagai salah satu prinsip dasar dalam nomokrnsi Islam. Ayat yang pertama dalam
surah Ali Imran I 3 : 159, yang artinya sebagai berikut :
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauh dari sekelilingmu. Karena ilu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun
bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka daam urusan itu. Kemudian
apabila kamu te!ah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
SesungguhnyaAllah menyukai orang yang bertawakal kepada-Nya ". (QS. Ali imran
l59).
Ayat ini apabila dijadikan sebagai suatu garis hukum maka ia dapat
dirumuskau sebagai berikut : "Hai Muhammad engkau wajib bermusyawarah
dengan para sahabat dalam memecahkan setiap masalah kenegaraan". Atau
secara lebih um um "umat Islam wajib bermusyawarah dalam memecahkan setiap
masalah kenegaraan". Kewajiban ini terutama dibebankan kepada setiap
penyelenggara kekuasaan negara dalam melaksanakan kekuasaannya itu.
Ayat yang kedua adalah surah Asy-Syura I 42 : 38, di mana Allah SWT berfirman yg
artinya:
10. Prinsip dalam Menetapkan Para Pejabat atau Pelaksana suatu urusan
"Sesungguhnya orang yang paling baik untuk kamu pekerjakan adalah orang yang
kuat lagi dapat dipercaya (dapat diserahi amanah) ". (QS. Al-Qashash : 26).
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma 'ruf; dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah". (QS.
Ali lmran : 110)
KESIMPULAN
Dalam nomokrasi Islam kekuasaan adalah amanah dan setiap amanah
wajib disampaikan kepada mereka yang berhak menerimanya, maka kekuasaan
wajib disampaikan kepada mereka yang berhak menerimanya, dalam arti
dipelihara dan dijalankan atau diterapkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
prinsip-prinsip kekuasaan dalam Islam yang digariskan dalam al-Qur'an dan
Sunnah. Menegakkan keadilan merupakan suatu perintah Allah, apabila
kekuasaan itu dihubungkan dengan keadilan, maka dalam demokrasi Islam
implementasi kekuasaan negara melalui suatu pemerintahan yang adil
merupakan suatu kewajiban penguasa. Kekuasaan harus selalu didasarkan kepada
keadilan, karena prinsip keadilan dalam Islam menempati posisi yang sangat
berdekatan dengan taqwa.
DAFTAR PUSTAKA