Anda di halaman 1dari 10

Pentinggnya Pendidikan multikultural bagi anak generasi millennial

Penulis ….
Dosen pengampu…..

Abstrack

Multikulturalisme adalah hal yang bermacam-macam dan berbeda seperti kita punya
budaya yang bemacam-macam dan juga etnis suku yang beda beda. Keyakinan yang
ada di Indonesia merupakan culture juga. Perbedaan itulah yang patut dipahami oloeh
anak pada generasi jaman ini, terutama para generasi millennial di jaman era digital
ini, agar mereka memahami perbedaan dan menghormatinya. Hal itu merupakan
usaha pembentukan karakter moral yang di kembangkan bagi para remaja generasi
millennial saat ini. Banyak kasus yang tercatat tentang hinaan maupun pembulian bagi
etnis yang dianggap beda di Indonesia ini, maka dari itu agar tak banayknya kasus
teresebut Pendidikan karakter multikulturalisme haruslah di terapkan pada anak
remaja saat ini demi membentuk moral bagi seorang remaja dalam menghadappi
jaman yang terus berkembang sampai pada waktunya masa kehidupan manusia
musnah.

Kata kunci: multikultularisme, Pendidikan karakter, anak generasi millennial


I. Pendahuluan Generasi millennial yang dimaksud
merupakan anak yang lahir sekitar 1980 –
Latara belakang
2000, lebih tepatnya memang kita akan
Generasi muda adalah harapan bagi setiap membahas manusia yang berumur dari 35-
manusia dikarenakan mereka adalah penerus 40 tahun ke atas, kalau kita tegaskan lagi
bagi masa depan setiap umat manusia, generasi ini tidak akan terputus karena pada
harapan yang tak tercapai sebelumnya definisinya anak millennial adalah anak
mereka dituntut untuk menggapainya, yang pada di zamannya sudah merasakan
dengan keharusannya membuat anak muda dunia digital meskipun memang pada saat
untuk di kembangkan potensinya karena ini generasi anak muda dibilang generasi z,
mereka adalah penerus dari generasi tetapi istilah millennial tidak mungkin bisa
sebelumnya. terputus.

Para muda yang beregenerasi sekarang Tetapi Ketika moral remaja dlam era ini
dikenal dengan ungkapan istilah generasi masih buruk di pandang , Ketika banyak
millennial, dari para anak generasi yang yang saling menghina di sosila media,
terdata pada tahun 2019 sekitar 63 juta anak salaing memberikan hujatran yang tak
muda dengan umur antara 20 sampai 35 pantas sampai membuat kerusuhan di sosila
tahun. media tersebut, terutama mengenai
multicultural yang dimana Indonesia Paham radikalisme merupakan ideologi
mempunyai bermacam etnis, suku, budaya yang benci akan perbedaan dan mempunya
dan keyakinan dengan hal masih ada saja jiwa atas kehendak diri sendiri tapi buka hak
ewmaja saat ini memberikan hujatan Bersama. Orang-orang ini belum kita
kebencian kepada etnis yang menurut dia kategorikan sebagai teroris sebab saya tidak
berbeda dan minoritas. Contohnya “cina lo!” lagi membahas isu terorisme disini, karena
atau “ eh, jawir jawa nyengir” ini merupakan paham radikalisme merupakan paham
sipat amoral bagi seorang remaja yang patut ideologi yang tertanam dalam hidup
di luruskan. seseorang tetapi tidak membuat kerusuhan
atas kehendaknya.
Dengan adanya Pendidikan karakter
mengenai multicultural yang di tanam Sifat radikalisme inilah yang mejadi cikal
sehjak dini kepada seorang anak agar tak bakal pemahaman yang membenci akan
sama terjadi seperti yang di contohkan oleh perbedaan dan cinta akan hidup sesuai
remaja pada era generasi millennia. Agar kehendak diri sendiri. Maka dari itulah
mereka tertanam sifat menghormati pemahaman dalam Pendidikan karakter
perbedaan, saling menyayangi walau haruslah di kembangkan dan diterapkan
berbada warna kulit, selalu memberikan hak sejak dini di bangku sekolah dari sekolah
kepada pembeda utntuk menikmati dasar sampai kejuruan.
kehidupan, dan selalu saling menolong
Tujuan penelitian
terhadap sesame manusia, walau berbeda
tetapi kita juga sam-sama manusia. 1. Menerangkan bagaimana Pendidikan
karakter dalam pengajaran
Sikpa anak Generasi millennial yang kerpa
multikulturalisme menjadi pengaruh
kita jumpai dalam dunia digital membuat
besar bagi perubahan moral remaja
kita geleng kepala. Mereka menganggap
era generasi millennial
mengubar kebencian adalah lelucon yang
2. Memberikan solusi akan maraknya
tidak patut di luruskan atau dikomentari,
kasus ujaran kebencian bagi korban
tetapi apakah mereka tidak memikirkan hati
minoritas di negeri ini
korban yang kau lucuti dengan hinaan?,
3. Selalu menekankan agar dunia
Bangga tidak sih negara kita punya ragam sekolah tetap menerapkan
suku, budaya, etnis, dan kepercayaan?, seru Pendidikan karakter dalam
tidak sih kalau masyarakat kita semuanya mengembangkan moral siswa siswi
punya budaya yang sama di jaman ini
ataupunkeprcayaan yang sama sih?,
Pertanyaan penelitian
pertanyaan itulah yang harus kita pikirkan.
Mungkin ada Sebagian orang yang tidak 1. Apakah Pendidikan karakter tentang
suka dengan perbedaan, yang bahkan multicultural adalah sebab perubahan
mereka termasuk seseorang yang punya moral anak millennial?
ideologi radikalisme.
2. Bagaimana solusi bagi maraknya kelompok dengan isinya bermacam macam
kasus ujaran hinaan bagi kaum jenis, kultur terbentuk secara alami yang
minoritas di negeri ini?
dilakukan secara Bersama-sama merupakan
3. Bagaimana para guru di bangku
sekolah dalam menerapkan sebuah atribut individu di kelompok
Pendidikan karakter? masyarakat dengan model yang disatukan
Metode penelitian dan tersusun jelas yang bersifat adaptif.
Dalam penulisan artikel ilmiah ini, saya Choirul mshfud, menyatakan bahwa
menggunakan metode deskripsi demi multikultularisme secara etimologis multi
mencari penulisan mengenai generasi mempunyai arti banyak dan kultur disebut
millennial dlam Pendidikan karakter budaya dan isme adalah aliran dan paham
tentnag penanaman sifat multi kultural, saya ideologi. Lata ini mempunyai makna tettang
menggunakan pendekatan studi literatur martabat manusia yang hidupdalam
(literature review) dimana metode ini komunitss kebudayaanya.
mengumpulkan bacaan dari referensi dengan
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan
mengumpulkan buku, internet, jurnal
bahwa mutikulturalisme sebenarnya
maupun tesis.
merupakan konsep sebuah komunitas dalam
Pengumpulan data telah membantu saya konteks kebangsaan dapat mengakui
dalam menuntaskan tugas paper ini, dalam keberagaman, perbedaan, dan kemajemukan
data kuisoner yang di temukan oleh para budaya baik ras, suku, etnis dan agama. Konsep
penliti diungkapkan secara deskriptif. yang memberikan pemahaman bahwa sebuah
bangsa yang plural atau majemuk adalah
Jurnal dikumpulkan sebanyak sepuluh jurnal
bangsa yang dipenuhi dengan budaya-budaya
sesuia ketentuan yang berlaku, saya
yang beragam. Bangsa yang muktikultur adalah
paparkan sesuai fakta tertulis dalam jurnal
bangsa yang kelompok-kelompok etnik dan
ilmiah, demi mendapatkan kelengkapan
budaya yang ada dapat hidup berdampingan
dalam penelitian saya dalam paper tersebut.
secara damai dalam prinsip co-existence yang
Tinjauan Pustaka ditandai dengan kesediaan untuk menghormati
budaya lain. Adapun masyarakat multikultur
1. definisi multikultularisme
adalah masyarakat yang mampu menekankan
Menurut condrad P. K, menerangkan kalau dirinya 14 sebagai arbitrer yaitu sebagai
cultur itu merupakan masyarakat yang berisi
penengah bagi proses rekonsiliasi ketika proses sesame santri yang memiliki perbdaan suku
dialektika tersebut menemui titik jenuh. dan ras maupun etnis. Tamu saja setiap kali
yang datang adalah tanu yang dari non
Hasil
muslim.
Penanaman Pendidikan karakter tentang multi
kulturalisme adalah hal penting Dalam jurnal kedua saya mendpatkan
subuha pembelajaran Pendidikan agama
dalam jurnal yang meneliti karakter inklusif-
islam yang dapat mempengaruhi sikap
pluralism di pesantren ngalah, hasil
multikultularisme,
wawancaranya kepada santri ngalah
bahwasnaya semua santri diterima walaupun Pendidikan islam bertujuan untuk

mereka bermacam suku, etnis, status sosial, pembentukan muslim dalam pribadi

dan budaya. Di tempat kamar asrama yang si seutuhnyayang memiliki potensi manusia

tinggali para santri tidak ada perbedaan, mau yang baik dalam pembentukan sifat

dia anak pejabat, anak rt, anak lurah ataupun jasmaniah dan rohaniah. Al quran telah

ninggrat mereka teplah Bersama dan sama, memberikan kedudukan seorang manusia

bahwasanya dalam pikiran mereka yaitu sebagai khalifah allah atau orang yang

yang beda adalah ketakwaannya. diberikan kepemimpinan dalam dunia ini.

Dari wawacancara tersebut jelas bahwa Dalam al-qur’an telah tertanam nilai

Pendidikan multikultularisme tertanam lebih multicultural banyak sekali karena telah di

dalam benak para santri, dengan sifat anjurkan oleh allah dalam nilai termasuknya

inklusifnya yaitu membuka dan menerima ada nilai inklusif dan humanism, nilai

perbedaan telah melahirkan nilai yang baru toleransi, nilai musyawarah, yang dimana

seperti modrn, egaliter, dan dapat berdiskusi merupakan nilai yang tertanam dalah

dalam memecahkan masalah secara membantu perkembangan baik

Bersama. multikultularisme.

Nilai saling terbuka antara perbedaan yang Dalam jurnal ketiga ada yang meneliti

dikembangkan di pesantren ngalah tercemin multicultural generasi millennial yang

dari sikap santri yang mudah terbuka dengan memnfaatkan teknologi dimasa pandemic

menerima dan menghargai maupun sebagai upaya menumuhkan enterpeuner,

menghormati serta berinteraksi sosial


Bahwa sang peneliti menemukan analisis 3. guru belum dapat memberikan
empati kepercayaan diri yang menjadi pengenalan budaya kepada para
predictor kepriobadian multicultural. Yang siswa secara menyeluruh.
di wariskan oleh para remaja,
Dalam menyelesaikan permasakahan
Dijelaskan pula bahwasanya menumbuhkan tersebut dengan solusi memberikan panduan
kepribadian multikulturalisme perlu empat dengan lima Pendidikan multikultur yaitu
aspek yaitu : kegembiraan responsive yang natara lain:
menurutnya adalah merupakan keikutsertaan
1. Integritas materi
dalam bergembira akan orang lain meraih
2. Membentuk pengatahuna secara
keberhasilan, empati dalam memiliki rasa
berproses,
ingin menolong orang lain dlama
3. reduksi prasangka
menghadapi masalah, dan distress responsif
4. perlakukan keras pedagigi tanpa
ia kita memecahkan masalah persoalan yang
pandang bulu,
di hadapi pihak lain. Aspek tersebut
5. pemberdayaan budaya sekolah
melahirkan ketrbukaan dalam berpikir, dapat
mengontrol emosi, dan fleksebilitas. Saat ada jurnal yang juga meneliti tantangan guru

menmghadapi kultur budaya yang berbeda. diera millennial, sebagai paparan hasil
penelitiannya yaitu kemalsan anak sekolah
Ada problemastika dalam Pendidikan
menegah yang sering menghabiskan
multicultural di sekolah tingkat menengah
waktunya untuk bermain gadget. Sering
kejuruan, dengan hasil analisis beberapa
menonton TV dengan televisi kartun atau
permaslahan belajar multicultural anatarnya
anime maupun seorng remaja sma yang akan
yaitu:
memulai lebih untuk menonton sinetron.
1. pemahaman seorang guru yang
Tantangan guru yang lebih ekstrim telah
kurang akan budayanya sendiri dan
masuk kepada era globalisasi yaitu natara
budaya yang dimiliki para siswa
tantangan nya:
2. pemahaman terhadap penguasaan
struktur budaya dan etnis para siswa 1. Perkembangan IPTEK terlalu cepat

masih terbilang kurang. 2. Krisis moral yang menyebabkan


hilangnya nilai nilai kemasyarakatan
3. Krisis sosial, disebabkan Dalam kompetensi budaya yang baik, kita
perkembangan industri dan para lihat dari masyarakat yang beradabtasi pada
kapitalisme yang telah memunculkan setiap individu. sebagai indikator adaptasi
permasalahan sosial , seperti yang penting dalam pembelajaran teori budaya
kemiskinan, pengangguran, sebab mampu membentuk sosiakultural dan
kriminalitas seperti mencuri yang kemampuan dalam melakukan negosiasi dalam

terjadi di masyarakat. kehidupan sehari-hari pada lingkungan yang

4. Krisis indentitas bangsa dan negara berbeda atau baru.

disebabkan kurangnya apresiasi Jurnal selanjutnya mengenai nilai nasionalisme


generasi muda pada potensi yang dan radikalisme dengan meneliti Pendidikan
dimiliki Indonesia. multicultural.
5. Adanya perdagangan bebas.
Di jelaskan mengenai multikultur, diskriminasi
Jurnal selanjutnya membahas tentang dan persatuan, dengan dijelaskan bahwa
Pendidikan multicutularisme yang menjadi Multikultural di Amerika Serikat pada dekade
solusi dalam mencegah culture shock di 60-an terjadi sebuah gerakan pembaharuan di
pandemic 19. Bahwasanya setiap para ruang lingkup pendidikan yang mengajarkan
peserta didik perlu di berikan pengetahun tentang diskriminatif minoritas seperti Afrika
akan budaya, dikarenakan melihat sang Amerika Latin dan suku asli kalangan kulit hitam
peneliti yang meneliti responden.
Pendidikan multikultural adalah semua
Analisis yang berdasarkan 28 responden reformasi untuk menciptakan perubahan di
bahwa era pandemic telah membuat jenuh area peserta didik. Mulainya pendidikan
dan bosan karena situasi yang baru dengan multikultural bergerak dalam reformasi
elajar di rumah . Terlebih hal responden lembaga pendidikan dengan mengajukan
yang tinggal di daerah perkotaan yang susah peluang kepada setiap orang dari setiap asal
sinyal yang menjadi beban buat mereka. usul etnisnya titik berusaha dalam untuk
menghilangkan diskriminasi sebagai tujuan
Karena peserta didik belum mampu dalam
utama pendidikan multikultural di Amerika
beradbtasi dengan lingkungan belajar yang
saat ini masih terus terjadi tindakan rasisme
baru, maka dari itu kita memerlukan
dan diskriminasi terhadap para kaum kulit
kompetenis budaya sebgai perubahan gejala
hitam
sosial,
Intinya dari pada jurnal ini menegaskan Program materi, orientasi peserta didik,
bahwa pendidikan multikultural demi orientasi program sosial
menghilangkan diskriminasi dan rasisme
Ada pelajaran ini telah disisipkan nilai-nilai
agar tak memunculkan ideologi mengenai
pendidikan multikultural dalam setiap mata
radikalisme karena pada nyatanya
pelajaran apapun terutama dalam pendidikan
radikalisme itu lahir dari sikap intoleransi,
agama Islam dan pendidikan
individualisme, rasisme, serta sikap
kewarganegaraan.
diskriminasi itu sendiri.
Ada jurnal yang meneliti tentang penanaman
Lalu ada jurnal yang meneliti mengenai
orang tua dalam perannya sebagai pemberi
pendidikan multikultural sebagai adaptasi
nilai multikultural kepada anak-anak yang
Kebiasaan Baru di era pandemi covid 19
masih TK dengan generasi milenial nya
Dalam penjelasan jurnal ini dia menjelaskan
Dalam konsep dasar yang dilakukan orang
bahwa pendidikan multikultural memiliki
tua terhadap pembelajaran nilai
tujuan untuk menanamkan sikap Simpati
multikultural itu dengan cara penggunaan
saling menghargai apresiasi dan empati
seperti gadget yang memberikan video Oma
dalam ini pun juga memiliki isi yang sama game, nonton YouTube ataupun melihat
dengan jurnal lain bahwa pada nyatanya suatu video lucu yang menarik bahasanya
dengan satu konsep mengenai pendidikan hal tersebut akan mengajarkan anak dalam
multikultural bahwasanya pendidikan memperkenalkan budaya nya di Indonesia
multikultural itu adalah sikap untuk yaitu yaitu dengan cara dia menonton TV
menumbuhkan kesadaran akan adanya video di YouTube ataupun hal lainnya
perbedaan di dalam setiap aspek kehidupan sebagai pengenalan tersendiri di budaya
masyarakat. Indonesia tersebut

Pendidikan multikultural di masa depan Lalu orang pun juga akan memberikan Suatu
nanti Kebiasaan Baru atau bisa kita sebut sikap yang positif terhadap pemberian
adalah ABK bahwasanya pendidikan kepada anak mengenai larangan suatu
multikultural masih dilaksanakan dalam perbuatan yang buruk dan lebih baik
pembelajaran daring tetap melakukan tiga mengajak sang anak untuk ikut ketika ada
program kegiatan pembelajaran kegiatan sosial di masyarakat agar dia juga
multikultural di antaranya itu ada mengenal kebudayaan sosial di daerahnya
tersebut Mungkin dia dengan melihat meskipun di di jurnal yang lain dijelaskan
kelompok seperti gendernya etnisnya bahwa sekolah belum bisa memenuhi
derasnya budaya maupun strata sosial dan kriteria pendidikan multikultural yang baik
agama di situlah sang anak akan mengenal karena pada jurnal yang lain Jelaskan bahwa
perbedaan-perbedaan yang ada ketika dia saya pengetahuan seorang guru terhadap
berada dalam ruang lingkup sosial di budaya itu masih sangat minim dan
daerahnya tersebut pemahaman antara guru dengan murid
mengenai budaya nya masing-masing itu
Orang tua memberikan sikap positif yang
pun belum bisa terbatasi
selanjutnya yaitu dengan memberikan sang
anak untuk meniru orang di sekitarnya Tetapi di sekolah kita dapat memberikan
seperti halnya Ketika seseorang lewat di sang anak pengenalan terhadap teman-
depan orang lain dengan ucapan Permisi nah temannya yang juga pasti memiliki
di situlah kita memberikan sang anak untuk perbedaan budaya etnis dan agama dari
menirukan hal tersebut sebagai sikap dari situlah sang anak pun akan menghargai
positifnya untuk mengembangkan perbedaan tersebut karena sekolah yang
pengetahuannya mengenai budaya yang baik mendukung hal tersebut.
di daerahnya tersebut
Pembahsan
Orang tua memberikan sikap positif yang
Pendidikan multikulturalisme adalah hal
selanjutnya yaitu dengan memberikan sang
yang terpenting bagi setiap remaja atau anak
anak untuk meniru orang di sekitarnya
di era generasi milenial ini banyak sekali
seperti halnya Ketika seseorang lewat di
sikap buruk yang ditimbulkan oleh remaja
depan orang lain dengan ucapan Permisi nah
generasi milenial di sosial media yang
di situlah kita memberikan sang anak untuk
memberikan hujatan kejahatan hinaan
menirukan hal tersebut sebagai sikap dari
terhadap para minoritas di negeri ini telah
positifnya untuk mengembangkan
menghancurkan nilai moral bagi seorang
pengetahuannya mengenai budaya yang baik
anak ataupun seorang remaja yang termasuk
di daerahnya tersebut
pada ruang lingkup generasi milenial agar
Di sini Jelaskan bahwa orang tua juga tidak terjadi hal buruk dengan keberlanjutan
menyalurkan seorang anak untuk kita sebagai peran yang lebih tua untuk
menyerahkan anaknya ke lembaga sekolah menanamkan sikap toleransi atau inklusif
atau terbukanya terhadap perbedaan- seharusnya kepada para remaja dan anak-
perbedaan yang ada di dalam negeri ini anak muda karena ketika kita merasa ingin
terima akan perbedaan etnis dan terima akan menolong seorang siapapun orang itu
perbedaan agama apapun etnisnya pasti kita akan tolong
karena kita mempunyai sifat empati tersebut
kita rakyat Indonesia mempunyai budaya
tetapi sebelum kita mempunyai sifat empati
yang begitu banyak jika tak ada rasa
Kita seharusnya mempunyai sifat Simpati
toleransi terhadap budaya lain maka
karena simpati adalah rasa dalam hati ingin
antroposentrisme lahir sebagai penghancur
menolong orang tersebut kalau dia
dan faktor konflik antar budaya dikarenakan
berempati untuk menolongnya jadi empati
rasa inklusif terhadap budaya lain telah
tidak akan lahir Kalau tidak ada sifat simpati
hilang
dalam dirinya kedua hal tersebut merupakan
Di dalam sosiologi dijelaskan bahwasanya hal yang paling melekat pada
suku antar suku bisa saling konflik multikulturalisme
dikarenakan satu hal yaitu merasa paling
Kesimpulan
benar sendiri sikap ini harusnya dihilangkan
dikarenakan menghancurkan moral Pendidikan karakter dalam
kehidupan bagi masyarakat di Indonesia pengajaran multikulturalisme
menjadi pengaruh besar bagi
terlebih hal akan terancam identitas negara
perubahan moral remaja era generasi
dikarenakan Sikap saling toleransi terhadap millennial. Untuk membentuk
sesama warga Indonesia dikarenakan pribadi ya g lebih baik dan
mempunyai sifat inklusif
perbedaan warganya sendiri dari situlah kita
terhadapbudaya lainnya maupun
harus hati-hati bahwasanya negara asing etnis lainnya
telah melihat potensi keruntuhan bagi negara
Pendidikan multikultularisme
kita tersebut
Memberikan solusi untuk
Pendidikan multikulturalisme diterapkan menurunkan angka maraknya kasus
ujaran kebencian bagi korban
dengan memberikan sikap simpati dan
minoritas di negeri ini
empati sebagai pendorong faktor
multikulturalisme karena terdapat rasa saling Sekolah terus berupaya dalam
membverlakukan Pendidikan
menolong dan saling menyayangi di dalam
multikultularisme meski telah terdata
faktor pendorong tersebut ditanamkan ada kendala faktor yang jelek
terhadap guru dengan pengetahuan
yang kurang dan tak terlalu
memahami budaya antar pelajarnya.

Anda mungkin juga menyukai