Anda di halaman 1dari 4

ANJU JUMARAN R

19101004

Evaluasi menganalisis dampak dari kebijakan vaksinasi yang telah dilakukan oleh
Pemerintah. Pada kebijakan vaksinasi Covid-19.

Dalam melakukan evaluasi terhadap dampak kebijakan vaksinasi Pemerintah dapat


dilakukan mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan Edward A. Suchman
(dalam Winarno, 2014:233-234) yaitu dengan penjabaran sesuai kebijakan sebagai
berikut:

1. Mengidentifikasikan tujuan program yang akan divaluasi.


Vaksinasi adalah pemberian vaksin dalam rangka menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber
penularan. Program vaksinasi covid-19 telah dimulai tanggal 13 Januari
2022 hingga saat ini dengan tujuan meningkatkan kekebalan tubuh dari
penularan covid-19 yang terus berkembang. Terlaksananya program ini
untuk menjamin keselamatan masyarakat di bidang kesehatan.
2. Analisis terhadap masalah
Pandemi Covid-19 telah meresahkan seluruh dunia termasuk Indonesia
karena menyita banyak sektor. Dalam bidang kesehatan angka kematian
akibat penularan terus meningkat untuk itu perlu adnaya penanganan yang
nyata terkhusus dari Pemerintah untuk menekan angka penularan apalagi
kematian. Adanya ancaman kematian dan perubahan sosial di masyarakat
ditambah juga menggerogoti perekonomian dunia. Perubahan yang
mendadak ini membuat negara-negara di dunia khususnya Indonesia
kesusahan. Bahkan berdampak kepada ekonomi kecil seperti masyarakat
kelas menengah kebawah yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Angka pengangguran dan kemisikinan meningkat dan membawa masalah
baru. Penyebaran covid 19 harus diatasi sampai benar-benar hilang dan
tidak menyulitkan sosial, ekonomi, bahkan kesehatan masyarakat.
3. Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi
Menurut data kasus meninggal dan sembuh pada website covid 19 lebih
banyak yang sembuh dibandingkan dengan yang meninggal. Selain karena
kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan sudah
menjaga kesehatan diri dengan berolarahaga, vaksinasi juga berperan dalam
meningkatkan imunitas masyarakat umum. Akses gratis juga diberikan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan keselamatan dari
Covid-19.
4. Menentukan apakah perubahan yang diamati merupakan akibat dari
kegiatan tersebut atau karena penyebab yang lain.
Perubahan yang terjadi selama kurun waktu terhitung awal penularan covid
hingga saat ini kasus penularan dan kematian menurun perlahan. Kasus
sembuh bahkan lebih banyak dari pada kematian. Selain karena faktor
vaksinasi yang terus dilaksanakan, ada penyebab lainnya seperti kesadaran
masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan kebijakan publik
lainnya seperti PPKM.
5. Beberapa indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak
Dijelaskan dibawah ini
Evaluasi kinerja kebijakan menurut Dunn (dalam Nugroho, 2017:323)
menekankan kepada perubahan apa yang telah dibuat oleh suatu kebijakan
berdasarkan indikator yaitu: efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan,
responsivitas, dan ketepatan.
Kemudian berdasarkan indikator diatas maka kebijakan vaksinasi dapat
dievaluasi sebagai berikut:
a. Efektivitas
Apakah hasil yang diingkan telah tercapai?
Menjawab pertanyaan diatas seperti yang disampaikan pemerintah
menargetkan penduduk yang divaksin sebesar 70% dan menurut data dari
laman website sehatnegeriku kemenkes sudah 92,01% untuk dosis pertama
dan 70,38% untuk dosis kedua per tanggal 4 Maret 2022. Artinya bahwa
target yang ditetapkan sebelumnya telah dilampaui dan dikategorikan
berhasil.
b. Efisiensi
Berapa banyak dipergunakan sumber daya?
Sumber daya yang digunakan oleh negara untuk melaksanakan vaksinasi
cukup besar. Pemerintah menganggarkan APBN tahun 2021 sebesar
Rp.13,92 triliun dengan realisasi sebesar Rp.6,92 triliun. Anggaran ini
dipergunakan untuk penanganan covid-19 di tanah air.
c. Kecukupan
Seberapa jauh pencapaian hasil yang dingingkan telah memecahkan
masalah?
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa angka kematian akibat covid-
19 menurun dan lebih rendah daripada yang sembuh.
d. Pemerataan
Biaya dan manfaat yang didistribusikan dengan merata kepada kelompok
target yang berbeda?
Berdasarkan beberapa media distirbusi vaksin masih belum merata ditahun
2021 karena adanya proses penyebaran vaksin yang bertahap. Kemudian di
awal tahun 2022 sudah tersebar ke berbagai daerah hanya saja masih belum
seluruhnya karena akses wilayah yang sulit.
e. Ketepatan
Hasil yang diinginkan benar berguna atau bernilai.
Program vaksinasi telah berhasil menekan angka kematian dan kecemasan
masyarakat terhadap kesehatan.
Referensi
Progress Vaksinasi Covid-19. 2022, April 1). Diakses April 1, 2022, dari
Katadata.co.id : www.katadata.co.id/data-corona

Peta Sebaran Covid 19. Diakses April 1, 2022, dari www.covid19.go.id/peta-sebaran

Realiasi Anggaran Vaksin Covid-19 Telah Capai Rp.6,92 Triliun. Dikutip 5 April
2022, dari Kemenkeu WebSite:
www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/realisasi-anggaran-vaksin-covid-19-
telah-capai-rp6-92-
triliun/#:~:text=Jakarta%2C%2011%2F05%2F2021,telah%20terealisir%20Rp
6%2C92%20triliun

Rokom. (2022, Maret 4). Vaksinasi Dosis 2 Telah Mencapai 70,38% dari Target
Sasaran Vaksinasi Nasional. Dipetik April 5, 2022, dari Sehat Negeriku
Kemenkes:www.sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilismedia/20220304/0239
463/vaksinasi-dosis-2-telah-mencapai-7038-dari-target-sasaran-vaksinasi-
nasional/

Winarno, B.2014. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta:
CAPS (Centre of Academic Publishing Service).

Anda mungkin juga menyukai