ROTIFERA: SEISONIDEA
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS PLANKTONOLOGI
Disusun Oleh :
Kelompok 9 FPIK Kelas C
Anggota :
1. Aulia Gustal P (230210130068)
2. M. Fadhil S Adzani (230110130120)
3. Taufiq Hidayat (230110130128)
4. Rahman Arif F (230110130147)
5. Dita Tania Suhendar (230110130154)
6. Windi Ariyani (230110130155)
7. Refky Aditya Y (230110130160)
8. Hilman Heriyanto (230110130172)
KATA PENGANTAR
Pertama kami panjatkan puji serta syukur atas khadirat Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan rahmat dan ridhonya lah sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini.
Semoga di setiap derap langkah dan lantunan nafas kita senantiasa berada pada
lindungannya.
Pembuatan makalah ini merupakan upaya untuk memenuhi tugas mata kuliah
planktonologi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Hal ini dilakukan agar
diperoleh pemahaman dan analisis mendalam mengenai materi yang disampaikan
pada perkuliahan.
Akhir kata dari kami, mohon maaf jika terdapat kekurangan pada makalah
yang kami buat ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya dan menjadi
pustaka rujukan pada mata kuliah Planktonologi.
Jatinangor, 04-05-2014
Penyusun (kelompok 9)
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................................ 3
2.4. Metode Reproduksi Reproduksi Rotifera Air Laut dan Payau ..................... 15
Glosarium .................................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
1. BAB I PEMBUKAAN
1.1. Latar Belakang
Luas lautan yang mencapai sekitar 70% dari luas permukaan bumi.
Laut merupakan cadangan air terbanyak karena merupakan tempat
penampungan air dari air darat. Antara lautan dan air yang mengalir dari
daratan dihubungkan oleh suatu muara, dimana muara tersebut memiliki sifat
sebagai pencampuran air tawar dari air darat dan air asin dari laut. Dengan
pencampuran kedua rasa air tersebut,disebutlah air di daerah muara tersebut
sebagai air payau. Air payau memiliki salinitas antara 0,5 – 30 ppt (Part Per
Thausand). Sementara air laut memiliki salinitas > 30 ppt (Part Per
Thausand). Sehingga tentu ekosistem air payau, air laut dan air tawar
(salinitas 0-0,5 ppt) berbeda. Namun tetap saja plankton lah yang menjadi
produsen utama perairan.
Plankton merupakan jasad renik yang melayang-layang di dalam air
dan tidak terikat oleh pantai dan dasar. Terdapat dua kelompok plankton yaitu
zooplankton (plankton hewani), dan fitoplankton (plankton nabati). Plankton
yang digolongkan sebagai zooplankton adalah plankton yang tidak
mempunyai klorofil, sehingga ia tidak bisa membuat makanannya sendiri.
Untuk mendapat makanan zooplankton harus mengkonsumsi fitoplankton
(sebagai produsen primer), sehingga zooplankton berperan sebagai primary
consumer di perairan. Nantinya, zooplankton akan dikonsumsi oleh organisme
yang lebih besar seperti larva ikan.
Salah satu zooplankton adalah rotifera. Rotifera berperan penting
sebagai konsumen primer, karena merupakan sumber pakan bagi ikan meski
kelimpahannya sedikit di lautan.
1.3. Tujuan
Tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah planktonologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran. Ada pun tujuan dasar dari pembuatan makalah ini,yaitu
1. Untuk mengetahui taksonomi Zooplankton Rotifera yang hidup di
laut dan air payau;
2. Sebagai sumber tertulis mengenai ciri-ciri khusus dari morfologi
plankton yang hidup di air tawar;
3. Dapat mengetahui metode reproduksi Zooplankton Rotifera yang
hidup di air laut.
1.4. Metode
Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, terdapat beberapa
metode yang kami gunakan. Beberapa metode tersebut kami gunakan untuk
memperkuat referensi dari makalah ini, sehingga penyelesaian dalam rumusan
masalah dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana mestinya. Beragam
2. BAB II PEMBAHASAN
2.1. Rotifera Air Laut dan Payau
Rotifera atau disebut juga ”hewan beroda”, pertama kali diteliti oleh
Antonio van Leeuwenhoek pada tahun 1675 yang menelitri tentang hewan-
hewan air mikroskopis (Davis,1965). Rotifera memiliki tubuh yang relatif
sederhana. Rotifera atau Rotatoria terdapat disegala penjuru dunia,meskipun
mereka beberapa jenis terdapat pada tempat-tempat tertentu. Dari 1700
spesies,kebanyakan hidup di air tawar,meskipun 50 spesies di laut,beberapa
di hamparan lumut yang basah. Meski dinyatakan demikian, adapula yang
menyatakan jika rotifer dapat hidup di perairan telaga, sungai, rawa, danau
dan sebagian besar terdapat di perairan air payau (MARSHALL &
WILLIAM 1967, REDJEKI & MURTININGSIH 1995b) dan melimpah pada
perairan yang kaya akan nannoplankton dan detritus. Sehingga bisa dikatakan
masih perlu pembelajaran khusus mengenai rotifera.
Menurut klasifikasi, rotifera terbagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas
Seisionidea, Bdelloidea, Monogononta. Hanya seisionidea yang hidupnya di
laut, sementara dua lainnya melimpah di air tawar, meski ada beberapa
spesies yang hidup di air payau dan laut. Seisionidea hidup secara komensal
dan epizoik pada Nebalia dari kelas Crustacea.
Seisionidea hanya hidup di air laut, hal ini yang membuatnya hanya
memiliki satu genus, yaitu Seison, dan memiliki dua spesies yaitu Seison
nebaliae dan Seison annulatus. Keduanya hidup di laut. Berikut ini adalah
klasifikasi dari ketiga spesies tersebut:
Kingdom : Animalia
Fillum : Aschelmintes
Kelas : Rotifera
Ordo : Seisonidea
Famili : Seisonidae
Genus : Seison
Spesies : Seison nebaliae
Gambar 1 Seison nebaliae
Kingdom : Animalia
Fillum : Aschelmintes
Kelas : Rotifera
Ordo : Seisonidea
Famili : Seisonidae
Genus : Seison
Gambar 2 Seison annulatus
Spesies : Seison annulatus