Anda di halaman 1dari 3

35

BAB V

TINJAUAN KRITIS

5.1 Perbandingan Pelaksana


Adapun perbandingan antara pelaksana di lapangan dengan yang
direncanakan seperti metode, ukuran konstruksi, penggunaan alat dan
bahan.

5.1.1 Perbandingan Metode Pelaksanaan


a. Curring Beton
1. Tidak dilakukan curring beton pada plat lantai lagi
dikarenakan dalam sepekan tersebut cuaca hujan gerimis.
b. Pasangan Bata
1. Batu bata langsung dipakai, tidak direndam terlebih dahulu.
2. Pasangan dinding dalam sehari lebih dari 1 meter yaitu 1,5
meter.

5.1.2 Perbandingan penggunaan/pemanfaatan alat dan bahan


a. Pekerjaan pengecoran
1. Pada pekerjaan pengecoran tidak menggunakan pipa
penyalur beton melainkan hanya dilakukan secara manual
mengangkut campuran dari molen yang dituangkan ke
dalam gerobak lalu dituang secara manual, kecuali pada
pekerjaan rabat lantai memang dibenarkan untuk
menggunakan gerobak.
2. Tidak menggunakan alat vibrator beton pada saat
melakukan pengecoran , sedangan pada metode pelaksanaan
digunakan untuk beton kolom, sloof, dan balok, ringbalk,
dan cor dek.
36

5.2 Permasalahan dalam Proyek Pembangunan


Semua proyek kontruksi menginginkan pelakasanan berjalan dengan
mulus tanda adanya hambatan, tetapi permasalahan pasti selalu ada dalam
pelaksanaan proyek, mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar dan
inilah yang menyebabkan terhambatnya suatu pekerjaan. Permasalahan
tersebut yaitu kondisi alam, pelaksanaan teknis, jumlah tenaga,
keterlambatan pekerjaan dan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul
harus sesegera mungkin diatasi agar pelaksanaan proyek dapat berjalan
lancar sesuai jadwal. Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan
pemecahannya yang terjadi dalam proyek pembangunan:
5.2.1 Cuaca
Pada saat pembangunan Ruang bersalin kondisi cuaca sangat
tidak menentu, jadi hal ini dapat memperlambat pelaksanaan
pekerjaan. Permasalahan yang terjadi jika :
1. Pekerjaan ditunda sampai hujannya berhenti
2. Jalan menjadi becek sehingga mempersulit pengangkutan bahan
3. Perkerasan beton menjadi terhambat
5.2.2 Material dan alat Terlambat Datang
Beberapa jenis masalah teknik pengerjaan proyek bangunan
antara lain yaitu karena material atau alat untuk mengerjakan proyek
datang terlambat. Keterlambatan ini bisa menjadikan jadwal kerja
yang telah disusun bisa berantakan dan mengalami kemunduran.
sehingga tenggat waktu atau target penyelesaian kerja bisa tidak
sesuai dengan perencanaan semula.
5.2.3 Karyawan Atau Mogok Kerja
Tukang atau karyawan yang mogok bisa berakibat fatal karena
berarti kita harus mencari orang baru yang belum tentu mempunyai
keahlian setara. Oleh karena itu, penting memperhatikan
kesejahteraan tukang, menjaga semangat kerjanya.
37

5.3 Solusi
Untuk mengatasi masalah yang terdapat diatas dilakukan
pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Untuk meminimalisir permasalahan yang kemungkinan akan di temui
di lapangan atau masalah teknis seharusnya kontraktor perencana
perlu merencanakan gambar sedetail mungkin sesuai kondisi
lapangan, sebelum melakukan perencanaan perlu adanya penelitian
apakah proyek tersebut cocok dan bermanfaat bagi masyarakat agar
tidak terjadi hambatan - hambatan saat pelaksanaan proyek.
2. Sebelum memulai pelaksanaan proyek kontraktor harus
mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan atau
memperlancar jalannya pekerjaan, untuk mengatasi hal tersebut pihak
kontraktor dapat bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan
supplier yang siap mengirim bahan dan alat tepat waktu sesuai
kesepakatan kedua belah pihak, sebelum bahan habis terlebih dahulu
sudah memesan bahan.
3. Keterlambatan suatau pekerjaan tidak terlepas dari faktor cuaca hal ini
perlu di antisipasi sebelumnya oleh kontraktor pelaksana dengan
mempersiapkan alat pelindung seperti terpal untuk menutupi beton
ketika terjadi hujan, serta menyediaklan mesin mengisap air,
4. Karyawan Atau Mogok Kerja, setiap dalam pelaksanaan pekerjaan
kontraktor harus mengecek karyawan atau memberi informasi ke
mandor apakah karyawan kurang, supaya tidak terjadi keterlambatan
saat pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai