Penyakit panleukopenia pada kucing merupakan penyakit viral atau penyakit yang disebabkan oleh virus panleukopenia atau feline panleukopenia virus (FPV) yang merupakan anggota parvoviridae merupakan salah satu masalah penyakit yang sangat dikhawatirkan oleh para pemilik kucing, karena dapat menyebabkan kematian pada kucing (Putri et al. 2020). Penyakit feline panleukopenia dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan kucing penderita panleukopenia, peralatan yang digunakan bersamaan dengan kucing penderita, lalat serta manusia sebagai vektor mekanis feline panleukopenia (Dawson et al. 2001). Gejala klinis pada kucing yang menderita panleukopenia dapat ditandai dengan infeksi subklinis atau perakut hingga kematian yang mendadak (Putri et al. 2020). Signalement Nama Coco Jenis hewan/spesies Kucing Ras Persia medium Warna rambut/kulit Hitam Jenis kelamin Jantan Umur N/A Tanda khusus N/A Tabel . Signalement kucing penderita feline panleukopenia Anamnesa dan Status Present Kucing dengan nama Coco dibawa oleh ownernya ke Klinik Hewan Starvet pada tanggal 9 Maret 2022 pukul 15.00. Pemilik mengeluhkan bahwa kucingnya tidak mau makan, anoreksia, demam, diare, dehidrasi dan muntah. Pemeriksaan awal dilakukan dengan cara penimbangan bobot badan dan suhu, hasil pemeriksaan yaitu bobot badan 3.8 kg dan suhu 40.3oC. Pemeriksaan fisik selanjutnya dilakukan oleh dokter, dengan memeriksa mukosa mulut, turgor kulit, dan palpasi abdomen. Kucing Coco mengalami dehidrasi dan terdapat luka atau ulkus pada bagian mulut (Gambar 1). Dokter melakukan penanganan lanjutan dengan memasangkan infus pada kucing Coco untuk mengganti cairan yang telah hilang, akibat tidak mau makan dan minum (Mahendra et al. 2020). Dokter mendiagnosa Coco menjadi suspect feline panleukopenia. Dokter tidak langsung melakukan tes panleukopenia, dikarenakan pemilik tidak mau langsung dites, melainkan meminta untuk diobservasi terlebih dahulu. Gambar 1. Terdapat ulkus pada mulut dan lidah kucing Coco Observasi dilakukan dan dokter memberikan obat minum berupa kapsul yang terdiri dari obat (antimuntah dan antidiare) untuk menangani gejala klinis yang ditimbulkan. Hal ini dilakukan untuk mengobati terlebih dahulu efek dari tubuh setelah adanya infeksi dari parvovirus (Mahendra et al. 2020). Kucing Coco pada saat setelah diberi obat, terlihat membaik, tetapi pada sekitar pukul 18.30, Coco terlihat muntah berwarna kuning (Gambar 2), sehingga dokter merujuk Coco untuk dirawat inap di Ivet Clinic Dramaga. Setelah sampai di Ivet Clinic Dramaga, kucing Coco dilakukan pemeriksaan feline panleukopenia, dan hasil dari pemeriksaan menggunakan feline panleukopenia test kit. Pemeriksaan dilakukan menggunakan sampel anal swab dan oral swab. Sampel feses merupakan sampel yang direkomendasikan untuk pemeriksaan FPV (Jacobson et al. 2021).
Gambar 2. Coco memuntahkan cairan kuning dari mulutnya
Kucing Coco setelah 1 hari dirawat inap di Ivet Clinic Dramaga, pada akhirnya tidak dapat bertahan dan mengalami mati. Coco telah berjuang dengan diberi penanganan, tetapi feline panleukopenia memang penyakit yang sangat menakutkan bagi kucing, karena memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, dan feline panleukopenia merupakan penyakit yang memiliki tingkat mortalitas 25-90% hingga mencapai 100 % pada infeksi perakut (Hartmann 2017). DAFTAR PUSTAKA Dawson S, Willoughby K, Gaskell RM, Wood G, Chalmers WSK. 2001. A field trial to assess the effect of vaccination againts feline herpesvirus, feline calicivirus, and feline panleukopenia virus in 6-weekold. Journal of Feline Medicine and Surgery. 3(1): 17-22. Hartmann K. 2017. Feline panleukopenia update on prevention. The Thai Journal of Veterinary Medicine. 47: 101-104. Jacobson LS, Janke KJ, Giacinti J, Weese JS. 2021. Diagnostic testing for feline panleukopenia in a shelter setting: a prospective, observational study. Journal of Feline Medicine and Surgery. 23 (12): 1192-1199. Mahendra YN, Yuliani GA, Widodo A, Diyantoro, Sofyan MS. 2020. A case study of feline panleukopenia in cats at the Educated Animal Hospital of Universitas Airlangga. Journal of Applied Veterinary Science and Technology. 01: 6-10. Putri R, Sumiarto B, Mulyani GT. 2020. Faktor-faktor resiko feline panleukopenia pada kucing di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner. 38 (3): 206-213.