Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

PEMBAHASAN

A. DATA SAMPEL HUNIAN


Pengambilan data sampel hunian berdasarkan hal-hal yang akan diekspolrasi atau
digali yang menyangkut tentang :
1. Spasial/ruang dalam rumah
Menyangkut tentang : susunan ruangnya, posisi ruang berdasarkan susunan ruangnya,
dimensi ukuran ruang, hirarki ruang dalam rumah, fungsi ruang dalam rumah, fungsi
ruang terkait dengan kegiatan tradisi/haroa, posisi atau letak pintu masuk dan pintu
dapur, tetengkala pada pintu (luar dan dalam).
2. Bentuk Bangunan
Menyangkut tentang : tampilan bangunan, bentuk atap (bersusun atau tidak), posisi
dan letak tangga depan dan dapur, serta pembagian kategorisasi ruang yang
merupakan bangunan fix, semi-fix dan non-fix.
3. Struktur Bangunan
Menyangkut tentang : jumlah tiang rumah, jumlah tiang dalam satu jejeran tiang,
posisi tiang utama, tinggi tiang rumah dari umpak, bentuk siku pada tiang, struktur
permukaan lantai, ketinggian badan rumah, struktur atap rumah.
4. Ragam Hias
Menyangkut tentang : ragam hias dinding, ragam hias pada atap, bentuk jendela dan
ragam hiasnya, dan ragam hias lainnya(jika ada).

a. Studi Kasus 1
Pemilik rumah : Bapak Yusran
Tahun pembangunan : 1956
Status pemilikan : Warisan
1) Spasial/Ruang dalam rumah

KM/ DAPUR ZONA


WC +0.30 SERVICE

R. MAKAN
+1.50
ZONA
PRIVAT
R. KELUARGA
R. TIDUR +1.50
+1.50

R. TIDUR R. TAMU SEMI


+1.50 +1.50 PUBLIK

TERAS
PUBLIK
+1.40

Gambar. IV.1 Denah Studi Kasus 1

Berdasarkan denah sampel hunian diatas terbagi menjadi 4 bagian zona


ruang yaitu zona public yang berisikan teras rumah atau pada masyarakat
setempat menyebutnya dengan gahampa, zona semi public yang berisikan ruang
tamu atau tonga dan kamar tidur tamu atau kamara, zona privat yang berisikan
Ruang keluarga dan ruang makan, dan zona service yang berisikan dapur atau
rapii dan kamar mandi atau disebut dengan pebahoa. Untuk tradisi haroa
biasanya dilakukan di ruang keluarga.

2) Bentuk Bangunan

Gambar. IV.2 Tampak Depan dan Tampak Belakang


Gambar. IV.3 Tampak Samping Kiri dan Tampak Samping Kanan

Berdasarkan bentuk bangunan diatas maka disimpulkan bahwa bentuk


atap hunian tidak bersusun, dengan membagi 3 kategorisasi ruang yakni bangunan
non-fix yang termasuk di dalamnya adalah Teras/gahampa Dibuat turun sebagai
batas tanda privasi pemilik rumah, bangunan fix/rumah induk, terdiri dari
kamar/kamara, ruang tamu/tonga, ruang keluarga/ruangano haroa, dan bangunan
Semi fix, terdiri dari dapur/rapii dan kamar mandi/pebahoa dibuat lebih turun dari
bangunan fix dan non fix.
Rumah ini secara umum terbagi menjadi dua bagian yakni rumah induk
yang berupa rumah panggung yang masih menggunakan material kayu dan dapur
yang disambung pada bagian belakang tidak berbentuk panggung serta
menggunakan material beton. Pada bagian rumah induk terdiri atas ruang tamu
(tonga) yang berada pada depan bangunan serta dua kamar tidur (Kammara)
yang terletak pada sisi kanan rumah. Sedangkan untuk wc/km juga terletak sejajar
pada sisi kanan rumah namun dibuat permanen

3) Struktur Bangunan

Gambar. IV.3 Bentuk Struktur Studi Kasus 1

Berdasarkan data struktur bangunan jumlah tiang utama rumah secara


keseluruhan sebanyak 12 tiang. Posisi tiang utama rumah terletak pada bagian
tengah yang membatasi antara ruang keluarga dan ruang makan. Bentuk siku
seperti yang terlihat pada gambar dibuat secara acak tanpa pemaknaan khusus
dengan tujuan mengefisiensi biaya. Struktur permukaan lantai terdapat balok kayu
yang saling membentang mengikuti tiang rumah dan diduduki atau diatasnya
terdapat balok kayu yang memanjang dari depan ke belakang yang saling
menyambung disamping balok yang memiliki jarak antara balok 50 cm dengan
tujuan sebagai rangka pada lantai. Ketinggian badan rumah 250 cm dan
ketinggian atap rumah 250 cm yang mempunyai struktur dari kayu dengan
sambungan seperti pada umumnya.
4) Ragam Hias/Ragam Bentuk

Gambar. IV.4 Visualisasi Bentuk Studi Kasus 1


Berdasarkan data dilapangan yang sudah digambar ulang dan dibuatkan
visualisasi dalam bentuk 3D, tidak terdapat ragam hias khusus pada hunian ini.

b. Studi Kasus 2
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri
1) Spasial/Ruang dalam rumah

Gambar. IV.5 Studi Kasus Rumah 2


Berdasarkan denah sampel hunian diatas terbagi menjadi 4 bagian zona
ruang yaitu zona public yang berisikan teras rumah atau pada masyarakat
setempat menyebutnya dengan gahampa, zona semi public yang berisikan ruang
tamu atau tonga dan kamar tidur tamu/kamar tidur khusus laki-laki atau kamara,
zona privat yang berisikan ruang makan dan kamar khusus perempuan dan zona
service yang berisikan dapur atau rapii dan kamar mandi atau disebut dengan
pebahoa. Untuk tradisi haroa atau acara perayaan lainnya biasanya dilakukan di
ruang keluarga.

2) Bentuk Bangunan

TAMPAK DEPAN TAMPAK BELAKANG


SAMPING KIRI

SAMPING KANAN

Gambar. IV.6 Bentuk Bangunan Studi Kasus 2

Bentuk atap hunian tidak bersusun, dan juga hanya terdapat 1 jendela pada
bagian kamar laki-laki. Posisi tangga masuk rumah langsung dari depan yang
berjumlah 3 anak tangga dan letak tangga dapur berada di sisi samping kiri rumah
yang berjumlah 4 anak tangga.

3) Struktur Bangunan

Gambar. IV.7 Struktur Bangunan Studi Kasus 2

Berdasarkan data struktur bangunan jumlah tiang utama rumah secara


keseluruhan sebanyak 12 tiang. Posisi tiang utama rumah terletak pada bagian
tengah yang membatasi antara ruang keluarga dan ruang makan. Bentuk siku
seperti yang terlihat pada gambar dibuat secara acak tanpa pemaknaan khusus
dengan tujuan mengefisiensi biaya. Struktur permukaan lantai terdapat balok kayu
yang saling membentang mengikuti tiang rumah dan diduduki atau diatasnya
terdapat balok kayu yang memanjang dari depan ke belakang yang saling
menyambung disamping balok yang memiliki jarak antara balok 50 cm dengan
tujuan sebagai rangka pada lantai. Ketinggian badan rumah 250 cm dan
ketinggian atap rumah 250 cm yang mempunyai struktur dari kayu dengan
sambungan seperti pada umumnya.
Gambar. IV.8 Isometri Studi Kasus 2

4) Ragam Hias
Berdasarkan data dilapangan yang sudah digambar ulang dan dibuatkan
visualisasi dalam bentuk 3D, pada studi kasus 2 tidak ada ragam hias khusus yang
diterapkan pada bangunan.

Gambar. IV.9 Foto Kondisi Studi Kasus 2


Gambar. IV.9 Visualisasi 3D Studi Kasus 2

c. Studi Kasus 3
Pemilik rumah : Ibu Hasrida
Tahun pembangunan : 2015
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri
1) Spasial/Ruang dalam Rumah

Gambar. IV.10 Denah Studi Kasus 3


Berdasarkan denah sampel hunian diatas yaitu pada studi kasus 3, denah
terbagi menjadi 3 bagian zona ruang yaitu zona public atau bisa juga masuk pada
zona semi publik yang berisikan kamar tidur untuk tamu/pemilik rumah laki-laki
dan ruang tamu atau istilah daerahnya yaitu tonga, zona privat yang berisikan
kamar tidur untuk perempuan dan ruang keluarga yang biasa digunakan untuk
acara adat, serta zona service yang di dalamnya terdapat dapur atau istilah
daerahnya yaitu rapii.

2) Bentuk Bangunan

Gambar. IV.11 Bentuk Bangunan Studi Kasus 3


Sumber : Dokumen Pribadi

3) Struktur Bangunan
Gambar. IV.12 Struktur Bangunan Studi Kasus 3
Sumber : Dokumen Pribadi

Berdasarkan data struktur bangunan jumlah tiang utama rumah secara


keseluruhan berjumlah 9 tiang. Posisi tiang utama rumah terletak pada bagian
tengah. Bentuk kuda-kuda seperti yang terlihat pada gambar disusun secara
berderet tanpa pemaknaan khusus. Struktur permukaan lantai terdapat balok kayu
yang saling membentang mengikuti tiang rumah dan diduduki atau diatasnya
terdapat balok kayu yang memanjang dari depan ke belakang yang saling
menyambung disamping balok yang memiliki jarak antara balok 40 cm dengan
tujuan sebagai rangka pada lantai. Ketinggian badan rumah 297 cm dan
ketinggian atap rumah 163 cm yang mempunyai struktur dari kayu dengan
sambungan seperti pada umumnya.
Bangunan dibagi menjadi 2 bagian, yakni bangunan induk/bangunan fix
dengan material lokal berupa kayu dan bangunan non fix dengan material beton
yang bertujuan agar lebih tahan terhadap cuaca, karena penghuni menggunakan
area ini untuk dapur dimana menjadi tempat yang sering digunakan oleh pemilik
rumah.

4) Ragam Hias
Berdasarkan data dilapangan yang sudah digambar ulang dan dibuatkan
visualisasi dalam bentuk 3D, pada studi kasus 2 tidak ada ragam hias khusus yang
diterapkan pada bangunan.

Gambar. IV.13 Visualisasi Studi Kasus 3


Sumber : Dokumen Pribadi

d. Studi Kasus 4
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

e. Studi Kasus 5
Pemilik rumah : Ibu Mande
Tahun pembangunan : 1994
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri
1) Spasial/Ruang dalam Rumah
KETERANGAN

Zona Service

Zona Semi Publik

Zona Publik

Zona Privat

Berdasarkan denah sampel hunian diatas terbagi menjadi 4 bagian zona


ruang yaitu zona public yang berisikan ruang tamu, zona semi public yang
berisikan ruang keluarga dan ruang makan, zona privat yang berisikan kamar tidur
atau kamara, dan zona service yang berisikan dapur atau rapii dan kamar mandi
atau disebut dengan pebahoa.

2) Bentuk Bangunan

Gambar. IV.2 Tampak Depan dan Tampak Belakang


3) Struktur Bangunan
4) Ragam Hias

f. Studi Kasus 6
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

g. Studi Kasus 7
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

h. Studi Kasus 8
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

i. Studi Kasus 9
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

j. Studi Kasus 10
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

k. Studi Kasus 11
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri

l. Studi Kasus 12
Pemilik rumah : Ibu Wa Mila
Tahun pembangunan : 2007
Status pemilikan : Pribadi Bangun Sendiri
B. TIPOLOGI KASUS HUNIAN
1. Lokasi 1 Desa Wabula Kec. Wabula

Berdasarkan table diatas yang berlokasi di Desa Wabula Kecamatan Wabula


Kabupaten Buton yang terdapat kurang lebih 18 sampel hunian dan kemudian di pilih lagii
berdasarkan unsur persamaan dan perbedaan tiap hunian sehingga menjadi 8 sampel. Dari 8
kasus sampel tersebut kemudian di olah berdasarkan pembagian tipologi sub tema yaitu
spasial/ruang dalam rumah, bentuk bangunan, struktur bangunan, dan ragam hias pada tiap-
tiap hunian. Sehingga didapatlah 2 jenis golongan hunian berdasarkan tipologi yang telah
ditentukan tersebut yaitu :
a. Hunian yang mempunyai unsur-unsur Arsitektur Tradisional Buton seperti KS. 1, KS.2,
KS.4, KS.5, KS.7, KS.8. yaitu terdapatnya tetengkala, terdapatnya pabate/kandawari,
bentuk tada/siku pada tiang, terdapat tiang kabelai, terdapat ragam hias tora dan totora
pada dinding bangunan, bentuk jendela dengan sistem geser dan engsel, ragam hias
lainnya seperti ralling teras/gagalampa, ragam hias pada penutup struktur atap atau
poporoki.

1 2 3

4 5 6

b. Hunian yang tidak terdapat unsur-unsur Arsitektur Tradisional Buton seperti KS. 3 dan
KS.6 pada hunian masyarakat tersebut.

1 2

2. Lokasi 2 Desa Wakalambe Kec. Kapontori


Berdasarkan table diatas yang berlokasi di Desa Wakalambe Kecamatan Kapontori
Kabupaten Buton yang terdapat kurang lebih 17 sampel hunian dan kemudian di pilih lagii
berdasarkan unsur persamaan dan perbedaan tiap hunian sehingga menjadi 8 sampel. Dari 8
kasus sampel tersebut kemudian di olah berdasarkan pembagian tipologi sub tema yaitu
spasial/ruang dalam rumah, bentuk bangunan, struktur bangunan, dan ragam hias pada tiap-
tiap hunian. Sehingga didapatlah 1 jenis golongan hunian berdasarkan tipologi yang telah
ditentukan tersebut yaitu :
a. Hunian yang mempunyai unsur-unsur Arsitektur Tradisional Buton seperti KS. 1, KS.2,
KS.3, KS.5, KS.6, KS.7. yaitu terdapatnya tetengkala, terdapatnya pabate/kandawari,
bentuk tada/siku pada tiang, terdapat tiang kabelai, terdapat ragam hias tora dan totora
pada dinding bangunan, bentuk jendela dengan sistem geser dan engsel, ragam hias
lainnya seperti ralling teras/gagalampa, ragam hias pada penutup struktur atap atau
poporoki.

1 2 3

7 5
6

b. Hunian yang sudah menghilangkan unsur Arsitektur Tradisional Buton seperti KS.4 dan
KS.8

4 8

Anda mungkin juga menyukai