Anda di halaman 1dari 8

RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

Kapilavatthu Koliya

Jayasena

Sihahanu Kacchana

Yasodhara Anjana

Ghanitodana Pamita Sukkodana Dhotodana Amitodana Amita Suddhodana Maya Pajapati Dandapani Suppabuddha

Ananda Mahanama Rohini Anuruddha Siddhatta Nanda Rupananda Yasodhara Devadatta

Rahula

1. Ratu mahamaya bermimpi dibawa oleh 4 dewa membawanya ke Gunung Himalaya dan meletakkannya di bawah pohon Sala di (lereng)
Manosilatala. Kemudian para istri Dewa-dewa Agung tersebut memandikannya di Danau Anotatta

2. Pidato dari bayi Siddhattha:


“Aggo ‘ham asmi lokassa,
jettho ‘ham asmi lokassa,
settho ‘ham asmi lokassa,
ayam antima jati,
natthi dani punabbhavo.”
RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

Artinya:
“Akulah pemimpin dalam dunia ini,
Akulah tertua dalam dunia ini,
Akulah teragung dalam dunia ini,
Inilah kelahiranku yang terakhir,
Tak akan ada tumimbal lahir lagi.”

3. Penghormatan Raja Suddhodana kepada anaknya:


1. Pada saat Petapa Asita (Kaladevala) meramalkan bahwa bayi itu akan menjadi Buddha
2. Pada saat pangeran Siddattha bermeditasi di bawah pohon jambu

4. Tujuh hal yang lahir bersamaan dengan pangeran siddhatta


 Putri Yasodhara, yang kemudian dikenal juga sebagai Rahulamata (ibu dari Rahula).
 Ananda, yang kelak menjadi pembantu tetap Sang Buddha.
 Kanthaka, yang kelak menjadi kuda Pangeran Siddhattha.
 Channa, yang kelak menjadi kusir Pangeran Siddhattha.
 Kaludayi, yang kelak mengundang Sang Buddha untuk berkunjung kembali ke Kapilavatthu.
 Seekor gajah istana.
 Pohon Bodhi, di bawah pohon ini Pangeran Siddhattha kelak mendapatkan Penerangan Agung.
 Nidhikumbhi, kendi tempat harta pusaka.

5. Acara pemberian nama pangeran siddhatta dihadiri oleh 108 brahmana, dengan 8 orang Brahmana peramal, yaitu: Rama, Dhaja, Lakkhana,
Manti, Kondañña, Bhoja, Suyama dan Sudatta. Semuanya kecuali Kondanna, meramalkan bahwa pangeran siddhatta akan menjadi cakkavati
atau Buddha, hanya kondanna yang meramalkan bahwa Kondanna pasti akan menjadi Buddha

6. Pada saat berumur 7 tahun, pangeran Siddhatta dihadiahi 3 kolam, yaitu:


RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

 Kolam teratai biru (upala)


 Kolam teratai merah (paduma)
 Kolam teratai putih (pundarika)

7. Guru pangeran Siddhata bernama Visvamitta (Sabbamitta)


Guru Petapa Gotama adalah:
1. Alara Kalama – mengajarkan tentang hukum kamma dan tumimbal lahir serta cara-cara bermeditasi
2. Uddaka Ramaputta – mengajarkan tentang meditasi tingkat tinggi

8. Pada saat berumur 16 tahun, pangeran Siddhatta dihadiahkan 3 istana, yaitu:


 Istana musim panas (suramma)
 Istana musim dingin (rama)
 Istana musim hujan (subha)

9. Pada saat pangeran Siddhatta keluar istana untuk yang keempat kalinya, ia mendapatkan kabar bahwa Putri yasodhara telah melahirkan,
pada saat ingin kembali ke istana, ia bertemu dengan Kisa Gotami dan menghadiahkan kalung emas yang sedang dipakainya.

10. Delapan anugrah yang diminta oleh pangeran Siddhatta saat meminta izin kepada Raja Suddhodana untuk meninggalkan istana:
1. Anugerah supaya tidak menjadi tua.
2. Anugerah supaya tidak sakit.
3. Anugerah supaya tidak mati.
4. Anugerah supaya Ayah tetap bersamaku.
5. Anugerah supaya semua wanita yang ada di istana bersama sama dengan kerabat lain tetap hidup.
6. Anugerah supaya kerajaan ini tidak berubah dan tetap seperti sekarang.
7. Anugerah supaya mereka yang pernah hadir pada pesta kelahiranku dapat memadamkan semua nafsu keinginannya.
8. Anugerah supaya aku dapat mengakhiri kelahiran, usia tua, dan mati.
RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

11. Setelah sampai di luar kota, Pangeran berhenti sejenak dan memutar kudanya untuk melihat kota Kapilavatthu untuk terakhir kali (di
tempat itu kemudian didirikan sebuah cetiya yang dinamakan Kanthakanivattana-cetiya)

12. Potongan rambut petapa gotama di tepi sungai Anoma diambil oleh dewa Sakka dan dipuja di Culamanicetiya, Tavatimsa
Pakaian pangeran siddhata diambil oleh brahma chatikkara (gatikhara) yang mempersembahkannya 8 kebutuhan bhikkhu

13. Delapan kebutuhan para bhikkhu, yaitu:


1. Jubah luar
2. Jubah dalam
3. Kain bawah
4. Ikat pinggang
5. Mangkuk makan
6. Pisau cukur
7. Jarum
8. Saringan air

14. Petapa Gotama bertemu dengan raja Bimbisara di hutan mangga anupiya, Pandavapabbata, Rajagaha

15. Setelah menjalani petapaan menyiksa diri yang berlebihan, suatu hari petapa Gotama menyadari perumpamaan:
 Jika sepotong kayu basah dalam air digosok-gosok dengan kayu lainnya maka tidak akan pernah bisa membuat api, begitupun
dengan batin dan indriya yang masih diliputi nafsu keduniawian tidak akan pernah bisa mencapai pembebasan.
 Jika sepotong kayu basah di atas tanah kering digosok-gosok dengan kayu lainnya, maka tidak akan bisa membuat api, begitupun
juga, walaupun tidak lagi terikat oleh kesenangan indriya, namun apabila batin masih ingin menikmatinya tetap tidak akan bisa
mencapai pembebasan
 Jika sepotong kayu kering di atas tanah kering digosok dengan kayu lainnya maka akan dengan mudah memperoleh api, begitu juga,
apabila batin dan indriya tidak lagi dilekati oleh nafsu keduniawian maka pembebasan akan dengan mudah diperoleh.

16. Petapa Gotama yang pingsan di tepi sungai, ditolong oleh pengembala bernama Nanda
RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

17. Syair tentang 2 jalan ekstrim diperoleh petapa Gotama dari penari ronggeng yang lewat di depan gubuk saat ia bermeditasi, yang bunyinya
“Kalau tali gitar ditarik terlalu keras, talinya putus, lagunya hilang. Kalau ditarik terlalu kendur ia tak dapat mengeluarkan suara. Suaranya
tidak boleh terlalu rendah atau keras. Orang yang memainkannyalah yang harus pandai menimbang dan mengira.”
18. Sujata mempersembahkan makanan terakhir kepada petapa Gotama, yang kemudian mangkuknya dihanyutkan di sungai Neranjana

19. Pada saat meditasi pencapaian penerangan agung, petapa Gotama duduk beralaskan 8 rumput kering yang diperoleh dari sotthiya di bawah
pohon Bodhi, dengan wajah menghadap kea rah timur dan mengambil objek meditasi anapanasati

20. Tiga putri mara, yaitu: Tanha, Arati, Raga

21. Kemampuan yang dicapai pada malam penerangan agung:


 Malam jaga pertama (18.00 – 22.00) – Pubbenivasanussatinana
 Malam jaga kedua (22.00 – 02.00) – Cutupapatanana/ Dibbacakkhunana
 Malam jaga terakhir (02.00 – 04.00) – Asavakkhayanana

22. Pekik kemenangan Buddha Gotama setelah mencapai Nibbana berbunyi:


“Anekajati samsaram
Sandhavissam anibbissam
Gahakarakam gavesanto
Dukkha jati punappunam
Gahakaraka! dittho’si
Punageham na kahasi
Sabba to phasuka bhagga
Gahakutam visamkhitam
Visamkharagatam cittam
Tanhanam khayamajjhaga.”
RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

Tentang telah diketahui sepenuhnya tentang pembuat rumah


23. 6 minggu sesudah pencapaian penerangan sempurna:
1. Vimutti Sukha: Buddha bermeditasi di bawah pohon Bodhi menikmati nibbana
2. Kattannukatavedi: Memandang pohon Bodhi tanpa berkedip sebagai rasa terima kasih karena di sanalah Buddha mencapai nibbana
3. Menciptakan dan berjalan-jalan di atas ratana camkamana (jembatan emas) untuk menghapus keraguan dewa terhadap pencapaian
penerangan agung Buddha
4. Menciptakan Ratana Graha (kamar batu permata), bermeditasi dengan objek abidhamma dan memperoleh 6 aura tubuh
5. Menaklukkan putri mara di bawah Ajapala Nigrodha (beringin)
6. Bermeditasi di bawah pohon mucalinda dengan dipayungi oleh ular kobra sebanyak 7 lilitan
7. Bermeditasi di bawah pohon rajayatana

24. Upasaka yang pertama berlindung pada Buddha Dhamma adalah Tapussa dan Bhallika
Upasaka yang pertama berlindung kepada Tiratana adalah ayah yasa
Upasika yang pertama berlindung kepada Tiratana adalah Ibu Yasa dan istri Yasa

25. Tapussa dan Bhallika mendapatkan Kesa Dhatu (relik rambut) Buddha untuk dijadikan sebagai objek penghormatan

26. Yang memohon kepada Buddha untuk mengajarkan dhamma adalah Brahma Sahampati

27. Pada perjalanan menuju ke taman rusa isipatana, Benares, untuk memutar roda dhamma yang pertama, Buddha bertemu dengan ajivaka
bernama upaka

28. Panca vaggiya terdiri dari: Kondanna, Vappa, Bhadiya, Mahanama, dan Assaji

29. Lima bhikkhu pertama adalah panca vaggiya


Bhikkhu keenam adalah Yasa
54 Bhikkhu berikutnya adalah teman Yasa
30 Bhikkhu berikutnya adalah Bhaddavagiya (uruvela)
RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

1003 bhikkhu berikutnya adalah kassapa bersaudara (sungai neranjana)


Bhikkhu berikutnya adalah Maha Kassapa

30. Buddha menguraikan Anupubbikatha yang berisi tentang pentingnya berdana, hidup bersusila, tumimbal lahir di surge karena berbuat baik,
buruknya mengumbar nafsu , dan manfaat melepaskan diri dari ikatan duniawi kepada:
1. Yasa
2. Ayah Yasa
3. Ibu Yasa dan istri Yasa
4. Bhaddavagiya

31. Empat nama teman Yasa:


1. Vimala
2. Subahu
3. Punnaji
4. Gavampati

32. Kassapa bersaudara terdiri dari:


1. Uruvela Kassapa – 500 pengikut
2. Nadi Kassapa – 300 pengikut
3. Gaya Kassapa – 200 pengikut

33. Buddha membabarkan adittapariyaya sutta (6 salayatana yang menyala) kepada kassapa bersaudara

34. Maha Kassapa


Nama asli: Pipphali (lahir di bawah pohon)
Ibu: Sumanadevi
Ayah: Kapila
Bertemu Buddha: di Pohon beringin Bahuputtaka, perbatasan rajagaha dan nalanda
Meninggal: 120 tahun
RIWAYAT HIDUP BUDDHA GOTAMA

35.

Anda mungkin juga menyukai