Pengenalan Jaringan
Komputer
i
Modul 1
Pengenalan Jaringan Komputer
- Tang Crimping
- Konektor RJ-45
Oleh karena itu, perlu dibuat suatu referensi yang dapat disepakati bersama.
Sebuah model arsitektural dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) yang
dibuat oleh badan International Organization for Standarization (ISO) digunakan
untuk menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data.
1
OSI Layer merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang merupakan
standar dalam komunikasi data agar antar sistem yang berbeda
pengembang/vendor dapat saling berkomunikasi. Untuk menghubungkan
komputer di dalam sebuah jaringan haruslah melalui proses yang sangat
panjang. Proses terpanjang terjadi pada saat paket data mulai ditransmisikan
oleh server dan diterima oleh PC Client. Kedua proses tersebut haruslah
melewati beberapa layer atau bagian, yang dikenal dengan istilah OSI Layer.
Model OSI terdiri dari 7 layer, dimana setiap layer-nya memiliki fungsi
spesifik dalam sebuah jaringan serta sifat modularity yang artinya dapat
melakukan swap atau bongkar pasang teknologi di suatu layer tanpa
mempengaruhi layer lainnya, contohnya seperti pertukaran protokol yang
1. Physical
Layer ini berfungsi untuk membentuk, memelihara, dan memutuskan koneksi antar
2
jaringan secara fisik (media transmisi) yang dibagi menjadi dua yaitu menggunakan kabel dan
tanpa kabel. Menggunakan kabel misalnya RJ-45, UTP, kabel fiber optik, dll. Dan
tanpa kabel misalnya dengan gelombang elektromagnetik, dll. Di layer ini data
berbentuk frame (dari data link) diubah menjadi bentuk bit, yang kemudian akan
ditransmisikan ke jaringan.
2. Data Link
Kata kuncinya adalan "Link", jadi fungsinya menyediakan link untuk data agar
sampai ke tujuan dan dikonversi menjadi frame. Menyediakan komunikasi dari
node ke node, melakukan error control dan flow control.
3. Network
4. Transport
5. Session
6. Presentation
Bertugas menangani format data yang dapat dipahami oleh berbagai macam
media, mengkonversi format data, enkripsi data dan kompresi data agar data lebih
efisien.
7. Application
3
1.3.2 Model TCP/IP
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet. Protokol TCP/IP
dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer- komputer dan jaringan untuk
membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
Dari segi fungsi, layer-layer ini sama dengan OSI layer. Bedanya adalah:
1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin
lainnya.
6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
1.3.2.2 IP Address
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah
deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat
identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka
ini adalah 32-bit (untuk IPv4), dan 128-bit (untuk IPv6) yang menunjukkan alamat
dari computer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
5
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
1. IP versi 4 (IPv4)
2. IP versi 6 (IPv6)
➢ Kabel
Jenis – jenis media transmisi kabel ada 3 ,yaitu :
6
2. Shielded Twisted-Pair (STP)
Tipe Penggunaan
7
Kategori 6 Diusulkan untuk laju data sampai 250 Mbps
➢ Kabel Straight :
Kabel ini digunakan untuk menghubungkan antar perangkat yang
berbeda jenis, seperti antara komputer ke switch, komputer ke hub, router ke
switch, router ke hub, dll. Teknik ini digunakan pada Topologi Star.
2 Orange 2 orange
4 Biru 4 biru
6 Hijau 6 hijau
8 Coklat 8 coklat
2 Orange 2 hijau
8
3 putih hijau 3 putih orange
4 Biru 4 biru
6 Hijau 6 orange
8 Coklat 8 coklat
Umumnya kabel jaringan Ethernet dibagi menjadi dua macam, yaitu kabel
straight-through dan kabel cross-over. Membedakan kedua jenis kabel tersebut
juga dapat terlihat secara fisiknya. Jika ingin mengecek seperti apa bentuk kabel
straight, cukup mudah. Kedua ujung sisi kabel (sisi A dan sisi B) memiliki susunan
kawat dengan warna yang sama. Seperti pada Tabel 1.3-3 pada halaman
sebelumnya, serta untuk mengecek fisik kabel cross-over, kedua sisi kabel (sisi A
dan sisi B) memiliki susunan kawat dengan warna yang berbeda. Susunannnya
seperti pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 pada halaman sebelumnya.
Dengan fungsi dan kegunaan dari kedua kabel tersebut yang berbeda, namun
perangkat zaman sekarang sudah menggunakan auto MDI-X jadi walaupun
perangkatnya berbeda ataupun sama, tetap bisa pakai kabel straight dan crossover.
Contohnya pada penghubungan switch dengan switch, dapat menggunakan kedua
kabel tersebut. Namun pernyataan di atas tidak hanya berlaku untuk switch saja,
namun, pada router dan hub juga dapat digunakan.
9
Gambar 1.4 Kabel UTP dan STP
Perbedaan antara konektor RJ45 dan RJ11 dapat dilihat pada tabel berikut:
10
digunakan
1.3.3.2 Router
Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer Network, yang
digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama
maupun jaringan yang berbeda. Sebuah router memiliki kemampuan routing,
artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan melalui rute terbaik, apakah ditujukkan
untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
1. Dedicated Router
11
2. PC Router
PC router adalah router yang dibuat dari sebuah PC. PC router bisa
dioperasikan karena adanya sistem operasi yang digunakan pada PC tersebut.
Biasanya operating system yang digunakan adalah Linux.
1.3.3.3 Switch
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer Data Link,
berfungsi menerima pesan dari perangkat yang terhubung dengannya dan
kemudian mengirimkan pesan hanya ke perangkat tujuan dan sebagai
konsentrator pada sebuah network. Switch sering disebut juga sebagai
multiport bridge, karena cara kerja switch yang memang mirip dengan
bridge, namun memiliki port yang lebih banyak.
IPv4 classfull adalah IP yang sudah terbagi bagi menjadi beberapa kelas
dengan masing-masing subnet mask dari tiap kelas sudah diset secara default.
Subnetting tidak bisa dilakukan pada IP address classfull.
A 0-126 255.0.0.0
B 128-191 255.255.0.0
C 192-223 255.255.255.0
D (multicast) 224-239 -
E (reserved) 240-255 -
1.3.4.2 Classless
Kelas Range
A 10.0.0.0 - 10.255.255.255
B 172.16.0.0 - 172.31.255.255
C 192.168.0.0 - 192.168.255.255
13
bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reverse atau menyimpannya untuk
mendefinisikan alamat subnet.
Kerja jaringan akan lebih optimal dan efisien karena lalu lintas jaringannya
berkurang.
Pengelolaan sebuah jaringan kecil yang saling terisolasi akan lebih mudah
dibandingkan mengelola sebuah jaringan tunggal yang sangat besar, sehingga
membantu dalam pengelolaan identifikasi masalah.
Jumlah maksimal alamat IP yang memungkinkan pada IPv4 yaitu sebanyak 232
alamat IP. Maka dilakukannya Subnetting untuk mengatasi keterbatasan
tersebut agar alamat IP memungkinkan untuk seluruh mesin yang ada di dunia
ini.
• Network Address
14
mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain. Dan
untuk Network Address setiap kelas sudah mempunyai kreteria nya masing-
masing.
• Subnet mask
Subnet mask adalah bagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host
dari sebuah jaringan. Digunakan untuk menentukan banyaknya jaringan yang
dapat dicakup. Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal)
kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi
11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner). Pada contoh
tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host
pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan tersebut
berbentuk biner maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.
• Broadcast Address
15
sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada
kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan
kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah
ada dalam jaringan yang nyata.
16
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di
beberapa masalah seperti Subnet Mask, Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet,
Blok Subnet, Alamat Host Range dan Broadcast Address.
• Setiap gang memiliki nomor rumah masing-masing yang disebut Host Address.
• Dalam 1 gang memiliki pemimpin yang disebut Broadcast Address, yang fungsinya
mengirimkan pesan kepada semua host yang bertugas di NA tersebut.
• Subnet Mask yaitu cara kita dalam membaca membagi network dan hostnya.
• Dalam perhitungan Subnetting kita akan mencari jumlah subnet, jumlah host
per subnet, blok subnet, host address dan broadcast address.
• Maka jumlah subnet yang ingin kita cari sama dengan jumlah gang pada
komplek tersebut.
17
Contoh Subnetting :
Subnetting apa yang akan terjadi pada IP address dengan host ID 192.168.1.0/27 ?
11111111.11111111.11111111.111000000 255.255.255.224
8 8 8 3
1. Prefix merupakan jumlah biner “1” dalam Subnet Mask dan dibagi menjadi 4
oktet.
Contoh diatas menggunakan /27 maka jumlah biner 1 ada 27. Setelah itu, tiap
oktet di konversi menjadi angka desimal dengan cara convert binary to decimal
28+27+26+25 dst..
3. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya biner “0” pada oktet terakhir subnet. Karena jumlah binary 0 pada
/27 adalah 5, jadi jumlah host per subnet adalah 25 – 2 = 30 host
= 256 – 192 = 64
5. Untuk alamat Host dan Broadcast yang valid nya lebih baik dibuat tabel seperti
berikut sebagai catatan
➢ Host pertama adalah 1 angka setelah Network ID dan Host terakhir adalah 1
18
angka sebelum Broadcast
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang IPv4 subnetting dapat mengakses
http://packetlife.net/library/cheat-sheets/ kemudian pilih file pada Reference – IPv4
Subnetting.
➢ Jika terdapat 0000 baik berjejer atau tidak, dapat diwakilkan dengan tanda colon
2 ( :: ), dengan syarat tidak boleh ada angka lain selain 0.
Contoh :
Dalam proses penyederhanaan IPv6, pada satu alamat IP hanya terdapat satu
tanda colon ( : ), maka jika ada 0000 tidak dapat diwakilkan dengan tanda colon.
Contoh :
Contoh :
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang IPv4 Subnetting dapat mengakses
http://packetlife.net/library/cheat-sheets/ kemudian pilih file pada Protokol – IPv4.
20
1.3.7 VLAN
Virtual LAN (VLAN) membagi satu broadcast domain menjadi beberapa broadcast
domain, sehingga dalam satu switch bisa saja terdiri dari beberapa network. Host yang
berbeda VLAN tidak akan tersambung sehingga meningkatkan keamanan jaringan.
VLAN adalah fasilitas yang dimiliki oleh switch manageable, contohnya cisco. Pada
switch unmanageable, port-port nya hanya dapat digunakan untuk koneksi ke jaringan
yang sama (satu jaringan) sehingga tidak mendukung fasilitas VLAN.
Buatlah topologi seperti pada gambar diatas pada packet tracer. Konfigurasi VLAN
pada switch dengan VLAN 10 berikan nama Marketing dan VLAN 20 dengan nama
Sales.
21
Switch(config)#vlan 20 Konfigurasi pada vlan 20
Switch(config-vlan)#name Sales Memberi nama pada vlan 20 menjadi Sales
Switch(config-vlan)#exit Keluar
Tabel 1.11 Setting VLAN pada Switch
CLI Keterangan
Swith(config-if)#exit Keluar
Switch(config-if)#exit Keluar
Switch(config-if)#exit Keluar
Switch(config-if)#exit Keluar
22
#Setting IP Address untuk Laptop
23
Gambar 1.11 setting IP untuk PC1
24
Gambar 1.12 setting IP untuk PC2
25
Gambar 1.14 Topologi Trunking VLAN
Switch0(config-vlan)#exit Keluar
Switch0(config-vlan)#exit Keluar
Switch1(config-vlan)#exit Keluar
26
Switch1(config)#vlan 20 Konfigurasi pada vlan 20 di switch 1
Switch1(config-vlan)#exit Keluar
27
#Setting Interface Switch 0 dan Mode Trunk
CLI Keterangan
Switch0(config-if)#exit Keluar
CLI Keterangan
Switch1(config-if)#exit Keluar
• ISL = cisco proprietary, bekerja pada ethernet, token ring dan FDDI,
menambahkan tanda sebesar 30 byte pada frame dan semua traffic VLAN ditandai.
28
Gambar 1.15 Topologi Trunking Protocol
Buat topologi seperti diatas dan konfigurasi VLAN 20 dan VLAN 30 seperti
topologi sebelumnya. Tambahkan 1 router karena hanya menggunakan 1 interface,
maka harus dibuat sub-interface untuk dijadikan gateway VLAN. Port Switch 0 yang
terhubung ke router harus diset mode trunk.
#Setting Router
CLI Keterangan
29
192.168.20.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit Keluar
CLI Keterangan
Switch0(config-vlan)#exit Keluar
Switch0(config-vlan)#exit Keluar
CLI Keterangan
Switch1(config-vlan)#exit Keluar
Switch1(config-vlan)#exit Keluar
30
#Setting interface Switch 0 Mode Access
CLI Keterangan
Switch0(config)#int fa0/3 Konfigurasi untuk interface fast ethernet 0/3
Switch0(config-if)#exit Keluar
Switch0(config-if)#exit Keluar
CLI Keterangan
Switch0(config)#int fa0/2 Konfigurasi untuk interface fast ethernet 0/2
Switch0(config-if)#exit Keluar
Switch0(config-if)#exit Keluar
CLI Keterangan
Switch0(config-if)#exit Keluar
Switch0(config-if)#exit Keluar
31
Tabel 1.24 Setting Interface Switch 0 dan Mode Trunk
CLI Keterangan
Switch1(config-if)#exit Keluar
Untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan suatu perangkat layer 3 baik itu router
atau switch layer 3. Sebelum menggunakan router on a stick, kali ini kita akan
menggunakan switch Layer 3. Inilah kerennya cisco, kalau switch yang lain bekerja
pada layer 2, switch cisco dapat bekerja pada layer 3 dan menjalankan routing. Namun,
meski untuk routing yang lebih luas lebih dianjurkan menggunakan router sesuai
fungsinya.
32
Konfigurasi Port ke masing – masing VLAN
CLI Keterangan
Switch(config-if)#exit Keluar
CLI Keterangan
Switch>enable Masuk ke mode privilege
33
Switch(config-if)#ip add 10.10.10.1 Menambahkan IP Address dan Netmask
255.255.255.0
Switch(config-if)#int vlan 20 Konfigurasi pada vlan 20
Switch(config)#ip routing
PC>ping 20.20.20.21
34
1.4 Prosedur Praktikum
1.4.1 Melakukan Pembuatan kabel LAN dengan jenis kabel UTP/STP (salah
satu)
1 Kupas pelindung kabel terlebih dahulu.
1. Jika ingin membuat kabel LAN tipe Straight Trought, anda harus membuat di kedua
ujung konektor dengan spesifikasi yang sama. Misalkan T568A dengan T568A
2. Jika ingin membuat Kabel LAN tipe Crossover, anda harus membuat kedua ujung
konektor dengan spesifikasi yang berbeda. Misalkan T568A dengan T568B.
3. Gunakan Tang Crimping (Crimping Tool) untuk mengunci kabel tembaga yang
sudah diurutkan sebelumnya.
35
1. Menghitung Network ID
2. Menghitung Nilai Subnet mask
3. Menghitung Broadcast ID
4. Menghitung Rentan Nilai Range host IP
36