KELOMPOK 9
ASWAT C30119095
RISNAWATI C30118051
IIN RISKANTRI TURE C30119234
Table of
contents
01. 02.
Kertas Kerja Program Kerja
Audit Audit
03.
Pelaporan
01.
KERTAS KERJA
AUDIT
DEFINISI KERTAS KERJA AUDIT
▪ Harus memuat data penting yang lengkap, kompeten dan relevan, secara
singkat dan padat.
▪ Harus memiliki bentuk formal yang konsisten dan merupakan catatan
pelaksanaan kerja yang benar-benar bermanfaat dengan tujuan yang
jelas.
▪ Harus sistematis dan rapi sehingga mudah dibaca dan dapat diikuti
dengan seksama.
▪ Harus bebas dari segala macam kesalahan fakta, perhitungan, pendapat
dan kesimpulan serta tidak membiarkan adanya hal-hal yang meragukan
atau pertanyaan yang tak terjawab.
▪ Harus disusun dengan menghindarkan pekerjaan menyalin dan tidak
membuat daftar dan jadwal yang tidak perlu dilakukan sendiri oleh
Pemeriksa.
▪ Harus memuat identifikasi yang jelas mengenai unit yang diaudit,
masalah yang diaudit, periode yang diaudit, nama dan tanggal serta paraf
Pemeriksa, dan petugas yang mereview, dan nomor indeksnya.
Tujuan Kertas Kerja Audit Manajemen
Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus
dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang
ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit.
Program kerja audit disusun untuk setiap tahapan audit yang dilakukan.
Program kerja audit pendahuluan mencakup pengumpulan informasi umum
tentang objek yang diaudit, cara pelaksanaan prosedur, dan sistem operasional
yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.
Ada beberapa manfaat dari
penyusunan program kerja audit,
antara lain:
❑ Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa
dikomunikasikan kepada semua tim audit.
❑ Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para
auditor dan supervisornya.
❑ Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang
telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
❑ Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan
mereka dengan ruang lingkup, tujuan, serta langkah-langkah kegiatan audit.
❑ Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan
sebelumnya.
❑ Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor.
Dalam tahap audit ini, auditor harus melakukan pengujian
pendahuluan (preliminary test) atas informasi yang diperoleh untuk
mengidentifikasi aktivitas yang masih memerlukan perbaikan.
Identifikasi ini disebut possible audit objective. Hasil identifikasi ini
kemudian dianalisis untuk menentukan informasi yang dapat
berkembang menjadi tujuan audit sementara (tentative audit
objective). Dari bukti-bukti sasaran sementara ini auditor kemudian
menetapkan langkah-langkah kerja spesifik yang diperlukan untuk
tahap audit berikutnya.
03.
PELAPORAN
DEFINISI PELAPORAN
❖ Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit.
❖ Cara penyajian yang arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan
para pembaca (pengguna) laporan.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com