Anda di halaman 1dari 3

CERPEN

DINAMIKA BELAJAR DARING

Tak terasa sudah 6 bulan lamanya, aku tidak memakai seragamku putih
abu-abu, sepatu hitam pantofel yang kini dipenuhi oleh debu – debu nakal. Yang
dulu setiap hari harus bangun sebelum matahari terbit, seorang ibu yang
membangunkan anak- anaknya untuk siap – siap menimba ilmu, dan menyiapkan
segelas susu hangat serta sepiring nasi lengkap dengan telur dan tempe. Sebelum
berangkat, mereka mencium tangan bahkan kening sang ibu, meminta restu agar
lancar saat menimba ilmu, kemudian mereka beramai – ramai berangkat dengan
mengayuh sepeda sambil bercanda tawa. Sekarang, semua itu telah berubah
karena adanya makhluk bertubuh mungil yang mengacaukan hampir satu dunia.

Kring….Kriingg…Kriinggg (alarm berbunyi)

Alarm berbunyi di sampingku, dan aku masih sedang berada diatas ranjangku
menikmati tidurku, lalu ibu ku membangunkan ku.

“Taaa… Alettaaaa… Bangun sudah siang nanti ketinggalan belajar daringnya…


“(Suara ibu yang sedang membangunkan anaknya)

Aku melihat ke layar ponselku dan tampilan jam menunjukkan angka 06.50. Aku
pun langsung bangun dari kasurku, lalu menuju ke kamar kecil untuk cuci muka.

“Iya Bu, Ini mau bangun.” Aku yang masih mengantuk, karena semalaman habis
begadang mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolah. Aku buru – buru
menuju ke kamar merapikan rambutku dan mengambil ponselku yang ada di
kasur. Tanpa mandi dan sarapan, aku harus mengikuti daring yang sudah dimulai
dari pukul 07.00.

“Astaga letta, kamu kebiasaan ya, harusnya kamu itu mandi dulu habis itu
sarapan, tadi ibu juga udah masak telur sama tumis kacang panjang.” Kak kukuh
mengomeli ku, karna aku tidak mandi dan sarapan sebelum daring. “Iya mau
gimana lagi kak, aku tadi kesiangan gara – gara semalem ngerjain tugas sekolah.”
Aku menjelaskan kepada kakakku.
“Iya kamu sih ngga ngerjain siang – siang!!” kakakku yang masih saja mengomel.

“Aku kalau siang itu belajar buat persiapan UTBK kak, kan aku udah kelas 12
SMA jadi harus persiapan itu dari sekarang, ya udah lah kak kalau aku belum
mandi nanti kalau udah selesai aku langsung mandi dan nanti aku juga menyelak
untuk sarapan” penjelasanku.

“Iya deh terserah kamu dek”. Kak kukuh yang berkata pasrah kepada adiknya.

Daring pun dimulai, hari ini adalah hari selasa yang bermapel matematika.
Semalam, Ibu guru sudah memberitahukan kepada muridnya, kalau hari ini ada
ulangan harian matematika. Aku juga sudah belajar semalam,namun hanya
latihan – latihan beberapa soal saja karena aku harus mengerjakan tugas dari mata
pelajaran lain. Saat ulangan dimulai, aku mengerjakannya dengan serius dan
ketelitian, aku tidak berani membuka internet, karena ulangan ini untuk menguji
kemampuanku apakah aku paham materi ini atau tidak. Waktu 45 menit akan
segera berakhir kurang 3 menit, aku yang hanya tinggal menekan tombol submit
ternyata loading sangat lama. Aku bingung, aku berpikir jika nanti tidak bisa
dikirim tidak dapat nilai, kalau aku refresh lagi jawabannya nanti hilang dan mulai
dari awal lagi karna mengisi jawaban juga membutuhkan waktu. Aku mencari
cara agar sinyal ponselku kembali, aku berlari keluar rumah untuk mencari sinyal.

“Kamu mau kemana letta?!” Tanya ibu ku kepadaku

“Bentar bu, aku mau mencari sinyal ponsel di depan rumah, soalnya ini loading
terus bu.”Kataku.

Akhirnya, aku pun mendapat sinyal dan jawaban ku terkirim dengan waktunya
kurang 1menit lagi. “Huuhhh! Lega bisa ke terkirim” Gumamku sendiri.

“Makannya kalau beli kuota internet itu yang gampang sinyal nya, kayak
telkomsel, ini aja kakak pakai kuota telkomsel buat kerjaan kakak.” Kata kakakku
yang sedang bekerja juga tetapi dari rumah.

“Kuota internet telkomsel itu mahal tau kak! Nanti kasihan ibu kalau setiap bulan
harus beli kuota internet yang mahal itu, jadi buat meringankan ya aku beli kuota
yang murah walaupun ngga ada sinyal tapi ada sedikit – sedikit ngga papa juga.
Kakak kan enak paket internet kakak telkomsel, belinya pakai uang kakak kukuh
sendiri, jadi aku juga beliin dong kak harusnya, he..hee…hee” Jawabku yang
sedang menggoda kakakku.

“Iya deh,nanti sore kita beli kuota internet nya, tapi kamu juga hati – hati
pakainnya,soalnya kartu ini itu boros banget, makannya sinyalnya bagus.Nanti
kalau udah ada uang kakak mau pasang Wi-Fi aja deh , lebih murah dek, doain
kakak dong biar kerja sama rezekinya lancer terus.” Jelas kak kukuh terhadapku.

“Amiinnn kak kukuh, aku mau ke kamar dulu kak, mau melanjutkan daring lagi,
daahhhh kak kukuh.” Aku langsung menuju kamar dan mengambil sebuah buku
catatan yang bermata pelajaran bahasa Indonesia.

Disela – sela daring, aku menyempatkan untuk sarapan pagi yang telah
disiapkan oleh ibuku. Aku memperhatikan video pembelajaran yang telah dikirim
oleh guru sambil menyantap nasi dengan telur dan tumis kacang. Sepiring nasi
pun sudah kusantap dan prut ini terasa kenyang. Aku melanjutkan daring,daring
akan selesai pada pukul 11.40, dan aku memperhatikan materi dan pembicaraan
disebuah grup media social. Aku mencatat dan mengerjakan apa yang bapak/ibu
guru perintah.

Tak terasa jam pembelajaran daring pun selesai, aku membereskan buku – buku
dan alat tulis di meja belajar ku. Setelah selesai, aku langsung mandi, mandi di
siang hari tidak enak,dibadan terasa meriang dan tidak segar sama sekali.

“Duhh ngga enak mandi jam segini, badanku rasanya meriang semua, ngga segar
sama sekali, tapi iya udah lah mau gimana lagi, tadi juga aku lagi daring dan baru
selesai jam segini ya gini deh akibatnya, sekolah daring itu ternyata ada yang
menyenangkan da nada tidaknya”, Dalam hatiku bergumam seperti itu.

Anda mungkin juga menyukai