Anda di halaman 1dari 51

SKENARIO 2

Keluar Air-air
G3P2A0

G3 : gravida : kehamilan ketiga, P2 : partus


2, A0 : abortus : gugur/menggugurkan 0

Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan palpasi pada kehamilan untuk menetukan usia kehamilan, punggung dan
STEP 2

Hodge

kan lokasi janin yang turun kedalam panggul selama persalinan, terdiri dari I-IV, bidang yang digunaka
STEP 2

1.MENGAPA IBU HAMIL BISA MERASAKAN PERUT KENCANG DAN


MULES, DAN KELUARNYA AIR-AIR?

2. BAGAIMANA PENILAIAN PENURUNAN KEPALA BAYI BERDASARKAN


TINGGI HODGE?

3. BAGAIMANA PEMERIKSAAN LEOPOLD?


STEP 3-4
MENGAPA IBU HAMIL BISA MERASAKAN
PERUT KENCANG DAN MULES, DAN
KELUARNYA AIR-AIR?
PROSES
MELAHIRKAN
Proses Mekanis

Proses Biokimiawi
HORMON-HORMON

Estrogen mempunyai
Estrogen
kecenderungan yang pasti untuk meningkatkan deraja
Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon peptida y
Infus oksitosin sering diberikan untuk me
HORMON-HORMON

Prostaglandin
Pemberian prostaglandin F2 pervagina akan merangsang CRH pada
persalinan
CRH yang dikeluarkan olehkebanyakan wa
plasenta bagi
Amnion dan korion mengandung asam arakidonat dalam kadar tinggi, dan desidua meng
Prostaglandin memegang peranan penting dalam menipisnya dan melunaknya serviks sa
HORMON-HORMON

Kortisol
Sekresi kortisol yang dirangsang oleh CRH ekstra sehingga
Relaksin Relaxin
mendorong
berperan pematanganservi
untuk melunakan paru
Letak Janin
Presentasi Janin
Characters Protagonist

of the Story
Antagonist

Tertiary Characters
STEP 3-4
BAGAIMANA PENILAIAN PENURUNAN
KEPALA BAYI BERDASARKAN TINGGI
HODGE?
CARDIO TOCOGRAPHY (CTG)
ontraksi uterus sebagai metode untuk menilai kesejahteraan janin, terutama pada masa ke
Uterus merupakan suatu kondisi yang
mencetuskan stress pada janin karena
menyebabkan turunnya suplai darah
yang mengandung oksigen selama
beberapa saat. Denyut jantung janin
normal harus dipertahankan selama
kontraksi atau hanya menunjukkan
sedikit perlambatan yang kurang dari
40 denyut/menit. Jika perlambatan lebih
besar dari 40 denyut permenit dan
terutama jika ditemui fase terlambat/lag
phase atau terjadi deselerasi lambat
setelah kontraksi uterus, mungkin
terdapat hipoksia yang patologis.
1) Deselerasi Dini
Ketika laju denyut jantung janin terendah terjadi
bersamaan dengan puncak kontraksi uterus.
Deselerasi ini mungkin noemal pada akhir kala
satu, tetapi tidak boleh dibiarkan bila terjadi
berkelanjutan atau bila terjadi deselerasi berat.
2) Deselerasi Lambat
Adalah lanjut denyut jantung janin terendah
terjadi mengikuti puncak kontraksi uterus.
Deselerasi ini menandakan adanya hipoksia.
3) Deselerasi Variabel
Adalah pola dan waktu deselerasi yang bervariasi Ketika
dihubungkan dengan kontraksi uterus. Deselerasi ini dapat
disebabkan oleh penekanan tali pusat. Deselerasi ini cukup sering
terjadi dan berkaitan dengan posisi ibu. Bile terjadi terus menerus,
atau berhubungan dengan kondisi klinis yang buruk, deselerasi
seperti ini tidak boleh dibiarkan.
STEP 3-4
BAGAIMANA PEMERIKSAAN LEOPOLD?
Leopold I + TFU
Leopold II +
DJJ
Leopold III
Leopold IV
Thank you!
Do you have any follow-up questions for me?

Anda mungkin juga menyukai