Materi :
Disusun Oleh :
Kelompok/Hari : 3/KAMIS
Rekan Kerja : 1. ALE JO SANDERS
2. HAIFA NURZAHRA KARIFA
Proposal praktikum yang berjudul Absorpsi CO2 Dengan Larutan NaOH yang
disusun oleh :
Kelompok/Hari : 3/Kamis
Anggota : 1. Ale Jo Sanders NIM. 21030120140141
2. Fudhail Abdul Rahman NIM. 21030120130075
3. Haifa Nurzahra Karifa NIM. 21030120140080
Telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Semarang, 2021
Dosen Pengampu Asisten Pengampu
Prof. Dr. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T. Rahma Sekar Alief
NIP. 197405231998021001 NIM. 21030118120028
ii
RINGKASAN
Absorpsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu
campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap sehingga satu atau lebih komponen
gas tersebut larut dalam cairan. Absorbsi dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorbsi
fisik dan absorbsi kimia. Secara umum, proses absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH yang
disertai reaksi kimia berlangsung melalui empat tahap, yaitu perpindahan massa CO2 melalui
lapisan gas menuju lapisan antarfase gas-cairan, kesetimbangan antara CO2 dalam fase gas
dan dalam fase larutan, perpindahan massa CO2 dari lapisan gas ke badan utama larutan
NaOH, dan reaksi antara CO2 terlarut dengan gugus hidroksil (OH– ). Percobaan absorpsi
CO2 dengan NaOH bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengaruh konsentrasi NaOH
terhadap jumlah CO2 terserap, nilai kGa, nilai kLa, dan nilai k2.
Pada praktikum ini, bahan yang digunakan adalah kristal natrium hidroksida
(NaOH), gas karbondioksida (CO2) yang disimpan di tabung bertekanan, udara, aquadest
(H2O), dan reagent untuk dianalisis (HCl, indikator PP, dan MO). Rangkaian alat yang
digunakan terdiri dari tangki/bak penampung, kolom absorpsi, tangki pencampur, kompresor,
dan tangki CO2. Tahap-tahap dalam praktikum ini meliputi membuat larutan induk NaOH,
menentukan fraksi ruang kosong pada kolom absorpsi, operasi absorpsi, dan menganalisis
sampel dengan titrasi.
iii
PRAKATA
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita sampaikan kehadirat Allah
SWT. yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan anugerah-Nya sehingga Proposal
Praktikum Proses Kimia ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata
sempurna. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan terlibat dalam proses pembuatan Proposal Praktikum Proses Kimia ini, terkhusus
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Prof. Dr. T. Aji Prasetyaningrum, S.T., M.Si. selaku dosen penanggung
jawab Laboratorium Proses Kimia Teknik Kimia Universitas
Diponegoro.
3. Prof. Dr. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T. selaku dosen pengampu
materi Absorpsi CO2 dengan Larutan NaOH.
4. Bapak Sungkowo dan Ibu Nurfiningsih selaku laboran Laboratorium
Proses Kimia.
5. Michelle Angelina Archan selaku koordinator asisten Laboratorium
Proses Kimia.
6. Rahma Sekar Alief dan Tiara Nadya selaku asisten pengampu materi
Absorpsi CO2 dengan Larutan NaOH Laboratorium Proses Kimia.
7. Seluruh asisten Laboratorium Proses Kimia.
8. Teman-teman angkatan 2020.
Demikian proposal ini disusun, semoga proposal ini dapat memberikan manfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca. Dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan.
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses absorpsi dan desorpsi CO2 dengan pelarut MEA di pabrik amonia
.................................................................................................................................... 3
Gambar 2.2 Mekanisme absorpsi gas CO2 dalam larutan NaOH .............................. 4
Gambar 3.1 Skema rancangan praktikum .................................................................. 7
Gambar 3.2 Rangkaian alat utama ............................................................................ 8
vi
DAFTAR LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
LEMBAR ASISTENSI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh peubah operasi terhadap jumlah CO2 yang
terserap pada berbagai waktu reaksi?
2. Bagaimana pengaruh peubah operasi terhadap nilai tetapan perpindahan
massa CO2 fase gas (kGa)?
3. Bagaimana pengaruh peubah operasi terhadap nilai tetapan perpindahan
massa CO2 fase cair (kLa)?
4. Bagaimana pengaruh peubah operasi terhadap nilai tetapan reaksi antara
CO2 dan NaOH (k2)?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Absorpsi
Absorpsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia
dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap
sehingga satu atau lebih komponen gas tersebut larut dalam cairan. Absorpsi
dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorpsi fisik dan absorpsi kimia.
Absorpsi fisik merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa
pelarutan gas dalam larutan penyerap, namun tidak disertai dengan reaksi
kimia. Contoh proses ini adalah absorpsi gas H2S dengan air, metanol, dan
propilen karbonase. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik.
Mekanisme proses absorpsi fisik dapat dijelaskan dengan beberapa model
yaitu: teori dua lapisan (two films theory) oleh Whiteman (1923), teori penetrasi
oleh Dankcwerts, dan teori permukaan terbaharui.
Absorpsi kimia merupakan suatu proses yang melibatkan peristiwa
pelarutan gas dalam larutan penyerap yang disertai dengan reaksi kimia.
Contoh peristiwa ini adalah absorpsi gas CO2 dengan larutan MEA, NaOH,
K2CO3 dan sebagainya. Aplikasi dari absorpsi kimia dapat dijumpai pada
proses penyerapan gas CO2 pada pabrik Amonia seperti yang terlihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Proses absorpsi dan desorpsi CO2 dengan pelarut MEA di pabrik
Amonia
Proses absorpsi dapat dilakukan dalam tangki berpengaduk yang
dilengkapi dengan sparger, kolom gelembung (bubble column), dengan kolom
yang berisi packing yang inert (packed column), atau piringan (tray column).
Pemilihan peralatan proses absorpsi biasanya didasarkan pada reaktivitas
reaktan (gas dan cairan), suhu, tekanan, kapasitas, dan ekonomi.
3
2.2 Analisis Perpindahan Massa dan Reaksi dalam Proses Absorpsi Gas Oleh
Cairan
Secara umum, proses absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH yang
disertai reaksi kimia berlangsung melalui empat tahap, yaitu perpindahan massa
CO2 melalui lapisan gas menuju lapisan antarfase gas-cairan, kesetimbangan
antara CO2 dalam fase gas dan dalam fase larutan, perpindahan massa CO2 dari
lapisan gas ke badan utama larutan NaOH, dan reaksi antara CO2 terlarut
dengan gugus hidroksil (OH-). Skema proses tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
dengan z adalah koefisien reaksi kimia antara CO2 dan [OH-], yaitu = 2. Di fase
cair, reaksi antara CO2 dengan larutan NaOH terjadi melalui beberapa tahapan
proses :
4
NaOH(s) ⇄ Na+(l) + OH-(l) (a)
CO2(g) ⇄ CO2(l) (b)
CO2(l) + OH-(l) ⇄ HCO3-(l) (c)
HCO3-(l) + OH-(l) ⇄ H2O(l) + CO32-(l) (d)
CO32-(l) + Na+(l) ⇄ Na2CO3(l) (e)
Langkah d dan e biasanya berlangsung dengan sangat cepat, sehingga
proses absorpsi biasanya dikendalikan oleh peristiwa pelarutan CO2 ke dalam
larutan NaOH terutama jika CO2 diumpankan dalam bentuk campuran dengan
gas lain atau dikendalikan bersama-sama dengan reaksi kimia pada langkah c
(Juvekar & Sharma, 1973).
Eliminasi A* dari persamaan 1, 2, dan 3 menghasilkan :
𝑎.𝐻.𝑝𝑔.√𝐷𝐴 .𝑘2 .[𝑂𝐻 − ]
Ra = 𝑎.𝐻.√𝐷𝐴 .𝑘2 .[𝑂𝐻− ]
_____(2.4)
1+
𝑘𝐺𝑎
menjadi :
Jika keadaan batas (b) tidak dipenuhi, berarti terjadi pelucutan [OH-] dalam
larutan. Hal ini berakibat :
√𝐷𝐴 .𝑘2 .[𝑂𝐻 − ] [𝑂𝐻 − ] 𝐷𝐴
≈ √𝐷 _____(2.6)
𝑘𝐿 𝑧.𝐴∗ 𝐵
Dengan demikian, maka laju absorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH
akan mengikuti persamaan :
𝑎.𝐻.𝑝𝑔.ϕ.𝑘𝐿
Ra = 𝑎.𝐻.ϕ𝑘𝐿 _____(2.7)
1+
𝑘𝐺𝑎
Nilai difusivitas efektif (DA) CO2 dalam larutan NaOH pada suhu 30
°C adalah 2,1 x 10-5 cm2/det (Juvekar & Sharma, 1973).
Nilai kGa dapat dihitung berdasarkan pada absorpsi fisik dengan
meninjau perpindahan massa total CO2 ke dalam larutan NaOH yang terjadi
5
pada selang waktu tertentu di dalam alat absorpsi. Dalam bentuk bilangan tak
berdimensi, kGa dapat dihitung menurut persamaan (Kumoro & Hadiyanto,
2000) :
1
1,4003
𝑘𝐺𝑎 𝑑𝑝2 𝜌𝐶𝑂2 .𝑄𝐶𝑂2 𝜇𝐶𝑂2 3
= 4,0777 × ( ) × (𝜌 ) _____(2.9)
𝐷𝐴 𝜇𝐶𝑂2 𝑎 𝐶𝑂2 𝐷𝐴
6(1−𝜖) 𝑉𝑣𝑜𝑖𝑑
Dengan a = dan ϵ =
𝑑𝑝 𝑉𝑇
Jika tekanan operasi cukup rendah, maka pim dapat didekati dengan ∆p = pin −
pout.
Sedangkan nilai kLa dapat dihitung secara empirik dengan persamaan
(Zheng & Xu, 1992) :
𝑘𝐿𝑎 .𝑑𝑝 𝜌𝑁𝑎𝑂𝐻 .𝑄𝑁𝑎𝑂𝐻 𝜇 0.5
= 0,2258 × ( ) × (𝜌.𝐷 ) ____(2.11)
𝐷𝐴 𝜇.𝑎 𝐴
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Analisis data
7
2. Alat yang digunakan
Rangkaian alat praktikum absorpsi terlihat pada Gambar 3.1
8
tumpukan packing (H). Kemudian menghitung fraksi ruang kosong
𝑉𝑣𝑜𝑖𝑑
kolom absorpsi ε = .
𝑉𝑇
3. Operasi absorpsi
Operasi absorpsi dilakukan dengan memompa larutan NaOH sesuai
variabel ke dalam kolom melalui bagian atas kolom dengan laju alir
tertentu hingga keadaan mantap tercapai. Selanjutnya mengalirkan gas
CO2 melalui bagian bawah kolom dan ukur beda ketinggian cairan
dalam manometer. Kemudian mengambil 10 mL sampel cairan dari
dasar kolom absorpsi tiap 1 menit selama 10 menit dan dianalisis kadar
ion karbonat atau kandungan NaOH bebasnya.
4. Menganalisis sampel
Mula-mula mengambil 10 mL sampel cairan yang ditempatkan dalam
erlenmeyer. Selanjutnya menambahkan indikator PP 3 tetes dan sampel
dititrasi dengan larutan HCl sesuai variabel sampai warna merah hampir
hilang (kebutuhan titran = a mL). Kemudian menambahkan 2-3 tetes
indikator metil jingga (MO) dan titrasi dilanjutkan lagi sampai warna
jingga berubah menjadi merah (kebutuhan titran = b mL).
Variabel 1
T (menit) Va (mL) Vb (mL)
0
1
…
10
Variabel 2
T (menit) Va (mL) Vb (mL)
0
1
…
10
9
Variabel 3
T (menit) Va (mL) Vb (mL)
0
1
…
10
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PROSES KIMIA
Materi :
Kelompok :
3/Kamis
________________________________________
A-1
HASIL PERCOBAAN
A-2
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA TANDA
KETERANGAN
NO TANGGAL TANGAN
B-1