1. Jika
kamu mendapat vaksin primer (dosis 1 dan 2) Sinovac, maka kamu akan
mendapatkan setengah dosis booster vaksin Pfizer atau AstraZeneca.
1. Jika kamu mendapat vaksin primer AstraZeneca, maka kamu akan mendapatkan setengah
dosis booster vaksin Moderna.
Perbedaan jenis vaksin booster dengan dosis 1 dan 2 ini mengacu pada kombinasi vaksin yang
dianjurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer merupakan
jenis vaksin yang direkomendasikan sebagai booster. Ketiga vaksin ini cukup efektif untuk
meningkatkan antibodi dan berpotensi melindungi diri dari varian Omicron. Tetapi, jenis vaksin
ini enggak bisa digunakan buat semua orang. Ada kriterianya sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seperti di bawah ini.
1. Vaksin
AstraZeneca hanya boleh digunakan untuk usia 18 tahun ke atas, tidak memiliki
riwayat penyakit pembekuan darah, tidak memiliki alergi dari vaksin sebelumnya, bukan ibu
hamil, dan jika ada penyakit komorbid disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter.
1. Vaksin Pfizer boleh digunakan untuk orang usia 16 tahun ke atas, tidak memiliki alergi berat,
bisa digunakan bagi ibu hamil di atas 12 minggu, serta yang memiliki penyakit komorbid.
2. Vaksin Moderna boleh digunakan untuk orang usia 18 tahun ke atas, dan diprioritaskan buat
kelompok orang yang memiliki penyakit komorbid dan autoimun.
Pemberian dosis setengah ini merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan untuk
mengurangi dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lebih ringan. Namun,
tak perlu khawatir. Meskipun dosisnya hanya setengah, vaksin booster ini memiliki
peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin dosis penuh.
Setiap jenis vaksin dapat memiliki efek KIPI yang berbeda pada setiap orang. Ada yang
mengalami KIPI, tapi ada juga yang tidak. Gejala KIPI umumnya seperti mengalami
nyeri pada otot, mual, sakit kepala, bahkan demam. Seperti Naura dan Tasya, dua pekerja
di Jakarta yang mengalami gejala yang sama usai vaksin booster dengan vaksin Pfizer.
Keduanya mengaku mengalami demam satu hari usai vaksinasi. Adapun pengalaman
Nana, juga warga yang beraktivitas di Jakarta, berbeda dengan Tasya dan Naura.
“Pengalaman aku divaksin booster ini sangat berbeda dengan vaksinasi dosis 1 dan 2.
Sebelumnya, aku divaksin Sinovac dan efeknya jadi sering lapar dan mengantuk. Tapi,
efek vaksinasi booster AstraZeneca ini, aku malah jadi kurang nafsu makan, lemas, dan
mengantuk terus,” ujar Nana.
Namun, kamu enggak perlu cemas. Jika mengalami KIPI usai divaksin, ada beberapa
cara yang bisa kamu lakukan, seperti berikut ini.
2. Jika alami kondisi nyeri dekat area suntikan, bisa dikompres dengan air dingin.
4. Bisa juga minum obat yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan.