Anda di halaman 1dari 9

Nama : Aliefah Zulqavia Darta

NIM : 1901103010002
MK : Auditing II

AUDIT SIKLUS PEROLEHAN DAN PELUNASAN PENDANAAN


Karakteristik dalam siklus perolehan dan pelunasan pendanaan ini sangat mempengaruhi
secara signifikan audit terhadap akun-akun seperti berikut:

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi
seringkali jumlahnya material.
2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
3. Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi, atau
dokumen-dokumen pemilihan serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan
ekuitas.

Akun-akun dalam siklus

Siklus Perolehan dan pelunasan pendanaan pada perusahaan, berhubungan dengan perolehan
pendanaan dalam bentuk hutang dengan beban bunga dan modal serta pembayaran kembali
modal. Siklus perolehan dan pelunasan pendanaan meliputi pembayaran bunga dan dividen.

Berikut ini adalah akun-akun utama dalam siklus tersebut:

 Wesel bayar

 Hutang kontrak

 Hipotek

 Hutang obligasi

 Beban bunga

 Bunga masih harus dibayar

 Kas di bank

 Modal saham biasa

 Modal saham preferen

 Modal disetor di atas nilai pari dan Modal Donasi


 Laba di tahan

 Appropiasi laba di tahan

 Saham tresuri

 Dividen yang diumumkan

 Hutang dividenPerusahaan perorangan- akun modal

 Persekutuan - akun modal

Wesel Bayar
Pengertian dan Akun Wesel Bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang dijamin oleh aktiva
ataupun sama sekali tidak dijamin. Biasanya, suatu wesel di keluarkan untuk jangka waktu
antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga wesel yang jangka waktu nya lebih dari satu
tahun.Wesel di keluarkan untuk berbagai maksud kekayaan yang dijaminkan meliputi
berbagai jenis aktiva seperti efek efek, persediaan dan aktiva tetap.

Pembayaran pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai dengan persyaratan
dalam perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan
bunga umumnya dilakukan pada saat hutang tersebut jatuh tempo; tetapi untuk pinjaman
yang melebihi 90 hari, wesel biasanya mensyaratkan pembayaran bunga bulanan atau setiap
triwulanan.

Biasanya dilakukan pengujian terhadap pembayaran pokok pinjaman dan bunga sebagai
bagian dari audit atas siklus perolehan dan pembayaran karena pembayaran bunga maupun
pokok pinjaman atas siklus dalam jurnal pengeluaran kas. Tetapi karena frekuensinya relatif
tidak begitu sering, transaksi-transaksi modal dalam berbagaikasus jarang disertakan dalm
sampel penguijian atas transaksi. Oleh karena itu, pengujian terhadap transaksi-transasi
tersebut biasanya dilakukan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran kembali
modal.

Tujuan Audit

Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar adalah

a. Menentukan Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai


b. Transaksi-transaksi berkenaan dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga
wesel telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan
spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.

c. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar
yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari
Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (nilai yang dapat direalisasikan tidak
dapat diterapkan pada wesel bayar).

Pengendalian Internal

Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:

 Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.

 Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman bunga.

 Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.

 Verifikasi independen secara periodic.

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi

Pengujian terhadap transaksi-transaksi wesel bayar meliputi penerbitan wesel bayar dan
pembayaran kembali pokok pinjaman serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan
bunganya harus lebih menekankan pengujian terhadap empat pengendalian intern terpenting
yang dibahas dalam bagian sebelumnya. Selain itu harus ada penekanan terhadap ketepatan
jumlah penerimaan dan pembayaran.

Prosedur Analitis

Prosedur analisis merupakan hal yang essensial untuk wesel bayar karena pengujian rinci atas
beban bunga dan bunga hutang sering kali dapat dieliminasi bila hasilnya menguntungkan.
Contoh prosedur analitis untuk wesel bayar dan akun-akun bunga yang berhubungan.

Prosedur Analitis

a. Hitung kembali taksiran beban bunga dengan dasar tingkat bunga rata-rata wesel
bayar bulanan keseluruhan.

b. Bandingkan wesel bayar yang beredar dengan tahun sebelumnya


c. Bandingkan saldo total wesel bayar, beban bunga, dan bunga terhutang tahun
sebelumnya

Kemungkinan Kekeliruan

a. Salah saji beban bunga atau bunga terhutang, atau pengabaian wesel bayar beredar

b. Pengabaian atau salah saji wesel bayar

c. Salah saji beban bunga, bunga terhutang atau wesel bayar sebelumnya

Pengujian Rincian atas Saldo-saldo

Langkah awal yang umum dilakukan dalam audit wesel bayar adalah penggunaan skedul
wesel bayar dan bunga terhutang yang diperoleh dari klien. Skedul memuat keterangan rinci
dari semua transaksi yang terjadi untuk tahun berjalan secara keseluruhan baik untuk pokok
pinjaman maupun bunga, saldo awal dan saldo akhir wesel bayar dan hutang bunga, serta
informasi yang jelas dan rinci mengenai wesel seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, dan
aktiva yang dijaminkan. Bila selama tahun berjalan terdapat banyak transaksi yang
melibatkan wesel bayar, kemungkinan skedul tersebut menjadi tidak memadai. Dalam
keadaan seperti ini, auditor biasanya meminta klien untuk memeprsiapkan skedul wesel-
wesel pada akhir tahun masih mempunyai saldo yang belum dilunasi. Skedul ini akan berisi
keterangan mengenai setiap wesl, saldo akhir, dan bunga yang masih terhutang pada akhir
tahun, termasuk jaminan serta tingkat bunga. Skedul wesel bayar digunakan sebagai kerangka
acuan untuk prosedur tersebut.

Tiga tujuan terpenting dalam audit atas wesel bayar adalah:

a. Seluruh wesel bayar yang ada telah disertakan (kelengkapan)

b. Wesel bayar dalam skedul dinilai dengan benar (keakuratan)

c. Wesel bayar telah disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan
pengungkapan)

Ekuitas Pemilik
Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik
disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian deviden. Waktu yang digunakan
utnuk verifikasi ekuitas pemilik pada perusahaan keluarga seringkali hanya sedikit walaupun
auditor harus melakukan pengujian terhadap catatan-catatan perusahaan. Verifikasi terhadap
ekuitas pemilik pada perusahaan public lebih rumit karena jumlah pemegang saham yang
lebih banyak serta seringnya terjadi pergantian pemegang saham.

Tujuan Audit

a. Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan
mencukupi

b. Transaksi-transaksi “ekuitas pemilik” telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan


spesifik audit.

c. Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan
spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisasikan tidak
berlaku)

Pengendalian Internal

1. Otorisasi Transaksi yang Memadai

2. Penerbitan Modal Saham

3. Pembelian Kembali Modal Saham

4. Penyelenggaraan Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Memadai.

Transaksi-transaksi ekuitas pemilik berikut ini umumnya memerlukan otorisasi yang khusus.

1. Pengeluaran modal saham

Otorisasi meliputi jenis saham yang akan diterbitkan (misalnya apakah saham preferen atau
saham biasa), jumlah yang diterbitkan, nilai pari saham, kondisi kekhususan dari saham
selain saham biasa, dan tanggal penerbitannya.

2. Pembelian kembali modal saham

Pembelian kembali saham, baik saham biasa maupun saham preferen, waktu pembelian
kembali, dan jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian kembali saham, seluruhnya
harus disetujui oleh dewan direksi.

3. Pernyataan pembagian dividen


Dewan direksi harus memberikan otorisasi terhadap bentuk dividen (tunai atau dalam bentuk
saham), jumlah dividen untuk setiap saham dan catatan serta tanggal pembelian dividen.
Prosedur terpenting untuk mencegah kekeliruan dalam ekuitas pemilik adalah (1) kebijakan
yang jelas untuk pembuatan sertifikat saham dan pencatatan transaksi saham (2) verifikasi
intern yang independen terhadap informasi dalam catatan. Pada saat menerbitkan dan
mencatat saham, klien harus memastikan bahwa peraturan pemedasar perusahaan telah
dipenuhi.

Audit atas Modal Saham dan Tambahan Modal disetor

Terdapat 4 hal penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan modal disetor di atas
nilai pari:

1. Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan)

Tujuan ini dengan mudah dapat dicapai jika digunakan jasa pencatat atau agen pemindahan
saham .Auditor dapat meminta konfirmasi mereka mengenai transaksi-transaksi modal saham
dan mengenai nilai dari transaksi-transaksi saham tersebut .Penelitian terhadap notulen rapat
,terutama yang dibuat mendekati tanggal neraca dan pemeriksaan terhadap buku catatan
saham klien ,dapat juga menunjukkan adanya pengeluaran dan pembelian kembali saham .

2. Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat


(keberadaan dan keakuratan)

Transaksi saham yang dicatat benar dan dicatat dengan tepat. Pengeluaran saham baru secara
tunai ,merjer dengan perusahaan lain melalui pertukaran saham ,modal yang dihadiahkan dan
saham yang dibeli kembali semuanya memerlukan audit yang ekstensif. Tanpa
memperhartikan pengendalian intern yang ada ,umunya seluruh transaksi modal saham
diverifikasi karena nilainya yang material dan sifat permanen di dalam catatan. Keberadaan
biasanya diuji dengan memeriksa notulen rapat dewan direksi .

3. Modal saham dinilai dengan benar (keakuratan)

Ketetapan nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai dapat diverifikasi dengan
meminta konfirmasi tentang jumlahnya kepada agen pemindahan saham dan menelusuri
jumlah transaksi saham yang ada ke dalam penerimaan uang .(Dalam hal pembelian kembali
saham ,jumlahnya ditelusuri ke dalam jurnal pengeluaran aks ).Selain itu ,auditor harus
memeriksa jumlah yang dikredit ke dalam modal saham dan tambahan modal disetor di atas
nilai pari atau nilai modal saham ditetapkan.

4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan


pengungkapan)

Sumber informasi paling penting dalam menentukan apakah modal saham telah diungkapkan
secara memadai adalah akte pendirian perusahaan ,notulen rapat dewan direksi ,dan analisis
auditor terhadap transaksi-transaksi modal saham .Auditor harus yakin bahwa terdapat
penjelasan yang mencukupi untuk setiap golongan saham ,termasuk informasi mengenai
jumlah saham yang diterbitkan dan yang beredar dan hak khusus dari setiap jenis saham
tertentu .Penyajian dan pengungkapan yang layak tentang opsi saham ,waran dan saham
konvertibel harus diverifikasi dengan memeriksa dokumen-dokumen hukum atau bahan bukti
lain yang membuktikan adanya peraturan-peraturan tentang hal-hal tersebut di atas.

Audit atas Dividen

Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir .Kecuali
jika ada hutang dividen . Tujuan-tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen ,termasuk
yang berkaitan dengan hutang dividen .
a. Dividen yang dicatat benar ada (keberadaan)
b. Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan)
c. Dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
d. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada (keberadaan)
e. Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
SOAL PILIHAN GANDA
1. Siklus perolehan dan pelunasan pendanaan meliputi pembayaran…..
A. Bunga dan Dividen
B. Piutang dan Kas
C. Bunga dan Kas
D. Dividend dan wesel

2. Untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya mensyaratkan pembayaran


bunga selama….
A. Saat jatuh tempo
B. Dua bulan setelah pinjaman
C. Bulanan atau setiap triwulanan.
D. Lima bulan

3. Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar kecuali….


A. Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan
mencukupi
B. Transaksi-transaksi “ekuitas pemilik” telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan
spesifik audit.
C. Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan
spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisasikan tidak
berlaku)
D. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.

4. Tiga tujuan terpenting dalam audit atas wesel bayar adalah:


A. Kelengkapan, keakuratan, serta penyajian dan pengungkapan
B. Keakuratan, penyajian dan pengungkapan
C. Kelengkapan, ketelitian dan Tepat waktu
D. Penyajian, keakuratan, dan penelitian

5. Otorisasi khusus pada transaksi-transaksi pengeluaran modal saham adalah….


A. Dividen pembelian saham
B. Jumlah yang diterbitkan
C. Pembelian kembali saham, baik saham biasa maupun saham preferen,
D. waktu pembelian kembali

6. Sumber informasi paling penting dalam menentukan apakah modal saham telah
diungkapkan secara memadai adalah
A. Akte pendirian perusahaan ,notulen rapat dewan direksi ,dan analisis
auditor terhadap transaksi-transaksi modal saham
B. Notulen rapat dewan direksi, Pembelian kembali saham, dan dividen
C. Dividen, tanggal pembelian, dan jumlah yang diterbitkan
D. Analisis auditor terhadap transaksi-transaksi modal saham dan dividen

Anda mungkin juga menyukai