Anda di halaman 1dari 5

1.

Pasien endokrin (DM)

seorang bapak, 57 thn, Islam. TB : 165 cm, BB : 94 Kg, Pendidikan SD, Pekerjaan Swasta, suku Jawa, datang ke
IGD dengan diagnosa post stroke hiperglikemi pada DM tipe II dengan keadaan kaki kanan lemah dan kebas.TD :
180/90 mm/Hg, N: 90 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36C. Kesadaran Compos mentis, Terpasang infus NaCl 20
tt/menit di tangan kiri. Pasien mengatakan sekitar 3 tahun yang lalu baru mengetahui gula darah pasien tinggi
saat periksa di RS Hidayatullah. Setelah itu pasien tidak pernah mengontrolkan gula darahnya lagi. Pasien hanya
periksa ke puskesmas apabila terasa tidak enak badan.

sebelum sakit makan sehari 3 kali dengan porsi satu piring habis (nasi, lauk, sayur) serta minum air putih 6 –8
gelas perhari. Selama sakit, pasien mengatakan makan 3 kali sehari dan selalu menghabiskan porsi makan yang
diberikan dari RS, serta minum air putih 5 gelas perhari. pasien mengatakan sehari hari bekerja sebagai
karyawan taman kota. Pasien bekerja dari pukul 08.00 –15.00 WIB. Saat dirumah pasien lebih banyak
menghabiskan waktu dengan keluarga.

MSCT Head Non Kontras

1.Tampak lesi hipodens amorf regio parinteral dextra, tepi mengabur, calsifieasi ( -) perifocal oedema ( -)

2.Sistema ventrikel tak melebar, simestris

3.Batas cortex –medula tegas

4.Struktur mediana tak deviasi

5.Gyri dan sulcy tak prominen.

Interpretasi= infrak cerebri regio pariental dextra

EKG: NSR

Terapi di IGD: Infus NaCl20 tt/mnt, Inj Citicolin 250 mg1 amp, Inj Ranitidin1 ampI.

hasil lab: Leokosit 9.3, Eritrosit 5.53, Hemoglobin 14.0, hematokrit 42.8, Mean Corpuscular Volume 77.4, GDS
389, SGOT 24, SGPT 17, Ureum 33, Creatinin 1.1, Asam Urat 48.

2. Ca Ovarium

Nn. D, 13 tahun, Pelajar, SMP, Diagnosa medisCa Ovarium St. III, Pasien terdiagnosa Ca Ovarium sejak 2 bulan
yang lalu. Keadaan umum lemah, kesadaran composmentis. Perut pasien terlihat membesar karena
penumpukkan cairan. Pasien mengatakan nyeri pada perutnya,nyeri seperti disayat benda tajam dan terasa
diseluruh lapang perutnya, skala nyeri 7 dengan waktu terus menerus. Pasien mengatakan merasa mual dan
muntah serta kurang nafsu makan setelah menjalani kemoterapi. Selama sakit pasien mengalami penurunan
berat badan, SMRS 48 kg sekarang menjadi 40 kg. Pasien terlihat lemah dan aktifitas dibantu oleh keluarga.
Posisi pasien supine, pasien terpasang IVFD, Nasal Kanul,Drain, dan Kateter Epidural. Kesadaran composmentis
dengan GCS E4V5M6, TD : 110/80 mmHg, N:92x/menit, RR : 20x/menitT : 36,7C, Status fungsional:
ketergantungan Berat, Pasien hanya mau makan 2 sendok saja dari porsi makan yang sudah disediakan. Pasien
terlihat pucat

Nn.D belum pernah mengalami menarche. Hb : 7 g/dl, Hematokrit : 17,5 %, Leukosit : 12,6, Eritrosit : 2,11 g/dl.
TB : 150 cm, Bibir : kering, Konjungtiva : anemis

TERAPI obat : Morphin dicampur dengan Levica 0,1% 3x10 cc, Bleomycin 3x15mg (IV) drip, Etoposid 3x100mg
(IV) drip, Carboplatin 1x200 mg (IV) drip.
3. Stroke

Tn V masuk RS melalui IGD, pasien merupakan rujukan dari RSUD dengan penurunan kesadaran, pasien masuk
dengan tujuan melakukan CT Scan dan dipindahkan ke ruang neurologi, karna alat CT Scan rusak keluarga klien
memutuskan untuk merawat pasien di RS Pusat. Keluarga pasien menyatakan esktremitas sebelah kiri pasien
lemah sejak 4 hari yang lalu, bicara klien pelo, tampak lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan bicara
pasien kurang jelas dari hasil pemeriksaan tingkat kesadaran di dapatkan GCS 11 (E3 V5 M3) pasien terpasang
kateter dan kluarga menyatakan sudah 4 hari klien tidak BAB, klien terpasang oksigen nasal kanul 2 liter, pasien
terpasang NGT, infuse RL 8jam/kolov di tangan sebelah kanan. Keluarga menyatakan pasien tidak pernah
mengalami penyakit yang sama dan tidak ada menderita penyakit kronis lainnya. pasien menyatakan ada riwayat
asam urat dan pasien menyatakan pernah melakukan operasi katarak satu bulan yang lalu

BB/TB:58 kg /165 cm. terpasang monitor, Suhu:36,8°C, Nadi:64x/menit, Pernafasan:23x/menit, Tekanan


darah:118/75 mmHg. Infus RL20 tetes8 jam/ kolov. kesadaran Delirium.

pola Makan SMRS: Nasi+ikan nila3x1 sehari, Ikan nila, Kacang-kacangan, AIR 8 gelas/hari, TeH manis, Tidak
ada PAntangan Pemeriksaan Laboratorium Kalium :3,6, Natrium:134,3, Klorida:102,2, HB 17.1. HCT 50.6,

obat Ranitidine2x1, Dexamethason3x1, CPG1x1

4. Koma hepatikum

Tn. Y, berumur 43 tahun, status perkawinan menikah. Pendidikan SMP. bekerja sebagai Petani. masuk RSUP
Dr. M. Djamil Padang melalui IGD merupakan pasien rujukan dari RSUD Painan, dengan keluhan Perut
membuncit nafas sesak sejak ± 2 minggu yang lalu. Di IGD pasien mengalami penurunan kesadaran, tingkat
kesadaran samnolen, pasien demam ± 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan nafsu makannya menurun, pasien
juga mengatakan selama sakit badannya terasa semakin kurus. Pasien mengatakan tidak mampu bergerak
banyak, badannya terasa lemah dan sulit beraktivitas.

Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning sebelumnya dan pasien mengatakan sudah pernah
dirawat sebanyak 2 kali di rumah sakit dengan keluhan yang sama. Pasien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit Diabetes Melitus, Hipertensi Sebelumnya. Pasien mengatakan baru 1 kali disedot cairan. Dahulu pasien
sering mengkonsumsi kopi dan minuman yang bergas-gas. Pasien mengatakan sering bergadang pada malam
hari.

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit serupa seperti pasien. Pasien juga
mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah memiliki penyakit Hepatitis sebelumnya. Ketika sehat
pasien mengatakan makan 3x sehari, pasien makan dengan telur, lauk, dan sayur, pasien menghabiskan
makanan ½ porsi makanan.

BAB bewarna kuning, konstitansi lembek, BAK8-12x selama 24 jam, Urine berwarna pekat. Pasien tidak
terpasang kateter. Pola Aktivitas dan Latihan Pasien mengatakan selama sakit aktivitas sehari-harinya dibantu
oleh keluarga dan perawat diruangan. Pasien mengatakan tidak bisa banyak beraktivitas karena akan merasa
sesak nafas.

TD; 115/61 mmHg, N; 125x/i, S; 37 0C, RR; 24x/i. Keadaan umum pasien lemah, tingkat kesadaran
composmentis kooperatif. BB: 55 kg, TB: 165 cm. Konjungtiva pasien tampak pucat, skelra tampak ikterik, leher
tidak teraba pembesaran kelenjer tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjer getah bening. Pemeriksaan dada
tampak simetris kiri dan kanan, fremitus kiri dan kanan sama, perkusi sonor diseluruh lapangan paru, bunyi
pernapasan pasien vesikuler, tidak ada wheezing dan ronkhi. Shifting dullness positif, hepar teraba membesar.
Pasien tidak terpasang kateter. Tidak terdapat udem pada ekstermitas, dan telapak tangan tampak memerah
atau eritema palmaris.

Hasil Laboratorium : Hemoglobin 8,9 g/dl, Leukosit 20.540 /mm3, Trombosit 137.000 /mm3 Hematokrit 25%
Total Protein 5,4 g/dl, Albumin 2,3 g/dl. Ureum darah 30 mg/dl, kreatinin darah 0,7 mg/dl, Natrium darah 102
Mmol/l, Kalium 4,6 Mmol/L , bilirubin total 8,9 mg/dl, SGOT 292 u/l, SGPT 392 u/l , HbSAg positif.
Obat: 1:1/12 jam: Comafusin : Triofusin Nacl 3% 12 jam/kolf 1 kali pemberian Nacl 0,9 % setelah Nacl 3% habis
Ceftriaxone 1x2 gr IV Modopar 3x1 P.O Spirinolactone 1x100 P.O

5. gagal jantung

Tn.J, 52 tahun, Kawin, PNS, Agama Islam, S1, Diagnosa Medis CHF Fc II ec CAD 44D + AKI Rifle I dd+ DMTipe
II. BB sehat : 66 kg BB sakit : 63 Kg

Tn. J masuk RSUP Dr. M. Djamil melalui IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 3 jam yang lalu di sertai dengan
nyeri dada yang tidak menjalar dan keringat dingin, yang dirasakan saat istirahat. Tampak lemah dan wajah
pucat.TD: 133/91 mmHg, Nadi: 108x/i, Pernafasan: 32x/i, suhu: 37°C. nafas masih sesak, posisi semi fowler,
tampak lemah, pasien terpasang PTCA. Terpasang O2 nasal kanul 5lt/menit. TTV : tekanan darah 140/90 mmhg,
nadi 96 x/i, pernafasan 38 x/i, suhu 37C.

Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Pasien
sebelumya dirawat di RSUP dr M.Djamil Padang dengan CHF, dan sudah pasang cincin 2 buah. keluarga pasien,
tidak ada keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit menular.

Sebelumnya Pasien adalah perokok berat dengan habis sehari 2 bungkus.

Keadaan Umum Lemah, Kesadaran Compos mentis, Terpasang Kateter, BAK sedikit warna kuning ( Urin ± 250
cc/8 jam).

Terpasang IVFD Nacl 0,9% 16 tts/ipada tangan sebelah kanan dan heparin 500 mg/50 cc nacl, CRT>2 detik,
akral teraba dingin, telapak tangan pucat, nadi teraba cepat dan lemah (96x/i).

Bawah:kulit kaki kering,CRT > 2 detik, akral teraba dingin. semua aktivitas pasien dibantu keluarga dan perawat.

Mata : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, reflek pupil (+), pupil isokor OD/OS 2mm/2mm.

Mulut : bibir kering, pucat dan pecah-pecah, mulut bersih,tidak terdapat karies gigi.

Pemeriksaan Jantung : Sistem Kardiovaskular: : Iktus cordis tidak terlihat, Pa: Iktus kordis teraba 1 jari lateral RIC
IV, Pe: Batas kanan, kiri iktus, atas RIC II, A: Irama jantung irregular

Sehat: pasien makan 3 kali sehari dengan takaran yang sesuai untuk penyakit DM yang diderita dengan
komposisi;nasi ± 1 gelas aqua, 1 potong lauk pauk dan sayur-sayuran dankonsumsi buah-buahan seperti
jeruk.makanan lainnya adalah gorengan seperti bakwan.

Cairan :

Sehat : pasien minum ± 5-6 gelas air putih perhari, 2 gelas kopi.

Sakit : pasien minum air putih 3-4 gelas perhari, IVFD Nacl 0,9% 16 tts/i.

Hemoglobin 11.6g/dl, Leukosit 10,310mm3, rombosit: 142.000/mm3, Hematrokrit: 49%, Ureum darah: 329 mg/dl,
Kreatinin darah:9.4mg/dl, Natrium : 136Mmol/L, Kalium:4.6Mmol/L, Klorida serum: 104 Mmol/L , PT:15,4 detik
APTT:47,9 detik.

Analisa gas darah :PH : 7,478, pCO2 : 21,2, pO2 : 192,2 mmol/L, HCO3-: 15,9 mmol/L, BEecf : -7,8, SO2 :
99,6%.

Obat: IVFD Nacl 0.9% 16 tts/i, Ca Glukonas 1 ampl 1x1 IV, Nevorapid koreksi 3x1 SC, Lasix 1 ampl 2x1 IV,
Ranitidine 50 mg 2x1 IV, Levemir 10U 1x1 SC, Aspilet 80 mg 1x1 Oral, Clopidogrel 75 mg 1x1 Oral, Ramipril 1.25
mg 2x1 Oral, Alprozolam 0.5 mg 1x1 Oral, Laxadin 10cc 1x1 Oral, N-Asetil Sistein 300mg 2x1 Oral, Lading aspilet
100 mg 1x1 Oral

6. Ginjal
Tn. KD, berumur 48 tahun, jenis kelamin laki –laki, suku Timor Leste, menganut agama Katholik, pekerjaan
pasien petani, pendidikan terakhir Sekolah Dasar, mengeluh mual, pusing; Tn. KD mengatakan ia sudah
menderita sakit gagal ginjal sejak tahun lalu dan sementara melakukan haemodialisa (HD) 2 kali seminggu yaitu
setiap hari Selasa dan Jumat. kemarin saat akan melakukan HD pasien merasa pusing, mual dan lemah serta
gatal –gatal pada daerah perut. Pasien mengatakanada bengkak pada punggung kaki kanan, nyeri saat buang air
kecil. pasien didiagnosa CKD stadium V, terdapat oedema pada punggung kaki kanan, keluhan lain yang
menyertai Tn. KD batuk berdahak, sering sesak napas dan gatal –gatal di perut.

Riwayat penyakit sebelumnya : Tn. KD pernah menderita sakit darah tinggi sejak tahun lalu dan cara
mengatasinya berobat jalan di Puskesmas. Kebiasaan pasien merokok2 bks/hari sejak usia remaja dan baru
berhenti merokok pada tahun lalu, pasien sering mengkonsumsi alkohol jika diajak teman dan baru istirahat tahun
2004, punggung kaki kanan, keluhan lain yang menyertai Tn. KD batuk berdahak, sering sesak napas dan gatal –
gatal di perut.

Riwayat kesehatan keluarga : ayah dari Tn. KD adalah penderita hipertensi sampai meninggal.

TTV : tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 82x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu badan 37,8°C. wajah terlihat
pucat, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. kesadaran/GCS : Compos Mentis.

Tn. KD mengeluh sering sesak napas, mengeluh mual, keadaan bibir lembab, warna mukosa merah muda.
Keadaan abdomen, warna kulit sawo matang. Pada pemeriksaan auskultasi, ada bising usus/peristaltic
10x/menit. Pada pemeriksaan palpasi, ada nyeri tekan pada daerah simpisis dengan skala nyeri 2. pasien
kadang inkontinensia, pasien tidak menggunakan alat bantu (keteter), produksi urine 500 –600 cc/hari, intake
cairan : oral 1500 cc/hari, parenteral 100 cc/hari.

Pola kegiatan sehari –hari : sebelum sakit pola makan pasien nasi dan sayur dengan frekuensi makan sedang
3x/hari. Makanan pantangan ikan segar. Banyaknya minuman dalam sehari 1500 –2000 cc/hari. Berat badan
sebelum sakit 51 kg dan TB 162 cm. Selama sakit penurunan berat badan 6 kg sehingga berat badan terakhir 45
kg. Selama sakit nafsu makan menurun.

Pada pola eliminasi pasien KD buang air kecil 3 –4x/hari, warna kuning daun teh, bau amoniak dengan jumlah
1500 cc/hari. Perbahan selama sakit, BAK sedikit, produksi urine 500 –600 cc/hari.

Pemeriksaan Laboratorium :HB 7,7 g/dL. Jumlah eritrosit 2,84/ul. Hematocrit 21,9%. BUN 24 mg/dL , Kreatinin
darah 5,32 mg/dL. foto thorax : terbaca cardiomegaly.

Terapi : IVFD NaCL 1 tetes/menit (100cc/24 jam), furosemid NS 100cc, aspar K 3x1 tablet, micardis 80 mg –0-0,
cloridin 3x0,5 mg, asamfolat2x1 tablet, LivronBplex0-1 –1, tranfusi darah 1 bag/hari.

Terdapat pitting oedema 2 cm pada punggung kaki kanan, nyeri tekan pada daerah simpisis dengan skala nyeri 2

7. Saluran cerna

Anak X, Laki-laki, 3 tahun, Islam, Bugis, Diagnosa Medis, Gastroenteritis, BAB 10x cair dengan muntah-muntah
10x. BAB cair kurang lebih 10x sejak satu hari yang lalu. Kemudian Muntah 10x saat diberi makanan /minuman
dan disetai nyeri perut. Orangtua pasien mengatakan anaknya sudah pernah dirawat dengan keluhan yang sama
setahun yang lalu untuk pertamakalinya. Orangtuan pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang memiliki
penyakit seperti penyakit bawaan/keturunan. Pemberian ASI eksklusif sampai usia 2 tahun.

pola Makan: 3x/hari Makanan biasa, Makanan pantangan: Susu, seafood

Jenis minuman: Air putih, the, 260ml/24 jam

Pasien dalam keadaan apatis, terpasang alat medis IVFD, Nadi : 98x/menit Suhu : 37,90c Pernafasan : 22x/menit

hasil lab: Hb: 12,6 mg/dL ,hematokrit: 37,9%, Leukosit: 12.800/mm3, Trombosit: 236.000/mm3, Na: 133,08
mmol/L, K: 3,45 mmol/L, Cl: 103,38 mmol/L.
Terapi Farmakologi:

Ranitidine 2 x ½ amp (IV), Ondancentron 3 x 4mg (IV), Sanpialin 3 x 700mg (IV), Paracetamol 3 x 250g (IV),
Ringer Lakta 500cc 20tpm (IV)

BB sebelum sakit: 23kg. Bb setelah sakit: 22kg TB: 98cm, LK: 51cm, LD: 66cm.

Anda mungkin juga menyukai