Anda di halaman 1dari 12

"PENGATURAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DALAM

ORGANISASI/PERUSAHAAN"
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Rezeki, SE., M.Si.)

Disusun Oleh :

KELOMPOK 9

 Dimas Rifai : 7202510001


 Evan Sari Maqdalena Nainggolan : 7203210014
 Ibnu Hafizh Hasibuan : 7201210004
 Tarisa Putri Artha : 7203510035

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat Rahmat-nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang di berikan dalam Mata Kuliah Etika Bisnis di Universitas Negeri Medan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam


menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bu Dr. Sri Rezeki, SE., M.Si selaku dosen Mata
Kuliah Etika Bisnis yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada didalam makalah ini
memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Medan, April 2021

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Munculnya Good Corporate Governance (GCG).......................................................4
B. Rumusan Masalah :.............................................................................................................................5
C. Tujuan dalam makalah ini :.................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE...................................................................6
B. MANFAAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE........................................................................7
C. ETIKA BISNIS DAN KONSEP GOOD CORPORATE GOVERNANCE.........................................8
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................10
A. SARAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Munculnya Good Corporate Governance (GCG)

Mulai populernya istilah “tata kelola perusahaan yang baik” atau yang lebih
dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat dilepaskan
dari maraknya skandal perusahaan yang menimpa perusahaan-perusahaan besar, baik
yang ada di Indonesia maupun yang ada di Amerika Serikat.Runtuhnya system ekonomi
komunis menjelang akhir abad ke-20, menjadikan system ekonomi kapitalis sebagai satu-
satunya system ekonomi yang paling dominan di seluruh dunia. System ekonomi

4
kapitalis makin kuat mengakar berkat arus globalisasi dan perdagangan bebas yang
mampu dipaksakan oleh Negara-negara maju penganut system ekonomi kapitalis. Ciri
utama system ekonomi kapitalis adalah kegiatan bisnis dan kepemilikan perusahaan
dikuasai oleh individu-individu/ sector swasta.
Dalam perjalanannya, beberapa perusahaan akan muncul sebagai perusahaan-
perusahaan swasta raksasa yang bahkan aktivitas dan kekuasaannya telah melibihi batas-
batas suatu Negara. Para pemilik dan pengelola kelompok perusahaan-perusahaan
raksasa ini bahkan mampu mempengaruhi dan mengarahkan berbagai kebijakan yang
diambil oleh para pemimpin politik suatu Negara untuk kepentingan kelompok
perusahaan mereka dengan kekuatan uangnya.Sebagiman dikatakan oleh Joel bajan
(2002), perusahaan (korporasi) saat ini telah berkembang dari sesuatu yang relative tidak
tidak jelas menjadi institusi ekonomi dunia yang amat dominan.
Kekuatan dan pengaruh perusahaan ini sedemikian besarnya sehingga telah
menjelma menjadi “monster raksasa” yang mendikte  hampir seluruh hidup kita, mulai
dari apa yang kia pakai, apa yang kita hasilkan dan apa yang kita kerjakan. Itulah
sebabnya, sering kali terjadi pemerintah suatu Negara yang seharusnya menjadi
kekeuatan terakhir sebagai pengawas, penegak hokum, dan pengendali perusahaan-
perusahaan tidak berdaya menghadapi penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh para
pelaku bisnis yang berpengaruh tersebut.

B. Rumusan Masalah :

1. Apakah Pengertian Good Corporate Governance?


2. Manfaat Good Corporate Governance?
3. Etika bisnis dan Konsep Good Corporate?

C. Tujuan dalam makalah ini :

5
a. Untuk mengetahui hubungan etika bisnis dengan good corporate governance.
b. Untuk dapat mengerti perbedaan 4 Good Corporate.
c. Untuk dapat mengerti konsep Good Corporate pada Etika Bisnis.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Good Corporate Governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk


mengarahkan dan mengelola bisnis serta urusan-urusan perusahaan, dalam rangka meningkatkan
kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, dengan tujuan utama mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholders yang lain. (Malaysian Finance Committee on Corporate
Governance February 1999) Corporate governance adalah seperangkat peraturan yang
menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan
serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan. (Forum for Corporate Governance in Indonesia / FCGI) Corporate
Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh suatu organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai
Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika (Keputusan Menteri BUMN
Nomor Kep-117/M-MBU/2002). Good Corporate Governance juga merupakan sistem yang
harus menjamin terpenuhinya kewajiban perusahaan kepada shareholders dan
seluruh stakeholders, dan harus mampu bekerjasama dengan stakeholders dalam mencapai tujuan
perusahaan. Buruknya hubungan perusahaan dengan stakeholders dapat menimbulkan hambatan
dan gangguan pada jalannya operasi perusahaan.
GCG terdiri dari 4 (empat) unsur yang tidak dapat terpisahkan, yaitu :

6
1) Commitment on Governance adalah komitmen untuk menjalankan perusahaan yang
dalam hal ini adalah dalam bidang perbankan berdasarkan prinsip kehati-hatian
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku 
2) Governance Structure adalah struktur kekuasaan berikut persyaratan pejabat yang ada
di bank sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku. 
3) Governance Mechanism adalah pengaturan mengenai tugas, wewenang dan tanggung
jawab unit dan pejabat bank dalam menjalankan bisnis dan operasional perbankan. 
4) Governance Outcomes adalah hasil dari pelaksanaan GCG baik dari aspek hasil
kinerja maupun cara-cara/praktek-praktek yang digunakan untuk mencapai hasil
kinerja tersebut.

Transparancy, dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses


pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan. 
Accountability, adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif 
Pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan
perun dangan yang berlaku. 
Independency, atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat. 
Fairness (kesetaraan dan kewajaran) yaitu pelakuan adil dan setara di dalam
memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

B. MANFAAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE

7
1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing. 
2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah (debt/capital) 
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi
perusahaan.
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan
dari shareholder dan stakeholder terhadap perusahaan. 
5. Mempengaruhi harga saham secara positif. 
6. Meningkatkan kontribusi BUMN terhadap penerimaan Negara dalam bentuk
pajak dan dividen, serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. 
7. Melindungi Direksi/Komisaris/Dewan Pengawas dari tuntutan hukum dan
melindungi dari intervensi politis serta usaha-usaha campur tangan di luar
mekanisme korporasi.

C. ETIKA BISNIS DAN KONSEP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

I. Code of Corporate and Business Conduct


Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business
Conduct) merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode
etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik
bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan.
Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture),
maka seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha
mematuhi  peraturan yang ada. Pelanggaran atas Kode Etik dapat termasuk kategori pelanggaran
hukum.

II. Nilai Etika Perusahaan


Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu
kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama. Kode Etik yang efektif
seharusnya bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut
hendaknya dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat
dilaksanakan dalam bentuk tindakan (action).

8
Beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan &
pimpinan perusahaan, antara lain masalah :

a) Informasi rahasia
Dalam informasi rahasia, seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi rahasia
mengenai perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang
tidak berhak. Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan
pemegang saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan transparansi (keterbukaan),
dan menjauhkan diri dari memaparkan informasi rahasia.
Selain itu dapat terjaga keseimbangan dari kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya
dengan kepentingan yang layak dari karyawan, pelanggan, pemasok maupun pemerintah dan
masyarakat pada umumnya.

b) Benturan Kepentingan (Conflict of interest)


Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi yang bebas dari
suatu benturan kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan. Suatu benturan kepentingan
dapat timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki, secara langsung maupun tidak
langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan, dimana keputusan tersebut
seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik dari
perusahaan. Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan
perusahaan, antara lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat mengakibatkan
suatu benturan kepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang merasa
bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal
yang bersangkutan secara detail kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi.
Setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar ketentuan dalam Kode Etik tersebut
perlu dikenakan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di
perusahaan, misalnya tindakan disipliner termasuk sanksi pemecatan (Pemutusan Hubungan
Kerja).
Untuk melakukan pengujian atas Kepatuhan terhadap Kode Etik tersebut perlu dilakukan
semacam audit kepatuhan (compliance audit) oleh pihak yang independent, misalnya Internal
Auditor, sehingga dapat diketahui adanya pelanggaran berikut sanksi yang akan dikenakan

9
terhadap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar kode etik. Akhirnya diharapkan para
karyawan maupun pimpinan perusahaan mematuhi Code of Corporate & Business Conduct yang
telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai penerapan GCG.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau


penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk bidang politik,
ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan pengmbilan keputusan hingga
pelaksanaan dan pengawasan. Political governance mengacu pada proses pembuat
kebijakan. Economic governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi
guna meningkatkan kesejahteraan, pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas
hidup. Administrative governance berarti, bahwa penyelenggara setiap bidang dan tahapan
pemerintahan harus dilakukan dengan bersih, efisien, dan efektif.
Adapun prinsip Corporate governance yang diterbitkan oleh OECD dalam hubungannya
dengan tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Negara BUMN juga
mengeluarkan keputusan Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan GCG (Tjager dkk.,
2003). Ada lima prinsip menurut keputusan ini, yaitu :
a)      Kewajaran (fairness)
b)      Tranparansi
c)      Akuntabilitas
d)     Pertanggungjawaban
e)      Kemandirian

10
Indra Surya dan Ivan yustiavandana (2007) mengatakan bahwa tujuan dan manfaat dari
penerapan GCG adalah :
1.      Memudahkan askes terhadap investasi domestic maupun asing
2.      Mendapatkan biaya modal (cost of capital) yang lebih murah
3.      Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan
4.      Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan terhadap perusahaan
5.      Melindungi direksi dan komisaris dari tuntunan hukum.
Banyak sudah terjadi kejahatan ekonomi dan kecurangan bisnis yang dilakukan oleh banyak
korporasi atau pelaku bisnis dan ekonomi yang telah merugikan warga negara, masyarakat
bahkan merugikan Negara, setidaknya dalam segi finansial (pajak) dan kepercayaan public
terhadap peranan Negara (pemerintah) dalam mengawasi dinamika ekonomi, khususnya proses
produksi, eksplorasi, dan eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam dan pelestarian lingkungan
hidup. Fenomena ini terjadi karena banyak korporasi, terutama para pimpinanya tidak memiliki
komitmen yang kuat untuk memberantas kejahatan bisnis. Penyelewengan, penyalahgunaan
otoritas, korupsi, dan kolusi juga sulit diatasi. Penipuan sistematis terhadap masyarakat yang
dilakukan beberapa pebisnis juga sering terjadi.

A. SARAN
Saran untuk para pebisinsi ialah agar Untuk ke depannya kita sebagai insan bisnis
haruslah senantiasa menjunjung etika dalam setiap kegiatan bisnis di masyarakat agar
bisnis yang kita jalankan berjalan dengan baik, karena Economic governance mengacu
pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan,
pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup. 

11
DAFTAR PUSTAKA

http://poisonfruits.blogspot.co.id/2015/12/hubungan-etika-bisnis-dan-good.html

http://nadyarachmanita.blogspot.co.id/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

12

Anda mungkin juga menyukai