ORGANISASI/PERUSAHAAN"
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
FAKULTAS EKONOMI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat Rahmat-nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang di berikan dalam Mata Kuliah Etika Bisnis di Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada didalam makalah ini
memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi pembaca.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Munculnya Good Corporate Governance (GCG).......................................................4
B. Rumusan Masalah :.............................................................................................................................5
C. Tujuan dalam makalah ini :.................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE...................................................................6
B. MANFAAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE........................................................................7
C. ETIKA BISNIS DAN KONSEP GOOD CORPORATE GOVERNANCE.........................................8
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................10
A. SARAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Mulai populernya istilah “tata kelola perusahaan yang baik” atau yang lebih
dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat dilepaskan
dari maraknya skandal perusahaan yang menimpa perusahaan-perusahaan besar, baik
yang ada di Indonesia maupun yang ada di Amerika Serikat.Runtuhnya system ekonomi
komunis menjelang akhir abad ke-20, menjadikan system ekonomi kapitalis sebagai satu-
satunya system ekonomi yang paling dominan di seluruh dunia. System ekonomi
4
kapitalis makin kuat mengakar berkat arus globalisasi dan perdagangan bebas yang
mampu dipaksakan oleh Negara-negara maju penganut system ekonomi kapitalis. Ciri
utama system ekonomi kapitalis adalah kegiatan bisnis dan kepemilikan perusahaan
dikuasai oleh individu-individu/ sector swasta.
Dalam perjalanannya, beberapa perusahaan akan muncul sebagai perusahaan-
perusahaan swasta raksasa yang bahkan aktivitas dan kekuasaannya telah melibihi batas-
batas suatu Negara. Para pemilik dan pengelola kelompok perusahaan-perusahaan
raksasa ini bahkan mampu mempengaruhi dan mengarahkan berbagai kebijakan yang
diambil oleh para pemimpin politik suatu Negara untuk kepentingan kelompok
perusahaan mereka dengan kekuatan uangnya.Sebagiman dikatakan oleh Joel bajan
(2002), perusahaan (korporasi) saat ini telah berkembang dari sesuatu yang relative tidak
tidak jelas menjadi institusi ekonomi dunia yang amat dominan.
Kekuatan dan pengaruh perusahaan ini sedemikian besarnya sehingga telah
menjelma menjadi “monster raksasa” yang mendikte hampir seluruh hidup kita, mulai
dari apa yang kia pakai, apa yang kita hasilkan dan apa yang kita kerjakan. Itulah
sebabnya, sering kali terjadi pemerintah suatu Negara yang seharusnya menjadi
kekeuatan terakhir sebagai pengawas, penegak hokum, dan pengendali perusahaan-
perusahaan tidak berdaya menghadapi penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh para
pelaku bisnis yang berpengaruh tersebut.
B. Rumusan Masalah :
5
a. Untuk mengetahui hubungan etika bisnis dengan good corporate governance.
b. Untuk dapat mengerti perbedaan 4 Good Corporate.
c. Untuk dapat mengerti konsep Good Corporate pada Etika Bisnis.
BAB II
LANDASAN TEORI
6
1) Commitment on Governance adalah komitmen untuk menjalankan perusahaan yang
dalam hal ini adalah dalam bidang perbankan berdasarkan prinsip kehati-hatian
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
2) Governance Structure adalah struktur kekuasaan berikut persyaratan pejabat yang ada
di bank sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku.
3) Governance Mechanism adalah pengaturan mengenai tugas, wewenang dan tanggung
jawab unit dan pejabat bank dalam menjalankan bisnis dan operasional perbankan.
4) Governance Outcomes adalah hasil dari pelaksanaan GCG baik dari aspek hasil
kinerja maupun cara-cara/praktek-praktek yang digunakan untuk mencapai hasil
kinerja tersebut.
7
1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing.
2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah (debt/capital)
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi
perusahaan.
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan
dari shareholder dan stakeholder terhadap perusahaan.
5. Mempengaruhi harga saham secara positif.
6. Meningkatkan kontribusi BUMN terhadap penerimaan Negara dalam bentuk
pajak dan dividen, serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.
7. Melindungi Direksi/Komisaris/Dewan Pengawas dari tuntutan hukum dan
melindungi dari intervensi politis serta usaha-usaha campur tangan di luar
mekanisme korporasi.
8
Beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan &
pimpinan perusahaan, antara lain masalah :
a) Informasi rahasia
Dalam informasi rahasia, seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi rahasia
mengenai perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang
tidak berhak. Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan
pemegang saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan transparansi (keterbukaan),
dan menjauhkan diri dari memaparkan informasi rahasia.
Selain itu dapat terjaga keseimbangan dari kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya
dengan kepentingan yang layak dari karyawan, pelanggan, pemasok maupun pemerintah dan
masyarakat pada umumnya.
9
terhadap karyawan & pimpinan perusahaan yang melanggar kode etik. Akhirnya diharapkan para
karyawan maupun pimpinan perusahaan mematuhi Code of Corporate & Business Conduct yang
telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai penerapan GCG.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
Indra Surya dan Ivan yustiavandana (2007) mengatakan bahwa tujuan dan manfaat dari
penerapan GCG adalah :
1. Memudahkan askes terhadap investasi domestic maupun asing
2. Mendapatkan biaya modal (cost of capital) yang lebih murah
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan terhadap perusahaan
5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntunan hukum.
Banyak sudah terjadi kejahatan ekonomi dan kecurangan bisnis yang dilakukan oleh banyak
korporasi atau pelaku bisnis dan ekonomi yang telah merugikan warga negara, masyarakat
bahkan merugikan Negara, setidaknya dalam segi finansial (pajak) dan kepercayaan public
terhadap peranan Negara (pemerintah) dalam mengawasi dinamika ekonomi, khususnya proses
produksi, eksplorasi, dan eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam dan pelestarian lingkungan
hidup. Fenomena ini terjadi karena banyak korporasi, terutama para pimpinanya tidak memiliki
komitmen yang kuat untuk memberantas kejahatan bisnis. Penyelewengan, penyalahgunaan
otoritas, korupsi, dan kolusi juga sulit diatasi. Penipuan sistematis terhadap masyarakat yang
dilakukan beberapa pebisnis juga sering terjadi.
A. SARAN
Saran untuk para pebisinsi ialah agar Untuk ke depannya kita sebagai insan bisnis
haruslah senantiasa menjunjung etika dalam setiap kegiatan bisnis di masyarakat agar
bisnis yang kita jalankan berjalan dengan baik, karena Economic governance mengacu
pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan,
pemerataan, penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://poisonfruits.blogspot.co.id/2015/12/hubungan-etika-bisnis-dan-good.html
http://nadyarachmanita.blogspot.co.id/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
12