Secara umum kedai kopi adalah tempat yang menyediakan dan menjual minuman
olahan dari biji kopi untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Kedai kopi adalah bangunan yang
digunakan sebagai tempat berjualan makanan dan minuman. Kedai kopi terbentuk untuk
memfasilitasi kebutuhan produsen dalam melangsungkan hidup dengan menjual minuman
atau produk berupa kopi (juga makanan) selain didukung dan dibentuk oleh faktor lain seperti
budaya masyarakat yang menyukai kopi dan menjadikan kedai kopi sebagai salah satu tempat
untuk berinteraksi dengan sesama masyarakat (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
2015).
Kedai kopi merupakan tempat yang menyediakan kopi beserta produk turunannya
sebagai minuman utama dari berbagai jenis minuman (sampingan) lainnya seperti teh dan
coklat, selain menyediakan jenis makanan ringan, juga ditawarkan sebagai kudapan
pendamping minum kopi. Menurut (Nurazizi 2013) Kedai kopi juga merupakan tempat
berkumpulnya orang – orang yang sekedar bersantai atau melakukan aktivitas (ringan)
lainnya seperti diskusi atau obrolan, membaca media cetak, online atau buku, menyelesaikan
beberapa tugas akademik atau non akademik hinngga bersenang – senang dengan hiburan
yang ditawarkan (Nurazizi 2013)
Manfaat Bisnis Rumah Kopi
Sebagai usaha dalam skala kecil, Rumah Kopi mempunyai manfaat diantaranya sebagai
berikut:
a. Kedai kopi sebagai tempat komsumsi
Kedai kopi pada hakikatnya merupakan tempat yang hadir untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam hal makanan dan minuman bagi masyarakat. Tingginya
rutinitas yang dilakukan masyarakat dalam bekerja setiap harinya semakin meningkatkan
gaya hidup konsumtif di kalangan masyarakat. Makanya kedai kopi cenderung lebih
ramai di saat jamjam sebelum orang bekerja, saat istirahat siang para pekerja bahkan saat
jam-jam pulang kerja hingga malam hari.
b. Kedai kopi sebagai lahan menjalin pertemanan
Salah satu aktivitas yang pada umumnya atau sering di jumpai di kedai kopi adalah
aktivitas sosial. Aktivitas sosial di sini adalah terjadinya interaksi antara individu-individu
yang berada di kedai kopi. Interaksi antara pengunjung dengan pelayan kedai kopi
maupun interaksi sesama pengunjung kedai kopi. Biasanya interaksi antara pengunjung
kedai kopi terjadi antara mereka yang duduk satu meja atau sudah saling kenal. Namun
tidak jarang pula orang dari meja lain atau yang belum dikenal ikut berinteraksi dalam
percakapan yang terjadi
c. Kedai kopi sebagai alternatif aktivitas kerja
Aktivitas kerja umumnya memang berlangsung di kantor atau tempat-tempat kerja
lainnya. Namun tidaklah merupakan suatu pelanggaran ketika urusan kantor bergeser di
kedai kopi. Terkadang memang ada beberapa hal yang sulit atau tidak bisa diselesaikan di
balik meja-meja kantor, makanya kedai kopi seringkali hadir sebagai solusi untuk
menyelesaikan yang belum terselesaikan. Kantor terkadang menghadirkan nuansa kaku
dalam suatu hubungan sosial di tempat kerja. Seringkali strata sosial di kantor menjadikan
kekakuan dalam kerjasama tim ketika berada di kantor.
d. Kedai kopi sebagai aktivitas belajar
Aktivitas belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tidaklah selalu
bergantung di sekolah atau kampus pada jam belajar atau kuliah. Fasilitas-fasilitas yang
ditawarkan kedai kopi saat ini juga mulai menunjang aktivitas belajar seseorang di kedai
kopi. Fasilitas wifi yang ditawarkan beberapa kedai kopi cukup membantu pekerjaan
rumah atau tugas dari para pencari ilmu yang datang ke kedai kopi.
e. Kedai kopi sebagai aktivitas hiburan
Aktivitas hiburan di kedai kopi sebenarnya merupakan aktivitas yang seragam dengan
aktivitas sosial di kedai kopi. Seperti yang disinggung sebelumnya, manusia sebagai
makhluk sosial membutuhkan sosialisasi sebagai bentuk eksistensi dirinya. Tidak dapat
dipungkiri, beragam bentuk sosialisasi juga merupakan hiburan tersendiri bagi setiap
individunya. Karena sosialisasi menimbulkan rasa kepuasan tersendiri bagi individu yang
menjalaninya.
a. Aspek Hukum
Kegagalan suatu bisnis karena mengalami permasalahan hukum yang artinya tidak
menerima persetujuan atau pengesahan dokumen dari pemerintah. Tahap awal dalam
membangun suatu usaha adalah dengan memperoleh suatu dokumen yang bersifat autentik
dan dipercaya kebenarannya.
Aspek hukum adalah aspek yang menilai kelengkapan dokumen atau sertifikat yang
bersifat legal, valid, absah agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Banyak
penelitian yang dilakukan yang bersifat gagal karena faktor utamanya adalah tidak
lengkapnya dokumen pada usaha. Adapun tujuan menganalisis aspek hukum secara akurat
(Suliyanto 2010:16) adalah sebagai berikut:
a) Menyelidiki dan mengulas legalitas bisnis yang beroperasi.
b) Menelaah jenis badan hukum dan konsep bisnis yang beroperasi.
c) Mengulas kinerja dan kompetensi bisnis dengan melengkapi persyaratan pengesahan.
d) Menelaah garansi yang disediakan ketika bisnis melakukan suatu pinjaman.
Beroperasinya suatu usaha tentu memerlukan suatu izin yang harus diperoleh pemilik
usaha. Sertifikat izin ini bertujuan untuk menjaga relevansi 15 suatu bisnis. Adapun dokumen
yang dicermati dalam aspek hukum ini (Kasmir and Jakfar 2020:34–36) adalah sebagai
berikut:
a) Bentuk Badan Usaha. Penelitian ini dengan mencermati jenis badan usaha tersebut
seperti Perseorangan, Firma (Fa), Perusahaan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT),
dan lain sebagainya. Selain itu
b) Bukti Diri. Menganalisis identitas dari pemilik usaha yang diperoleh dari kecamatan dan
kelurahan setempat melalui Kartu Tanda Penduduk.
c) Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Tanda daftar perusahaan adalah dokumen yang
bersifat valid dalam pendaftaran usaha untuk menjalankan operasional usaha sesuai
dengan jenis bidang usaha.
d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dokumen yang diteliti selanjutnya adalah NPWP,
hal ini dilakukan agar memeriksa apakah tanda pengenal ini sudah ada atau belum dalam
melaksanakan administrasi perpajakan.
e) Izin-Izin Perusahaan. Izin-izin perusahaan yang diteliti untuk mengetahui autentik dari
usaha tersebut seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Izin Usaha Industri
(SIUI), Izin Domisili, dan izin lainnya yang mendukung usah tersebut.
f) Keabsahan Dokumen Lainnya. Selain dari izin-izin perusahaan lainnya dapat dilakukan
dengan melihat dokumen lainnya seperti sertifikat tanah, sertifikat kendaraan, dan surat-
surat atau dokumen lainnya.
c. Aspek Keuangan
Aspek keuangan adalah aspek yang menilai seluruh keuangan perusahaan dengan menilai
segala biaya-biaya yang dikeluarkan dan seberapa besar pendapatan yang didapatkan.
Sumber dana usaha diperoleh dari berbagai permodalan baik dari modal sendiri dan modal
pinjaman. Penggunaan modal ini bersifat jangka panjang untuk memenuhi segala kegiatan
operasional perusahaan dan. Aspek keuangan ini menilai seberapa besar permodalan yang
dapat terpakai dan memberikan tingkat pengembalian yang bersifat menguntungkan.
Aspek keuangan ini menilai segala bentuk finansial perusahaan seperti proyeksi laba dan
rugi, permodalan yang terpakai, neraca, arus kas, dan segala sumber dana yang memberikan
manfaat. Selain itu, untuk menguji kelayakan pada aspek keuangan suatu perusahaan dengan
mengukur kriteria penilaian investasi seperti Payback Period, Average Rate of Return, Net
Present Value, Internal Rate of Return, Profitabilty Index, dan berbagai rasio keuangan
seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
d. Aspek Teknis atau Operasi
Aspek teknis atau operasi adalah aspek yang menilai lokasi usaha, layout ruangan,
kemudahan akses tempat usaha dalam menjangkau bahan baku, tenaga kerja dan aparat
pemerintah. Aspek teknis atau operasi ini menilai persiapan usaha dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya berdasarkan penggunaan alat-alat produksi.
Menurut (Kasmir and Jakfar 2020:151–52) terdapat perihal dalam memenuhi pencapaian
aspek teknis dan operasi adalah sebagai berikut:
a) Agar perusahaan mampu menetapkan strategi lokasi usaha yang tepat.
b) Agar perusahaan bisa menetapkan layout tiap ruangan secara efisien dalam menjalankan
kegiatan produksi usaha.
c) Agar perusahaan mampu menetapkan peralatan produksi atau teknologi yang tepat.
d) Agar perusahaan mampu menetapkan sistem dan pola inventory dengan baik.
e) Agar perusahaan mampu menetapkan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan yang bersifat
jangka panjang.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode untuk menganalisis strategi perusahaan dengan
melihat faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan (Nafi’ah
2017). Analisis SWOT merupakan hasil identifikasi dari berbagai faktor yang digunakan
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), tetapi secara bersamaan
mampu untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Segala kebijakan
yang diambil oleh perusahaan harus memperhatikan faktor internal yakni kekuatan dan
kelemahan serta faktor eksternalnya pula yakni peluang dan ancaman. Sehingga diperlukan
sebuah pertimbangan dalam mengambil keputusan perusahaan dengan memperhatikan
analisis SWOT. Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul di dalam perusahaan,
sehingga sangat dibutuhkan berbagai analisis yang tepat untuk mengatasi masalah. Berikut ini
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan dalam
perusahaan:
a. Kekuatan (Strength)
Kekuatan merupakan sebuah unsur yang dapat diunggulkan oleh si pemilik usaha.
Pasalnya dengan adanya kekuatan dari dalam bisnis/usaha mampu menjadi sebuah
pondasi yang kokoh dalam membangun usaha yang sedang dijalankan.
b. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan yang dialami oleh suatu usaha
yang dapat menjadi sebuah penghalang dalam menjalankan sebuah usaha.
c. Peluang (Opportunity)
Peluang merupakan suatu situasi yang dimana bisnis atau usaha mendapatkan kesempatan
yang dapat menguntungkan bagi usahanya.
d. Ancaman (Treats)
Ancaman merupakan sebuah faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat berpengaruh
buruk terhadap berjalannya usaha dan akan menjadi suatu hambatan di kemudian hari jika
tidak ditangani sedini mungkin.
Faktor kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang terdapat di dalam
perusahaan. Sedangkan faktor peluang dan ancaman merupakan faktor yang berasal dari luar
perusahaan itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan sebuah
rangkaian yang ampuh dalam menganalisis keadaan sebuah bisnis atau usaha yang
dijalankan. Keampuhan dari analisis SWO itu sendiri terletak pada penentuan strategi
perusahaan untuk memaksimalkan faktor kekuatan dan peluang dengan baik serta
meminimalkan faktor kelemahan dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan.
Matriks SWOT dapat menggambarkan secara terperinci seperti apa peluang dan ancaman
dari pihak eksternal dapat dihadapi oleh perusahaan. Serta disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan dari pihak internal perusahaan. Matriks SWOT sendiri digunakan untuk
melakukan pencocokan yang akan mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST,
dan WT. Perencanaan usaha yang maksimal tersebut dapat dirangkum secara terperinci
melalui bagan Matriks SWOT yang dikembangkan oleh Kearns yakni sebagai berikut:
Dari Matriks SWOT dapat kita lihat IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
atau yang disebut sebagai faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan yang disusun
untuk merumuskan faktor-faktor internal dari perusahaan yakni strength dan weakness.
Sedangkan EFAS (External Strategic 23 Factor Analysis Summary) atau yang disebut
sebagai faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan yang disusun untuk merumuskan
faktor-faktor eksternal dari perusahaan yakni opportunities dan threats.
Selain IFAS dan EFAS, kita juga dapat melihat strategi yang dihasilkan untuk
pengembangan usaha dengan menggunakan strategi SO. Dimana strategi SO ditetapkan
dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.