Anda di halaman 1dari 13

Volume 8, Nomor6 , 2020

Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd


Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran
Tematik Terpadu di Kelas V Sekolah Dasar
Oktavia Wulandari1), Taufina Taufik2)
1)
Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Indonesia
2)
Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Indonesia

E-mail: oktaviawulandari.id@gmail.com1), taufina@fip.unp.ac.id2)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran model Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar. Model yang banyak diadopsi untuk menunjang model
pembelajaran learned centered dan menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
secara aktif seperti dalam proses pembelajaran tematik terpadu adalah model Problem Based Learning
(PBL). Dalam pemelajaran tematik terpadu siswa diarahkan pada pembelajaran yang berpusat pada
siswa, siswa aktif mencari, pembelajaran yang berbasis kelompok, dan menggunaka masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan study literatur (library research). Pertama-tama peneliti
merumuskan masalah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan menelusuri jurnal elektronik melalui
google schoolar. Dari penelusuran didapatkan 15 jurnal yang relevan yang di analisis perannya dalam
pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Kata
kunci yang digunakan untuk penelusuran jurnal adalah Problem Based Learning, hasil belajar, sekolah
dasar. Hasil analisis ternyata menunjukkan model pembelajaran Problem Based Learning mampu
meningkatkan hasil belajar siswa mulai dari yang terendah 28% sampai yang tertinggi 93% dengan
rata-rata 58%.

Kata kunci: Tematik, Problem Based Learning (PBL), Sekolah Dasar.

Application of the Problem Based Learning (PBL) Model in Integrated Thematic Learning in Class
V Elementary Schools

Abstract
This study aims to analyze the role of the Problem Based Learning (PBL) model in integrated
thematic learning in elementary schools. The model that has been widely adopted to support the
learning centered learning model and emphasizes the involvement of students in the active learning
process as in the integrated thematic learning process is the Problem Based Learning (PBL) model. In
integrated thematic learning students are directed at student-centered learning, students are actively
searching, group-based learning, and using real-world problems as a context for students to learn
about critical thinking and problem solving skills. This is in line with the Problem Based Learning
(PBL) learning model. In this study researchers used a literature study (library research). First the
researchers formulated the research problem, then proceeded to search for electronic journals via
google schoolar. From the search, 15 relevant journals were analyzed for their role in integrated
thematic learning using the Problem Based Learning (PBL) model. The keywords used for journal
research are Problem Based Learning, learning outcomes, elementary school. The analysis turned out
to show that the Problem Based Learning model was able to improve student learning outcomes
starting from the lowest 28% to the highest 93% with an average of 58%.

Keywords: Thematic, Problem Based Learning (PBL), Elementary Schools

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Volume 8, Nomor6 , 2020
Available on: http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd
PENDAHULUAN satu dengan yang lainnya sehingga tidak
Kurikulum adalah alat yang digunakan terlihat di penggal-penggal (dipisah-pisah)”.
untuk menentukan berhasil atau tidaknya Hal tersebut Senada dengan pernyataan Majid
suatu proses pendidikan. Kurikulum 2013 (2014:86) bahwa “Tematik terpadu
telah melaksanakan pebelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang
terpadu yang memadukan dan mengintegrasi mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
beberapa materi mata pelajaran dalam satu berbagai mata pelajaran ke dalam tema”.
tema atau topik pembahasan. Majid (2014:89- Tematik terpadu hendaknya diajarkan
90) yaitu, pembelajaran tematik adalah sesuai dengan berbagai cara berdasarkan pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa karakteristik pembelajaran tersebut. Salah
(student centered) sebagai subjek belajar dan satunya dengan menggunakan model
guru hanya sebagai fasilisator, memberikan pembelajaran. Model pembelajaran yang
pengalaman langsung kepada siswa sehingga digunakan sebaiknya dapat merangsang minat
siswa siswa memahami hal-hal tersebut siswa dalam belajar dan memberi kesempatan
karena dihadapkan kepada sesuatu yang nyata, kepada siswa untuk mengkontruksi
pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu pengetahuan dan keterampilan barunya
jelas, menyajikan konsep-konsep dari sendiri, serta menemukan sendiri masalah dan
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses membuktikan benar atau tidak yang
pembelajaran, bersifat fleksibel sehingga dikerjakan yang berhubungan dengan
bahan ajar yang diberikan disesuaikan dengan pembelajaran tematik terpadu. Dengan
masalah yang ditemui siswa dalam kehidupan demikian masalah-masalah yang dihadapi
sehari-hari, menggunakan prinsip belajar akan dapat diatasi melalui proses berpikir
sambil bermain dan menyenangkan. menemukan jawaban, sehingga memperoleh
Pembelajaran tematik terpadu ini pengalaman yang dapat diterapkan dalam
menggunakan tema yang menyatukan kehidupan sehari-hari.
beberapa materi ke dalam atu mata pelajaran, Fakta yang terjadi di lapangan justru
menghubungkan mata pelajaran satu dengan tidak sesuai dengan yang dihararapkan.
mata pelajaran lainnya. Menurut (Anies, 2014) menyatakan bahwa nilai rata-
Poerwadarminta dalam (Majid, 2014:80) rata kompetensi guru adalah 44, 5 sementara
“tema adalah pokok pikiran atau gagasan standar yang ditetapkan adalah 70. Sejalan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan. denga itu, (Damris, Taufina 2020),
Maka dari itu guru diharapkan mampu menyatakan bahwa guru masih menggunakan
mengajarkan materi secara keseluruhan atau model pembelajaran konvensional yang
ada benang merahnya antara mata pelajaran berpusat pada guru (teacher centered) tanpa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
memberikan akses kepada siswa untuk mengatasi masalah tersebut adalah model
mengembangkan pola pikirnya secara Problem Based Learning (PBL).
mandiri. Siswa kurang didorong untuk Model pembelajaran Problem Based
mengembangkan kemampuan berpikir Learning adalah model yang banyak diadopsi
(Suci,Taufina, 2020). Proses pembelajaran untuk menunjang model pembelajaran learned
dilakukan untuk mengingat dan menimbun centered dan memberdayakan pembelajaran
informasi tanpa dituntut untuk memahami dan (Taufina,2012). Sejalan dengan itu,
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. (Kunandar,2011) mengatakan bahwa PBL
Pembelajaran yang dilakukan bersifat merupakan pembelajaran yang menggunakan
individual dan sangat jarang menggunakan masalah pada dunia nyata bagi siswa untuk
kelompok. Dan kurangnya bimbingan guru belajar berpikir kritis, keterampilan
terhadap pengembangan karya serta refleksi memecahka masalah,dan memperoleh
terhadap pembelajaran. Penyebabnya adalah pengetahuan yang esensial. Artinya dengan
karena guru kurang memodifikasi metode, model Problem Based Learning (PBL) siswa
strategi dan model-model pembelajaran menjadi lebih ingat dan mengikat pemahaman
sehingga kegiatan belajar efektif tidak terjadi. pada materi ajar dan membangun kecakapan
Kenyataan ini membuat siswa tidak belajar. Model Problem Based Learning
memahami konsep materi, siswa tidak (PBL) mampu menumbuhkan pemahaman
berminat mengidentifikasi masalah karena konsep dan cara berpikir siswa.
pembelajaran masih satu arah Proses pembelajaran Problem Based
(Oktalativa,Tufina,2020). Siswa seharusnya Learning dimulai dengan mengidentifikasi/
menerima pembelajaran yang inovatif dimana memperkenalkan peserta didik kepada
siswa sebagai pusat pembelajaran. Siswa masalah, mengumpulkan fakta dan menyusun
kurang diberi kesempatan untuk menyusun dugaan sementara dengan berdiskusi,
pengetahuannya secara mandiri. Keadaan melakukan penyelidikan yang dibimbing oleh
inilah yang membuat siswa berpikir bahwa guru, menampilkan/ menyajikan hasil karya di
apa yang dipelajari di sekolah tidak bermakna depan kelas, menganalisis dan mengevaluasi
bagi kehidupannya sehari-hari. proses pemecahan masalah. Berdasarkan hal
Permasalahan ini harus segera ditindak ini dapat disimpulkan bahwa peran guru
lanjuti agar proses pembelajaran sesuai dalam PBL hanya sebagai fasilitator dan siswa
dengan tujuan pendidikan nasional. Guru lebih aktif dalam pembelajaran.Model
harus memilih model pembelajaran yang Problem Based Learning (PBL) merupakan
sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. solusi dari masalah dalam proses
Salah satu model yang dapat digunaka untuk pembelajaran tematik terpadu yang dapat
diterapkan guru di sekolah.. Berdasarkan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini Metode pengumpulan data dengan
adalah untuk mendiskripsikan penerapan mencari atau menggali data dari literatur
model Problem Based Learning (PBL) dalam yang terkait dengan apa yang
pembelajaran tematik terpadu di sekolah
dimaksudkan dalam rumusan masalah.
dasar.
Data-data yang telah didapatkan dari
berbagai literatur dikumpulkan sebagai
suatu kesatuan dokumen yang digunakan
untuk menjawab permasalahan yang telah

METODOLOGI dirumuskan.

Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN

dalam penulisan ini adalah studi literatur Pembelajaran menggunakan model

(Library Research), dimana pengambilan Problem Based Learning (PBL)

data bersumber dari jurnal-jurnal atau Model Problem Based Learning

buku-buku yang di analisis berdasarkan adalah salah satu usaha pemerintah dalam

permasalahan yang ada. Cara menelusuri meningkatkan proses pembelajaran dalam

artikel-artikel yang terdapat pada jurnal pembelajaran tematik terpadu. Peserta

online, hasil skripsi atau disertasi di didik dilatih untuk menemukan sendiri

repository dengan menggunakan Google informasi yang dibutuhkan, mereka tidak

Scholar. Dari 15 jurnal tersebut dapat hanya sebagai konsumen, tetapi

dilihat bahwa penggunaan model Problem diharapkan pula bisa berperan aktif,

Based Learning mampu untuk bahkan sebagai pelaku dari penemuan

meningkatkan hasil belajar siswa. pengetahuan baru. Model Problem Based

Sumber Data Learning banyak memberikan kesempatan

Data yang digunakan dalam bagi anak didik untuk terlibat langsung

penelitian ini adalah data sekunder. Data dalam kegiatan belajar, karna disesuaikan

sekunder merupakan data yang diperoleh dengan minat dan kebutuhan peserta didik

bukan dari pengamatan langsung. Akan itu sendiri. Beberapa hasil penelitian

tetapi data tersebut diperoleh dari hasil dalam bentuk jurnal membuktikan bahwa

penelitian yang telah dilakukan oleh model Problem Based Learning (PBL)

peneliti-peneliti terdahulu. yang diterapkan dalam pembelajaran

Metode Pengumpulan Data

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
tematik terpadu di Sekolah Dasar dapat daerah Tempat Tinggalku. Selama
meningkatkan kualitas belajar siswa. pelaksanaan eksperimen hasil yang
Hasil penelitian Chalimatus, dkk didapatkan cukup signifikan.
(2015) menyatakan bahwa kegiatan Dona (2017) menyatakan dalam
pembelajaran dengan menggunakan penelitianya yang berjudul “Penerapan
model Problem Based Learning efeftif Model Problem Based Learning (PBL)
dalam proses pembelajaran tematik tepadu dalam Pendekatan Saintific untuk
pada tema organ tubuh manusia dan Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V
hewan. Terlihat ketika siswa didorong SDN 06 SURABAYO” bahwa dengan
utuk memecahkan masalah dalam situasi model ini pembelajaran lebih bermakna
nyata, membangun pengetahuannya karena pembelajaran karena siswa
sendri, pembelajaran berfokus pada dihadapkan dengan pembelajaran dengan
masalah sehingga materi yang tidak ada memecahkan masalah secara autentik.
hubungannya tidak perl dipelajari siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat
Kondisi ini berarti bahwa sebagian siswa disimpulkan bahwa model Problem Based
menikmati proses pembelajaran dengan Learning memiliki peranan penting dalam
model Problem Based Learning. Siswa keberhasilan proses pembelajaran tematik
lebih cepat mengerti dengan model ini terpadu yang efektif dan efesien. Model
karena bahan ajar yang diberikan Problem Based Learning dapat membantu
disesuaikan dengan kondisi dan siswa meningkatkan kemampuan
karakteristik peserta didik. Model memahami materi karena pembelajaran
Problem Based Learning terbukti efektif yang diberikan bermakna. Meningkatkan
digunakan dalam pembelajaran tematik rasa ingin tahu siswa, serta dapat
terpadu dengan meningkatya hasil belajar mengarahkan siswa untuk bisa bekerja
siswa kelas V SD HJ Isriati Baiturahman sama di dalam kelompok.
1 semarang. Analisis Penerapan Model Problem
Elmita, dkk (2019) mengatakan Based Learning (PBL) dalam
bahwa penerapan model pembelajaran Pembelajaran Tematik Terpadu di
Problem Based Learning dapat berhasil Sekolah Dasar
meningkatkan keterampilan berpikir kritis Kurikulum 2013 telah melaksanakan
dan hasil belajar peserta didik pada pebelajaran tematik terpadu yang
pembelajaran tematik terpadu pada tema 8 memadukan dan mengintegrasi beberapa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
materi mata pelajaran dalam satu tema Taufiq (2010 : 12) yang menyatakan
atau topik pembahasan. Rusman bahwa “model yang banyak diadopsi
(2015:140) mengatakan bahwa untuk menunjang pendekatan
“pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran learned centered dan yang
pembelajaran yang dikemas dalam bentuk memberdayakan pemelajaran adalah
tema-tema berdasarkan muatan beberapa Model Problem Based Learning (PBL)”
mata pelajaran yang dipadukan atau yang artinya, bahwa model pebelajaran problem
diintegraikan.” Pernyataan tersebut dapat based learning menuntut peran aktif siswa
menegaskan bahwa dalam pembelajaran dengan menyelesaikan masalah yang ada,
tematik terpadu pembelajaran tidak sehingga terjadi proses belajar bermakna
dilakukan secara khusus atau terkotak- di dalamnya.
kotak seperti kurikulum KBK dan KTSP. Hasil penelitian Chalimatus (2015)
Sejalan dengan itu Taufina (2019) pada siswa kelas V tema Organ Tubuh
menyatakan bahwa “pembelajaran tematik Manusia. Dari analisis tersebut dapat
adalah pembelajaran yang memadukan disimpulkan bahwa model PBL efektif
antara berbagai mata pelajaran atau bidag terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD
studi dengan menggunakan tema HJ Isriati Baiturrahman 1 Semarang.
tertentu”. Artinya dalam proses Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas
pembelajaran adanya tema yang dari penerapan asasmodel pembelajaran
digunakan untuk mengaitkan beberapa PBL itu sendiri yaitu (1) siswa didorong
mata pelajaran. Dengan demikian dalam untuk memiliki kemampuan memecahkan
pembelajaran tematik terpadu mata masalah dalam situasi nyata, (2) siswa
pelajaran tidak dipisahkan lagi melainkan memiliki kemampuan membangun
dikaitkan dalam sebuah tema. pengetahuannya sendiri melalui aktivitas
Penerapan pembelajara tematik belajar, (3) pembelajaran berfokus pada
terpadu diperlukan model pembelajaran masalah sehingga materi yang tidak ada
yang sesuai dengan kondisi dan hubungannya tidak perlu dipelajari siswa.
karakteristik siswa juga materi Hal ini mengurangi beban siswa dalam
pembelajaran. Salah satu model menghafal atau menyampaikan informasi,
pembelajaran yang dapat digunakan dalam (4) terjadi aktivitas ilmuah pada siswa
pembelajaran tematik terpadu adalah melalui kerja kelompok
Model Problem Based Learning (PBL).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Rini , Mawardi (2015) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
penelitiannya mengatakan bahwa setelah dan hasil belajar siswa. keberhasilan ini
melakukan analisa terhadap data yang dikarenakan proses pembelajaran
diperoleh dari dua siklus yang engalami kemajuan.
dilaksanakan, maka dapat disimpulkan Vivi (2017) mengatakan bahwa
bahwa penerapan model PBL pada tema pembelajaran dengan menggunakan
Peduli terhadap Makhluk Hidup model Problem Based Learning (PBL)
menunjukkan peningkatan keterampilan dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hal
proses saintifik dan hasil belajar siswa ini tidak lepas dari kenyataan bahwa : 1)
yang ditunjukkan oleh persentase PBL merupakan teknik yang cukup bagus
ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini untuk lebih memahami pelajaran, 2) PBL
dapat terjadi karena adanya peningkatan dapat menantang kemampuan siswa serta
kerja dari guru sebagai pengajar juga memberikan kepuasan untuk menemukan
sikap dan tingkah laku siswa yang pengetahuan baru bagi siswa, 3) PBL
berubah ke arah lebih baik dengan dapat meningkatkan aktivitas
penggunaan model Problem Based pembelajaran, 4) melalui PBL bisa
Learning (PBL). memperlihatkan kepada siswa setiap mata
Wahyu, dkk (2019) mengatakan pelajaran (matematika, IPA, dan lain
bahwa dari dua siklus yang dilakukan sebagainya), pada dasarnya merupakan
maka : (1) siklus I dari penerapan model cara berfikir, dan sesuatu yang harus
Problem Based Learning pada dimengerti oleh siswa, bukan hanya
kemampuan berpikir kritis dengan rata- sekedar belajar dari guru atau buku-buku
rata 58,57%, selanjutnya untuk hasil saja, 5) PBL dianggap PBL dianggap
belajar rata-rata sebesar 71,57%; (2) siklus lebih menyenangkan dan disukai siswa, 6)
II tindak lanjut dari kelemahan dan PBL dapat mengem-bangkan kemampuan
kekurangan dalam siklus pertama, pada berpikir kritis, 7) PBL dapat memberikan
tahap ini hasil kemampuan berpikir kritis kesempatan kepada siswa untuk
meningkat sebesar 76,19%%, selanjutnya mengaplikasikan pengetahuan yang
untuk hasil belajar rata-rata sebesar mereka milik dalam dunia nyata, 8) PBL
82,68%. Berdasarkan ulasan tersebut dapat mengembangkan minat siswa untuk
dapat disimpulkan penerapan model belajar secara terus-menerus sekalipun
Problem Based Learning dapat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
belajar pada pendidikan formal telah pembelajaran. hal ini ditandai dengan : (a)
berakhir. Penerapan model pembelajaran PBL
Tia, dkk (2019) menemukan bahwa dipadu dengan CTL oleh peneliti sudah
pembelajaran tematik terpadu dengan sesuai dengan desain yang disusun dengan
meggunakan model problem based baik, (b) Ketergantungan guru pada buku
Learning (PBL) lebih baik daripada teks sangat berkurang, (c) Pembelajaran
pembelajaran yang tidak menggunakan lebih terpusat pada siswa dan lebih
model problem based Learning (PBL). bersifat konstruktivistik, (d) Penilaian
Hal ini terbukti etelah peserta didik di hasil belajarnya lebih komprehensif dan
setiap kelas diberikan perlakuan yang tidak hanya melalui tes tertulis.
berbeda, peserta didik mengerjakan Suci, dkk (2019) mengatakan bahwa
posttest.Posttest ini bertujuan untuk penerapan model Problem Based Learning
mengukur hasil belajar setelah melalui dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
proses pembelajaran. Hasil posttest ini belajar tematik siswa di kelas 2 SD Negeri
akan menjadi perbandingan antara kelas Tawang 01. Peningkatan keaaktifan dan
eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil hasil belajar siswa dikarenakan dalam
analisis posttest di kelas eksperimen proses pembelajaran siswa membiasakan
memperoleh nilai rata – rata sebesar siswa belajar berbasis masalah, melalui
83,44 dengan standar deviasi sebesar diskusi siswa mampu memperoleh
12,03. Sedangkan analisis posttest di kelas informasi dan berbagi pendapat dengan
kontrol memperoleh analisis rata – rata yang lain, sehingga siswa mampu
sebesar 72,75 dengan standar deviasi memecahkan masalah yang dihadapi
sebesar 15,09. Dari hasil analisis tersebut dengan cara atau pemikiran mereka
tampak bahwa terdapat perbedaan nilai sendiri. Riana, dkk (2018) menyatakan
posttest di kelas eksperimen dan kelas bahwa model pembelajaran Problem
kontrol sebesar 10,69. Dari hal ini tampak Based Learning dapat meningkatkan hasil
kelas eksperimen lebih tinggi belajar IPA kelas IV SD Negeri
dibandingkan kelas kontrol. Ngelempong Sleman Yogyakarta.
Dede (2016) mengatakan bahwa Pembelajaran dengan model ini di
penerapan model pembelajaran model dalamnya terdapat kegiatan
PBL dipadu dengan pendekatan CTL kontruktivisme, bertanya, inquiri,
dapat meningkatkan kualitas proses masyarakat belajar, permodelan dan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
refleksi yang mampu menunjukkan penyelidikan individual maupun
kinerja guru dan aktivitas siswa lebih baik kelompok, (d) Mengembangkan dan
dan membuat pembelajaran lebih menyajikan hasil karya, (e) Menganalisis
bermakna. Kinerja guru dalam dan mengevaluasi proses pemecahan
pembelajaran dalam peneitian ini masalah.
termasuk dalam kategori sangat baik dan Elmita, dkk (2019) mengatakan
aktivitas siswa dalam pembelajaran bahwa penerapan model pembelajaran
tematik masuk kategori sagat baik. Problem Based Learning dapat berhasil
Dona (2017) menyatakan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis
penelitianya yang berjudul “Penerapan dan hasil belajar peserta didik pada
Model Problem Based Learning (PBL) pembelajaran tematik terpadu pada tema 8
dalam Pendekatan Saintific untuk daerah Tempat Tinggalku.
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V Berdasarkan uraian di atas, dapat
SDN 06 SURABAYO” bahwa dengan disimpulkan bahwa model Problem Based
model ini pembelajaran lebih bermakna Learning memiliki peranan penting dalam
karena pembelajaran karena siswa keberhasilan proses pembelajaran tematik
dihadapkan dengan pembelajaran dengan terpadu yang efektif dan efesien. Model
memecahkan masalah secara autentik. Problem Based Learning dapat membantu
Menurut Yuliza, dkk (2018) siswa meningkatkan kemampuan
pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu memahami materi karena pembelajaran
dengan Model Pembelajaran Berbasis yang diberikan bermakna. Meningkatkan
masalah pada siswa kelas V SDN 09 Koto rasa ingin tahu siswa, serta dapat
Rajo telah terlaksana sesuai dengan mengarahkan siswa untuk bisa bekerja
langkah-langkah yang terdapat dalam sama di dalam kelompok.
model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penulis menganalisis bahwa
Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu perbedaan hasil penelitian yang telah
dengan menggunakan model dilakukan oleh para peneliti tersebut
Pembelajaran Berbasis Masalah disebabkan oleh faktor internal dan faktor
dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a) eksternal. Faktor internal adalah faktor
Mengorientasikan peserta didik pada yang ada dalam diri siswa itu sendiri
masalah, (b) Mengorganisasi peserta didik (seperti: kesehatan, minat, bakat,
untuk belajar, (c) Membimbing intelegensi, kondisi tubuh), sedangkan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
faktor eksternal yaitu faktor yang berasal Dalam pembelajaran tematik terpadu
dari luar diri siswa, yaitu faktor keluarga, yang digunakan dalam kurikulum 2013 pada

lingkungan sekolah,dan lingkungan saat sekarang ini terutama pada tingkat


sekolah dasar.
masyarakat (hubungan dengan
Saran dari peneliti atas analisa ini
tetangga).Selain itu proses pembelajaran
adalah: (1) Guru hendaknya dapat
yang dilakukan oleh guru meskipun
menggunakan model pembelajaran Problem
menggunakan jenis model yang sama, ada
Based Learning dalam proses pembelajaran
kemungkinan penerapannya mengalami
tematik terpadu, (2) Guru sebaiknya berusaha
perbedaan. Metode yang digunakan meningkatkan kompetensi profesionalnya
masing-masing peneliti juga berbeda-beda dalam merancang proses pembelajaran yang
yang juga dipengaruhi dengan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan agar
kepentingan penelitian dan tujuan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi
penelitian itu sendiri. siswa, (3) Problem Based Learning dapat

Saat menerapkan model Problem dijadikan sebagai salah satu alternatif yang
diterapkan untuk proses pembelajaran di
Based Learning (PBL) hal yang harus
sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu
diperhatikan adalah memastikan bahwa
pendidikan.
masalah yang diberikan kepada siswa
berhubungan dengan dunia nyata peserta DAFTAR RUJUKAN
Alfianiawati, T., Desyandri, D., & Nasrul, N.
didik atau adanya integrasi konsep dengan (2019). Pengaruh Penggunaan Model
masalah nyata Taufina (2020). Kemudian Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam
siswa diorganisasikan belajar seputar Pembelajaran Ips di Kelas V SD. e-
Journal pembelajaran inovasi, Jurnal
masalah bukan hanya sekedar disiplin
ilmiah pendidikan dasar, 7(3), 1-10.
ilmu saja. Guru perlu memberikan siswa Amri, S.(2013). Pengembangan dan model
pembelajaran dalam kurikulum 2013.
keluwesan serta tanggung jawab yang Jakarta: Prestasi Pustaka.
besar dalam proses kegiatan belajar Ardyanto, Y., Koeswati, H. D., & Giarti, S.
(2018). Model Problem Based
mengajar itu sendiri. Dalam pembelajaran Learning (PBL) Berbasis Media
Interaktif Untuk Meningkatkan
selalumelibatkan siswa dalam evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis dan
dan menciptakan pengalaman dan proses Hasil Belajar Pada Sub Tema
Lingkungan Tempat Tinggalku Kelas
pembelajara yang menghasilkan sebuah 4 SD. Pendekar: Jurnal Pendidikan
Berkarakter, 1(1), 189-196.
karya. Baswedan, A. R.2014. Gawat darurat
pendidikan di Indonesia. In The
SIMPULAN Emergency of Indonesian Education].
A paper delivered at the meeting
between Ministry and Head of

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Education Offices Indonesia-wide in Guru Terkait Perangkat Pembelajaran
Jakarta, on December (Vol. 1). Berbasis Model Inquiry dan
Cahyo, R. N., Wasitohadi, W., & Rahayu, T. Permasalahan Siswa Terkait
S. (2018). Upaya Meningkatkan Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah
Belajar IPS melalui Model Problem dalam Pembelajaran Biologi di SMA.
Based Learning (PBL) Berbantuan Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
Media Audio Visual pada Siswa dan Pengembangan, 1(10), 2066-
Kelas 4 SD. Jurnal Basicedu, 2(1), 28- 2070.
31. Oktalativa, W., & Taufina, T. (2020).
Damris, F., & Taufina, T. (2020). Peningkatan Peningkatan Proses Pembelajaran
Hasil Belajar Pembelajaran Tematik Tematik Terpadu Menggunakan
Terpadu Menggunakan Model PBL di Model Problem Based Learning pada
Kelas V Sekolah Dasar. e-Journal Kelas V Sekolah Dasar. e-Journal
Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 8(2). Pendidikan Dasar, 8(1).
Dewantara, D. (2017). Penerapan Model Purnaningsih, W., Relmasira, S. C., &
Pembelajaran Problem Based Hardini, A. T. A. (2019). Upaya
Learning Untuk Meningkatkan Peningkatan Kemampuan Berpikir
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kritis dan Hasil Belajar Tematik
Pada Pelajaran IPA (Studi Pada Siswa Melalui Model Problem Based
Kelas V SDN Pengambangan 6 Learning (PBL) Kelas V SD.
Banjarmasin). Paradigma, 11(2). NATURALISTIC: Jurnal Kajian
Faisal.2014. Sukses Mengawal Kurikulum Penelitian Pendidikan dan
2013 di SD. Yogyakarta: Diandra Pembelajaran, 3(2), 367-375.
Creative. Rahmasari, R. (2016). Penerapan Model
Husada, S. P., Taufina, T., & Zikri, A. (2020). Pembelajaran Problem Based
Pengembangan Bahan Ajar Learning Untuk Meningkatkan Hasil
Pembelajaran Tematik dengan Belajar IPA Kelas IV SD. Basic
Menggunakan Metode Visual Education, 5(36), 3-456.
Storytelling di Sekolah Dasar. Jurnal Ratih, M., & Taufina, T. (2019).
Basicedu, 4(2), 419-425 Pengembangan Bahan Ajar Membaca
Indonesia, P. R. (2003). Undang-undang Permulaan Dalam Pembelajaran
Republik Indonesia nomor 20 tahun Tematik Dengan Model Vark (Visual,
2003 tentang sistem pendidikan Auditory, Read/Write And
nasional. Jakarta: Pemerintah Kinesthetic) Di Kelas I Sekolah
Republik Indonesia. Dasar. Jurnal Pemikiran dan
Kistian, A. (2019). Penerapan Model Pengembangan Sekolah Dasar
Pembelajaran Problem Based (JP2SD), 7(2), 82-90.
Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Resvan, R., Suryani, S., & Kaswari, K.
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD (2016). Pengaruh Model Problem
Negeri Ujong Tanjong Kabupaten Based Learning terhadap Hasil
Aceh Barat. Genta Mulia: Jurnal Belajar Pkn Siswa Kelas V SD
Ilmiah Pendidikan, 10(2). (Doctoral dissertation, Tanjungpura
Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum University).
2013. Bandung: PT. Remaja Rini, R., & Mawardi, M. (2015). Peningkatan
Rosdakarya. Keterampilan Proses Saintifik dan
Nuraini, F. (2017). Penggunaan Model Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN
Problem Based Learning (PBL) Slungkep 02 Tema Peduli Terhadap
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Makhluk Hidup Menggunakan Model
Ipa Siswa Kelas 5 SD. E-Jurnal mitra Problem Based Learning. Scholaria:
pendidikan, 1(4), 369-379. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Nuraini, N., Tindangen, M., & Maasawet, E. 5(1), 103-113.
T. (2016). Analisis Permasalahan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Rusman. 2011. Model-model pembelajaran: Dasar. Jurnal Basicedu, 3(2), 643-
mengembangkan profesionalisme 650.
guru. Jakarta: Rajawali Pers. Weriyanti, W., Firman, F., Taufina, T., &
Sa’diyah, C., Damayani, A. T., & Untari, M. Zikri, A. (2020). Pengembangan
F. A. (2015). Keefektifan Model bahan ajar tematik terpadu dengan
Problem Based Learning (PBL) strategi question student have di
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 4(2),
Sekolah Dasar. Edusentris, 2(1), 12- 476-483.
21.
Setyawati, S., Kristin, F., & Anugraheni, I.
(2019). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
Kelas 2 SD. Jurnal Ilmiah
Pengembangan Pendidikan (JIPP),
6(2), 93-99.
Suci, D. W., & Taufina, T. (2020).
Peningkatan Pembelajaran
Matematika Melalui Strategi Berbasis
Masalah di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 4(2), 505-512.
Sudjana, N. (2010). Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Susanto, A. 2013.Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
Taufik, Taufina. 2013. Studi Penerapan
Pendekatan Tematik Terpadu Dalam
Rangka Implementasi Kurikulum
2013 Di Sekolah Dasar Kabupaten
Lima Puluh Kota,(3)
Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2011.
Mozaik Pembelajaran Inovatif.
Padang:Suka Bina Press.
Taufik, Taufina, dkk.(2019). Pengaruh Model
Everyone is a Teacher Here Terhadap
aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa
SD, 3(2), 725-735
Taufina, T., Chandra, C., Fauzan, A., &
Syarif, M. I. (2019). Development of
Statistics in Elementary School Based
RME Approach with Problem Solving
for Revolution Industry 4.0. In 5th
International Conference on
Education and Technology (ICET
2019). Atlantis Press.
Waslina, E., Fahrudin, F., Fitria, Y., &
Mudjiran, M. (2019). Pengaruh
Penerapan Model Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar
Tematik Terpadu Di Kelas Iv Sekolah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih dihaturkan kepada
ibu Dr. Taufina Taufik, M.Pd Selaku
pembimbing.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai