OLEH :
MABRUROTUL HASANAH
15.401.19.007
Diajukan kepada
Program Studi Diploma III Kebidanan
Akademi Kesehatan rustida
Untuk memenuhi salah satu persayaratan dalam menyelesaikan
Program ahli madya kebidanan
OLEH :
MABRUROTUL HASANAH
15.401.19.007
Telah disetujui untuk diajukan dihadapan Dewan Penguji Proposal Karya Tulis
Ilmiah pada tanggal :…………………… 2022
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Ka Prodi D III Kebidanan
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Oleh : Mabrurotul Hasanah
Judul : Faktor Pengaruh Serta program Pencegahan Stunting
Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun
Di Wilayah Kalibaru Banyuwangi.
Tanggal, …………………………………...2022
DEWAN PENGUJI
Tanda Tangan
Ketua :…………………………… ……………………….
Anggota : 1…………………………. ……………………….
2…………………………. ……………………….
Mengetahui,
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Ka Prodi D III Kebidanan
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Oleh : Mabrurotul Hasanah
Judul : Faktor Pengaruh Serta program Pencegahan Stunting
Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun
Di Wilayah Kalibaru Banyuwangi.
Tanggal, …………………………………...2022
DEWAN PENGUJI
Tanda Tangan
Ketua :…………………………….. ……………………….
Anggota: 1………………………… ……………………….
2………………………… ……………………….
Mengetahui,
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Direktur
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “FAKTOR PENGARUH SERTA
PRORAM PENCEGAHAN STUNTING TERHADAP TUMBUH
KEMBANG ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KALIBARU
BANYUWANGI” ini adalah Proposal Karya Tulis Ilmiah saya sendiri dan bebas
plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk
memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat Karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai
acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar
Pustaka.apabila dikemudian hari terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya
bersdia menerima sanksi ssuai ketentuan peratarutan perundang-undangan
(permendiknas No. 17 Tahun 2010).
Banyuwangi,…………………2022
Yang menyatakan,
Mabrurotul Hasanah
NIM : 1540119.007
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing 2
MOTTO
KATA PENGANTAR
Penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Haswita, S.Kep., M.Kes , selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida;
2. Rizky Dwiyanti Y. S.Psi.,SST.,M.KM, selaku Kepala Program Study
Diploma III KebidananAkademi Kesehatan Rustida;
3. Hj. Sri Aningsih S.Pd.,SST.,M.Kes, selaku Pembimbing Proposal Karya
Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
dengan tekun dan sabar dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini;
4. Semua Dosen Program Studi Diploma lll Kebidanan Akademi
Kesehatan Rustida yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis
sebagai bekal pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini;
5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan
dorongan dan doa untuk keberhasilan ini;
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Diploma lll kebidanan
Akademi Kesehatan Rustida yang telah banyak memberikan ilmu
kepada penulis;
7. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat kami sebut persatu-satu kami
ucapkan banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Karya Tukis
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik demi
perbaikan sangat penulis harapkan.dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca serta perkembangan ilmu
kebidan pada umumnya .
Banyuwangi,……. Juni 2022
Penulis
ABSTRAK
Balita yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu lama terutama dalam
1000 hari pertama kehidupan dapat mengalami kegagalan pertumbuhan atau biasa
disebut stunting. Indonesia memiliki target menurunkan angka kejadian pada angka
14% pada tahun 2024. Pemerintah dan seluruh masyarakat harus berperan serta
dalam upaya pencapaian target tersebut. Edukasi secara berkelanjutan dinilai dapat
menjadi salah satu cara untuk menurunkan angka stunting. Kegiatan ini memiliki
tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat meliputi remaja, ibu hamil, dan
kader Posyandu agar dapat mengenali stunting, mengetahui upaya pencegahan, dan
penatalaksanaan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melalui
kegiatan webinar yang berisi materi cara mengenali stunting, cara menilai status
gizi yang benar menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) terbaru, pentingnya
1000 hari pertama kehidupan, cara pencegahan stunting, dan apa yang harus
dilakukan ketika menjumpai stunting.
ABSTRACT
Toddlers who experience malnutrition for a long time, especially in their first 1000
days of life may result in growth failure or commonly called stunting. Indonesia has
a target of reducing the incidence rate to 14% by 2024. The government and the
entire community must participate to achieve this target. Sustainable education is
considered to be one way to reduce stunting rates. This activity has the aim of
increasing public knowledge including adolescents, pregnant women, and Posyandu
cadres so that they can recognize stunting, know how to prevent, and manage
stunting. The method used in this activity is through a webinar that contains
material on how to recognize stunting, how to assess the correct nutritional status
using the latest KMS (Health Record Book), the importance of the first 1000 days
of life, how to prevent stunting, and what to do when encountering stunting.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa
awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah anak usia 2
tahun. Jika dilihat dari wilayah pedesaan, permasalahan yang kerap dijumpai
adalah kurangnya pengetahuan bagaimana pola pengasuhan yang baik dan
ideal. Stunting yakni keadaan dimana asupan gizi anak tidak tercukupi sejak
sejak janin dalam kandungan yang dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan
fisik sehingga BB dan TB nya tidak sesuai dengan usianya. Penyakit gagal
tumbuh pada bayi dan anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis terutama
dalam 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek dari usianya.
Empat program prioritas yang menjadi fokus dalam pembangunan kesehatan
yaitu penurunan AKI & AKB, penurunan Stunting, pengendalian penyakit
infeksi dan penyakit tidak menular. Short stature ditetapkan apabila BB/TB
menurut umur sesuai dengan jenis kelamin balita <5 percentil standar
pengukuran antropometri gizi untuk memantau perkembangan balita usia 6-24
bulan (Sudargo,2018).
Secara Nasional angka Stunting di Indonesia 24,4% pada tahun 2021 ada 6
provinsi yang sudah berada di presentase terendah yakni Bali, DKI, DIY, Kepri,
Lampung, dan Babel dengan presentase rata-rata 20%, untuk Provinsi Jatim
sendiri yakni sebanyak 23,5%. Kemudian yang masih tinggi pada tahun 2021
yakni provinsi Kalsel, Sulteng, NTB, NTT, Aceh , dan Sulbar sebanyak 30%.
Secara International di Negara ASEAN pada tahun 2021 kejadian Stunting
sebanyak 30,0%, presentase kejadian tertinggi di negara Thailand dan Vietnam
yakni rata-rata berkisar 16%. Pada tahun 2019 kejadian Stunting di Indonesia
mencapai 25,1%, sebelum adanya pandemi Covid-19 Indonesia sudah
mengalami Stunting sebanyak >7 juta anak usia dibawah 5 tahun, akibat
pandemi Covid-19 tahun 2020 angka kejadian Stunting melonjak menjadi
27,9% yakni sekitar >15 juta anak balita yang mengalami Stunting. Banyaknya
jumlah penduduk banyuwangi di awal tahun 2022 sebanyak 375.885 jiwa,
untuk Kecamatan Kalibaru sendiri sebanyak ±64.899 jiwa, sedangkan jumlah
balitanya adalah ±3.739 jiwa. Pada tahun 2024 mendatang pemerintah RI
menetapkan target penurunan Stunting di Indonesia menjadi 14%, WHO
menetapkan penurunan Stunting sebanyak 20% untuk Seluruh Dunia.
Stunting dapat meningkatkan resiko terkena obesitas dan penurunan
fungsi jaringan ataupun organ di dalam tubuh, dan ketika beranjak dewasa juga
akan mempengaruhi produktivitas kinerja yang tidak optimal. Salah satu
penyebab tingginya angka Stunting adalah kurangnya tingkat pengetahuan
orang tua mengenai Stunting(Millati,dkk 2021). Karena masih banyak yang
beranggapan bahwa masalah kesehatan balita hanya akibat anak yang tidak
mau makan nasi maupun sayur. Kemudian pola pengasuhan anak juga sangat
berperan penting seperti sebuah pendekatan dalam kebiasaan memberikan
makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi, kebiasaan dalam kebersihan, dan
pelayanan kesehatan dasar bagi anak. Jika dilihat dari wilayah pedesaan,
permasalahan yang kerap dijumpai adalah kurangnya pengetahuan bagaimana
pola pengasuhan yang baik dan ideal.peran kader posyandupun kurang begitu
bermakna dalam memberikan penyuluhan tentang pola pengasuhan untuk
mencegah terjadinya Stunting. Berdasarkan keterangannya orang tua tidak
diberikan pembekalan akan pengetahuan mengenai Stunting saat diadakan
posyandu.
Wilayah Kecamatan Kalibaru merupakan salah satu area kawasan
Kabupaten Banyuwangi pada bagian ujung barat yang penduduknya
kebanyakan berprofesi sebagai petani, maka dari itu tingkat perekonomian
penduduk tergolong kurang. Tingkat Pendidikan penduduk Kalibaru rata-rata
untuk usia 50 tahun yakni hanya tamatan SD saja, namun untuk yang kisaran
usia 30 tahun rata-rata adalah lulusan SMP maupun SMA untuk yang bergelar
D3 atau S1 hanya berkisar antara <10% dari total penduduk di Wilayah
Kalibaru. Kalibaru juga memiliki satu wilayah kerja Puskesmas yakni
Puskesmas Kalibaru yang berada di kawasan area Kalibaru Kulon, dengan
jumlah posyandu/pustu ±13 di setiap wilayah desa, banyak TK dan PAUD ±16,
kemudian Bidan Praktek Mandiri (BPM) sebanyak ±9. Balita yang aktif di
Posyandu setiap wilayah hanya 30%, sisanya lebih memilih untuk langsung ke
Puskesmas dengan alasan tidak ada waktu dan tidak mendapatkan informasi
bahwa ada kegiatan posyandu. Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemulihan
Ekonomi di Kalibaru sangat berpengaruh pada Program Pencegahan Stunting .
Posyandu memiliki peran penting dalam skrining proses tumbuh kembang anak
di wlayah kerja Puskesmas, pemeriksaan yang telah berjalan yakni pemantauan
(TB) Tinggi Badan, (BB) Berat Badan dan penyesuaian KMS serta
imunisasi/vaksinasi, tetapi masih ada anak yang (BB) dan (TB) nya tidak
sesuai dengan usianya. Maka berdasarkan informasi dan latar belakang tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor Pengaruh Serta
Program Pencegahan Stunting Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5
Tahun Di Wilayah Kalibaru Banyuwangi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi Penyebab, Pengaruh, serta menerapkan Program
Pencegahan Stunting terhadap Tumbuh Kembang Balita usia 2-5 tahun
di Wilayah Kalibaru.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa itu Stunting
b. Mengidentifikasi pengaruh terjadinya Stunting terhadap tumbuh
kembang balita usia 2-5 tahun di wilayah Kalibaru.
c. Mengidentifikasi faktor-faktor yag mempengaruhi terjadinya
Stunting.
d. Mengidentifikasi proses yang harus dilakukan dalam program
pencegahan Stunting.
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Penelitia ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi
dalam ilmu kebidanan dan keperawatan anak terutama berkaitan dengan
pengaruh Stunting terhadap tumbuh kembang balita dan pemberian gizi
seimbang pada balita. Penelitian ini juga akan membantu pihak-pihak
terkait yang membutuhkan data tentang presentase Stunting di wilayah
Kalibaru.
1.4.2 Praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi yang membantu
pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dalam mengevaluasi status
gizi di wilayahnya. Hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai acuan
dasar untuk di laksanakannya pengembangan iptek berbasis
pendayagunaan masyarakat dalam upaya mengurangi dan mencegah
terjadinya Stunting.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pembahasan Mengenai Stunting
A. Definisi Stunting
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinis
D. Patofisiologi Stunting
E. Penilaian Status Gizi
Kebutuhan Gizi Balita
F. Komplikasi Stunting
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stunting
A. Penyebab Terjadinya Stunting
B. Faktor-faktor Terjadinya Stunting
C. Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Tumbuh Kembang
Anak
2.1.3. Pengaruh Terjadinya Stunting pada Proses Tumbuh Kembang
Balita
A. Tumbuh Kembang Anak
B. Deteksi Dini dan Skrining Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak
C. Dampak Terjadinya Stunting Pada Anak
2.1.4. Program Pencegahan Stunting
A. Pencegahan Stunting
1. Program Indonesia Sehat
2. Penguatan Perawat Kesehatan Masyarakat dan Pihak
Puskesmas Daerah Dalam Upaya Pencegahan Stunting
3. Penelitian yang Relevan
B. Penanggulangan Stunting
Tips mendidik anak
C. Penanganan Stunting
D. Rencana Aksi Intervensi Stunting
E. Penelitian yang Relevan
F. Penguatan Perawat Kesehatan Masyarakat dan Pihak
Puskesmas Daerah Dalam Upaya Pencegahan Stunting
2.2. Kerangka Teori
2.3. Kerangka Konsep
2.4. Hipote sis