Dengan adanya perubahan pada sistem Pemerintahan pada tahun 1999 dari sistem
sentralisasi menjadi otonomi daerah, maka tata cara mengurus SIA juga mengalami
perubahan. Perubahan tata cara dalam mengurus izin apotek dituangkan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan
Atas Kepmenkes RI No. 922/Menkes/SK/X/1993 tentang Ketentua dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek. Pada keputusan Menkes terbaru tersebut terdapat
penyederhanaan dalam memperoleh izin apotek, yakni:
• Yang berwenang memberikan SIA adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (Kadinkes).
• Yang berhak memperoleh izin adalah apoteker.
Kadinkes
Propinsi
Tembusan
2. Tim dinas kesehatan kabupaten/kota atau kepala Balai POM setelah menerima
permintaan bantuan teknis (formulir APT-2), paling lambat 6 hari kerja harus
melaporkan hasil pemeriksaan setempat (dengan menggunakan formulir APT-3).
3. Bila paling lambat 6 hari kerja, pemeriksaan tidak dilaksanakan, maka apoteker
pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada
Kadinkes Kab/Kota setempat dengan tembusan Kadinkes Propinsi (dengan
menggunakan formulir APT-4).
4. Kadinkes Kab/Kota dalam waktu 12 hari kerja setelah menerima laporan hasil
pemeriksaan, kemudian menerbitkan SIA dengan menggunakan formulir APT-5.
TEKNIS PELAKSANAAN MEMBUKA APOTEK
Etiket
No : Tgl :
No : Tgl :
OBAT LUAR
SALINAN RESEP
Iter :
R/
Jakarta,
pcc
Pengembalian Resep,
Kasir, Counter Obat
Tempat peracikan Gudang
Resep
R. Apoteker Lemari outlet
PIO
Coffee corner
R . Praktek
Dokter
C
C
Tempat Parkir
N
Tr Tr Tr
ee ee ee
School
W E
House
Jl. Sarjana Farmasi
Suburban Building 1
home
Hospital
Condos
Jl. Apoteker Jl. Sulfadiazin
Food Mart
Convenience store
Building 2
Gas station
Warehouse
Park
Outdoor mall