Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar maupun di desa
sekarang ini moral sebagian masyarakat telah rusak, atau mulai merosot.
Kepentingan umum tidak lagi yang nomor satu, akan tetapi kepentingan dan
keuntungan pribadilah yang menonjol pada banyak orang. Kejujuran,
kebenaran, keadilan, dan keberanian telah tertutup oleh penyelewangan-
penyelewangan dan pergaulan bebas, baik yang terlihat ringan maupun berat,
yang dihinggapi oleh kemerosotan moral itu tidak saja orang yang telah
dewasa, akan tetapi menjalar sampai remaja maupun anak-anak, yang kita
harapkan untuk melanjutkan perjuangan membela nama baik bangsa dan
negara kita. Belakangan ini kita banyak mendengar keluhan-keluhan orang
tua, guru-guru dan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
masyarakat, agama dan sosial, anak-anak yang terutama dibawah umur dan
mulai remaja, banyak yang melakukan pergaulan bebas dan susah
dikendalikan, keras kepala, berbuat keonaran, maksiat dan hal-hal yang
menggangu ketentraman umum. Apa lagi pada mereka yang sedang berada
pada usia remaja, terutama pada mereka yang hidup di kota-kota besar
maupun di desa. Indonesia menjadi salah satu negara yang tingkat moralitas
bangsanya sangat menghawatirkan, karena adanya budaya yang dibawa oleh
warga asing yang menyebabkan tercampurnya budaya lokal maupun budaya
luar, dari percampuran budaya ini sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat terutama dalam bidang moralitas bangsa, karena ciri budaya
orang Indonesia itu sopan seperti cara berpakaian, tingkah laku dan
kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila faktor-faktor
dan unsur-unsur yang membina itu bertentangan antara satu sama lain, maka
akan goncanglah jiwa yang dibina terutama meraka yang sedang mengalami

1
pertumbuhan dan perubahan cepat yaitu pada usia remaja. Kegoncangan
jiwa, akibat kehilangan pegangan itulah menimbulkan berbagai masalah
misalnya kenakalan remaja, pergaulan bebas, penyalah gunaan narkoba dan
sebagainya.
Moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikanya
sebagai manusia. Moral seseorang dapat dikatakan merosot atau tidak, perlu
adanya patokan dan ketentuan minimal yang harus dipakai. Kalau batas tidak
ada, akan kaburlah niali-nilai moral itu. Misalkan saja suatu perbuatan,
tindakan atau perbuatan tertentu, pada suatu masyarakat merupakan gejala
dari kemerosotan moral.
Hubungan antara Moral dengan Etika memang sangat erat sekali dan
kadangkala kedua hal tersebut disamakan begitu saja. Namun sebenarrnya
kedua hal tersebut memiliki perbedaan.
Menurut Kaelan (2008:93), moral merupakan suatu ajaran-ajaran
atau nilai-nilai, patokan-patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun
tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi
manusia yang baik.
Menurut De Vos (1987), bahwa etika dapat diartikan “sebagai ilmu
pengetahuan tentang kesusilaan”, dimaksud dengan kesusilaan adalah identik
dengan pengertian Moral.
Karang Taruna perlu dibentuk di masyarakat sebagai wadah
generasi muda, sebab karang taruna sebagai bentuk pengembangan karakter
tanggung jawab dan kepedulian sosial pada diri remaja. Selain itu karang
tarunajuga merupakan wadah bagi remaja untuk menyalurkan berbagai
potensi dalam dirinya, karena dalam karang taruna terdapat berbagai macam
kegiatan yang dapat mengembangkan karakter tanggung jawab dan
kepedulian sosial pada diri seseorang pemuda.
Melalui kegiatan organisasi ini juga diharapkan mampu merubah
keadaan Moral Remaja yang ada di Desa Sigentong, yang cukup prihatin,
berwawasan masa depan yang baik, mengabdi kepada masyarakat dan

2
bangsa serta dapat berpartisipasi dalam mewujudkan cita-cita pembangunan
masyarakat.
Disini yang sangat memperhatikan adalah kondisi remaja di Desa
Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal banyak sekali remaja-
remaja yang melanggar norma sosial, contohnya mereka minum-minuman
keras yang berakohol, berjudi, perkelahian, sex bebas dan banyak mereka
yang menggunakan narkoba. Dalam kondisi yang demikian pembina moral
terhadap remaja mempunyai peranan-peranan yang penting untuk
membimbing dan menuntunya sesuai dengan moral yang berlaku di
masyarakat. Melihat kondisi remaja yang berada di Desa Sigentong sangat
mengkhawatirkan, dulu mereka sangat menjunjung tinggi kearifan budaya
dan mengedepankan kesopanan, kini akibat pergaulan dan kemajuan
teknologi malah membuat dampak yang buruk.
Uraian fenomena diatas melatar belakangi kenapa peneliti tertarik
ingin meneliti bagaimana cara yang dilakukan Karang Taruna, dalam
membentuk moral Remaja. Penelitian ini di adakan pada Karang Taruna
Karya Bakti Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah yang dapat ditarik dari latar belakang masalah di
atas sebagai berikut :
1. Sebagian sikap moral sosial di masyarakat telah rusak, atau
mulai merosot. Kepentingan umum tidak lagi yang nomor satu,
akan tetapi kepentingan dan keuntungan pribadilah yang
menonjol pada banyak orang.
2. Sikap moral seperti Kejujuran, kebenaran, keadilan, dan
keberanian telah tertutup oleh penyelewangan-penyelewangan
dan pergaulan bebas, baik yang terlihat ringan maupun berat.
3. Kemerosotan moral itu tidak saja orang yang telah dewasa, akan
tetapi menjalar sampai remaja maupun anak-anak.

3
4. Kegoncangan jiwa, akibat kehilangan pegangan itulah
menimbulkan berbagai masalah misalnya kenakalan remaja,
pergaulan bebas, penyalah gunaan narkoba dan sebagainya.
5. Dalam kondisi yang demikian pembina moral terhadap remaja
mempunyai peranan-peranan yang penting untuk membimbing
dan menuntunya sesuai dengan moral yang berlaku di
masyarakat.

C. Rumusan Masalah
Fokus masalah yang akan diteliti adalah mengenai sikap moral
remaja di karang taruna karya bakti desa sigentong. Sehingga menghasilkan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Karang Taruna Karya Bakti di Desa Sigentong,
Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal dalam pembinaan Moral
Remaja ?
2. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat kegiatan Karang
Taruna Karya Bakti di Desa Sigentong, Kecamatan Warureja,
Kabupaten Tegal dalam pembinaan Moral Remaja ?

D. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk menerangkan Peranan Karang Taruna Karya Bakti Desa
Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal dalam
pembinaan Moral Remaja.
2. Untuk menerangkan Faktor Pendukung dan Penghambat kegiatan
Karang Taruna Karya Bakti Desa Sigentong, Kecamatan
Warureja, Kabupaten Tegal dalam pembinaan Moral Remaja.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat yang ingin dicapai, antara lain :
1. Secara Teoritis

4
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu
pengetahuan kewarganegaraan mengenai sikap moral remaja
pada sosial masyarakat dalam segala dinamika dan gejala
yang terjadi didalamnya.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
sikap moral remaja di dalam masyarakat.
2. Secara Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah acuan bagi
para remaja maupun masyarakat dalam hal segi Peranan
Karang Taruna Karya Bakti Desa Sigentong, Kecamatan
Warureja, Kabupaten Tegal sebagai media pembangunan
moral remaja di Desa Sigentong.
b. Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah inspirasi dan
pertimbangan dalam melakukan penguatan sikap moral dan
penanaman di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai