Anda di halaman 1dari 6

1.

Problem:

Dik : t = 8 cm
R1 = 10 cm
R2 = 6 cm
Dit : Luas Permukaan dan Volume Kerucut Terpancung
Peny :

- Rumus Volume Kerucut Terpancung ( )

V (( ) )

V ( )

V
V

- Luas Permukaan Kerucut Terpancung


1) Mencari S atau apotema atau garis pelukis
S √ ( )

S
S


( )

S √

S = 8,94 cm
)
2) Mencari luas permukaan kerucut terpancung
L ( ) ( )
L ( ) (
L ( ) ( )

L
L

2
Jadi, luas permukaan kerucut terpancung adalah 876,1856 cm dan volume kerucut
2
terpancung adalah 1640,52 cm

2. Problem Toricelli’s Trumpet dan Painter’s Paradox

Peny:
Hal ini terjadi karena adanya konsep “permukaan”. Permukaan adalah
manifestasi dari geometri dua dimensi yang sesungguhnya, hanya ada dua dimensi
panjang. Namun tidak ada bentuk dua dimensi yang bisa eksis secara independen
dalam dunia tiga dimensi. Ya, benda dua dimensi itu hanya bisa menjadi permukaan
dari benda tiga dimensi. Bayangkanlah seperti ini: Andai saja benda dua dimensi yang
independen itu ada, dan dibentangkan kemudian Anda menjatuhkan diri di atasnya.
Apakah anda akan tertahan oleh benda itu atau akan menembus benda itu?
Kami memilih untuk mengatakan bahwa anda akan menembus benda itu,
karena benda itu tidak memiliki ketebalan sama sekali. Nah, jadi seperti itulah konsep
geometri dua dimensi secara matematis, begitu pula halnya dengan permukaan. Cat
bagaimanapun adalah benda tiga dimensi. Lapisan cat tetap memiliki ketebalan. Lalu
bagaimana kaitan benda dua dimensi dengan benda tiga dimensi? Asumsikanlah
sebuah kubus dengan panjang rusuk (r) tertentu dibelah-belah menghasilkan lembaran
yang sangat tipis. Andaikata pembelahan itu terus dilakukan sampai tak hingga
2
banyaknya, maka akan diperoleh benda dua dimensi dengan luas r yang jumlahnya
tak hingga. Jadi benda tiga dimensi dapat dikata tersusun dari tak hingga benda dua
dimensi!
Dengan demikian, seandainya kita dapat membuat lapisan cat tanpa ketebalan,
tentu saja tidak diperlukan banyak cat untuk melapisi Terompet Toricelli. Dengan
demikian paradox ini terselesaikan dengan caranya sendiri.

3. Problem:

4. Problem:

Dik: R1 = 100Ω
R2 = 200Ω
Peny:
5. Problem:

Peny:
Momen inersia bola pejal, dapat ditentukan dengan menggunakan system koordinat
bola sehingga elemen massanya dapat ditulis sebagai berikut dm = ρ dV

2
dm = ρ r sin θ dr dθ dϕ (koordinat bola)
r = r sin θ
dengan batas integrase
r : o sampai R
θ : 0 sampai π
ϕ : 0 sampai 2π
sehingga
I ∫

I ∫( )

I ∫

I ∫ ∫ ∫

I ( | ){( )| }(| )

I ( ) {( ) ( )}( )

I {( ( ) ())( () ( ))}

I {( ) ( )}

I { ( )}
I ()
I ( )

I
I ( )
6. Problem:

Peny:
Pembuktian Teorema Sumbu Sejajar

Kita perhatikan benda berwarna hijau diatas berada pada sumbu x dan sumbu y
koordinat cartesius. Benda tersebut memiliki pusat massa di titik P, ketika kita
andaikan benda di putar dengan sumbu putar melalui titik p dan tegak lusrus bidang
xy menuju mata kita maka akan memiliki nilai momen inersia sebesar
I ∑ ∑ ( )

Kemudian jika kita geser sumbu putar melalui titik Q tegak lurus bidang xy menuju
mata kita maka nilai momen inersia akan menjadi
Ibaru ∑ (( ) ( ))

Ibaru ∑ (( ) ( ))

Ibaru ∑ ( ) ∑ ∑ ∑ ( )

Berdasarkan teori pusat massa


∑ ∑

Maka

Ibaru = ( ) ∑ ( )

Ibaru ∑ ( ) ∑

Terbukti
7. Problem:

JAWAB :
2 3
Harusnya yang benar adalah 1 + 5 + 5 + 5 + ... =
Sesuai dengan hasil binomial Newton dengan diketahui bahwa deret tak hingga yang
sesuai dengan penjelasan diatas yaitu
-1 2 3
(1-x) = 1 + x + x + x + ...
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang benar adalah
-1 2 3
(1-5) =1+5+5 +5 +...

Anda mungkin juga menyukai