Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan


http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jamanika
Desember 2021 Vol.01 No.04

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Industri Manufaktur


Perusahaan Sektor Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Fernanda Fadhli Fakhrudin1, Titiek Ambarwati2, Novita Ratna Satiti3


1,2,3Jurusan
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
Email yang sesuai: fernandafadhli17@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada industri manufaktur
perusahaan atau industri pengolahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Teknik purposive
sampling diperoleh 13 perusahaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa current ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
laba, quick ratio secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba, debt asset ratio secara
parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba, debt-equity ratio secara parsial berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan laba, total aset omset secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
Perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba, profit
margin secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, return on assets secara parsial berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan laba.

Kata kunci—Rasio Lancar, Rasio Cepat, Rasio Aset Hutang, Rasio Ekuitas Hutang.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan industri manufaktur atau industri pengolahan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2019. Teknik purposive sampling diperoleh 13 perusahaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa current ratio
secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, quick ratio secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba, debt asset ratio secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan laba, debt equity ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba, total assets turnover secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
Perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan
laba, marjin laba secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, aset secara parsial
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Semua variabel bebas secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Kata Kunci:Rasio Lancar, Rasio Cepat, Rasio Aset Hutang, Rasio Ekuitas Hutang.

Info artikel
Diterima (15/11/2021)
Revisi (15/12/2021)
Diterima (29/12/2021)
Email yang sesuai: fernandafadhli17@gmail.com
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

PENGANTAR
Sebuah perusahaan dapat memiliki keuangan yang baik ketika memiliki pertumbuhan laba yang meningkat. Pertumbuhan laba merupakan peningkatan persentase laba yang

dihasilkan oleh perusahaan dimana perusahaan tersebut memiliki keuangan yang baik sebagai akibat dari pertumbuhan laba sehingga nilai perusahaan akan semakin baik. Menurut

(Simorangkir, 1993) dalam Hapsari (2007) Pertumbuhan laba adalah persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Perusahaan dengan laba yang meningkat dapat memperkuat

hubungan antara ukuran atau ukuran perusahaan dengan tingkat laba yang diperoleh. Dimana perusahaan dengan laba yang semakin besar akan memiliki jumlah aset yang besar untuk

memberikan peluang yang lebih besar dalam menghasilkan profitabilitas (Put, 2011) Rasio Keuangan merupakan alat analisis perusahaan yang digunakan untuk menilai kinerja suatu

perusahaan berdasarkan data keuangan yang ada pada perusahaan. Laporan keuangan dapat menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis. Rasio keuangan juga dapat membantu

investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan dan juga pertimbangan proyeksi suatu perusahaan di masa yang akan datang. Rasio keuangan diklasifikasikan menjadi rasio likuiditas,

rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian (Weston dan Copeland, 1995). Sedangkan dalam penelitian ini terdapat 4 rasio yang digunakan

untuk melakukan analisis penelitian yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas karena jenis rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk menilai posisi

keuangan dalam perusahaan. Rasio keuangan diklasifikasikan menjadi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian (Weston dan

Copeland, 1995). Sedangkan dalam penelitian ini terdapat 4 rasio yang digunakan untuk melakukan analisis penelitian yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio

profitabilitas karena jenis rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk menilai posisi keuangan dalam perusahaan. Rasio keuangan diklasifikasikan menjadi rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian (Weston dan Copeland, 1995). Sedangkan dalam penelitian ini terdapat 4 rasio yang digunakan untuk

melakukan analisis penelitian yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas karena jenis rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk menilai posisi keuangan

dalam perusahaan.

Rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar dan rasio cepat karena dapat menganalisis kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio solvabilitas menggunakan rasio aset utang dan rasio
utang-ekuitas karena mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio aktivitas digunakan dengan
perputaran total aset dan perputaran modal kerja karena dapat mengukur perputaran seluruh aset perusahaan untuk
menghasilkan penjualan. Rasio profitabilitas menggunakan profit margin dan return on assets karena untuk
menganalisis keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penjualannya. Jenis-jenis rasio keuangan di
atas dipilih karena dapat digunakan untuk menilai posisi pertumbuhan laba perusahaan dan melihat perbandingan
review jurnal yang telah ditetapkan sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Sutrisno (2009:215)
menyatakan bahwa jenis rasio keuangan ini dapat digunakan untuk menilai posisi keuangan sebagai alat untuk
menganalisis dan menginterpretasikan data seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas. Sehingga dengan mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas suatu perusahaan
maka akan diketahui kondisi perusahaan yang bersangkutan, baik atau buruknya perusahaan tersebut sehingga dapat
diperkirakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. . Dengan berkembangnya industri manufaktur di
Indonesia, diharapkan pertumbuhan industri manufaktur atau industri pengolahan juga akan meningkat. Perusahaan
yang menjadi penulis penelitian adalah perusahaan industri manufaktur atau pengolahan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2019 yang terdiri dari 13 perusahaan dan memiliki laba yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Pada
Perusahaan Industri Manufaktur atau Pengolahan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

TINJAUAN LITERATUR
Menurut Harahap (2011), yang menyatakan bahwa laba adalah selisih antara realisasi pendapatan yang diperoleh dari
suatu transaksi perusahaan dalam suatu periode tertentu dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Brigham dan Enhardt (2003) menyatakan bahwa informasi akuntansi mengenai aktivitas kinerja operasi
perusahaan dan posisi keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi akuntansi dalam laporan
keuangan sangat penting bagi para pelaku bisnis seperti investor dalam pengambilan keputusan. Investor akan menanamkan
modalnya pada perusahaan yang dapat memberikan return yang tinggi. Pertumbuhan laba memiliki

276
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

manfaat untuk menilai kinerja perusahaan. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik (Amar dan Nurfadila, 2017). Seorang manajer keuangan sering membutuhkan informasi tentang
pertumbuhan laba untuk membuat keputusan. Bagi investor, pertumbuhan laba menjadi pertimbangan utama untuk
berinvestasi di pasar modal (Sam,etal., 2018). Untuk menarik investor, perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya agar
laba dapat terus tumbuh setiap tahunnya.
Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh tingkat penjualan,manfaat,perubahan laba masa lalu,
ukuran perusahaan, dan usia perusahaan. Pertumbuhan laba ke depan tidak dapat dipastikan,
oleh karena itu suatu perusahaan perlu melakukan prediksi pertumbuhan laba (Sari,etal., 2017).
Setiap perusahaan perlu memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh di masa yang akan
datang dengan menganalisis laporan keuangan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
menganalisis laporan keuangan adalah dengan menghitung dan menginterpretasikan rasio
keuangan perusahaan (Kurniawan, 2017). Rasio keuangan diklasifikasikan menjadi rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio
penilaian (Weston dan Copeland, 1995). Menurut Cashmere (2009), Rasio Keuangan adalah
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka
dengan angka lain dalam satu periode atau beberapa periode. Penelitian ini menggunakan 4
rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.
Menurut Cashmere (2009) jenis-jenis rasio keuangan dikategorikan sebagai (1) rasio likuiditas,

H1Rasio Lancar (X1)

H2Rasio Cepat (X2)

H3Rasio Utang terhadap Ekuitas (X3)

H4Rasio Utang terhadap Aset (X4)


Pertumbuhan Laba (Y)

H5Total Perputaran Aset (X5)

H6Aset Modal Kerja (X6)

H7Margin Keuntungan (X7)

H8Pengembalian Aset (X8)

Gambar 1.Kerangka konseptual

277
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah explanatory study yaitu penelitian dalam menguji hipotesis untuk memperkuat atau
menolak hipotesis pada hasil penelitian sebelumnya. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur atau perusahaan industri
pengolahan yang memiliki laba yang terus meningkat dari tahun 2016-2019 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 13
perusahaan memiliki keuntungan yang meningkat dari tahun ke tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakanpengambilan sampel secara sengajametode, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menentukan ciri-
ciri yang ada dalam penelitian.
Data dalam penelitian ini diolah menggunakan metode statistik dengan bantuan perangkat lunak statistik
yang disebut SPSS. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda
yang berfungsi untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel independen (bebas) yaitu current ratio, debt
ratio, total asset turnover, profit margin, dan variabel dependen (terikat) seperti sebagai pertumbuhan
keuntungan. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda harus melakukan uji asumsi klasik terlebih
dahulu. Uji asumsi klasik merupakan dasar untuk melakukan teknik analisis regresi. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Kemudian
gunakan uji variabel dominan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh.

HASIL DAN DISKUSI


Tabel 1.Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnov Nilai Tanda

0,118 0,070

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov - Smirnov pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai
Kolmogorov - Smirnov adalah 0,118 dengan nilai signifikan 0,070 lebih besar dari 0,05 (0,070 > 0,05)
maka dapat dikatakan data residual adalah distribusi normal.

Meja 2.Hasil Uji Multikolinearitas

Tidak Variabel Bebas Toleransi Cerah Informasi


1. Rasio saat ini 0,131 7.616 Tidak ada multikolinearitas.
2. Rasio cepat 0,165 6.070 Tidak ada multikolinearitas.
3. Rasio Aset Utang 0,487 2.052 Tidak ada multikolinearitas.
4. Rasio Ekuitas Utang 0,578 1,729 Tidak ada multikolinearitas.
5. Perputaran Aset Total 0,466 2.147 Tidak ada multikolinearitas.
6. Margin Keuntungan 0,587 1,704 Tidak ada multikolinearitas.
7. Perputaran Modal Kerja 0,237 4.220 Tidak ada multikolinearitas.
8. Pengembalian Aset 0,310 3.227 Tidak ada multikolinearitas.

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance dari
semua variabel bebas lebih dari 0,10. Nilai VIF semua variabel bebas menunjukkan kurang dari 10. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

278
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

Tabel 3.Hasil Uji Autokorelasi


Jalankan Tes

Asymp.Sig. (2-ekor) Tanda tangani

1.000 0,05
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel di atas terlihat bahwa nilai run test lebih dari
nilai = 0,05 (1.000 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan bebas
dari autokorelasi.

Gambar 2.Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkanpetak sebargrafik dapat dilihat bahwa titik-titik tidak terjadi pola dan titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol pada sumbu y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi.

Tabel 4.Hasil Regresi Linier Berganda


Variabel B
Konstan 49.729
Rasio saat ini 0.107
Rasio cepat 0,161
Rasio hutang terhadap aset - 0,26
Rasio hutang terhadap ekuitas 0,004
Total perputaran aset 3.645
Perputaran modal kerja 0,007
Margin keuntungan 2.694
Pengembalian aset 7.504
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Output pada tabel 4 menunjukkankoefisien tidak standarB dari masing-masing variabel current ratio,
quick ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, working capital turnover, profit
margin dan return on asset sehingga persamaan tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
= 49.729 + 0,107x1+ 0,161X2+ (-0,26X3) + 0,004X4+ 3.645X5+ (0,007X6) + 2,694X7
+ 7,504X8

279
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

Tabel 5.Hasil Tes untuk


Variabel t menghitung meja T Diri Informasi

Rasio saat ini 2.003 1,680 0,040 Efek positif yang signifikan
Rasio cepat 1,695 1,680 0,046 Efek positif yang signifikan
Rasio utang terhadap aset - 0,165 1,680 0,029 Efek negatif yang signifikan
Rasio utang terhadap ekuitas 2.593 1,680 0,013 Efek positif yang signifikan
Total perputaran aset 1,687 1,680 0,031 Efek positif yang signifikan
Perputaran modal kerja 1.750 1,680 0,308 Efek positif dan tidak signifikan
Margin keuntungan 1,824 1,680 0,038 Efek positif yang signifikan
Pengembalian aset 1.724 1,680 0,049 Efek positif yang signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Kriteria signifikansi penelitian adalah 0,05, sehingga dalam penelitian ini pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 6.Hasil Tes F


F Tanda F Informasi
2.452 0,029 Penting
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 6 diperoleh hasil F hitung dengan
2,452 (Sig F = 0,029). F tabel pada taraf nyata 5% atau 0,05 dengan df1=8-1=7 dan df2=52-8=44, maka
Ftabel (7:44) = 2,22. F hitung > F tabel (2.452 > 2.22), makaH0ditolak dan diterima berarti bersama-sama
arus variabelr    , rasio cepat, rasio aset utang, ekuitas utang, perputaran total aset, perputaran modal
kerja, margin keuntungan,dan return on asset berpengaruh signifikandipertumbuhan keuntungan.

Tabel 7.Hasil Uji Variabel Dominan


Variabel Koefisien Beta (b) Diri.
Rasio saat ini 0,878 0,040
Rasio cepat 0,308 0,046
Rasio hutang terhadap aset - 0,028 0,029
Rasio hutang terhadap ekuitas 0,395 0,013
Total perputaran aset 1.168 0,031
Perputaran modal kerja 0,145 0,308
Margin keuntungan 1,823 0,038
Pengembalian aset 1,806 0,049
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.7. di atas, diperoleh nilai koefisien Beta
sebesarrasio saat inivariabel 0,87 8, cepatperbandingandari 0,308;rasio aset utang ekuitas hutang-ekuitas
perbandingandari 0,395;total perputaran asetdari 1.168;perputaran modal kerjadari -0,145; margin
keuntungandari 1.823;pengembalian asetsebesar 1,80Hasil perhitungan data menunjukkan bahwa nilai beta
dari keuntunganbatasvariabel sebesar 1,823 ditentukan sebagai nilai beta terbesar, maka dapat disimpulkan
bahwa profitbatasvariabel memiliki pengaruh yang dominan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
industri manufaktur atau pengolahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JadiH0ditolak diterima, artinya
variabel profitmargin memilikiefek dominan pada pertumbuhan laba.

280
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian dan pembahasan data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Rasio lancar secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba; rasio cepat secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba; debt asset ratio secara parsial berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba; rasio utang-ekuitas secara parsial mempengaruhi
pertumbuhan laba; total aset omset secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba; perputaran
modal kerja secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba; margin laba
secara parsial berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba; return on asset secara parsial berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan laba; current ratio, quick ratio, debt asset ratio, debt-equity ratio, working capital
turnover, total assets turnover, profit margin, return on asset secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.

REFERENSI
Amar, SS, & Nurfadila, D. (2017). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Tercatat IX

Perusahaan manufaktur.Jurnal Akuntansi dan Investasi, 2(2), 17–31. Brigham,


Eugene, F., dan Michael, C., Enhardt. (2003). Teori Manajemen Keuangan dan
Latihan, Edisi 11, Thomson dan SouthWestern.
Harahap, SS (2011). Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Edisi Pertama. PT. Raja
Grafindo Persada.
Hermanto. Suwardi B. (2007). Pengaruh Sistem Informasi dan Rasio Keuangan terhadap Laba
Perubahan. Skripsi Jurusan Akuntansi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Ima Andriyani. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia". Skripsi, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13
No.3.
Jannah, Muftihatul dan Dzulkirom Moch. (2019). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Twrhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi yang Tercatat di Bei Periode 2013-2017).Jurnal Administrasi Bisnis. Jilid 73.
Nomor 2. (Agustus): 36-46.
kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. kasmir. (2015).
Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kurniawan, AH (2017). Analisis
Rasio Keuangan untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Manufaktur
Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.E-Journal Sekolah Tinggi Ekonomi
Pancasetia, 13(1), 63–72.
Meriewaty dan Setyani. (2005). Analisis Rasio Keuangan terhadap Perubahan Kinerja pada
Perusahaan di Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis.
Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
Novatiani, Ait R dan Rosyani Muthya. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba Masa Depan
Pertumbuhan". Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama–
Bandung
Nurhadi. (2011). Pengaruh Perputaran Aset Terhadap Pertumbuhan Laba Industri Rokok Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.Sosialita: Jurnal Ilmu Administrasi1(2):1-12.

281
Fakhrudindkk(2021) Jamanika Vol 01 (04) 2021

Oktanto, D. dan Nuryanto, M. (2014). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082011.
Jurnal Akumulasi & Bisnis.1(1):61-77.
Sam, F., Pahlevi, C., & Pakki, E. (2018). Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Laba (Studi Kasus
Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia Periode 2012-6).
Jurnal Hasanuddin Bisnis Terapan dan Kewirausahaan, 1(4), 42–51.
Sari, Purnama Meylia dan Idayati, Farida. (2019). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Laba
Pertumbuhan Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ilmu dan Penelitian Akuntansi. Volume 8. Nomor 5. (Mei): 01-20. Sihura, Maria
Mulia dan Gaol, Rumasi Lumban. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif Dan Rantika, Dita Ridia.2016.
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan
Logam di BEI. Jilid 5. Nomor 6. (Juni): 2-18.
Simorangkir. (1993). Komunitas Terisolasi di Indonesia, Masalah 4 Bangsa Indonesia
Seri Etnografi. Diterbitkan bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Dewan
Nasional Kesejahteraan Sosial Indonesia dengan Emiten PT. Perpustakaan Utama
Gramedia.
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Yogyakarta:
Edisi Pertama Cetakan Ketujuh Ekonisia.
Suwarno Agus Endro. (2004). Manfaat Informasi Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba
di Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. Jilid 3 No.2.
Tri Wahyuni, Ayem Sri, dan Suyanto. (2017). Pengaruh Rasio Cepat, Debt To Equity Ratio,
Perputaran Persediaan dan Marjin Laba Bersih Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.Dewantara Akuntansi. Volume
1. Nomor 2. (Oktober): 117-126.
Weston, JF, & Copeland, TE (1995). Manajemen keuangan. Edisi Kesembilan dari Yang Pertama
Volume. Jakarta Barat: Binarupa Aksara.

282

Anda mungkin juga menyukai