Kep
NIM : 21230163P
Kelas : Bengkulu 1 B
A. Rangkuman Kasus
Ny. P (42) datang dengan keluhan DM sejak 4 tahun yang lalu, sering pusing, dan
kadang nyeri dada. Klien mengatakan bahwa tumit kanannya luka sejak 1 bulan yang lalu
dan semakin meluas. Saat ini klien mendapatkan tx metformin dan glucobay. Ny.P
mengatakan diit tidak teratur, tidak pernah lagi cek gula darah dan belum pernah cek lab.
Hasil pemeriksaan fisik menunjukan TD: 140/90 mmHg, GDS : 257 mg/dl TB: 159 BB:
60 kg.
C. Evaluasi
Dalam pelaksanaan program dianjurkan melibatkan IAI dan Stakeholder lain
maupun organisasi kesehatan lainnya dalam perwujudan IPE (Inter Professional
Education). Kerjasama dapat berupa keikutsertaan, pembuatan panduan maupun sponsor
untuk pelaksanaan kegiatan. Program ini diharapkan terlaksana sesuai arahan dan
panduan serta tepat sasaran. Dengan adanya kerja sama yang baik antar disiplin ilmu
diharapkan pasien yang terkena penyakit Diabetes dapat menjadi lebih peduli lagi
terhadap penyakitnya.
D. Analisis Kasus
Dari masalah-masalah pasien yang ada tersebut diatas, saya akan mencoba
menganalisis masalah yang ada pasien tersebut yaitu:
1. Kepatuhan Dan Kurang Pengetahuan Pasien:
Dalam Hal Ini Saya Membahas Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Yang Ditinjau Dari Faktor Predisposisi, Faktor
Dorongan Dan Faktor Dukungan. Ketiga Hal Tersebut Dirincikan Menjadi Lima
Faktor Yaitu: Faktor Pengetahuan, Sikap, Lingkungan Fisik, Sarana Dan Prasarana
Serta Faktor Dukungan Keluarga. Kepatuhan Berobat Dinilai Dari Kepatuhan Dalam
Minum Obat Dan Kontrol Menurut Anjuran Dokter. Bahwa Masih Banyak Penderita
Diabetes Mellitus Yang Kurang Pengetahuan Tentang Penyakit Tersebut, Sehingga
Penderita Bersikap Tidak Setuju Dengan Apa Yang Dianjurkan Oleh Dokter. Faktor
Lainnya Yang Mempengaruhi Kekurangpatuhan Penderita Adalah Kurangnya
Dukungan Keluarga Dalam Memberi Bantuan Dan Dorongan Kepada Penderita
Dalam Menjalani Pengobatan Di Puskesmas Sesuai Yang Dianjurkan Oleh Dokter.
Hal Tersebut Diatas Memiliki Peran Penting Bagi Pasien Agar Konsisten Dalam
Menjalani Terapi. Jadi, Dapat Disimpulkan Bahwa Bila Faktor Predisposisi,
Dukungan Dan Dorongan Telah Dimiliki Dan Dikuasai Oleh Penderita Diabetes,
Maka Tingkat Kepatuhan Akan Tinggi Sehingga Penderita Diabetes Mellitus Patuh
Baik Dalam Menelan Obat Diabetes Maupun Kontrol Ke Dokter. Sebaliknya, Bila
Faktor-Faktor Tersebut Tidak Dimiliki Oleh Penderita, Maka Tingkat Kepatuhan
Akan Rendah.
Oleh Karena Itu, Perlu Ditingkatkan Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Yang Dapat Dilakukan Dengan Berbagai Macam Media Serta Ditambahkan
Penyuluhan-Penyuluhan Ditingkat Yang Lebih Khusus, Agar Masyarakat Memiliki
Tingkat Pengetahuan Yang Tinggi Tentang Penyakit Diabetes Mellitus. Kepribadian
Masyarakat Juga Berperan Dalam Hal Menyikapi Penyakit Ini Dengan Menyetujui
Segala Anjuran Yang Diberikan Oleh Dokter. Pada Hal Ini, Diperlukan Juga
Dukungan Keluarga Dalam Menasehati Dan Mengawasi Penderita Menelan Obat
Serta Membantu Penderita Untuk Pergi Kontrol Ke Puskesmas.
2. Diit:
Tujuan Utama Terapi Diet Adalah Untuk Mencapai Dan Mempertahankan Kadar
Gula Darah Menjadi Normal Atau Mendekati Normal. Pengetahuan Pasien Tentang
Diet Diabetes Melitus Merupakan Hal Yang Sangat Penting Untuk Membentuk
Perilaku Kepatuhan Dalam Menjalani Diet Sehingga Tujuan Tersebut Dapat Tercapai.
Salah Satu Tolak Ukur Kepatuhan Dalam Menjalani Terapi Diet Adalah Kadar Gula
Darah Pasien Yang Terkontrol Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Hubungan
Pengetahuan Diet Dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes, Contoh Dari Edukasi
Diet Adalah:
a. Menganjurkan Untuk Mengurangi Jumlah Makanan Dan Menambah Frekuensi
Makannya, Misal Dalam 1 Piring Makan Itu Terdapat Setengah Sayuran,
Seperempat Karbohidrat, Dan Seperempat Protein, Dan Menambah Frekuensi
Makan Yg Teratu Dari Jam 7 Pagi, 12 Siang, Dan 7 Malam.
3. Perawatan Kaki:
Salah Satu Komplikasi Yang Sering Terjadi Pada Pasien Diabetes Melitus Adalah
Masalah Kaki. Misalnya Luka Pada Kaki Yang Tidak Kunjung Sembuh, Infeksi
Bakteri Atau Jamur, Dan Yang Paling Parah Adalah Pembusukan Jaringan Sehingga
Perlu Dilakukan Amputasi. Masalah Pada Kaki Penderita Dm Disebabkan Oleh Dua
Hal, Yakni:
a. Aliran Darah Yang Buruk. Hal Ini Terjadi Karena Kerusakan Pembuluh Darah
Yang Disebabkan Oleh Kadar Gula Darah Yang Tinggi Dalam Waktu Lama. Aliran
Darah Yang Terganggu Menyebabkan Kaki Tidak Mendapatkan Nutrisi Yang
Cukup, Sehingga Kulit Kaki Menjadi Lemah, Mudah Luka Dan Sukar Sembuh Jika
Terjadi Luka.
b. Kerusakan Saraf. Hal Ini Juga Terjadi Karena Kadar Gula Darah Yang Tinggi
Dalam Waktu Lama. Kerusakan Saraf Menyebabkan Kepekaan Seorang Pasien Dm
Terhadap Rasa Nyeri Menjadi Berkurang, Sehingga Pasien Tidak Sadar Saat
Kakinya Terluka.
Untuk Mencegah Terjadinya Masalah Kaki Pada Pasien Dm, Langkah Pertama
Yang Harus Dilakukan Adalah:
a. Mengajarkan Dan Menganjurkan Pasien Untuk Senam Kaki/ Menggerakan
Kaki Selama 15 Menit Perhari.
b. Menganjurkan Pasien Untuk Memakai Alas Kaki Yang Tertutup Serta Pas Dan
Nyaman Digunakan.
c. Mengajarkan Dan Menganjurkan Kepada Pasien Untuk Melakukan Perawatan
Kaki Secara Rutin.
d. Apabila Memotong Kuku, Jangan Terlalu Pendek, Agar Tidak Terjadi Luka.
4. Oral Hygiene:
Pada Kerusakan Gigi Yang Parah, Bakteri Dapat Masuk Ke Aliran Darah Dan
Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh. Sel Sistem Kekebalan Tubuh Yang Rusak
Melepaskan Sejenis Protein Yang Disebut Cytokines. Cytokines Inilah Penyebab
Kerusakan Sel Pankreas Penghasil Insulin, Hormon Yang Memicu Diabetes. Jika Ini
Terjadi Sekali Saja, Walaupun Orang Itu Sebelumnya Dalam Keadaan Sehat Maka
Orang Tersebut Berpeluang Menderita Diabetes Tipe 2. Selain Itu Tingginya
Kandungan Kolesterol Dari Glukosa Yang Dibutuhkan Tubuh Merupakan Faktor
Utama Pemicu Risiko Diabetes Bagi Orang Yang Mengalami Kerusakan Gigi. Dan
Kolesterol Rendah Dapat Menolong Orang Sehat Untuk Tidak Terserang Problem
Gangguan Gigi Yang Mampu Memicu Diabetes. Untuk Itu, Penderita Diabetes
Sebaiknya Mengikuti Diet Rendah Kalori, Rajin Mengonsumsi Obat Pengatur Hormon
Insulin Dan Menjaga Kesehatan Gigi. Dan Alangkah Baiknya Jika Orang Sehat Juga
Ikut Menjaga Kesehatan Giginya Agar Tidak Berisiko Terkena Diabetes.
5. Terapi
Dalam Menjelaskan Pasien Bahwa Terapinya Hanya Untuk Mencegah Terjadinya
Komplikasi, Dan Mengontrol Saja, Dan Menerangkan Kepada Pasien Agar Selalu
Patuh Terhadap Anjuran Pemberian Obat, Karena Apabila Terjadi Komplikasi Maka
Biaya Perobatan Akan Lebih Mahal, Sehingga Membuat Pasien Semakin Patuh.
E. Kesimpulan:
Dari Pengalaman Tersebut Diatas, Pasien Dm Dibuat Untuk Merasa Nyaman
Terhadap Penyakitnya Agar Lebih Peduli Dan Patuh Terhadap Pengobatan Yang
Diberikan Oleh Dokter.
F. Daftar Pustaka
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2001. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jakarta. FKUI.