Anda di halaman 1dari 38

MANUSIA

DAN
AGAMA
SIAPA MANUSIA
 Bertanya tentang manusia, pada
hakikatnya bertanya tentang diri kita
sendiri
 Sejak dulu sudah dibahas, siapa
manusia, tapi tidak ada jawaban yang
tuntas dan memuaskan
 Pemberian pengertian selalu terkait
dengan latar belakang pembicara
SIAPA MANUSIA ?

TERGANTUNG SIAPA YANG


MEMBERIKAN DEFINISI
CHARLES DARWIN
TEORI DARWIN

manusia bentuk akhir


dari evolusi hayat yang
awalnya adalah
binatang bersel satu
MUNGKINKAH AKAN BEGINI ?
MANUSIA ADALAH
MAKHLUK EKONOMI
HOMO HOMINI LUPUS
Manusia adalah makhluk
sosial
Manusia adalah makhluk
perasa
Manusia adalah makhluk
berpikir
MAKHLUK BERPIKIR
MANUSIA MENURUT ISLAM
 Makhluk ciptaan Allah
 Memiliki potensi untuk beriman
(kepada Allah)
 Dikaruniai akal, perasaan, dan
kehendak
 Bertanggung jawab atas segala
perbuatannya
 Memiliki akhlak dan moral
 Dari aspek asalnya, manusia terdiri
dari dua unsur : materi (tanah) dan
imateri (ruh)
 Manusia makhluk dua dimensi :
dimensi kerendahan (kehinaan) dan
dimensi ketuhanan (kemuliaan)
 Tugas manusia : sebagai hamba Allah
dan sebagai khalifah
HAKIKAT HAMBA
 Seorang hamba tidak pernah
menganggap apa yang ada dalam
genggamannya sebagai miliknya
 Segala perbuatannya hanya berkisar
pada pelaksanaan perintah dan
menjauhi larangan “tuan”nya
 Tidak memastikan sesuatu kecuali
mengaitkannya dengan izin “tuan”nya
PERSAMAAN MANUSIA
DAN BINATANG
 Dari sudut biologis instingtif
1. Punya naluri makan dan minum (butuh
materi untuk mempertahankan hidup)
2. Punya naluri mempertahankan diri
(menghindar dan bertahan dari setiap yang
membahayakan)
3. Punya naluri berkembang biak (regenerasi
dan mengembangkan keturunan)
YANG MEMBEDAKAN
 Kemampuan dalam mengembangkan naluri
tersebut (pada binatang tidak pernah
berubah, sebaliknya manusia selalu
mengembangkan cara pemenuhan naluri
tersebut)
 Perbedaan fundamental : manusia punya
akal dan punya pengendali yaitu norma,
moral, dan etika
 Norma, moral, dan etika yang bersifat
absolut ditemukan dalam agama
KARAKTERISTIK MANUSIA

 Manusia makhluk berpikir (hayawan


natiq) → mencari kebenaran

 Bertanya → berpikir → mencari


jawaban → menemukan kebenaran
TEORI KEBENARAN
1. Teori Korespondensi : kesesuaian
antara pernyataan dengan kenyataan
2. Teori Konsistensi : kesesuaian
antara suatu pernyataan dengan
pernyataan lainnya yang sudah lebih
dahulu kita terima dan ketahui
3. Teori pragmatisme : kebenaran
dalil/teori dikaitkan dengan
faedahnya dalam kehidupan manusia
MASALAH MANUSIA
 Masalah segera (immediate problem) :
masalah keseharian, berbeda bentuk dan
cara penanganan pada setiap manusia
 Masalah asasi (ultimate problem) : muncul
dari penghayatan dan perenungan yang
mendalam tentang hidup (siapa aku, dari
mana aku, di mana aku saat ini, akan ke
mana aku)
 Masalah asasi menanyakan tentang
manusia, alam, dan Tuhan
 Tiga cara manusia menemukan kebenaran:
ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama
PERKEMBANGAN CARA
BERPIKIR MANUSIA
Teori August Comte (positivisme) :
perkembangan cara berpikir manusia
melalui tiga tingkatan secara evolutif
1. Tingkatan Teologi
● Selalu berpikir tentang kekuatan
hebat/gaib di luar manusia
● Belum berpikir tentang sebab
akibat
● Selalu hidup dalam ketakutan
PERKEMBANGAN …
2. Tingkatan Metafisik
● Berpikir tentang menanggulangi bahaya
dengan cara metafisik
● Mengadakan sesajian kepada dewa untuk
mempengaruhi kekuatan gaib
3. Tingkat Positif
● Memahami hukum alam (sebab akibat)
● Telah menguasai ilmu pengetahuan
● Berusaha memanfaatkan alam untuk
kepentingannya
PERKEMBANGAN …
 Menurut aliran positivisme, pada tingkat
positif, manusia mampu menyelesaikan
permasalahannya sendiri tanpa campur
tangan Tuhan. Jadi manusia tidak perlu
agama.
 Ternyata pada tingkat positif, manusia
masih berlaku irasional
 Kebutuhan manusia kepada Tuhan/agama
terjadi dalam semua tingkatan
URGENSI AGAMA
 Antroposentrisme dan budaya materi
menyebabkan krisis dan malapetaka
 Kemajuan material menyebabkan
terjadinya kekosongan batin dan
perasaan meaning-less (hidup tanpa
makna)
 Ingin pedoman hidup yang sejati agar
selamat dunia dan akhirat
HIDAYAH (PETUNJUK) TUHAN
1. Hidayah naluri
2. Hidayah indera
• naluri dan indera juga diberikan kepada
hewan
3. Hidayah akal
4. Hidayah agama
• akal dan agama hanya untuk manusia
• Melalui hidayah agama, manusia
mengetahui siapa dirinya, dari mana ia,
di mana ia sekarang, dan akan kemana
ia menuju
AGAMA
AGAMA
 Pengertian etimologis
• Agama (Sansekerta) : tidak kacau, tidak
lari, tetap di tempat, diwarisi turun
temurun
• Religion (Inggris) : berpegang pada
norma
• Din (Arab) : patuh, tunduk, pembalasan.
 Pengertian Istilah : agama adalah
kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan
dengan mengadakan hubungan dengan-Nya,
dan membentuk sikap hidup manusia.
CAKUPAN AGAMA

 Sistema credo : tata keimanan dan


keyakinan
 Sistema ritus : tata peribadatan
 Sistema norma : tata aturan
UNSUR PENTING AGAMA
 Kekuatan gaib : manusia makhluk
lemah dan butuh pertolongan
 Keyakinan manusia : kebahagiaan
hidup manusia tergantung pada
hubungan baik dengan Yang Gaib
 Respon emosional : rasa takut dan
cinta melahirkan pemujaan dan
penyembahan
FUNGSI AGAMA
 Sumber moral : rujukan untuk
membedakan antara yang baik dengan
yang buruk
 Petunjuk kebenaran : tidak semua
kebenaran dapat ditemukan lewat ilmu dan
filsafat
 Informasi metafisika : hanya agama
yang dapat menjawab hal-hal metafisik
 Pencerahan batin : manusia sering
ditimpa kehampaan spiritual
KLASIFIKASI AGAMA
 Agama wahyu (revealed religion) :
agama yang berasal dari wahyu Tuhan
kepada rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umat manusia (Islam)
 Agama budaya (cultural religion) :
mula-mula hanya merupakan pemikiran
filosofis, setelah berkembang dan banyak
pengikutnya dipopulerkan sebagai agama
(Budha, Hindu, Kong Hu Cu)
PERBEDAAN DAN CIRI
1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya, sedang
agama budaya tidak karena mengalami proses
pertumbuhan
2. Agama wahyu disampaikan melalui rasul, agama
budaya tidak mengenal adanya rasul
3. Agama wahyu punya kitab suci (firman Tuhan),
agama budaya tidak
4. Sistem hubungan manusia-Tuhan dalam agama
wahyu ditentukan oleh Tuhan sendiri. Dalam agama
budaya berasal dari akal berdasarkan kepercayaan
5. Konsep ketuhanan agama wahyu monoteisme murni.
Pada agama budaya berkembang sesuai
perkembangan akal manusia
PERBEDAAN DAN CIRI
 AGAMA WAHYU  AGAMA BUDAYA
1. Dapat dipastikan 1. Mengalami proses
kelahirannya pertumbuhan
2. Disampaikan melalui 2. Tidak mengenal
rasul adanya rasul
3. Punya kitab suci 3. Kitab suci tidak
(firman Tuhan) berasal dari Tuhan
4. Sistem hubungan 4. Berasal dari akal
manusia-Tuhan berdasarkan
ditentukan oleh Tuhan kepercayaan
5. Konsep ketuhanan 5. Sesuai perkembangan
monoteisme murni akal manusia

Anda mungkin juga menyukai