OLEH :
KADEK WIKARNA PRABAWITA
NIM. 018.3.0012
2.1.1 GY
2.1.2 HH
2.1.3 HH
2.1.4 KK
3. METODE PENELITIAN..........................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
ii
1. Pendahuluan
dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi juga
untuk sejumlah masyarakat serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh rakyat
sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi cita-cita
adalah untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata dan
Republik Indonesia.
hidup manusia disebut sebagai kejahatan. Sebagai salah satu perbuatan yang
1
2
kejahatan sekedar perilaku saja belum cukup untuk dianggap sebagai kejahatan.
Menurutnya, kejahatan adalah perilaku manusia yang diberi tanda lebih dapat
pembunuh, dan sebagainya. Kejahatan dari sudut pandang lain, misalnya dari
tersebut dengan adanya sanksi bagi yang menyimpang dari konsensus, sehingga
mereka terikat oleh seperangkat norma dan nilai-nilai umum, kejahatan identik
dilihat dalam berbagai aspek, yaitu : aspek yuridis, aspek sosial, dan aspek
pengadilan serta dijatuhi hukuman. Aspek sosial artinya bahwa sesorang dianggap
berbuat menyimpang dengan sadar atau tidak sadar dari norma-norma yang
yang anti sosial dan moral serta tidak dikehendaki oleh masyarakat, merugikan,
menjengkelkan, yang tidak boleh dibiarkan. Secara sadar untuk memerangi atau
sanksi pidananya. Hal ini di karenakan penjahat-penjahat atau pelaku kejahatan itu
pada struktur dan jalannya kehidupan masyarakat. Bila dilihat dari sudut pandang
sosiologi modern kejahatan adalah salah satu masalah yang paling vatal dari
2
Ende Hasbi Nassarudin. 2016. Kriminologi. Bandung, CV . Pustaka Setia. hlm 15
4
Dalam hal ini, peneliti lebih menitik yang kontraversial, satu pihak materi
moral dan professional aparat hukum, kesadaran hukum suatu pelayanan serta
terlihat dari berbagai pelanggaran hak asasi manusia antara lain dalam bentuk
ini ditunjukkan oleh proses penegakan hukum sekarang ini dianggap pilih kasih
kapasitas, maka dari itu di Rumah Tahanan pun terdapat narapidana. Memasukkan
bukanlah satu-satunya solusi yang harus dilakukan, karena pada suatu saat warga
dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang bertanggung jawab. Sistem
5
12 Tahun 1995) yaitu dalam pasal 1 angka 1, 2, dan 3. Dari konsiderans undang-
tersebut yaitu:
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan bagian dari sistem
pemidanaan.
aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai
Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan
sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan
dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan
bertanggung jawab.3
dengan masyarakat serta tidak boleh diasingkan dari masyarakat, untuk itu
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan pribadinya, manusia
Lembaga Pemasyarakatan.
c. Anak sipil adalah anak yang tidak mampu lagi dididik oleh orang
tua, wali, atau orang tua asuhnya dan karenanya atas penetapan
9
e. Menyampaikan keluhan.
f. Mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media masa lainnya yang
tidak dilarang.
lainnya.
keluarga.
yang berlaku.
Hal menarik yang ingin penulis teliti yaitu poin “i” tentang pengurangan
174 Tahun 1999 Tentang Remisi Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
(yang selanjutnya ditulis Kepres No.174 Tahun 1999) yang diberikan setiap tahun.
Pemberian remisi didasarkan atas penilaian dan usul dari kepala Lembaga
menjalani pidana sebagai dasar untuk menetapkan remisi umum dihitung sejak
tanggal 17 Agustus minimal telah menjalani 6 bulan dan telah diputus sebelum
tanggal penahanan sampai dengan hari besar keagamaan yang dianut oleh
sebagai berikut:
Penelitian ilmiah sudah tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Tujuan
tersebut harus jelas dan ringkas, karena hal yang demikian akan dapat
Selain tujuan yang hendak dicapai, dalam penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan manfaat yang berdaya guna, baik kepada penulis maupun bagi
orang lain, Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis:
penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam usaha memperoleh gelar
hukum.
masyarakat.
2. Manfaat teoritis:
ilmu hukum sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh secara akademis
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi,
Remisi adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana dan
anak pidana yang berkelakuan baik selama menjalani pidana dan merupakan salah
memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana, agar dapat diterima
dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik bertanggung jawab.
tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan,
pengurangan masa menjalani pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak
4
Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan.
13
14
masa pidana yang diberikan kepada narapidana dan anak pidana karena
tahunnya.
manusia khususnya bagi para narapidana. Hal ini diasumsikan bahwa pidana yang
pembebasan rasa bersalah dan sebagai penjeraan, juga selama yang bersangkutan
narapidana perlu dikaji agar orang-orang yang telah melanggar hukum tersebut
dapat mengubah perilaku serta wataknya menjadi lebih baik dan nantinya setelah
Namun hal ini tidaklah mudah karena pemberian remisi terhadap narapidana
masih banyak yang belum dipahami oleh masyarakat maupun oleh instansi-
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara yang ada prinsipnya sesuai dengan
harkat dan martabat serta hak asasi manusia yang bersangkutan. Satu-satunya
dengan warga masyarakat lain yang leluasa dapat bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain. Karena itu, salah satu bentuk penghormatan terhadap harkat dan
1. Remisi Umum
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia secara serentak di seluruh
Dalam daftar pengusulan formulir pemberian remisi akan terdapat dua formulir
tetapi tidak bebas dan formulir RU II (Remisi Umum II) diperuntukan bagi
16
narapidana yang mendapatkan remisi dan dinyatakan bebas sesuai dengan sisa
pidana yang dijalaninya, artinya narapidana pada tanggal 17 Agustus dapat bebas
a. 1 (satu) bulan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah menjalani
b. 2 (dua) bulan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang telah menjalani
bulan;
setiap tahun.
2. Remisi khusus
kepada narapidana dan anak pidana pada hari besar keagamaan yang dianut oleh
bagi masing-masing agama, dengan ketentuan jika suatu agama mempunyai lebih
dari 1 (satu) hari besar keagaman dalam setahun maka yang dipilih adalah hari
agamanya.
a. Setiap hari raya Idul Fitri bagi narapidana dan anak pidana yang beragama
islam.
b. Setiap hari raya Natal bagi narapidana dan anak pidana yang beragama
c. Setiap hari raya Nyepi bagi narapidana dan anak pidana yang beragama
Hindu.
d. Setiap hari raya Waisak bagi narapidana dan anak pidana yang beragama
Budha.
dan pemberian remisi khusus diatur dalam Keppres RI No. 174 tahun 1999
a. 15 (lima belas) hari bagi narapidana dan anak pidana yang telah
b. 1 (satu) bulan bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani
ayat (1)
bulan.
d. Pada tahun keenam dan seterusnya diberikan remisi 1 (dua) bulan setiap
tahun.
3. Remisi Tambahan
diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang dapat berbuat jasa kepada
Yang dimaksud dengan berbuat jasa kepada negara adalah jasa yang
negara. Sedangkan perbuatan yang perbuatan yang bermanfaat bagi negara atau
a. ½ (satu perdua) dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang
bersangkutan bagi narapidana dan anak pidana yang berbuat jasa kepada
kemanusiaan.
b. 1/3 (satu pertiga) dari remisi umum yang yang diperoleh pada tahun yang
4. Remisi dasawarsa
diberikan kepada narapidana dan anak pidana bertepatan dengan ulang tahun
sekali. Contohnya tahun 2015 bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan
Republik Indonesia yang keenam puluh tahun. Maka pada tahun 2015 tersebut
masa menjalani pidana (remisi) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
pemberian remisi.
yang akan diusulkan untuk mendapatkan remisi wajib mengikuti program dan
Rumah Tahanan. Karena melalui proses pembinaan tersebut akan dapat dinilai
tingkat laku pribadi seseorang narapidana dalam kurun waktu setiap tahun.
baik dan tidak melakukan pelanggaran keamanan dan tata tertib yang berlaku.
Setiap tahunnya kepribadian dan tingkah laku narapidana tersebut dievaluasi dan
21
dinilai oleh sebuah tim yang berwenang yaitu Tim Pengamat Pemasyarakatan
pelanggaran keamanan dan tata tertib serta selalu mengabdi pada petugas pembina
awal dalam proses untuk menempuh proses pembinaan selanjutnya. Karena hal ini
Jadi pemberian remisi ini haruslah dilaksanakan sesuai dengan aturan dan
lainnya dimana satu sama lainnya saling menunjang. Untuk itu pemberian remisi
Binaan Pemasyarakatan untuk cepat bebas, akan tetapi pemberian remisi agar
dalam pemberian remisi, maka pemerintah dalam hal ini Kantor Wilayah
dan tanggung jawabnya berdasarkan atas dasar hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk mencapai tujuan dari pada sistem pemasyarakatan.
Remisi
2001 tentang Remisi khusus yang tertunda dan Remisi khusus bersyarat
Tahun 2000 tentang Remisi Tambahan bagi Narapidana dan Anak Pidana.
sementara.
khusus
dengan baik dan manusiawi dalam satu sistem pembinaan yang terpadu antara
a. Pembina Pemasyarakatan.
b. Pengaman Pemasyarakatan.
c. Pembimbing Kemasyarakatan.
kerugian besar bagi negara atau masyarakat atau korban yang banyak. Khusus
mengenai remisi, bagi narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana
Remisi, remisi diberikan dua kali dalam waktu satu tahun yaitu remisi umum dan
remisi khusus. Pemberian remisi dua kali ini tidak dimaksudkan sebagai
tetapi untuk :
tersebut adalah dalam upaya untuk mengurangi dampak negative dan sub
kemerdekaan.
4. Remisi khusus yang diberikan pada saat hari besar keagamaan diharapkan
diri sendiri (self awareness) yang tercermin dari sikap dan prilaku yang
narapidana lainnya.
Tahun 1999 tentang remisi, berdasarkan atas peraturan yang berlaku untuk
pidana dari pemajuan hak asasi manusia berdasrkan sistem pemasyarakatan serta
yang berhak memperolehnya. Pemberian Remisi terdiri atas remisi khusus yang
Remisi khusus yang tertnda adalah remisi khusus yang diberikan kepada
narapidana dan anak pidana yang pelaksanaan pemberian dilakukan setelah yang
(satu) tahun.
27
bersyarat kepada narapidana dan anak pidana yang pada saat hari raya keagamaan
belum cukup6 (enam) bulan, narapidana tetap berkelakuan baik. Pemberian remisi
khusus bersyarat ini dapat dicabut bila dalam tenggang waktu yang disyaratkan
tambahan ini sama besarnya dengan remisi tambahan yang diberikan kepada
Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999 tentang remisi, perlu penetapan
permohonan remisi bagi narapidana yang menjalani pidana penjara seumur hidup
menjalani pidana penjara seumur hidup menjadi pidana penjara sementara hanya
28
dapat diajukan apabila narapidana telah menjalani pidang paling sedikit 5 (lima)
penetapan berkelakuan baik dihitung sejak tanggal yang terakhir. Dalam hal
narapidana atau pihak lain selaku kuasa narapidana paling lambat 4 (empat) bulam
bertujuan membimbing dan mendidik narapidana agar menjadi peserta aktif dan
meniadi lebih baik dalam hidup bermasyarakat, dengan menyadari bahwa setiap
manusia adalah mahkluk Tuhan yang hidup bermasyarakat maka dalam sistem
dan diikut sertakan dalam pembangunan ekonomi negara secara aktif dan ofensif
agar dapat menimbulkan diantara mereka rasa ikut turut bertanggung jawab dalam
Narapidana diayomi dengan memberikan bekal hidup sebagai warga yang berguna
dalam masyarakat.
cara menyadarkan narapidana agar menjadi warga negara yang baik, berbakti
narapidana.
Narapidana
Lembaga Pemasyarakatan
Pembinaan
30
Masyarakat yang taat hukum
3. Metode Penelitian
Kebenaran yang dicari melalui penelitian adalah kebenaran ilmiah yang hersifat
berdasarkan data empiris. Science selalu empiris, yaitu didasarkan atas data yang
diperoleh melalui pengamatan. Jadi, apa yang akan datang atau diharapkan, dicita-
citakan akan terjadi, tidak dapat diselidiki secara ilmiah. Kegiatan ilmiah tidak
Mengingat dalam penelitian hukum, ada dua jenis penelitian hukum yaitu:
penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris, jadi dalam penelitian ini
30
31
meneliti efektivitas suatu Peraturan Menteri dan penelitian yang ingin mencari
pengumpulan datanya terdiri dari studi dokumen atau bahan pustaka dan
kemudian dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi di Rumah Tahanan Kelas IIB
Jembrana,
termasuk dalam sifat deskriptip, dengan menggunakan sifat penelitian ini, penulis
7
Amiruddin. 2012. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hlm 34.
32
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
lain”.8
Penelitian ini dilakukan di Rumah Tahanan Kelas IIB Jembrana. Hal ini
Kabupaten Jembrana.
tentang suatu objek penelitian. Sumber data yaitu subyek suatu sumber yang
Oleh karena itu peneliti harus mampu memahami sumber data mana yang
mestinya digunakan dalam penelitian itu. Data yang penulis gunakan dalam
berkaitan dengan penelitian ini, dengan harapan bahwa pengkajian ini dapat
8
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm
86.
33
a. Data Primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh dari responden
untuk pertama kalinya dan hasilnya digunakan langsung oleh peneliti itu
“Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi
dan diolah oleh pihak lain atau data yang lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang diluar diri peneliti dalam upaya mencari jawaban
9
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali. Hlm
42.
34
peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar
pokok masalah yang diteliti. Jadi wawancara bebas terpimpin adalah suatu
yaitu suatu proses tanya jawab yang mana tatap muka itu berlangsung
diwawancara.
data ini yang diamati bukan benda hidup akan tetapi benda mati. Teknik
dalam
dari seseorag”.12
11
A.Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta:
Kencana. Hlm 372.
12
Aktif Khilmiyah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Samudra Biru. Hlm 279.
36
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
Kualitatif adalah menafsirkan data tau fakta-fakta dalam arti memberikan makna.
menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antar berbagai variabel dalam
memahami, dan menafsirkan setiap data atau fakta-fakta serta hubungan diantara
data atau fakta-fakta yang berkaitan. Fokus analisis kualitatif adalah terletak pada
Data yang telah terkumpul baik yang diperoleh melalui teknik observasi,
teknik wawancara dan teknik dokumentasi tersebut diolah dan dianalisis secara
kualitatif. Pertama data yang telah dikumpulkan diperiksa, diseleksi atas dasar
13
Lexy J. Moleong. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. Hlm
280-281.
37
substiusi, selanjutnya data-data yang ada di lapangan yang telah lulus dalam
umum atau suatu gambaran umum entang suatu peristiwa yang telah terj
Daftar Pustaka